Share

Bab 242

Karina terus berada di laboratorium sepanjang hari sampai ponselnya tiba-tiba berdering.

Dia menghela napas, lalu berjalan keluar dari laboratorium dan mendapati bahwa Abila yang meneleponnya, "Halo? Kak Abila, ada apa?"

"Karina, aku ingin kamu bantu aku melakukan sesuatu ...."

Abila tiba-tiba berhenti bicara.

"Bantu apa?"

Abila terdiam sejenak sebelum berkata, "Berjanjilah padaku dulu."

'Kenapa aku tiba-tiba mendapat firasat buruk?' Jantung Karina berdetak kencang. Dia bersandar ke dinding dan berkata kepada Abila, "Kak Abila, kamu nggak memberitahuku aku harus bantu apa, bagaimana kalau aku gagal melakukannya setelah berjanji padamu?"

"Nggak akan gagal!" seru Abila yang terdengar sedikit emosional.

Mendengar reaksi Abila yang seperti itu, Karina refleks mengangkat alisnya, tersenyum dan berkata, "Masalah apa? Kalau aku bisa melakukannya, aku pasti akan membantumu."

"Eh ... aku ingin bertemu Zayn ...."

"Bertemu Zayn?" Sosok tampan dan songong Zayn muncul di benak Karina. Karina terteg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status