Share

Bab 255

Author: Pohon Camellia
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Pada saat ini, senyuman Zayn menghilang sepenuhnya.

"Karina, apa kamu tahu kalau sikapmu sekarang membuat orang ingin menidurimu?"

Setelah mendengar ini, Karina sangat marah hingga dia hampir muntah darah. Namun dia tetap mempertahankan ekspresi senyumnya dan berkata, "Sayang sekali, aku adalah wanitanya Rafael. Kalaupun kamu punya niat jahat itu, kamu nggak punya nyali melakukannya."

Zayn marah, tetapi dia tertawa dan berkata, "Karina, kita bisa coba kalau aku benar-benar menidurimu, apa Rafael akan menjadikan Keluarga Anuma sebagai musuh?"

Ekspresi Zayn tidak terlihat seperti sedang bercanda.

Menyadari itu, raut wajah Karina menjadi sedikit pucat. Dia bertanya-tanya di dalam hatinya apakah Zayn benar-benar sedang marah?

Dia mundur dengan ketakutan. Tidak ada petugas satpam yang berpatroli di tempat ini. Jika benar-benar terjadi sesuatu, dia tidak akan bisa melakukan apa-apa.

Saat Zayn mendekat ke arahnya selangkah demi selangkah, Karina menjadi semakin gugup. Dia berusaha terlihat te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 256

    "Berapa banyak kekurangan yang kumiliki dibandingkan dengan Nona Delisa bukanlah hakmu untuk menilai. Kamu juga nggak bisa memengaruhi siapa yang dipilih Rafael." Karina berhenti sejenak sebelum melanjutkan ucapannya, "Kamu nggak perlu selalu mencari masalah denganku hanya karena aku bersama Rafael dan kamu merasa ini nggak adil untuk Nona Delisa. Pada akhirnya kamu nggak bisa mengubah apa pun."Pandangan Zayn sama sekali tidak beralih dari Karina. Setelah beberapa saat, dia tertawa dan berkata, "Heh, mulutmu memang tajam."Karina tidak menghiraukan ucapan itu, menyipitkan matanya dan berkata dengan tenang, "Zayn, kubilang sekali lagi, selama kamu masih punya hati nurani, biarkan Kak Abila menyerah sepenuhnya atau perlakukan dia dengan baik."Zayn tertawa, lalu menirukan nada bicara Karina dan mengembalikan kata-kata Karina sebelumnya, "Bagaimana hubunganku dengan Abila itu bukanlah urusanmu. Karina, kamu jangan ikut campur urusan orang lain.""Kamu!" Karina memelototinya dengan marah.

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 257

    Rafael melanjutkan ucapannya kepada Zayn tanpa ragu-ragu, "Aku nggak akan pernah lupa bahwa dia melepaskan tanganku terlebih dulu."Zayn terkejut, teringat akan sesuatu, dan berkata sambil tersenyum masam, "Kamu masih menyalahkan dia karena meninggalkanmu demi kariernya?"Mata Rafael sedikit menyipit dan dia tersenyum kecil. Ketika dia menoleh ke belakang, dia bergumam, "Aku sangat berterima kasih padanya karena telah melepaskan tanganku. Kalau nggak, aku nggak akan ...."Suara Rafael semakin kecil saat mengatakan itu, bahkan Zayn tidak dapat mendengar ucapannya dengan jelas. Setelah itu, Rafael berbalik pergi, melambaikan tangannya sambil berkata, "Kamu kadang-kadang harus memenuhi tanggung jawabmu sebagai putra dari Keluarga Anuma. Hati-hati, jangan sampai para temanmu itu menghancurkanmu."Setelah mobil Rafael melaju pergi, Zayn masih berdiri di tempat untuk beberapa saat.'Nggak kusangka apa kondisiku seburuk itu sampai perlu orang lain mengingatkanku?' Zayn samar-samar tersenyum,

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 258

    "Kamu berani!" Rafael menatap Karina dengan marah.'Apa dia pikir aku masih belum cukup marah?' Melihat Karina tersenyum, tidak menunjukkan tanda-tanda penyesalan, ekspresi Rafael menjadi masam."Ternyata kamu benaran berpikir seperti itu ya?" Karina tidak bisa menahan dirinya untuk tidak tertawa."Hmph."Rafael menatap Karina dengan dingin, memalingkan wajahnya, seakan-akan dia benar-benar marah.Karina mengedip-ngedipkan matanya, lalu duduk mendekat ke arah Rafael dan berkata, "Lho, kamu benaran marah? Rafael, sejak kapan kamu menjadi begitu pemarah?"Bukankah Karina hanya bercanda?Jika Rafael mengatakan dengan tegas bahwa Karina hanya boleh jatuh cinta padanya, Karina tidak membantahnya, bukan?Karina meraih lengan Rafael dan menggoyangkannya, seperti membujuk seorang anak kecil yang sedang mengambek, dan berkata, "Jangan marah, kamu bakal cepat tua kalau marah terus. Kalau seperti itu, aku mungkin jatuh cinta pada orang lain."Rafael menoleh, wajah tampannya seakan-akan terlapisi

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 259

    Reaksi Rafael merupakan tipe orang yang merasa senang, tetapi tidak mau mengaku.Karina menatap Rafael, menyeringai kecil dan berkata, "Oh? Kalau begitu, ke depannya aku nggak akan seperti ini lagi.""Apa kamu berani?"Rafael memelototi Karina.Karina tersenyum, terlihat makin bahagia, dan berkata, "Benar-benar sulit meladenimu. Aku nggak mengutarakan perasaanku, kamu selalu curiga. Aku mengutarakan perasaanku, kamu malah bilang itu membuatmu merinding, jadi aku harus bagaimana?""Harus utarakan!" seru Rafael dengan tegas. Kemudian, dia menambahkan, "Tapi kamu hanya boleh menggombal padaku. Kalau sampai aku tahu kamu memperlakukan pria lain seperti ini ....""Aku tahu, kamu akan membuangnya ke sungai, 'kan?" Karina sudah sangat paham apa yang akan dikatakan Rafael."Bagus kalau kamu tahu," ujar Rafael dengan sangat bangga sambil mengangkat dagunya.Setelah itu, mereka berdua lanjut bermesraan.Sang sopir hanya bisa diam-diam meratapi dirinya yang masih lajang dan harus melihat orang la

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 260

    Telapak tangan Rafael terasa dingin ketika menempel di pipi Karina.Karina yang sedang menikmati elusan tangan Rafael itu tiba-tiba teringat sesuatu. Dia segera memegang tangan Rafael dan bertanya dengan cemas, "Rafael, apa frigofobia kamu nggak bisa disembuhkan?"Rafael menundukkan kepalanya dan menatap Karina yang terlihat sedikit khawatir. Sudut bibirnya terangkat sedikit. Dia kemudian menarik Karina ke dalam pelukannya, menyisir rambutnya yang lembut sambil berkata, "Kenapa kamu tiba-tiba tanya hal ini?"Karina juga memeluk balik Rafael dan tiba-tiba merasa tenang.'Untungnya badannya masih terasa sangat hangat.'"Hei, kamu pagi-pagi sudah memelukku seperti ini, apa kamu ingin menguji pengendalian diriku?"Suara Rafael sangat magnetis. Bagaikan ada arus hangat yang mengalir ke dalam hati, membuat orang merasakan kehangatan yang nyata.Seperti binatang kecil, Karina memeluk Rafael lebih erat dan berbisik, "Aku menyadari kalau suhu tubuhmu jauh lebih rendah daripada orang normal. Aku

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 261

    "Kalau bisa disembuhkan sepenuhnya, apa aku masih akan menggunakan obat untuk mengendalikannya? Apa yang terpikirkan olehmu, sudah terpikirkan oleh kami juga. Kamu jangan khawatir, aku akan selalu membawa obatnya, jadi kondisiku bisa dikendalikan sepenuhnya."Karina menggigit bibirnya. Ketika dia hendak mengatakan sesuatu lagi, Rafael menyentuh bibirnya dengan jarinya dan berkata, "Sudah, kita akhiri topik pembicaraan ini."Terlihat jelas bahwa Rafael tidak ingin melanjutkan topik pembicaraan tersebut.Mungkin karena ada sesuatu yang dia sembunyikan atau mungkin dia hanya tidak suka membahas topik tersebut.Karena Rafael sudah berkata seperti itu, Karina pun tidak bertanya lagi.Rafael sudah mengatakan selama perawatan dilakukan dengan baik, kondisinya dapat dikendalikan sepenuhnya. Karina pun diam-diam memutuskan untuk merawat Rafael dengan baik, meminimalkan kambuhnya frigofobia tersebut.Karina memegang tangan nakal Rafael dan bertanya dengan serius, "Kamu nggak pergi kerja? Kenapa

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 262

    Karina berpikir bahwa orang yang memiliki suhu tubuh rendah harus minum lebih banyak sup dan makan lebih banyak makanan hangat. Selain itu, cuaca makin dingin akhir-akhir ini, jadi Karina memutuskan untuk membuat sup.Dia pun pergi membeli buku memasak, lalu memilih sup yang ingin dia buat dan pergi ke pasar sayur.Setelah semua persiapan selesai, waktu sudah menunjukkan hampir jam 11 siang. Untungnya Rafael biasanya baru pulang pada malam hari dan makan di luar pada siang hati. Jika tidak, dia siang ini tidak akan mendapatkan makanan apa pun di rumah.Setelah makan dua potong roti panggang untuk makan siang, Karina mulai sibuk dengan bahan masakannya. Dia sangat sibuk sekali, bahkan sampai merasa mengerjakan laporan tidak pernah terasa sesibuk ini.Dia meletakkan buku memasak di depannya, mengikuti setiap langkah yang tertulis di dalamnya.Cara terbaik membuat sup adalah menggunakan panci tanah liat karena panasnya akan merata. Dengan menggunakan panci itu jenis sup yang membutuhkan w

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 263

    Setelah semuanya selesai, Karina duduk di sofa untuk beristirahat. Dia mengecek waktu di ponselnya, sudah hampir jam setengah sembilan.Dia meletakkan ponselnya ke samping, menundukkan kepalanya, melirik ke tangan yang terluka dan menemukan bahwa kain kasa itu sudah sangat merah. Hanya menggerakkan tangannya sedikit saja, rasa sakit yang terasakan seakan-akan sampai ke tulang-tulangnya.Karina seharusnya mengganti kain kasanya setelah melihat kondisi itu, tetapi dia terlalu malas melakukannya. Dia berpikir bahwa dia tidak akan mati hanya karena mengeluarkan darah sedikit itu ...."Kenapa kamu belum kembali?"Karina bersandar di sofa, mengeluarkan ponselnya lagi, melihat waktu yang tertera di sana dan bergumam pada dirinya sendiri.Mungkin kegiatan seharian ini membuatnya lelah, jadi merasa mengantuk begitu bersandar di sofa. Kelopak matanya perlahan-lahan terasa makin berat. Karina mencoba melawan rasa kantuk itu, tetapi pada akhirnya dia tertidur.Karina kemudian baru terbangun karena

Latest chapter

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 290

    "Kalian!" teriak Karina.Karina merasa kesal. Dia memandang para wartawan dengan marah, lalu hendak membungkuk untuk mengambil dokumen-dokumen yang berserakan di tanah. Akan tetapi, bagaimana mungkin orang-orang ini peduli? Demi mendapatkan berita utama, mereka semua tidak segan-segan menggunakan cara apa pun.Dokumen yang tercecer di tanah itu sudah diinjak-injak oleh mereka sebelum sempat diambil Karina. "Cukup! Hubunganku dengan Pak Rafael memangnya ada hubungan dengan kalian?" teriak Karina dengan kesal sambil kembali berdiri tegak.Orang-orang itu sudah menghabiskan kesabaran Karina."Nona Karina, apakah Nona marah karena pernyataan kami benar? Apakah Nona benar-benar merayu CEO Grup Stalin demi bisa menjadi bagian dari keluarga kaya raya?""Nggak!" balas Karina dengan cepat."Jika tidak, bisakah Nona mengungkapkan bagaimana Nona dan Pak Rafael bertemu? Apakah Nona merasa bisa menjadi seperti Cinderella?""Benar, Nona Karina, Keluarga Stalin adalah keluarga terkenal. Apakah Nona y

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 289

    Pada akhirnya yang mendapatkan keuntungan dari keseluruhan kejadian ini adalah Amy.Di dalam mobil.Karina berdebar-debar dan bergumam, "Hubungan kita telah diketahui publik, aku nggak tahu bagaimana reaksi dari pihak kampus ...."Memiliki hubungan dengan Rafael pasti akan menimbulkan sensasi. Karina tahu itu dan dia hanya berharap reaksi orang-orang tidak terlalu berlebihan.Namun, pasti akan menarik banyak perhatian orang terhadapnya.Karina menghela napas, dia merasa tidak ingin pergi ke kampus untuk sementara waktu.Begitu Karina selesai berbicara, Rafael sudah memegang tangannya. Sentuhan hangat itu membuat Karina terkejut. Karina menoleh, menatap Rafael dengan bingung. Terlihat Rafael sedang memandang keluar jendela mobil sambil menopang dagunya, seperti sedang menikmati pemandangan, dan berkata dengan datar, "Apa pun yang terjadi, aku akan selalu berada di sisimu."Wanita mana pun pasti akan tersentuh hatinya mendengar perkataan itu.Sudut mata Karina melengkung. Dia menggeser p

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 288

    Karina menggeleng, raut wajahnya tampak bimbang. "Nggak, hanya saja ini terlalu mendadak, aku merasa belum siap.""Apa yang perlu kamu takutkan? Bukankah aku ada di depanmu untuk melindungimu? Kamu hanya perlu bersembunyi di belakangku dengan tenang," jawab Rafael dengan sangat santai dan lancar seakan-akan dia telah berlatih berkali-kali.Hati Karina menjadi hangat. Awalnya dia merasa sedikit bimbang, tetapi sekarang semuanya seketika menjadi jelas. Apa pun yang terjadi, bukankah Rafael selalu ada untuknya?Mengapa dirinya harus khawatir berlebihan?Karina pun mengangguk dengan bersemangat, tersenyum manis dan berkata dengan gaya menggemaskan, "Mulai sekarang, aku akan mengandalkanmu."Rafael mengangkat alisnya ketika dia melihat ekspresi antusias Karina dan berkata, "Kalau aku nggak melindungimu, aku harus melindungi siapa?"Mendengar itu, Karina tertawa lebih bahagia.....Setelah itu, atas permintaan keras Rafael, Karina baru bisa keluar dari ruang perawatan khusus di rumah sakit s

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 287

    "Eh?" Karina mengusap hidungnya, lalu menatap Rafael."Kamu sudah tahu aku sebaik ini, jadi kamu menikah denganku atau nggak?" tanya Rafael sambil memegang dagu Karina, tersenyum lebar.Karina mengangguk mantap dan berkata, "Asalkan kamu mau menikahiku, aku akan menikah denganmu."Rafael benar, jika kamu ingin memakai mahkota, harus siap menanggung bebannya. Rafael telah melakukan begitu banyak hal untuknya, lalu mengapa dirinya tidak menghadapi orang-orang yang datang untuk memprovokasinya demi Rafael?Jika sudah mencintai, mengapa dirinya tidak sanggup menghadapi sedikit kesulitan demi Rafael?Mendengar jawaban yang pasti, Rafael tersenyum lebar, matanya yang hitam penuh arti. "Kamu yakin?"Karina mengangguk tegas. "Aku yakin."Tiba-tiba, Rafael menekan bahu Karina, menghela napas panjang dan berkata, "Sekarang aku merasa lega.""Eh?"Karina tertegun, matanya berkedip-kedip. 'Apa maksudnya?'Ekspresi Rafael tiba-tiba tampak serius, menatap ke arah Karina dan berkata dengan sungguh-su

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 286

    Dia bilang ingin berjalan bersama dengan Rafael, tetapi tidak dapat melakukan banyak hal untuk Rafael dan ini membuatnya merasa sangat tidak berdaya.Karina menghela napas, sorot matanya berkilap dan dia bertanya dengan tidak percaya diri, "Rafael, kenapa kamu begitu baik padaku? Kupikir aku sudah cukup baik, tapi setelah bersamamu, aku baru menyadari kalau aku masih jauh dari cukup baik. Apa aku benar-benar bisa menjadi wanita yang berdiri di sisimu?""Bisa atau nggak kamu menjadi wanita yang berada di sisiku, itu terserah padaku. Aku bilang kamu bisa, maka kamu bisa.""Tapi aku masih belum cukup baik," ujar Karina sambil menggigit bibirnya, kembali merasa ragu."Oh?""Aku punya temperamen yang buruk."Rafael mengangguk, mengakuinya, "Memang, temperamenmu ini sulit ditoleransi oleh kebanyakan orang. Selain itu, kamu suka mempermasalahkan hal-hal kecil, seperti landak yang bisa menyakiti orang jika ia terdesak."Mendengar komentar itu, Karina makin merasa tertekan, "Dan aku juga nggak

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 285

    "Bukan begitu!" Karina tiba-tiba menjadi emosional, lalu berkata dengan tergesa-gesa, "Aku sungguh menyukaimu!""Tapi kamu bahkan nggak memiliki keberanian untuk menghadapi masa depan bersamaku. Kalau kamu ingin memakai mahkota, berarti harus siap menanggung bebannya. Apa kamu bahkan nggak mengerti prinsip ini?""Aku mengerti semua itu!""Kamu benar-benar mengerti?" Rafael mengangkat alisnya.Karina mengangguk dengan tegas, dia menggigit bibirnya dan wajahnya terlihat sedikit bingung."Aku sudah memikirkan semua ini sejak lama, tapi ... aku kurang percaya diri," ujar Karina.Karina menundukkan kepala, suaranya melemah, "Dibandingkan berurusan dengan keluargamu dan teman-temanmu, aku lebih suka berada di laboratorium dengan peralatan dingin. Aku punya temperamen yang buruk, kalau ada orang yang membuatku kesal, aku akan membalasnya. Nggak masalah kalau hanya dengan orang luar, tapi kalau itu terjadi pada orang-orang terdekatmu, aku khawatir akan membuat mereka marah. Aku nggak ingin mem

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 284

    Karina tercekat.Melihat ekspresi konyol Karina, Rafael tersenyum dan mencubit wajah kecilnya. "Kenapa? Kamu sangat bahagia sampai nggak bisa berkata-kata?" tanya Rafael.Karina mengatupkan bibirnya dan menghindari tangan Rafael. Dia menyipitkan matanya dan berkata dengan muram, "Bukankah aku sudah memberitahumu untuk nggak bercanda? Hal ini nggak mungkin terjadi.""Kenapa?"​​ tanya Rafael, yang senyumannya sedikit memudar, sambil menatap Karina.'Kenapa?'Karina juga menanyakan hal sama pada dirinya sendiri di dalam hatinya.Karena kesenjangan status di antara mereka terlalu besar. Meskipun sekarang mereka bersama, tidak ada jaminan mereka tetap dekat seperti ini di masa depan.Dua orang dengan nilai dan pandangan hidup yang berbeda, Karina tidak berpikir mereka bisa melangkah jauh bersama.Secara rasional, dia dan Rafael tidak akan pernah bisa mencapai akhir, jadi sebaiknya mereka menghentikan hubungan ini. Akan tetapi, secara emosional, putus setelah jatuh cinta lebih sulit dari per

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 283

    'Kenapa reaksi Rafael malah aneh?'Tepat ketika pikiran Karina melayang ke mana-mana, Rafael tiba-tiba tersenyum. Senyuman yang menghiasi wajah tampannya itu sungguh membuat orang terpesona."Karina, jujur saja, cara kamu mengungkapkan perasaanmu berstandar rendah, nggak ada tekniknya sama sekali. Di antara wanita yang pernah menyatakan perasaannya padaku, kamu mungkin yang terburuk.""...."Senyuman Karina memudar.Namun, Rafael melanjutkan tanpa menyadari perubahan ekspresi itu, "Aku sarankan kamu untuk belajar bagaimana menyatakan cinta. Apa yang kamu katakan terlalu lugas dan nggak romantis sama sekali."Kali ini, senyuman di wajah Karina sepenuhnya hilang, lalu terdengar suara gertakan gigi.'Siapa pun tolong seret bajingan bermulut tajam ini keluar dari sini!''Di tengah suasana yang begitu indah, bisa-bisanya dia mengungkit wanita lain! Nggak hanya itu, dia bahkan mengatakan cara aku menyatakan perasaanku adalah terburuk!''Romantis! Romantis!''Kalau kamu begitu ingin romantis,

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 282

    Karina bingung, dia menempelkan pipinya ke dada Rafael, mendengarkan detak jantungnya yang kuat dan merasakan detak jantungnya sendiri ikut sinkron.Karena begitu dekat, dia sepertinya dapat merasakan Rafael sedikit gemetar, gemetar yang disebabkan oleh rasa takut.'Dia sebenarnya sangat takut, bukan?'Karina berpikir, meskipun dirinya tidak bodoh, sebodoh apa pun dirinya pada saat ini, dia tetap tahu bahwa Rafael gemetar karena dirinya. Dirinya yang tiba-tiba menghilang pasti membuat Rafael sangat panik.Dia ingin memeluknya kembali Rafael dan memberitahunya bahwa dia ada di sini sekarang, bahwa dia tidak menghilang dan tidak akan menghilang.Begitu dia bergerak, Rafael menghentikannya dengan suara rendah."Jangan bergerak."Gerakan Karina tiba-tiba berhenti. Karina berbisik di pelukannya, "Rafael, apa kamu takut?"Berdasarkan sikap biasanya, Rafael pasti akan menyangkalnya. Bagaimana mungkin dia yang begitu arogan membiarkan dirinya merasakan ketakutan?Tepat ketika Karina mengira Ra

DMCA.com Protection Status