Share

Bab 239 Rindu

Author: Misya Lively
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Alea! Lucunya kamu sayang…” Kanaya begitu gemas dengan bayi mungil yang ada dalam gendongan Clara.

Putri pertama Fariz dan Clara yang belum genap berusia 10 hari itu begitu cantik dan menggemaskan.

Kanaya sedang datang berkunjung ke rumah Fariz dan Clara. Semenjak kelahiran Alea, hubungan Kanaya dan Clara menjadi dekat.

Mereka kerap berkomunikasi lewat telepon. Dan karena Clara belum lama melahirkan, Kanaya lah yang berkunjung ke rumah mereka.

“Aduh, bisa tolong jaga Alea sebentar? Aku mau ke kamar mandi dulu nih!” seru Clara tiba-tiba.

Kanaya tentu tidak keberatan. Ia langsung menggendong Alea dan membawanya berjalan di dalam rumah itu.

Saat sedang menggendong Alea, Kanaya secara kebetulan melihat berita di televisi yang sedang menayangkan berita pemakaman Felix.

Kanaya tentu mengetahui berita mengenai meninggalnya ayah mertua Bastian itu. Meskipun ia tidak datang melayat, Kanaya sudah mengirimkan ucapan duka cita pada Elsie melalui pesan singkat.

Hal ini ia lakukan mengingat pe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Visitor
Iii lage seru2 nya pending lg
goodnovel comment avatar
Lukmanul Hakim
benar nay nnt jg s Bastian akan datang kl masalahnya sdh clear
goodnovel comment avatar
Gie OLshop
maksudku jgn lama" sambungannya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 240 Delapan Bulan

    Bastian rindu? Kanaya tersenyum. Ya, dia pasti rindu. Seandainya Bastian tidak rindu padanya, paling tidak Bastian pasti rindu pada anak mereka. Baru saja selesai memikirkan hal itu, telepon genggam Kanaya yang ada di atas meja berbunyi. “Alea, sama Mama dulu sayang.” Clara mengambil Alea dari tangan Kanaya agar Kanaya bisa menjawab panggilan telepon itu. “Halo?” “Kanaya, bagaimana kabarmu?” Suara Indra yang ramah menyapa Kanaya. “Baik Ndra. Bagaimana?” Kanaya teringat pertemuan terakhirnya dengan Indra di klinik beberapa hari yang lalu. Ia ingat mengatakan pada Indra jika dirinya mungkin saja berubah pikiran untuk tidak menyerahkan anak di dalam kandungannya. Kanaya tidak tahu bagaimana ia bisa mengatakan hal seperti itu. Itu bukan seperti dirinya, yang selalu berusaha menepati janji. Mungkin saja setelah melihat Clara melahirkan Alea, insting serta keegoisannya sebagai seorang ibu mengambil alih saat itu. Clara melirik Kanaya mendengar nama Indra disebut. Ia ingat Fariz m

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 241 Setelan Jas

    Di hari ke empat setelah meninggalnya Felix, Bastian dan Elsie sudah kembali ke Sunnyside Estate. Dan hari itu, Bastian berencana masuk bekerja. Bastian baru saja selesai mandi. Ia berjalan keluar kamar mandi dengan mengenakan handuk yang dililitkan di pinggangnya. Di kamar itu, ia hanya seorang diri. Entah kemana Elsie pagi itu. Saat ia bangun, Elsie sudah tidak ada di kamar. Bastian hendak berjalan ke dalam closet saat telepon genggamnya yang ada di atas meja nakas bergetar. Berhenti melangkah, Bastian berbalik arah mengambil telepon itu. Dan bibirnya langsung tersenyum saat melihat nama yang muncul di layar telepon genggamnya itu. “Bastian, bagaimana kabarmu?” Bastian tersenyum membaca pesan dari Kanaya. Bastian duduk di tepi ranjang dan membalasnya. “Still missing you.” Beberapa hari ia belum bertemu Kanaya. Sebagai menantu Felix satu-satunya, ia sibuk dengan pemakaman Felix, menemui tamu-tamu yang datang silih berganti tiada habisnya. Sampai-sampai ia tidak punya wak

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 242 Insecure

    “Nah ini!” Bastian langsung mengambil setelan jas itu dari tangan Citra kemudian masuk kembali ke dalam closet untuk mengenakannya.Elsie merasa kesal karena Bastian tidak menggubrisnya. Ia tidak mengikuti Bastian masuk kembali ke dalam closet, tetapi diam-diam memperhatikan suaminya itu dari tempatnya berdiri. Kenapa Bastian senang sekali mengenakan jas itu? Pikir Elsie kala melihat Bastian dengan antusias mengenakan setelan jas itu. Sejak mengenal Bastian, suaminya itu jarang sekali mau mengenakan pakaian yang menarik perhatian. Warna-warna terang atau motif yang tidak biasa.Bahkan saat memesan pakaian couple untuk acara baby shower, Elsie harus meminta bantuan Miranda untuk membujuk Bastian agar mau mengenakan setelan jas berwarna putih.Tetapi sekarang, Bastian begitu bersemangat mengenakan setelan jas dengan motif garis yang bisa dibilang lebih “bold”, lain dari yang lain, dan lebih “fashionable”.Dari mana Bastian mendapatkan setelan jas itu? Sepertinya tidak mungkin jika ti

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 243 Melepas Rindu

    Setelah selesai mandi, Kanaya duduk menunggu Bastian di atas birthing ball miliknya sembari menghubungi Laila, budenya, untuk menanyakan keadaan Ayunda.Sejak keluar dari rumah sakit, Laia dan Ayunda tinggal di sebuah apartemen yang berdekatan dengan rumah sakit ERC. Hal ini untuk mempermudah cek up yang masih harus dilakukan oleh Ayunda untuk beberapa bulan ke depan.“Bude yakin?” Kanaya bertanya dengan nada khawatir.“Iya. Televisi di rumah Bude matikan. Ibumu tidak tahu mengenai berita itu.” Laila membicarakan mengenai berita meninggalnya Felix Gunawan. Laila menghela nafas. “Untuk sekarang, bude memang masih bisa menutupinya. Tetapi… entah sampai kapan—” Laila tidak meneruskan ucapannya. Yang ia maksudkan adalah identitas Bastian serta hubungan antara Kanaya dan Bastian yang mereka tutupi dari Ayunda.Sebab jika Ayinda melihat berita itu, dia pasti akan terkejut dan bertanya-tanya mengenai identitas Bastian sebagai suami Elsie dan menantu Felix.Hal ini karena mereka masih mengkh

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 244 Legacy Kanaya

    “You are late.” Indra melirik Bastian dari tempatnya duduk dengan tatapan kesal.Ia tidak melakukan hal itu pada Kanaya. Hanya pada Bastian.“Tidak perlu membesar-besarkan. Kami hanya terlambat 2 menit!” jawab Bastian dengan acuh tak acuh.Melihat kedua pria itu saling beradu mulut, Kanaya masuk dengan canggung.Indra mendengus mendengar bantahan Bastian. Ia beranjak dari duduknya, menghampiri Kanaya sembari bercetus, “Kalau tidak bisa mengantar, bilang saja. Biar aku kirimkan mobil untuknya!”Bastian berdecak hampir sama cepat dengan dengan gerakannya. “Jangan rewel seperti nenek-nenek! Lagipula siapa bilang aku tidak bisa mengantar? Buktinya aku ada di sini kan?” Bastian yang tadinya menanggapi dengan acuh tak acuh mulai terdengar kesal. Ia bahkan merubah posisi yang tadinya dibelakang Kanaya menjadi di depannya, menghalangi Indra dari berdekatan dengan Kanaya.Indra hampir saja menabrak Bastian jika ia tidak berhenti mendadak. Ia berdecak sengan kesal dan membuka mulitnya hendak

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 245 Tahu Yang Dilakukan

    “Vitamin yang biasa tetap dikonsumsi. Nanti aku akan minta ahli gizi untuk buatkan menu baru untukmu. Lebih banyak mengandung kalsium, vitamn C, D, zat besi dan omega 3,” ujar Indra sembari mengetik rekam medis Kanaya di komputernya.Mereka sudah selesai pemeriksaan USG 4 dimensi dan Indra sedang membuat catatan pada rekam medis Kanaya “Ada keluhan lain? Bagaimana dengan tidurmu? Bisa tidur kalau malam?”“Jangan kuatir, Naya tidur sangat baik.” Bastian mendahului menjawab sambil melirik Kanaya, dan mengaitkan jari tangan mereka.Kanaya berusaha melepaskannya, namun Bastian sengaja menggenggamnya erat.Tatapan Indra langsung tertuju pada Bastian. Ekspresinya berubah melihat tatapan nakal mata temannya itu serta kaitan tangan mereka. “Aku tanya Kanaya. Kenapa kamu yang jawab?” seloroh Indra dengan nada kesal.Bastian menoleh ke arah Indra. “Kenapa tidak boleh? Aku tahu persis bagaimana Kanaya tidur.” Bastian menaikkan satu alisnya dengan bangga memamerkan pada Indra.Indra berdecak. “

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 246 Rico

    Bastian duduk di kursi kantornya. Baru saja menyelesaikan serangkaian rapat yang sempat tertunda selama masa cutinya.Ia baru punya waktu bersantai sejenak siang itu.Tangan Bastian meraih saku jas bagian dalam, dan ia mengeluarkan buku panduan yang diberikan Indra. Bersama buku itu, foto USG 4 Dimensi anaknya ikut terbawa.Bastian tersenyum melihat foto itu. Ia mengangkatnya dan memperhatikan sekali lagi penampakan wajah putranya. Meskipun berupa foto USG, namun sudah terlihat jelas bagaimana bentuk wajahnya. Dan yang membuat senyumnya bertambah lebar adalah kedua mata itu. Ya, putranya itu memiliki bentuk mata yang sama dengan Kanaya. Kedua mata ekspresif itu berbentuk seperti kacang almond, cenderung lancip di bagian sudut-sudutnya. Selama ini Bastian selalu penasaran, bentuk fisik apa yang Kanaya turunkan pada putranya itu. Dan sekarang ia tahu. Bastian mengecup wajah putranya itu sebelum ia menyimpan foto itu di laci meja kerjanya.Ia laku membuka buku panduan yang diberika

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 247 Kejutan Untuk Bastian

    “Kamu jadi datang ke rumah?” Kanaya sedang berada di dapur, menulis pesan singkat kepada Bastian.Bastian yang sedang mendengarkan laporan salah satu menejer perusahaannya, merasakan telepon di sakunya bergetar.Tidak banyak orang yang mengetahui nomor telepon pribadi miliknya itu, sehingga siapa pun yang mengirim pesan padanya adalah salah satu circle terdekatnya.Bastian meraih telepon genggamnya itu dan melihat siapa pengirimnya. Seketika itu juga ia tersenyum dan tanpa ragu membalas pesan itu.“Tentu Naya. Miss me already?”Kanaya membaca balasan Bastian dan seperti menularkan virus, balasan itu membuat ujung bibir Kanaya melengkung ke atasIa menoleh ke luar jendela, melihat Sifa dan Emran yang tengah membuat sesuatu di sana, sebelum membalas pesan Bastian.“Sedikit,” tulisnya sambil tertawa kecil. Entah bagaimana ia tidak ingin terang-terangan mengatakan jika ia merindukan Bastian.Ia lalu lanjut menulis. “Naya mau siapin makanan untuk makan malam. Kamu makan malam di sini kan?”

Latest chapter

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 362 Pengalaman Pertama

    Perlahan Bastian memindahkan Baby K ke tangan Kanaya, memastikan Kanaya memegangnya dengan benar. Kanaya sudah pernah menggendong Alea, sehingga ia tahu bagaimana memggendong seorang bayi yang masih sangat kecil. Akan tetapi, menggendong buah hatinya untuk pertama kali tidak akan pernah bisa disamakan dengan apa pun juga. Awalnya tangan Kanaya bergetar saat ia menggendong Baby K. Untungnya, Bastian menggenggam tangannnya itu dan memberinya anggukan penuh keyakinan. Berangsur-angsur gemetar di tangannya menghilang, dan ia bisa menimang buah hatinya itu. Kanaya menatap tidak putus pada Baby K, sementara airmata bahagia terus mengalir di pipinya. “Ini Mama, Nak…” ucapnya dengan lirih sebelum mendaratkan kecupan yang lama, penuh rasa sayang di kening bayi mungil itu. Kecupan demi kecupan ia daratkan di wajah Baby K, sementara ia menggendongnya, memeluknya dalam dekapannya. “Mama sayang kamu Nak… mama rindu kamu…” Akhirnya ia bisa bisa memeluk, menggendong dan mencium buah hatin

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 361 Buah Hati

    Kanaya ingat hari itu kala dokter memvonis ibunya tidak dapat lagi tertolong kecuali dengan transplantasi jantung. Ia begitu putus asa hari itu, tidak tahu darimana ia bisa mendapatkan uang 20 miliar, jumlah yang sangat fantastis untuk seseorang biasa seperti dirinya. Sebuah kebetulan ia mendengar tawaran menjadi ibu pengganti siang itu di taman rumah sakit. Yang ternyata, tidak hanya menjadi jalan keluar kesembuhan ibunya, namun juga pertemuannya dengan Bastian, laki-laki cinta pertamanya. Jika saat itu ia tidak sedang membutuhkan uang, ia mungkin tidak akan pernah berpikir untuk menjadi seorang ibu pengganti. Apalagi dengan pembuahan alami yang dijalaninya saat ini. Apakah itu takdir? Kanaya tidak tahu. Akan tetapi hatinya berdebar dengan penuh kehangatan mendengar kalimat itu keluar dari bibir Bastian. Seakan Bastian ingin menegaskan jika jalan apa pun yang akan mereka tempuh, pada akhirnya pertemuan mereka tidak akan bisa dihindari. Dan saat ini, Kanaya ingin takdir itu

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 360 Takdir

    Kanaya menunggu dengan gelisah di dalam apartemen 1011 Thrillville. Ia menunggu kepulangan Bastian. Pria itu sudah pergi sejak satu jam yang lalu dan sampai saat ini belum kembali. Di mana dia? Kenapa lama sekali? Saat sesang menatap keluar jendela, pintu apartemen itu terbuka, dan Bastian melangkah masuk. Melihat kedatangan Bastian, wajah Kanaya langsung berseri-seri. Ia pun bergegas menghampirinya. “Bas, kamu kembali!” Kanaya begitu senang sehingga senyum merekah di bibirnya. Ia memegang kedua lengan Bastian dengan antusian, lalu melihat ke belakang Bastian. Namun tidak ada seorang pun yang berada bersamanya. “Bas… di mana—?” Kanaya bingung, heran dan kecewa karena tidak melihat Baby K. Bukankah Bastian sudah berjanji akan membawa Baby K padanya pagi ini? Lalu, di mana dia? Kenapa dia kembali hanya seorang diri? “Ayo sayang, dia sudah menunggumu.” Bastian menarik tangan Kanaya bersamanya ke arah pintu. “Bas, dia— dia di bawah? Kenapa tidak dibawa naik?” Kanaya bertambah h

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 359 Masalah Berdatangan

    “Hana, siapkan perlengkapan Baby K, dia akan pergi pagi ini!” perintah Bastian tanpa menghiraukan keinginan Elsie sembari fokus memperhatikan Baby K. Saat itu, raut wajah Baby K sudah tidak semerah tadi, dan tatapan matanya sudah tidak lagi bersedih. Dan ia sudah hampir menghabiskan susunya, bahkan menggapaikan tangannya memegangi jari telunjuk Bastian. Ia begitu senang bermain dengan jati itu. Ujung bibir Bastian melengkung ke atas melihat respon putranya itu. “B-bas… Bastian, apa maksudmu dia akan pergi? Apa— apa kita akan pergi ke suatu tempat?” Elsie begitu terkejut dengan ucapan Bastian. Bastian tidak pernah memberitahu jika mereka akan pergi. Pergi kemana, dan mengapa tiba-tiba? “Aku akan membawa Baby K bersamaku,” jawab Bastian sambil menatap putranya itu. “Lagipula bukankah kamu sedang lelah? Aku memberimu waktu untuk beristirahat agar dia tidak lagi mengganggu istirahatmu,” tambah Bastian sambil diam-diam tersenyum sinis. Apa? Elsie seperti tidak percaya dengan pendeng

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 358 Tertangkap Basah

    “Ah, merepotkan saja!” geramnya. Akan tetapi ia tidak bergerak dari tempatnya berdiri dan sibuk menscroll berita kejadian tadi malam. Ia membaca lagi dengan lebih detil mengenai kasus Ravioli, berharap bisa menemukan celah yang bisa menyelamatkannya jika Ravioli menyeretnya. Sementara itu, tangis Baby K semakin keras terdengar, sehingga membuatnya bertambah geram. “Hana!!” teriak Elsie dengan kesal memanggil baby sitter anak itu. Kemana baby sitter sialan itu? Batinnya dengan kesal. Karena tangisan Baby K tak kunjung reda, dengan menghentakkan kakinya ia berjalan menuju kamar Baby K. Sampai di sana, Hana tampak sedang mengganti popok bayi mungil yang sedang menangis itu. “Kenapa lagi dia? Berisik sekali!” bentak Elsie dengan kesal. “Baby K poop Bu, dan sepertinya dia juga haus,” jawab Hana yang masih merapikan baju Baby K. Ia baru sempat mengganti popoknya dan belum sempat membuatkan susu untuk bayi mungil itu. Elsie kembali berdecak dan berjalan menghampiri mereka. Ketika ma

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 357 Berita Mengejutkan

    Di kamar mandi, Elsie mencoba menghubungi Bastian, namun dua kali menghubungi, Bastian tidak mengangkat panggilan teleponnya. Semalam setelah selesai acara di Hotel Royal, Bastian pergi bersama ketiga sahabatnya. Mereka mengatakan jika sudah lama mereka tidak berkumpul dan ingin mengadakan Boy’s night, menghabiskan malam bersama sekaligus merayakan sehatnya kembali Bastian. Dan sebagai istri yang baik, ia tidak bisa melarang Bastian. Apa kata orang jika ia terlihat mengekang dan tidak percaya pada suaminya sendiri? “Kemana Bastian? Apa dia belum bangun?” gumam Elsie sambil melirik penunjuk waktu di telepon genggamnya. Jika mereka bangun sampai larut malam dan bahkan begadang sampai pagi, mungkin saja Bastian belum bangun pagi itu. Tapi tidak apa. Selama Bastian tidak ingat perempuan itu, tidak masalah jika ia pergi hangout semalaman bersama teman-temannya, batin Elsie sambil menatap wajahnya di cermin di depan wastafel. Ia tersenyum mengingat kejadian tadi malam saat Bastian b

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 356 Kembali Bersama

    Bastian mengusap airmata itu. “Besok pagi, Sayang. Besok pagi aku akan membawanya padamu.” Kanaya masih menatapnya dengan penuh harap, sementara Bastian menatapnya dengan lembut sembari mengelus pipinya perlahan. “Malam ini biarkan dia beristirahat, Naya. Biarkan dia beristirahat agar bisa menemui ibunya besok pagi.” Kanaya akhirnya mengangguk menyetujui. Ia tahu Bastian benar. Bukan ide yang tepat untuk membawa Baby K larut malam seperti ini. Ia hanya perlu bersabar sampai besok pagi. Bastian menghembusakan nafas lega. Ia lalu menarik Kanaya duduk di ranjang bersamanya, kemudian menyodorkan telepon genggamnya. “Kalau kamu ingin melihatnya.” Kanaya tentu ingin melihatnya. Ia menerima telepon genggam itu dan melihat sosok bayi mungil di layar telepon genggam Bastian. Kanaya menoleh, menatap Bastian seperti tengah memastikan kembali jika sosok itu adalah anak mereka. “Ya, itu Baby K. Lihatlah. Ada banyak foto dia di sana.” Bastian membantu Kanaya men-scroll ke samping galeri

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 355 Rindu Buah Hati

    Bastian memutar bola matanya. Tentu ia tahu Reno masih saudaranya. Jika yang menyembunyikan Kanaya orang lain, Bastian tidak akan hanya mengecohnya saja! Ia pasti akan membuat perhitungan serius dengannya! Bastian mendesah kasar. Reno, dia itu memang selalu saja mencari masalah dan membuatnya kesal. Namun, kapan ia pernah benar-benar keras menghukumnya? “Berhenti mengkhawatirkannya. Lagipula, aku tidak melakukan apa pun padanya. Aku hanya mengambil kembali apa yang menjadi milikku. Itu saja,” ujar Bastian sambil menarik pinggang Kanaya merapat padanya. Walaupun ia tidak bisa bisa benar-benar keras menindak Reno, tetapi ia tidak ingin menampakkannya. Akan tetapi ia pun tidak ingin Kanaya menjadi khawatir. Senyum Kanaya melebar mengetahui apa yang Bastian maksud dengan “miliknya”. “Aku bukan barang, Pak Bastian. Dan aku bukan milik siapa-siapa…” Kanaya mengerling, meledek istilah yang Bastian gunakan untuknya, meskipun ia tahu apa yang Bastian maksudkan. “Kamu memang bukan ba

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 354 Rencana Berhasil

    Kenapa Bos menghubunginya? Ada apa? Bukankah dia sedang bersama pujaan hatinya, melepas rindu saat ini? Dengan harap-harap cemas Ezra mengangkat panggilan itu, dan setengah berbisik menjawab, “Halo, Bos?” Di apartemen Thrillville, Bastian merasa khawatir karena ASI Kanaya terus merembes keluar pakaian yang dikenakannya. Dan Istrinya itu meringis kesakitan setiap kali buah dadanya tersenggol, walaupun hanya sedikit saja. Bagaimana Bastian bisa tenang membiarkan Kanaya tidur kesakitan malam itu? “Zra, aku mau kamu carikan pompa ASI sekarang juga!” perintah Bastian dari ujung sambungan telepon itu. Wajah Ezra memerah mendengar perintah bosnya itu. Pompa apa? “Pom—pa ASI, Bos?” tanyanya dengan suara setengah berbisik. Masa malam-malam begini harus cari pompa—ASI? Yang benar saja! “Apa aku harus mengulangnya? Dan kenapa kamu bicara berbisik-bisik? “ tanya Bastian yang kesal dengan respon Ezra. Ezra berdehem. “Saya sedang berada di apartemen A, Bos. Saya akan kirim orang un

DMCA.com Protection Status