Share

Bab 241

Jeremy segera mengerti maksud Rafael.

Tidak masalah apakah Pak Balin memiliki sketsel giok di rumahnya. Yang penting adalah Rafael ingin dia memiliki barang itu di rumahnya, maka barang itu harus ada.

Ada berapa banyak orang yang bisa naik ke posisi itu yang tidak serakah?

Mata Jeremy berkilap, dia tersenyum pada Rafael dan berkata, "Aku mengerti, Tuan Muda Rafael."

Rafael tersenyum kecil, masih terlihat elegan seperti biasanya. Wajah tampannya yang berpadu dengan sinar matahari, membuatnya terlihat seperti seorang dewa matahari.

"Banyak yang bilang kalau seseorang melakukan terlalu banyak hal buruk pasti akan kena karma. Mari kita mewujudkan karma itu sedikit lebih awal."

Saat mengatakan itu, nada suara Rafael terdengar tenang, seolah-olah sedang membicarakan betapa cerahnya cuaca di luar, tetapi maksudnya sama sekali tidak cerah.

Pandangan Jeremy tertuju pada Rafael, dia mulai bersimpati dengan Pak Balin.

Dibandingkan dengan pejabat setingkatnya, Pak Balin sudah termasuk tidak mencol
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status