Share

Bab 131 Peringatan Untuk Bastian

Author: Misya Lively
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Kedua orang tua Bastian itu tersenyum lebar melihat mereka bertiga.

Bastian dan Elsie saling bertukar pandang sebelum berjalan menghampiri mereka.

“Pah, Mah,” sapa keduanya.

“Bagaimana kabar kalian? Bagaimana kabar cucu mama?” Miranda langsung memeluk cium Bastian dan Elsie serta memegang perut Elsie yang tampak sedang mengandung.

Elsie tersenyum lebar, “Baik Ma, cucu mama juga baik-baik saja. Bahkan…”

Elsie tersenyum dan melirik Bastian dengan tatapan tersipu, kemudian berkata, “Hari ini kami melakukan USG 4 dimensi, dan…” Elsie menyodorkan foto USG yang dipegang Bastian kepada Miranda.

Miranda menutup mulutnya dengan telapak tangannya, ia begitu terkejut, antusias dan senang melihat apa yang disodorkan kepadanya.

“Pah, lihat ini! Ooh… dia lucu sekali Pah! Wajahnya mirip sekali dengan Bastian. Dia memang cucu kita!” Miranda langsung berkomentar sambil menatap foto di tangannya bersama Haidar.

“Iya Mah. Persis seperti Bastian waktu bayi dulu.” Haidar pun tidak kalah senangnya. Kedua m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Fatmawati Anggafatah
gimana caranya baca langsung tanpa ada jeda iklan...‍♂️ makin seru soalnya ceritanya...
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
semoga kebohongan k hakilan Elsie terbongkar secepat nya bhw Elsie g bisa hamil karena mandul dn ketauan karena sering berhubungan dgn laki2 lain .dn indra cemburu k Bastian kare dia takut kanaya ttp istri nya Bastian .karena Indra juga cinta kanaya ..
goodnovel comment avatar
Mella Soplantila Mella
lepas istri pertamamu saja
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 132 Tidak Ada Pilihan Lain

    “Pelan-pelan Non!” Sifa memperingatkan Kanaya saat mereka berdua berjalan dengan cepat di lorong rumah sakit. Ia menahan gerakan Kanaya dengan memegangi lengan gadis itu.Namun Kanaya terus berjalan. Raut wajahnya tampak resah dan gelisah. Ia sedang mengkhawatirkan keadaan ibunya. Kurang dari setengah jam yang lalu, Kanaya mendapat panggilan telepon dari budenya, Laila yang memberitahukan jika ibunya mengalami serangan jantung.Kali ini, Ayunda ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri di kamarnya. Dan berita ini membuat Kanaya begitu khawatir.Kanaya ingat perkataan Dokter Ridwan, dokter jantung ibunya yang terdahulu. Dia mengatakan jika ibunya tidak boleh lagi terkena serangan karena akan sangat beresiko mengingat kondisi jantung ibunya yang sudah parah.Itu sebabnya Kanaya begitu khawatir, sampai-sampai ia nekad pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan ibunya. Padahal, kehamilannya sudah tidak lagi bisa ditutupi.Sifa yang mengkhawatirkan Kanaya akhirnya ikut menemani gadis i

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 133 Antisipasi

    Terdengar kekehan pelan dari ujung sambungan telepon. “Tidak apa Kanaya. Tidak perlu sungkan denganku. Ada apa?” tanya Rizal dengan ramah. “Mm, aku ingin bertanya sesuatu. Apa kamu sudah bicara dengan Om-mu perihal Dokter Nathan?” Kanaya tidak bisa menutupi kegundahan hatinya, sehingga ia langsung bertanya.“Mengenai itu, aku sudah meminta Om-ku untuk menyampaikan permintaanmu kepada Dokter Nathan. Tetapi dia belum bisa memberikan jawaban saat ini,” jawab Rizal terdengar ada sedikit rasa sesal dari nada suaranya.Kanaya menarik nafas dengan tersenggal, berat sekali dirasanya. Rupanya ia belum mendapat kabar baik sesuai harapannya.“Bisakah kamu menanyakannya lagi?” tanya Kanaya masih berharap.“Tentu. Ada apa? Apa terjadi sesuatu?” Rizal bertanya, kali ini terdengar khawatir. “Ibuku— mendapat serangan jantung,” jawab Kanaya sambil berusaha menahan gejolak emosi di dadanya.Ia yang berusaha untuk tegar, tiba-tiba sulit sekali menahan airmata agar tidak menetes di pipinya saat seseor

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 134 Menutup Mata

    “Ibumu berhasil melalui masa kritis, Kanaya. Organ vitalnya stabil dan mulai berfungsi dengan baik.” “Syukurlah, Dokter…” Kanaya merasa lega mendengar ucapan Dokter Tyo. Setelah menunggui ibunya semalaman di rumah sakit, Kanaya mendapatkan hasil pemeriksaan kondisi ibunya. “Akan tetapi, sampai saat ini ibumu belum sadarkan diri. Untuk itu kami masih perlu mengobservasi Bu Ayunda sampai beberapa hari ke depan.” Dokter Tyo kembali berkata. “Kenapa ibu bisa belum sadar? Apakah hal ini biasa terjadi pasca operasi?” Kanaya penasaran, khawatir dan ingin tahu lebih lanjut apa yang tengah dialami ibunya. “Melihat dari gejalanya, kami menduga ibumu mengalami hipoksia atau biasa disebut gagal nafas saat serangan terjadi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pasokan oksigen yang dibutuhkan oleh otak. Itu sebabnya ibumu ditemukan tidak sadarkan diri,” terang Dokter Tyo. “Kira-kira berapa lama lagi ibu bisa sadar Dok? Maksud saya pada kasus seperti ini, berapa lama biasanya pasien bisa tersada

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 135 Pulang

    Bastian duduk di meja kerjanya dengan bertopang kaki. Salah satu tangannya memegang dagunya, dan ia tampak berpikir. Ezra baru saja memberitahu jika mereka mendapat jalan buntu dalam mencari tahu identitas Rizal. Sesuai perkiraan Bastian, mereka tidak mendapatkan hasil dari nomor polisi mobil SUV hitam yang dikendarai Rizal. Nomor itu diketahui adalah nomor palsu yang sudah tidak lagi terpakai. Dan setelah menelusuri kamera lalu lintas, mobil itu diketahui memasuki area pergudangan. Namun saat Ezra melacaknya ke sana, mobil itu seakan menghilang. Mereka tidak bisa menemukan jejaknya ataupun rekaman CCTV di area itu.“Kamu sudah tugaskan orang untuk mengawasi Sunset Summit?” tanya Bastian. Nada suaranya tenang saja. Ia tidak tampak emosi atau kesal setelah mendapat laporan dari Ezra.Hal ini karena ia sudah bisa menduga hasilnya. “Sudah Bos. Jay sudah mengawasi rumah itu sejak tadi pagi. Dan dia baru melaporkan bahwa Ibu dan Sifa pulang satu jam yang lalu,” ujar Ezra melaporkan.“P

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 136 Menjaga Ibu

    “Aduh!” Kanaya merasakan sakit di lututnya saat ia terjatuh. Rumput hijau yang ada dibawahnya itu, meskipun tidak terasa keras, namun tetap membuat goresan di kulit yang menutupi tempurung kakinya. Rasa perih menyelekit dirasakannya. Kanaya beranjak berdiri dan melihat ke sekelilingnya. Sebuah taman dengan bunga-bunga kembang sepatu berwarna-warni yang tampak familiar baginya. Kanaya tahu taman itu. Lebih jauh matanya memandang, ia melihat sebuah rumah kecil tidak jauh dari tempat ia berdiri. Kanaya juga mengenali rumah itu. Rumah itu adalah rumah yang ia tinggali bersama kedua orang tuanya saat ia masih kecil. Di depan rumah itu ada sebuah ayunan yang sering dimainkannya. Dan setiap kali Ayahnya pulang dari bekerja, mereka akan bermain di sana. Saat itu ia belum berusia 10 tahun dan Ayahnya masih hidup. Tunggu… apakah ia kembali ke waktu saat ia kecil? Kanaya melihat ke bawah, dan kakinyanya lah yang pertama kali menarik perhatiannnya. Saat itu kedua kakinya mengenakan s

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 137 Tangis Yang Pecah

    Kanaya masih merasa kesal dan enggan bertemu dengan Bastian. Ia masih ingat apa yang Bastian katakan nengenai hubungan mereka beberapa waktu yang lalu. Bahwa hubungan mereka tidak lebih dari hubungan nafsu dan gairah yang membara di atas ranjang. Kanaya pikir, ketidakhadiran Bastian beberapa hari terakhir ini karena dia telah menyetujui keinginannya untuk memutuskan hubungan mereka. Akan tetapi, diluar dugaan, saat ini Bastian datang menemuinya. Kanaya beranjak duduk dan bergeser mundur hingga punggungnya bersandar di kepala ranjang. “Pak Bas sedang apa di sini?” tanyanya dengan tatapan setengah menunduk dan tanpa tersenyum. Bastian mengerlingkan matanya dan terkekeh pelan. “Masih marah?” ia malah menggoda Kanaya. Kanaya menghela nafas dengan cepat. Dia pikir aku bercanda dengan semua yang aku katakan saat itu? Pikir Kanaya dengan kesal. “Naya serius. Pak Bas mau apa ke sini?” tanya Kanaya sekali lagi. Bastian bergeser mendekati Kanaya. “Menurutmu?” tanya Bastian sambil menata

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 138 Tak Sedingin Yang Dikira

    “Aku di sini, Naya. Kamu bisa cerita ada apa,” ucap Bastian sambil memeluk Kanaya.Kanaya menangis tersedu-sedu di dada Bastian. Emosi akan kesedihan dan ketakutan kehilangan ibunya yang telah di tekannya selama ini seakan meluap, tumpah ruah kala Bastian menanyakan apa yang terjadi padanya.Bahu Kanaya bergerak naik dan turun sejalan dengan nafasnya tersenggal-senggal. Bastian membiarkan Kanaya menangis di dadanya, meluapkan apa yang gadis itu rasakan.Bastian tidak yakin apa yang membuat Kanaya sampai menangis seperti itu. Namun melihat dari luapan emosinya, sepertinya istri mudanya itu tengah mengalami hari yang sangat berat.Apa dan siapa penyebabnya, Bastian tidak tahu. Tetapi jika ia mengetahui siapa orang yang telah membuat Kanaya bersedih seperti ini, ia tidak akan membiarkan orang itu lepas begitu saja!Perlahan Bastian mengarahkan Kanaya kembali duduk ke sofa di ruang keluarga bersamanya.Di sofa itu, ia kembali memeluk Kanaya dan mengelus punggungnya dengan lembut. Dibiark

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 139 Rasa Tak Menentu

    “Direktur Alex, bisa saya bicara dengan Anda?”Alex baru saja menutup pintu kantornya saat seseorang berbicara dengannya. Ia berdecak kesal. Siapa yang berani mengganggunya? Saat itu sudah waktunya untuk pulang, tetapi masih saja ada yang datang ingin berbicara dengannya. Apa dia tidak tahu kapan jam kantornya berakhir?“Besok saja. Sekarang saya harus pergi menemui dewan direk—” Alex tidak meneruskan ucapannya saat ia berbalik badan dan melihat siapa orang yang berbicara dengannya. Seketika itu juga ia tercengang.“Pak Ezra?! A-ada keperluan apa Bapak datang ke sini? Wah, maaf, saya tidak tahu kalau Bapak yang datang,” ucap Alex cepat-cepat dengan bersidekap dan merubah nada suaranya menjadi sangat ramah.“Pak Alex mau bertemu dengan Dewan Direksi? Hm… kenapa saya tidak tahu jika ada rapat Dewan Direksi sore ini?” gumam Ezra sambil melihat jam tangannya.Ucapan Ezra sangat beralasan. Sebab jika Dewan Direksi rumah sakit itu mengadakan rapat, Bastian sebagai pemegang saham terbesar r

Latest chapter

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 359 Masalah Berdatangan

    “Hana, siapkan perlengkapan Baby K, dia akan pergi pagi ini!” perintah Bastian tanpa menghiraukan keinginan Elsie sembari fokus memperhatikan Baby K. Saat itu, raut wajah Baby K sudah tidak semerah tadi, dan tatapan matanya sudah tidak lagi bersedih. Dan ia sudah hampir menghabiskan susunya, bahkan menggapaikan tangannya memegangi jari telunjuk Bastian. Ia begitu senang bermain dengan jati itu. Ujung bibir Bastian melengkung ke atas melihat respon putranya itu. “B-bas… Bastian, apa maksudmu dia akan pergi? Apa— apa kita akan pergi ke suatu tempat?” Elsie begitu terkejut dengan ucapan Bastian. Bastian tidak pernah memberitahu jika mereka akan pergi. Pergi kemana, dan mengapa tiba-tiba? “Aku akan membawa Baby K bersamaku,” jawab Bastian sambil menatap putranya itu. “Lagipula bukankah kamu sedang lelah? Aku memberimu waktu untuk beristirahat agar dia tidak lagi mengganggu istirahatmu,” tambah Bastian sambil diam-diam tersenyum sinis. Apa? Elsie seperti tidak percaya dengan pendeng

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 358 Tertangkap Basah

    “Ah, merepotkan saja!” geramnya. Akan tetapi ia tidak bergerak dari tempatnya berdiri dan sibuk menscroll berita kejadian tadi malam. Ia membaca lagi dengan lebih detil mengenai kasus Ravioli, berharap bisa menemukan celah yang bisa menyelamatkannya jika Ravioli menyeretnya. Sementara itu, tangis Baby K semakin keras terdengar, sehingga membuatnya bertambah geram. “Hana!!” teriak Elsie dengan kesal memanggil baby sitter anak itu. Kemana baby sitter sialan itu? Batinnya dengan kesal. Karena tangisan Baby K tak kunjung reda, dengan menghentakkan kakinya ia berjalan menuju kamar Baby K. Sampai di sana, Hana tampak sedang mengganti popok bayi mungil yang sedang menangis itu. “Kenapa lagi dia? Berisik sekali!” bentak Elsie dengan kesal. “Baby K poop Bu, dan sepertinya dia juga haus,” jawab Hana yang masih merapikan baju Baby K. Ia baru sempat mengganti popoknya dan belum sempat membuatkan susu untuk bayi mungil itu. Elsie kembali berdecak dan berjalan menghampiri mereka. Ketika ma

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 357 Berita Mengejutkan

    Di kamar mandi, Elsie mencoba menghubungi Bastian, namun dua kali menghubungi, Bastian tidak mengangkat panggilan teleponnya. Semalam setelah selesai acara di Hotel Royal, Bastian pergi bersama ketiga sahabatnya. Mereka mengatakan jika sudah lama mereka tidak berkumpul dan ingin mengadakan Boy’s night, menghabiskan malam bersama sekaligus merayakan sehatnya kembali Bastian. Dan sebagai istri yang baik, ia tidak bisa melarang Bastian. Apa kata orang jika ia terlihat mengekang dan tidak percaya pada suaminya sendiri? “Kemana Bastian? Apa dia belum bangun?” gumam Elsie sambil melirik penunjuk waktu di telepon genggamnya. Jika mereka bangun sampai larut malam dan bahkan begadang sampai pagi, mungkin saja Bastian belum bangun pagi itu. Tapi tidak apa. Selama Bastian tidak ingat perempuan itu, tidak masalah jika ia pergi hangout semalaman bersama teman-temannya, batin Elsie sambil menatap wajahnya di cermin di depan wastafel. Ia tersenyum mengingat kejadian tadi malam saat Bastian b

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 356 Kembali Bersama

    Bastian mengusap airmata itu. “Besok pagi, Sayang. Besok pagi aku akan membawanya padamu.” Kanaya masih menatapnya dengan penuh harap, sementara Bastian menatapnya dengan lembut sembari mengelus pipinya perlahan. “Malam ini biarkan dia beristirahat, Naya. Biarkan dia beristirahat agar bisa menemui ibunya besok pagi.” Kanaya akhirnya mengangguk menyetujui. Ia tahu Bastian benar. Bukan ide yang tepat untuk membawa Baby K larut malam seperti ini. Ia hanya perlu bersabar sampai besok pagi. Bastian menghembusakan nafas lega. Ia lalu menarik Kanaya duduk di ranjang bersamanya, kemudian menyodorkan telepon genggamnya. “Kalau kamu ingin melihatnya.” Kanaya tentu ingin melihatnya. Ia menerima telepon genggam itu dan melihat sosok bayi mungil di layar telepon genggam Bastian. Kanaya menoleh, menatap Bastian seperti tengah memastikan kembali jika sosok itu adalah anak mereka. “Ya, itu Baby K. Lihatlah. Ada banyak foto dia di sana.” Bastian membantu Kanaya men-scroll ke samping galeri

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 355 Rindu Buah Hati

    Bastian memutar bola matanya. Tentu ia tahu Reno masih saudaranya. Jika yang menyembunyikan Kanaya orang lain, Bastian tidak akan hanya mengecohnya saja! Ia pasti akan membuat perhitungan serius dengannya! Bastian mendesah kasar. Reno, dia itu memang selalu saja mencari masalah dan membuatnya kesal. Namun, kapan ia pernah benar-benar keras menghukumnya? “Berhenti mengkhawatirkannya. Lagipula, aku tidak melakukan apa pun padanya. Aku hanya mengambil kembali apa yang menjadi milikku. Itu saja,” ujar Bastian sambil menarik pinggang Kanaya merapat padanya. Walaupun ia tidak bisa bisa benar-benar keras menindak Reno, tetapi ia tidak ingin menampakkannya. Akan tetapi ia pun tidak ingin Kanaya menjadi khawatir. Senyum Kanaya melebar mengetahui apa yang Bastian maksud dengan “miliknya”. “Aku bukan barang, Pak Bastian. Dan aku bukan milik siapa-siapa…” Kanaya mengerling, meledek istilah yang Bastian gunakan untuknya, meskipun ia tahu apa yang Bastian maksudkan. “Kamu memang bukan ba

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 354 Rencana Berhasil

    Kenapa Bos menghubunginya? Ada apa? Bukankah dia sedang bersama pujaan hatinya, melepas rindu saat ini? Dengan harap-harap cemas Ezra mengangkat panggilan itu, dan setengah berbisik menjawab, “Halo, Bos?” Di apartemen Thrillville, Bastian merasa khawatir karena ASI Kanaya terus merembes keluar pakaian yang dikenakannya. Dan Istrinya itu meringis kesakitan setiap kali buah dadanya tersenggol, walaupun hanya sedikit saja. Bagaimana Bastian bisa tenang membiarkan Kanaya tidur kesakitan malam itu? “Zra, aku mau kamu carikan pompa ASI sekarang juga!” perintah Bastian dari ujung sambungan telepon itu. Wajah Ezra memerah mendengar perintah bosnya itu. Pompa apa? “Pom—pa ASI, Bos?” tanyanya dengan suara setengah berbisik. Masa malam-malam begini harus cari pompa—ASI? Yang benar saja! “Apa aku harus mengulangnya? Dan kenapa kamu bicara berbisik-bisik? “ tanya Bastian yang kesal dengan respon Ezra. Ezra berdehem. “Saya sedang berada di apartemen A, Bos. Saya akan kirim orang un

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 353 Terkecoh

    Di pinggiran Emerald City, tiga buah mobil berjalan beriringan. Di iringan mobil kedua, Reno duduk bersama beberapa orang pria dan seorang supir. Mobil berhenti di depan sebuah aparteman lima lantai dan Reno membuka kaca mobilnya saat Heri dan Agus, anak buah Reno, berjalan menghampirinya. “Bos, apartemen mereka ada di lantai 5,” ujar Heri melaporkan. Reno membuka pintu mobil dan keluar. “Apa anak buah Ravioli ada di sana?” “Menurut pengamatan saya, ada 1 atau 2 orang yang berada di sana,” jawab Agus sambil menunjuk arah sebuah apartemen di lantai 5 dengan ibu jarinya. Reno mengikuti arah jari Agus menunjuk dan ia menatap jendela sebuah apartemen yang tampak temaram. “Kalian ikut denganku. Biar yang lain tunggu di sini!” perintah Reno sambil menunjuk Heri, Agus dan seorang anak buah Agus. Ia berpikir jika hanya satu atau dua orang anak buah ravioli, mereka masih bisa mengatasinya. Yang ia khawatirkan sebelumnya adalah jika ada banyak anak buah Ravioli di sana, sedangkan ia

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 352 Rizal Adalah Reno

    *** Flashback***Setelah Bastian selesai berbicara dengan Indra dan Ardyan di toilet, ia menerima panggilan telepon dari Ezra.“Bos, saya baru mendapat berita dari Jay, mengenai… perawat gadungan di ERc waktu itu.”Bastianyang sedang melangkah langsung menghentikan langkahnya. “Dan?”“Jay berhasil menemukannya, dan ternyata dia berkerja untuk—Reno,” lapir Ezra dengan hati-hati.“Reno? Kamu yakin?” Bastian cukup terkejut. Karena ia fokus pada Elsie, Ravioli dan Rizal, ia sama sekali tidak tidak berpikir jika Reno—sepupu sekaligus saingan bisnisnya itu ikut terlibat dalam masalah itu.“Benar Bos, Jay telah mengkonfirmasinya. Reno yang menyuruh orang itu untuk menjatuhkan kalung itu di dekat Bos. Tujuannya adalah dia ingin mengetahui apakah Bos benar-benar lupa ingatan atau tidak.” Bastian menyugar rambutnya sembari mengingat sesuatu. Ia ingat Reno memang mengetahui mengenai Kanaya dan kehamilan palsu Elsie. Namun karena Reno tidak pernah lagi mengusiknya, ia berpikir jika Reno telah b

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 351 Kelemahannya

    “Apa kamu tahu kalau Reno yang menolongku?” Raut wajah Bastian berubah saat nama Reno disebut. Ia menegakkan punggungnya dan menyerong kan tubuhnya, menghimpit tubuh Kanaya. “Kalian tidak benaran bertunangan kan?” Tatapan mata Bastian memberi peringatan keras. Sangat jelas jika ia cemburu. Sangat cemburu. Ia yang sempat melupakan pengakuan Reno di hotel Royal tadi menjadi teringat saat Kanaya menyebut nama Reno. Rasanya ia tidak rela jika Kanaya menyebut nama pria lain dihadapannya, terlebih pria yang mengaku sebagai tunangan istri sirinya itu! Kanaya menatap Bastian dengan heran. Ia tidak menyangka Kalau Bastian akan percaya pernyataan Reno itu. “Naya, jawab pertanyaanku! Kalian— kamu dan Reno—” Bastian tidak sabar menunggu jawaban Kanaya. Kenapa dia diam saja dan tidak menyangkalnya? “Naya, kamu istriku! Kamu tidak bisa menerima lamaran orang lain, meskipun dia menyelamatkan nyawamu!” Kanaya mengerutkan keningnya, namun ia hanya membatin saja. Ya ampun, memang semudah itu

DMCA.com Protection Status