Share

Bab 246 Rico

Author: Misya Lively
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Bastian duduk di kursi kantornya. Baru saja menyelesaikan serangkaian rapat yang sempat tertunda selama masa cutinya.

Ia baru punya waktu bersantai sejenak siang itu.

Tangan Bastian meraih saku jas bagian dalam, dan ia mengeluarkan buku panduan yang diberikan Indra. Bersama buku itu, foto USG 4 Dimensi anaknya ikut terbawa.

Bastian tersenyum melihat foto itu. Ia mengangkatnya dan memperhatikan sekali lagi penampakan wajah putranya.

Meskipun berupa foto USG, namun sudah terlihat jelas bagaimana bentuk wajahnya. Dan yang membuat senyumnya bertambah lebar adalah kedua mata itu.

Ya, putranya itu memiliki bentuk mata yang sama dengan Kanaya.

Kedua mata ekspresif itu berbentuk seperti kacang almond, cenderung lancip di bagian sudut-sudutnya.

Selama ini Bastian selalu penasaran, bentuk fisik apa yang Kanaya turunkan pada putranya itu. Dan sekarang ia tahu.

Bastian mengecup wajah putranya itu sebelum ia menyimpan foto itu di laci meja kerjanya.

Ia laku membuka buku panduan yang diberika
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (12)
goodnovel comment avatar
Adis Mardinas
rico itu selingkuhan elsie bukan pacar rosa, oon banget sih dikadalin mulu ama bini, kamu dpt sisaannya rico
goodnovel comment avatar
Lukmanul Hakim
kl mo tau tentang s rico tanya ma s Rosa
goodnovel comment avatar
Abdi Utie
ayo cari tahu...telat banget
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 247 Kejutan Untuk Bastian

    “Kamu jadi datang ke rumah?” Kanaya sedang berada di dapur, menulis pesan singkat kepada Bastian.Bastian yang sedang mendengarkan laporan salah satu menejer perusahaannya, merasakan telepon di sakunya bergetar.Tidak banyak orang yang mengetahui nomor telepon pribadi miliknya itu, sehingga siapa pun yang mengirim pesan padanya adalah salah satu circle terdekatnya.Bastian meraih telepon genggamnya itu dan melihat siapa pengirimnya. Seketika itu juga ia tersenyum dan tanpa ragu membalas pesan itu.“Tentu Naya. Miss me already?”Kanaya membaca balasan Bastian dan seperti menularkan virus, balasan itu membuat ujung bibir Kanaya melengkung ke atasIa menoleh ke luar jendela, melihat Sifa dan Emran yang tengah membuat sesuatu di sana, sebelum membalas pesan Bastian.“Sedikit,” tulisnya sambil tertawa kecil. Entah bagaimana ia tidak ingin terang-terangan mengatakan jika ia merindukan Bastian.Ia lalu lanjut menulis. “Naya mau siapin makanan untuk makan malam. Kamu makan malam di sini kan?”

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 248 Spesial

    Bastian merasakan angin menerpa tubuhnya. Lalu sedikit rasa hangat dari sesuatu di dekatnya. Ia begitu penasaran dan ingin membuka matanya, saat ia mendengar suara Kanaya, “Kamu boleh membuka matamu.” Bastian membuka matanya perlahan. Hal pertama yang dilihatnya adalah Kanaya. Kanaya, gadis itu berdiri di hadapannya. Dia tersenyum dengan wajah yang diterpa cahaya berwarna kuning hangat dan temaram. Merasa sedikit aneh dengan pencahayaan yang ada di sana, ia melihat ke sekelilingnya. Taman yang biasanya terang benderang oleh lampu di setiap sudut taman itu, saat ini tampak temaram. Semua lampu taman dalam keadaan mati, diganti dengan lampu gantung kecil-kecil yang cahayanya tidak terlalu terang, namun memberikan kesan romantis dan syahdu. Dan cahaya kuning hangat yang mereka berdua rasakan berasal dari perapian yang ada tidak jauh dari mereka. Dan bukan itu saja. Saat Bastian menoleh, dibelakangnya berdiri sebuah tenda dengan alas piknik yang nyaman dan hangat! Kanaya menga

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 249 Batasan

    “Hm… “ Bastian mendesah merasakan burger itu di mulutnya. Masih dengan mengunyah, ia menoleh. “Ini enak, Naya. Bumbunya pas, dan dagingnya hm… juicy!” puji Bastian. Ia lalu menyodorkan burger di tangannya ke mulut Kanaya. “Kamu pasti belum mencobanya. Cobalah.” Kanaya hendak menggigit burger itu saat Bastian mengatakan, “Buka mulutmu lebih lebar… ya, seperti itu…” Kanaya membuka mulutnya lebih lebar dan menggigit burger itu dengan malu-malu. Ia dan Bastian tertawa kecil oleh cara mereka menyantap burger yang tebal itu. Mungkin kali berikut, ia harus membuat burger yang lebih tipis, batin Kanaya sambil menertawakan mulutnya yang menganga lebar saat menggigitnya. “Enak?” tanya Bastian masih menyisakan tawa kecil sambil ibu jarinya membersihkan noda mayonaise di ujung bibir Kanaya dengan lembut. Kanaya mengangguk sembari mengunyah makanan di mulutnya. Kanaya memang belum mencobanya burger buatannya itu. Ia sengaja menunggu Bastian agar mereka menikmatinya bersama-sama. “Lagi?

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 250 Menolak

    Kanaya tertidur tidak lama setelah mereka bercinta di dalam tenda malam itu.Perlahan Bastian menggendong Kanaya masuk ke dalam rumah, kemudian membaringkannya dengan hati-hati di atas ranjang. Kanaya tidak terbangun, dia hanya bergerak sedikit, dan kembali lelap saat tangannya menemukan maternity pillow miliknya.Bastian tersenyum melihat tingkah polos gadis itu. Ia lalu menyelimuti, mengecup perut serta kening Kanaya dengan perlahan, berusaha untuk tidak membangunkannya. Setelah itu, dengan tanpa suara ia berjalan keluar dari kamar.Bastian tidak menginap di Sunset Summit malam itu. Meskipun ia ingin menginap di sana, namun Ia harus pulang ke Sunnyside Estate.Dalam perjalanan pulang, Bastian tidak banyak bicara. Ia terus memikirkan apa yang Kanaya katakan padanya malam ini. Setelah selesai bercinta, mereka berdua berbaring menyamping saling berhadapan di dalam tenda itu, saling memandang dengan hanya mengenakan selimut yang menutupi tubuh mereka.Tiba-tiba saja Kanaya berkata pa

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 251 Hati Mendidih

    Bastian meletakkan amplop surat berkop pengacara itu di atas meja. “Pengacara Papamu mengirimkan ini.” Elsie yang sedang menyantap sarapannya bersama Bastian pagi itu mengambil amplop yang diberikan Bastian dan ia membacanya. “Apa kamu sudah pernah mengecek perusahaan Papamu?” tanya Bastian sambil menoleh ke arah Elsie. “Belum. Tapi Mama sudah sempat pergi ke sana.” Bastian mengangguk mendengar jawaban Elsie. “Kita tidak tahu apa yang diinginkan Papamu dalam wasiatnya. Tetapi jika saham perusahaan itu diwariskan kepadamu, apa yang ingin kamu lakukan?” tanya Bastian lagi. Ia merasa yakin jika Felix akan mewariskan perusahaan itu kepada Elsie, putri satu-satunya. Elsie tampak berpikir. Selama ini ia enggan ikut berkecimpung dalam bisnis Papanya. Selain karena bisnis shipping tidak memarik perhatiannya, ia pun sudah terlanjur menikmati hidup enak dengan menjadi istri Bastian. Tanpa bekerja ia bisa mendapatkan apa yang diinginkannya. Yang perlu ia lakukan selama ini hanyalah menja

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 252 Yang Tidak Disangka

    Hari ini Bastian begitu sibuk dengan pekerjaannya. Ia banyak melakukan aktivitas di luar kantor. Meeting, bertemu klien, menginspeksi berbagai pengerjaan proyek hingga menghadiri pertemuan asosiasi pengusaha Emerald City.Bastian baru saja selesai menghadiri pertemuan asosiasi pengusaha di sebuah hotel malam itu. Ia memasuki mobil di drive way hotel bersama Ezra.Belum lama mobil berjalan, telepon genggam Bastian berbunyi dan ia pun mengangkatnya.“Ya Jay?”Ezra melirik melalui kaca spion mendengar siapa yang memghubungi Bastian petang itu.Jay tengah berbicara sesuatu dengan Bastian. Ezra sendiri tidak tahu apa yang tengah mereka bicarakan. “Kamu yakin?”“Lalu?”“Hmmm…” Bastian terdiam, tampak berpikir cukup lama. Ezra memperhatikan bosnya yang tengah menatap ke luar jendela, larut dengan pikirannya sementara dia masih terhubung dengan Jay.“Berikan semua bukti yang kamu sudah kumpulkan ke Ezra besok pagi. Sementara, teruskan apa yang kamu lakukan,” ujar Bastian akhirnya.Setelah

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 253 Keputusan Bastian

    Di dalam kantornya, Bastian sedang makan siang bersama Fariz. Temannya itu tiba-tiba saja datang membawa beberapa kotak makan nasi padang.Fariz bilang ia mampir karena sudah lama tidak bicara dan bertemu dengan Bastian. Ia juga mengatakan jika kebetulan sekali melewati restoran minang yang terkenal sangat enak di kota mereka. Jadilah ia membeli beberapa bungkus nasi padang. “Bas, bagaimana hubunganmu dan Elsie?” tanya Fariz tiba-tiba sebelum menyuap dengan tangannya nasi yang sudah bercampur dengan kuah santan dan daging rendang.Ia melirik Bastian yang juga sedang menyantap makanan di hadapannya.“Maksudku setelah permintaan terakhir Papanya, apa kalian baik-baik saja?” tanya Fariz lagi setelah Bastian tidak menjawab pertanyaannya.“Apa itu alasanmu datang ke sini dengan membawa makan siang ini?” tanya Bastian sambil menoleh ke arah temannya itu. Pantas saja ia merasa heran dengan kedatangan Fariz yang tiba-tiba.Fariz memutar bola matanya, merasa niatannya datang ditebaak langsung

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 254 Jawaban Elsie

    “Apa aku datang di saat yang tidak tepat?” Elsie kembali bertanya saat kedua pria di dalam ruangan kantor besar itu tidak langsung merespon pertanyaannya.Ia masih berdiri di depan pintu kantor, ragu untuk melangkah. “Ooh… nggak, sama sekali nggak. Aku baru saja akan pergi,” Fariz segera merespon. Meski ia merasa canggung namun ia tetap tersenyum dan bersikap ramah pada Elsie.Ia dan Bastian bertukar pandang sesaat sebelum berjalan ke arah pintu.“Apa kabar Els?” sapa Fariz sambil menyalami Elsie saat berpapasan dengannya. Fariz berusaha untuk tidak menatap ke arah perut Elsie yang terlihat tengah mengandung.Entah mengapa setelah mengetahui kehamilan palsu istri temannya itu, setiap kali melihat Elsie, matanya seperti tertuju ke arah gundukan palsu itu.Elsie tidak tahu jika Fariz mengetahui mengenai sosok Kanaya dan kehamilan palsunya, dan demi menjaga harga diri Elsie, Fariz berpura-pura tidak mengetahui hal itu.Hal ini karena Fariz selalu melihat Elsie sebagai seorang istri ya

Latest chapter

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 362 Pengalaman Pertama

    Perlahan Bastian memindahkan Baby K ke tangan Kanaya, memastikan Kanaya memegangnya dengan benar. Kanaya sudah pernah menggendong Alea, sehingga ia tahu bagaimana memggendong seorang bayi yang masih sangat kecil. Akan tetapi, menggendong buah hatinya untuk pertama kali tidak akan pernah bisa disamakan dengan apa pun juga. Awalnya tangan Kanaya bergetar saat ia menggendong Baby K. Untungnya, Bastian menggenggam tangannnya itu dan memberinya anggukan penuh keyakinan. Berangsur-angsur gemetar di tangannya menghilang, dan ia bisa menimang buah hatinya itu. Kanaya menatap tidak putus pada Baby K, sementara airmata bahagia terus mengalir di pipinya. “Ini Mama, Nak…” ucapnya dengan lirih sebelum mendaratkan kecupan yang lama, penuh rasa sayang di kening bayi mungil itu. Kecupan demi kecupan ia daratkan di wajah Baby K, sementara ia menggendongnya, memeluknya dalam dekapannya. “Mama sayang kamu Nak… mama rindu kamu…” Akhirnya ia bisa bisa memeluk, menggendong dan mencium buah hatin

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 361 Buah Hati

    Kanaya ingat hari itu kala dokter memvonis ibunya tidak dapat lagi tertolong kecuali dengan transplantasi jantung. Ia begitu putus asa hari itu, tidak tahu darimana ia bisa mendapatkan uang 20 miliar, jumlah yang sangat fantastis untuk seseorang biasa seperti dirinya. Sebuah kebetulan ia mendengar tawaran menjadi ibu pengganti siang itu di taman rumah sakit. Yang ternyata, tidak hanya menjadi jalan keluar kesembuhan ibunya, namun juga pertemuannya dengan Bastian, laki-laki cinta pertamanya. Jika saat itu ia tidak sedang membutuhkan uang, ia mungkin tidak akan pernah berpikir untuk menjadi seorang ibu pengganti. Apalagi dengan pembuahan alami yang dijalaninya saat ini. Apakah itu takdir? Kanaya tidak tahu. Akan tetapi hatinya berdebar dengan penuh kehangatan mendengar kalimat itu keluar dari bibir Bastian. Seakan Bastian ingin menegaskan jika jalan apa pun yang akan mereka tempuh, pada akhirnya pertemuan mereka tidak akan bisa dihindari. Dan saat ini, Kanaya ingin takdir itu

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 360 Takdir

    Kanaya menunggu dengan gelisah di dalam apartemen 1011 Thrillville. Ia menunggu kepulangan Bastian. Pria itu sudah pergi sejak satu jam yang lalu dan sampai saat ini belum kembali. Di mana dia? Kenapa lama sekali? Saat sesang menatap keluar jendela, pintu apartemen itu terbuka, dan Bastian melangkah masuk. Melihat kedatangan Bastian, wajah Kanaya langsung berseri-seri. Ia pun bergegas menghampirinya. “Bas, kamu kembali!” Kanaya begitu senang sehingga senyum merekah di bibirnya. Ia memegang kedua lengan Bastian dengan antusian, lalu melihat ke belakang Bastian. Namun tidak ada seorang pun yang berada bersamanya. “Bas… di mana—?” Kanaya bingung, heran dan kecewa karena tidak melihat Baby K. Bukankah Bastian sudah berjanji akan membawa Baby K padanya pagi ini? Lalu, di mana dia? Kenapa dia kembali hanya seorang diri? “Ayo sayang, dia sudah menunggumu.” Bastian menarik tangan Kanaya bersamanya ke arah pintu. “Bas, dia— dia di bawah? Kenapa tidak dibawa naik?” Kanaya bertambah h

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 359 Masalah Berdatangan

    “Hana, siapkan perlengkapan Baby K, dia akan pergi pagi ini!” perintah Bastian tanpa menghiraukan keinginan Elsie sembari fokus memperhatikan Baby K. Saat itu, raut wajah Baby K sudah tidak semerah tadi, dan tatapan matanya sudah tidak lagi bersedih. Dan ia sudah hampir menghabiskan susunya, bahkan menggapaikan tangannya memegangi jari telunjuk Bastian. Ia begitu senang bermain dengan jati itu. Ujung bibir Bastian melengkung ke atas melihat respon putranya itu. “B-bas… Bastian, apa maksudmu dia akan pergi? Apa— apa kita akan pergi ke suatu tempat?” Elsie begitu terkejut dengan ucapan Bastian. Bastian tidak pernah memberitahu jika mereka akan pergi. Pergi kemana, dan mengapa tiba-tiba? “Aku akan membawa Baby K bersamaku,” jawab Bastian sambil menatap putranya itu. “Lagipula bukankah kamu sedang lelah? Aku memberimu waktu untuk beristirahat agar dia tidak lagi mengganggu istirahatmu,” tambah Bastian sambil diam-diam tersenyum sinis. Apa? Elsie seperti tidak percaya dengan pendeng

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 358 Tertangkap Basah

    “Ah, merepotkan saja!” geramnya. Akan tetapi ia tidak bergerak dari tempatnya berdiri dan sibuk menscroll berita kejadian tadi malam. Ia membaca lagi dengan lebih detil mengenai kasus Ravioli, berharap bisa menemukan celah yang bisa menyelamatkannya jika Ravioli menyeretnya. Sementara itu, tangis Baby K semakin keras terdengar, sehingga membuatnya bertambah geram. “Hana!!” teriak Elsie dengan kesal memanggil baby sitter anak itu. Kemana baby sitter sialan itu? Batinnya dengan kesal. Karena tangisan Baby K tak kunjung reda, dengan menghentakkan kakinya ia berjalan menuju kamar Baby K. Sampai di sana, Hana tampak sedang mengganti popok bayi mungil yang sedang menangis itu. “Kenapa lagi dia? Berisik sekali!” bentak Elsie dengan kesal. “Baby K poop Bu, dan sepertinya dia juga haus,” jawab Hana yang masih merapikan baju Baby K. Ia baru sempat mengganti popoknya dan belum sempat membuatkan susu untuk bayi mungil itu. Elsie kembali berdecak dan berjalan menghampiri mereka. Ketika ma

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 357 Berita Mengejutkan

    Di kamar mandi, Elsie mencoba menghubungi Bastian, namun dua kali menghubungi, Bastian tidak mengangkat panggilan teleponnya. Semalam setelah selesai acara di Hotel Royal, Bastian pergi bersama ketiga sahabatnya. Mereka mengatakan jika sudah lama mereka tidak berkumpul dan ingin mengadakan Boy’s night, menghabiskan malam bersama sekaligus merayakan sehatnya kembali Bastian. Dan sebagai istri yang baik, ia tidak bisa melarang Bastian. Apa kata orang jika ia terlihat mengekang dan tidak percaya pada suaminya sendiri? “Kemana Bastian? Apa dia belum bangun?” gumam Elsie sambil melirik penunjuk waktu di telepon genggamnya. Jika mereka bangun sampai larut malam dan bahkan begadang sampai pagi, mungkin saja Bastian belum bangun pagi itu. Tapi tidak apa. Selama Bastian tidak ingat perempuan itu, tidak masalah jika ia pergi hangout semalaman bersama teman-temannya, batin Elsie sambil menatap wajahnya di cermin di depan wastafel. Ia tersenyum mengingat kejadian tadi malam saat Bastian b

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 356 Kembali Bersama

    Bastian mengusap airmata itu. “Besok pagi, Sayang. Besok pagi aku akan membawanya padamu.” Kanaya masih menatapnya dengan penuh harap, sementara Bastian menatapnya dengan lembut sembari mengelus pipinya perlahan. “Malam ini biarkan dia beristirahat, Naya. Biarkan dia beristirahat agar bisa menemui ibunya besok pagi.” Kanaya akhirnya mengangguk menyetujui. Ia tahu Bastian benar. Bukan ide yang tepat untuk membawa Baby K larut malam seperti ini. Ia hanya perlu bersabar sampai besok pagi. Bastian menghembusakan nafas lega. Ia lalu menarik Kanaya duduk di ranjang bersamanya, kemudian menyodorkan telepon genggamnya. “Kalau kamu ingin melihatnya.” Kanaya tentu ingin melihatnya. Ia menerima telepon genggam itu dan melihat sosok bayi mungil di layar telepon genggam Bastian. Kanaya menoleh, menatap Bastian seperti tengah memastikan kembali jika sosok itu adalah anak mereka. “Ya, itu Baby K. Lihatlah. Ada banyak foto dia di sana.” Bastian membantu Kanaya men-scroll ke samping galeri

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 355 Rindu Buah Hati

    Bastian memutar bola matanya. Tentu ia tahu Reno masih saudaranya. Jika yang menyembunyikan Kanaya orang lain, Bastian tidak akan hanya mengecohnya saja! Ia pasti akan membuat perhitungan serius dengannya! Bastian mendesah kasar. Reno, dia itu memang selalu saja mencari masalah dan membuatnya kesal. Namun, kapan ia pernah benar-benar keras menghukumnya? “Berhenti mengkhawatirkannya. Lagipula, aku tidak melakukan apa pun padanya. Aku hanya mengambil kembali apa yang menjadi milikku. Itu saja,” ujar Bastian sambil menarik pinggang Kanaya merapat padanya. Walaupun ia tidak bisa bisa benar-benar keras menindak Reno, tetapi ia tidak ingin menampakkannya. Akan tetapi ia pun tidak ingin Kanaya menjadi khawatir. Senyum Kanaya melebar mengetahui apa yang Bastian maksud dengan “miliknya”. “Aku bukan barang, Pak Bastian. Dan aku bukan milik siapa-siapa…” Kanaya mengerling, meledek istilah yang Bastian gunakan untuknya, meskipun ia tahu apa yang Bastian maksudkan. “Kamu memang bukan ba

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 354 Rencana Berhasil

    Kenapa Bos menghubunginya? Ada apa? Bukankah dia sedang bersama pujaan hatinya, melepas rindu saat ini? Dengan harap-harap cemas Ezra mengangkat panggilan itu, dan setengah berbisik menjawab, “Halo, Bos?” Di apartemen Thrillville, Bastian merasa khawatir karena ASI Kanaya terus merembes keluar pakaian yang dikenakannya. Dan Istrinya itu meringis kesakitan setiap kali buah dadanya tersenggol, walaupun hanya sedikit saja. Bagaimana Bastian bisa tenang membiarkan Kanaya tidur kesakitan malam itu? “Zra, aku mau kamu carikan pompa ASI sekarang juga!” perintah Bastian dari ujung sambungan telepon itu. Wajah Ezra memerah mendengar perintah bosnya itu. Pompa apa? “Pom—pa ASI, Bos?” tanyanya dengan suara setengah berbisik. Masa malam-malam begini harus cari pompa—ASI? Yang benar saja! “Apa aku harus mengulangnya? Dan kenapa kamu bicara berbisik-bisik? “ tanya Bastian yang kesal dengan respon Ezra. Ezra berdehem. “Saya sedang berada di apartemen A, Bos. Saya akan kirim orang un

DMCA.com Protection Status