Share

Bab 250

Karina otomatis panik begitu mendengar dering ponselnya. Dia buru-buru mengeluarkan ponselnya dan segera mematikan panggilan itu setelah melihat nama si penelepon.

Dia kemudian meraih tangan Abila dan berkata, "Kak Abila, ini sudah larut, kita harus kembali."

Abila menggelengkan kepalanya dan menatap Zayn sejenak, lalu berkata dengan tenang kepada Karina, "Karina, kamu pulang duluan saja kalau ada urusan mendesak. Hari ini, aku ingin bersama Zayn."

"Aku khawatir kalau kamu sendirian di sini." Tempat ini adalah tempat hiburan, berbagai macam orang ada di sini, jadi bagaimana mungkin dia membiarkan Abila pulang sendiri.

Akan tetapi, ponselnya tiba-tiba berdering lagi.

Dering ponselnya itu bagaikan sebuah pengingat yang menstimulasi gendang telinga Karina. Kali ini, dia bahkan tidak berani menyentuh ponselnya, seakan-akan ponselnya merupakan sebuah batu bara yang panas.

Abila memandang Karina dengan rasa ingin tahu dan mengingatkan, "Karina, ponselmu berdering. Apa ada orang mencarimu kar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status