Share

Bab 186

Mata Karina berbinar. "Benarkah?"

"Ya, agar kamu nggak memakiku lagi di belakang," kata Rafael sambil mencubit pipi Karina dengan lembut.

Kali ini, Karina tidak melawan. Dia tersenyum bahagia. "Rafael, kamu benar-benar baik."

Rafael langsung tersenyum tipis begitu mendengarnya. Dia menatap Karina sambil mengangkat alisnya dan berkata dengan sombong, "Aku selalu baik padamu. Apa kamu baru sadar sekarang?"

"Kamu benar. Ini pertama kalinya aku menyadarinya." Karina mengangguk dengan serius.

"Karina, berani-beraninya kamu ya?"

Rafael berkata sambil memicingkan matanya.

Karina merasa sedikit terbawa suasana. Dia tersenyum dan berkata, "Diperlakukan seperti ini oleh Tuan Muda Rafael, bagaimana mungkin aku nggak bahagia?"

Kenapa kata-kata itu terdengar begitu canggung?

Akan tetapi, Karina yang sudah bisa menebak apa yang akan terjadi, buru-buru menyelinap ke lantai atas.

Setelah bermain-main selama tujuh hari, sekarang saatnya kembali memusatkan perhatian pada tugas-tugas.

Keesokan harinya, k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status