Share

Bab 132 Tidak Ada Pilihan Lain

Penulis: Misya Lively
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-11 22:17:33

“Pelan-pelan Non!” Sifa memperingatkan Kanaya saat mereka berdua berjalan dengan cepat di lorong rumah sakit. Ia menahan gerakan Kanaya dengan memegangi lengan gadis itu.

Namun Kanaya terus berjalan. Raut wajahnya tampak resah dan gelisah. Ia sedang mengkhawatirkan keadaan ibunya.

Kurang dari setengah jam yang lalu, Kanaya mendapat panggilan telepon dari budenya, Laila yang memberitahukan jika ibunya mengalami serangan jantung.

Kali ini, Ayunda ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri di kamarnya. Dan berita ini membuat Kanaya begitu khawatir.

Kanaya ingat perkataan Dokter Ridwan, dokter jantung ibunya yang terdahulu. Dia mengatakan jika ibunya tidak boleh lagi terkena serangan karena akan sangat beresiko mengingat kondisi jantung ibunya yang sudah parah.

Itu sebabnya Kanaya begitu khawatir, sampai-sampai ia nekad pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan ibunya. Padahal, kehamilannya sudah tidak lagi bisa ditutupi.

Sifa yang mengkhawatirkan Kanaya akhirnya ikut menemani gadis i
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Emi Yulia
mengapa tidak minta tlg aja sama bastian utk dipertemukan dgn dr Nathan thor ?
goodnovel comment avatar
Dedeh Rohaeni
aduuuh LG rame2 nya
goodnovel comment avatar
Eli Mirza
pasti kerjaan si elsie gelo ini..dokter apaan tdk manusiawi ikut omongan elsi .buruan thor najiss
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 133 Antisipasi

    Terdengar kekehan pelan dari ujung sambungan telepon. “Tidak apa Kanaya. Tidak perlu sungkan denganku. Ada apa?” tanya Rizal dengan ramah. “Mm, aku ingin bertanya sesuatu. Apa kamu sudah bicara dengan Om-mu perihal Dokter Nathan?” Kanaya tidak bisa menutupi kegundahan hatinya, sehingga ia langsung bertanya.“Mengenai itu, aku sudah meminta Om-ku untuk menyampaikan permintaanmu kepada Dokter Nathan. Tetapi dia belum bisa memberikan jawaban saat ini,” jawab Rizal terdengar ada sedikit rasa sesal dari nada suaranya.Kanaya menarik nafas dengan tersenggal, berat sekali dirasanya. Rupanya ia belum mendapat kabar baik sesuai harapannya.“Bisakah kamu menanyakannya lagi?” tanya Kanaya masih berharap.“Tentu. Ada apa? Apa terjadi sesuatu?” Rizal bertanya, kali ini terdengar khawatir. “Ibuku— mendapat serangan jantung,” jawab Kanaya sambil berusaha menahan gejolak emosi di dadanya.Ia yang berusaha untuk tegar, tiba-tiba sulit sekali menahan airmata agar tidak menetes di pipinya saat seseor

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 134 Menutup Mata

    “Ibumu berhasil melalui masa kritis, Kanaya. Organ vitalnya stabil dan mulai berfungsi dengan baik.” “Syukurlah, Dokter…” Kanaya merasa lega mendengar ucapan Dokter Tyo. Setelah menunggui ibunya semalaman di rumah sakit, Kanaya mendapatkan hasil pemeriksaan kondisi ibunya. “Akan tetapi, sampai saat ini ibumu belum sadarkan diri. Untuk itu kami masih perlu mengobservasi Bu Ayunda sampai beberapa hari ke depan.” Dokter Tyo kembali berkata. “Kenapa ibu bisa belum sadar? Apakah hal ini biasa terjadi pasca operasi?” Kanaya penasaran, khawatir dan ingin tahu lebih lanjut apa yang tengah dialami ibunya. “Melihat dari gejalanya, kami menduga ibumu mengalami hipoksia atau biasa disebut gagal nafas saat serangan terjadi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pasokan oksigen yang dibutuhkan oleh otak. Itu sebabnya ibumu ditemukan tidak sadarkan diri,” terang Dokter Tyo. “Kira-kira berapa lama lagi ibu bisa sadar Dok? Maksud saya pada kasus seperti ini, berapa lama biasanya pasien bisa tersada

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 135 Pulang

    Bastian duduk di meja kerjanya dengan bertopang kaki. Salah satu tangannya memegang dagunya, dan ia tampak berpikir. Ezra baru saja memberitahu jika mereka mendapat jalan buntu dalam mencari tahu identitas Rizal. Sesuai perkiraan Bastian, mereka tidak mendapatkan hasil dari nomor polisi mobil SUV hitam yang dikendarai Rizal. Nomor itu diketahui adalah nomor palsu yang sudah tidak lagi terpakai. Dan setelah menelusuri kamera lalu lintas, mobil itu diketahui memasuki area pergudangan. Namun saat Ezra melacaknya ke sana, mobil itu seakan menghilang. Mereka tidak bisa menemukan jejaknya ataupun rekaman CCTV di area itu.“Kamu sudah tugaskan orang untuk mengawasi Sunset Summit?” tanya Bastian. Nada suaranya tenang saja. Ia tidak tampak emosi atau kesal setelah mendapat laporan dari Ezra.Hal ini karena ia sudah bisa menduga hasilnya. “Sudah Bos. Jay sudah mengawasi rumah itu sejak tadi pagi. Dan dia baru melaporkan bahwa Ibu dan Sifa pulang satu jam yang lalu,” ujar Ezra melaporkan.“P

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 136 Menjaga Ibu

    “Aduh!” Kanaya merasakan sakit di lututnya saat ia terjatuh. Rumput hijau yang ada dibawahnya itu, meskipun tidak terasa keras, namun tetap membuat goresan di kulit yang menutupi tempurung kakinya. Rasa perih menyelekit dirasakannya. Kanaya beranjak berdiri dan melihat ke sekelilingnya. Sebuah taman dengan bunga-bunga kembang sepatu berwarna-warni yang tampak familiar baginya. Kanaya tahu taman itu. Lebih jauh matanya memandang, ia melihat sebuah rumah kecil tidak jauh dari tempat ia berdiri. Kanaya juga mengenali rumah itu. Rumah itu adalah rumah yang ia tinggali bersama kedua orang tuanya saat ia masih kecil. Di depan rumah itu ada sebuah ayunan yang sering dimainkannya. Dan setiap kali Ayahnya pulang dari bekerja, mereka akan bermain di sana. Saat itu ia belum berusia 10 tahun dan Ayahnya masih hidup. Tunggu… apakah ia kembali ke waktu saat ia kecil? Kanaya melihat ke bawah, dan kakinyanya lah yang pertama kali menarik perhatiannnya. Saat itu kedua kakinya mengenakan s

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 137 Tangis Yang Pecah

    Kanaya masih merasa kesal dan enggan bertemu dengan Bastian. Ia masih ingat apa yang Bastian katakan nengenai hubungan mereka beberapa waktu yang lalu. Bahwa hubungan mereka tidak lebih dari hubungan nafsu dan gairah yang membara di atas ranjang. Kanaya pikir, ketidakhadiran Bastian beberapa hari terakhir ini karena dia telah menyetujui keinginannya untuk memutuskan hubungan mereka. Akan tetapi, diluar dugaan, saat ini Bastian datang menemuinya. Kanaya beranjak duduk dan bergeser mundur hingga punggungnya bersandar di kepala ranjang. “Pak Bas sedang apa di sini?” tanyanya dengan tatapan setengah menunduk dan tanpa tersenyum. Bastian mengerlingkan matanya dan terkekeh pelan. “Masih marah?” ia malah menggoda Kanaya. Kanaya menghela nafas dengan cepat. Dia pikir aku bercanda dengan semua yang aku katakan saat itu? Pikir Kanaya dengan kesal. “Naya serius. Pak Bas mau apa ke sini?” tanya Kanaya sekali lagi. Bastian bergeser mendekati Kanaya. “Menurutmu?” tanya Bastian sambil menata

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 138 Tak Sedingin Yang Dikira

    “Aku di sini, Naya. Kamu bisa cerita ada apa,” ucap Bastian sambil memeluk Kanaya.Kanaya menangis tersedu-sedu di dada Bastian. Emosi akan kesedihan dan ketakutan kehilangan ibunya yang telah di tekannya selama ini seakan meluap, tumpah ruah kala Bastian menanyakan apa yang terjadi padanya.Bahu Kanaya bergerak naik dan turun sejalan dengan nafasnya tersenggal-senggal. Bastian membiarkan Kanaya menangis di dadanya, meluapkan apa yang gadis itu rasakan.Bastian tidak yakin apa yang membuat Kanaya sampai menangis seperti itu. Namun melihat dari luapan emosinya, sepertinya istri mudanya itu tengah mengalami hari yang sangat berat.Apa dan siapa penyebabnya, Bastian tidak tahu. Tetapi jika ia mengetahui siapa orang yang telah membuat Kanaya bersedih seperti ini, ia tidak akan membiarkan orang itu lepas begitu saja!Perlahan Bastian mengarahkan Kanaya kembali duduk ke sofa di ruang keluarga bersamanya.Di sofa itu, ia kembali memeluk Kanaya dan mengelus punggungnya dengan lembut. Dibiark

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 139 Rasa Tak Menentu

    “Direktur Alex, bisa saya bicara dengan Anda?”Alex baru saja menutup pintu kantornya saat seseorang berbicara dengannya. Ia berdecak kesal. Siapa yang berani mengganggunya? Saat itu sudah waktunya untuk pulang, tetapi masih saja ada yang datang ingin berbicara dengannya. Apa dia tidak tahu kapan jam kantornya berakhir?“Besok saja. Sekarang saya harus pergi menemui dewan direk—” Alex tidak meneruskan ucapannya saat ia berbalik badan dan melihat siapa orang yang berbicara dengannya. Seketika itu juga ia tercengang.“Pak Ezra?! A-ada keperluan apa Bapak datang ke sini? Wah, maaf, saya tidak tahu kalau Bapak yang datang,” ucap Alex cepat-cepat dengan bersidekap dan merubah nada suaranya menjadi sangat ramah.“Pak Alex mau bertemu dengan Dewan Direksi? Hm… kenapa saya tidak tahu jika ada rapat Dewan Direksi sore ini?” gumam Ezra sambil melihat jam tangannya.Ucapan Ezra sangat beralasan. Sebab jika Dewan Direksi rumah sakit itu mengadakan rapat, Bastian sebagai pemegang saham terbesar r

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 140 Apa Yang Terjadi?

    Bastian yang sedang mengaduk sesuatu di dalam panci refleks menoleh saat mendengar suara Kanaya.Kedua pupil mata Bastian melebar saat ia melihat sosok gadis itu.Si cantik yang sedang mengandung anaknya itu berhenti termangu di depan ruang makan.Bastian terkekeh pelan melihat reaksi Kanaya,dan ia pun berjalan mendekatinya.“Jangan suka bengong! Nanti ada lalat yang masuk,” ucap Bastian sambil menjentik bibir atas Kanaya dengan ujung jarinya.Kanaya terbangun dari ketertegunannya dan segera mengalihkan pandangannya dari Bastian dengan canggung.“Bapak kenapa masih di sini?” tanya Kanaya sambil lanjut berjalan dan berhenti di dekat dispenser air. Ia lalu mengambil segelas air putih dan meminumnya.Jantungnya berdegup tidak beraturan, antara antusias dan gelisah.“Duduk lah Naya, aku memasak bubur untukmu. Kamu pasti lapar.” Alih-alih menjawab pertanyaan Kanaya, Bastian justru menggiring istri mudanya itu untuk duduk di kursi meja makan.Ia lalu kembali ke dapur untuk meracik bubur yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14

Bab terbaru

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 9

    “Freya,” ucap Bastian dengan senyum di wajahnya. “Freya Jacinta Dwipangga.” Miranda dan Ayunda saling bertukar pandang sebelum tersenyum dan mengangguk. “Freya. Nama yang Indah,” gumam keduanya menyetujui. Hari itu semua yang ada di Alpine Nest menyambut baik kehadiran bayi mungil bernama Freya Jacinta Dwipangga. Begitu pula Kenzo yang begitu senang ketika diperbolehkan melihat langsung adiknya itu. Mulai hari itu, ia telah menjadi seorang kakak. Apalagi, adiknya itu hadir sebagai hadiah ulang tahun terindah baginya. Keluarga besar Dwipangga hari itu sangat berbahagia. Bukan hanya karena ulang tahun pertama Kenzo, namun juga hadirnya Freya dalam keluarga mereka. Berita kelahiran Freya langsung tersebar ke seantero Emerald City, meskipun sosok bayi tersebut masih dirahasiakan dan belum di perlihatkan kepada publik. Publik ikut merasa senang dan tidak sabar untuk segera melihat sosok putri keluarga Dwipangga yang diberitakan memiliki paras yang rupawan. Berita persalinan Kanaya p

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 8

    “Ama… Ama.. atit?” tanya Kenzo pada Haidar, kakeknya. Tampak ia mengkhawatirkan mamanya.Apalagi ia melihat Papanya begitu panik saat membawa mamanya pergi masuk ke dalam ruangan dengan kolam besar yang ada di dekat mereka. Haidar tersenyum dan menggeleng. Ia berusaha untuk tidak tampak gelisah atau khawatir. “Mama tidak sakit, tapi saat ini sedang melahirkan adiknya Kenzo,” terangnya pada cucu kesayangannya itu.“Kenzo di sini dulu ya sama Kakek. Nanti kalau adik sudah keluar dari perut mama, Kenzo bisa ketemu sama adik.” Haidar pun duduk dan memangku Kenzo di sofa.Kanaya sudah pernah menceritakan pada Kenzo mengenai adik bayi yang ada di dalam perutnya, sehingga Kenzo tidak terlalu bingung atau panik saat mengetahui Kanaya akan melahirkan. “Sini, Kenzo boboan di sini.” Haidar menepuk ruang kosong diantara dirinya dan Azhar, agar cucunya itu bisa beristirahat dan tidur. Ia tahu Kenzo tidak akan mau pergi tidur ke kamarnya mengetahui mamanya tengah melahirkan adiknya.Akan tetapi

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 7

    Ardyan dan Aliya telah menikah sejak 6 bulan yang lalu, dan sekarang kandungan Aliya telah menginjak 3 bulan.Mereka berdua memang tidak menunda kehamilan dan berharap segera diberikan keturunan. Selain itu, Ardyan juga sudah berusia lebih dari 30 tahun, sehingga dia tidak ingin lagi menunda.Dan meskipun kehamilan Aliya masih muda dan belum terlihat benar, namun jika diperhatikan dengan seksama, akan terlihat benjolan kecil di perutnya.Saat ini, Aliya masih bekerja di LiveTV, namun ia tidak lagi bekerja di lapangan untuk mencari berita setelah mengetahui kehamilannya. Ia memilih bertugas di dalam studio untuk sementara waktu. Sedangkan Ardyan, dia masih menjalani hari-harinya sebagai the best neurosurgeon di Emerald City, sekaligus Direktur Emerald Restorative Centre, Rumah Sakit terbesar dan tercanggih di Emerald City.“Bagaimana kehamilanmu kali ini? Ah, Kenzo pasti senang sekali akan segera memiliki seorang adik!” Aliya memegang perut besar Kanaya dan mengelusnya.“Untuk yang

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 6

    Acara ulang tahun berlangsung dengan sangat meriah. Anak-anak panti yang diundang untuk datang tampak sangat senang. Berbagai macam permainan, hiburan bahkan hadiah-hadiah yang dibagikan membuat mereka tertawa sepanjang acara.Tamu undangan lainnya, keluarga, dan kerabat yang membawa anak-anak mereka juga menikmati acara itu. Mereka membawa berbagai macam hadiah, dari mainan anak-anak yang sangat populer dan diminati, hingga hadiah yang bernilai fantastis.Berbagai macam hidangan disajikan. Dari mulai hidangan berbentuk lucu bertemakan kerajaan untuk anak-anak hingga hidangan estetik dan lezat dari chef terkemuka yang menggunakan bahan-bahan berkualitas premium.Dan Kenzo, bocah berulang tahun yang memiliki paras rupawan perpaduan antara Kanaya dan Bastian, menjadi pusat perhatian di acara itu. Tidak hanya parasnya, tingkah polah anak berusia 1 tahun itu selain menggemaskan juga telah membuat decak kagum tamu undangan. Di usia yang masih sangat kecil, Kenzo telah menunjukkan sikap

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 5

    Hari itu, di Alpine Nest ramai dengan banyak orang yang datang. Azhar, Haidar, Miranda, Ayunda, Laila, dan Fadly—sepupu Kanaya. Tidak lupa Alea, Fariz dan Clara juga sudah hadir di sana.Mereka semua datang untuk menghadiri ulang tahun pertama Kenzo yang hanya dihadiri oleh orang-orang terdekat, keluarga dan teman serta anak yatim yang sengaja diundang untuk memeriahkan acara itu.Acara dilangsungkan di halaman belakang rumah mereka, dengan mengusung tema Royal Prince. Sesuai dengan tema, maka di dekat danau itu dibangun sebuah miniatur kastil kerajaan, dengan dekorasi balon dan hiasan lainnya yang berwarna emas, biru dan putih.Makanan yang dihidangkan pun dibuat sesuai tema. Mewah, namun dengan bentuk yang lucu dan menggemaskan sesuai dengan usia baby Kenzo yang baru berulang tahun pertama.“Apa semua sudah siap? Di mana Kenzo?” Kanaya baru selesai berpakaian, dan ia memastikan kembali persiapan mereka untuk acara itu.Ia dan Bastian juga ikut mengenakan kostum Royal King dan Queen

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 4

    “Bos, itu orangnya!” Seorang pria dengan banyak tato di tangannya melapor pada seorang pria yang duduk di dalam sebuah mobil SUV.Jendela mibil SUV itu diturunkan dan tampaklah wajah seorang pria. Dia mengenakan jaket hitam dan kaca mata hitam. Rambut panjangnya yang diikat ke belakang, dicepol kecil dibagian atas, sehingga menampakkan potongan rambut pendek undercut dibagian bawah yang rapi.Pria itu membuka kaca matanya dan melihat ke luar pada sosok dua orang pria yang sedang berdiri membelakangi mereka yang berjarak cukup jauh. Kedua orang itu berpakaian parlente, kemeja rapi dengan sepatu kulit yang mengkilap.“Hanya berdua saja?” tanya Jono—pria berjaket hitam di dalam mobil.“Hanya mereka dan supir di dalam mobil.” Anak buah Jono menunjuk sebuah mobil Mercedes Benz S class berwarna hitam terparkir di ujung bagian jalan itu.Jono tidak mengetahui siapa orang itu. Mereka berpenampilan rapi dan parlente, namun mereka berdua bukan berasalah dari Emerald City.Jono memberi isyarat

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 3

    Mobil Rolls Royce limited edition itu, memasuki halaman rumah besar dan luas bernama Alpine Nest, dan berhenti tidak jauh dari pintu utama rumah itu.Kanaya dan Bastian turun dari dalam mobil dan masuk ke dalam rumah. Rumah yang kali pertama Kanaya datangi belum memiliki furnitur yang lengkap, saat ini telah berubah menjadi sebuah rumah yang indah dengan berbagai kelengkapan yang memberi kesan tersendiri.Kanaya sengaja memilih furnitur, korden, wallpaper serta berbagai aksesoris rumah lainnya dengan warna dan model yang memberi kesan homy, sebuah tempat tinggal yang hangat dan nyaman untuk ditinggali keluarga mereka.Saat memasuki rumah itu, tidak terasa suasana kaku ataupun asing. Ruangan demi ruangan seakan membuat siapa pun merasa di nyaman berada di sana. Dari mulai ruang tamu, ruang keluarga, dapur, hingga setiap kamar tidur di rumah itu, memberi kesan hangat. “Kenzo mana Bi?” Kanaya bertanya saat ia bertemu Sifa di ruang keluarga.Perempuan yang menjadi pengasuhnya saat menga

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 2

    “Maaf… maaf, aku tidak sengaja…” ucap orang itu dengan segera. Ia kemudian tampak terkejut ketika melihat Bastianlah yang ia tabrak.“Lain kali jalanlah dengan hati-hati.” tegur Bastian sambil mengingatkan dengan nada dingin.Untung saja dia tidak menabrak Kanaya! Jika sampai itu terjadi, ia akan sangat marah.“Tentu, lain kali saya akan jalan dengan hati-hati.” Mahasiswi yang menabrak Bastian itu tampak tersipu malu. Ia melirik Bastian dengan tatapan menggoda sembari menyelipkan anak rambut ke belakang telinga.Bastian bersikap acuh tak acuh pada perempuan itu dan sibuk merapikan kemeja yang dikenakannya.Lain halnya dengan Bastian, Kanaya justru menangkap gestur perempuan yang dengan sengaja menggoda Bastian. Dan ini membuat Kanaya kesal.Jelas, bukan hanya dirinya saja yang menyadari betapa menariknya Bastian.Selama ia menjadi istri Bastian, tidak sedikit wanita lain yang mengagumi Bastian, bahkan ada yang dengan berani dan terang-terangan berusaha mendekati suaminya itu.Mahasis

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 1

    “Kulit lebih bersinar, atau di sebut dengan pregnancy glowing…” Bastian membaca sebuah artikel melalui telepon genggamnya. Ia tampak berpikir sebelum bergumam, “Sepertinya benar.”Ia membayangkan kulit istrinya itu memang terlihat lebih glowing di kehamilan kedua. Jadi, apakah semua mitos itu benar?Bastian kembali membaca lanjutan artikel itu.“Payudara sebelah kiri lebih besar dari yang kanan…” Bastian mengerutkan keningnya. Ah, ada-ada saja. Apa iya perbedaan kehamilan bayi perempuan dan laki-laki bisa dilihat dari besarnya payudara kanan dan kiri?Ujung-ujungnya, Bastian geleng-geleng kepala dan lanjut membaca. “Sifat lebih moody, sensitif dan cerewet…” Bastian terkekeh pelan. Mungkin untuk yang satu ini ada benarnya. Sejak kehamilan kedua, Kanaya menjadi sangat perasa dan sensitif, bahkan sebelum mereka mengetahui jenis kelamin anak yang dikandungnya.Walau begitu, Bastian tidak pernah mempermasalahkannya. Apalagi ia memang tidak keberatan direpotkan oleh istrinya itu.“Ehem…

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status