Share

Bab 157

Author: Pohon Camellia
last update Last Updated: 2024-08-12 12:58:41
Karina kembali ke akal sehatnya dan mengangguk sedikit. "Aku terserah saja."

Kepala pelayan menatap tajam pada Karina. Kemudian, dia menganggukkan kepalanya dan berkata, "Nyonya dan Nona Karina, tolong tunggu sebentar."

Setelah berkata seperti itu, dia membawa dua pelayan wanita dan berlalu pergi.

"Aku akan mengganti pakaian. Tolong Nona Karina tunggu di sini sebentar." Setelah berkata seperti itu, Yasmin pun langsung naik ke lantai atas.

Segera setelah majikannya pergi, para pelayan langsung melanjutkan pekerjaannya masing-masing.

Karina berdiri di ruang tamu dan menerima tatapan tidak jelas dari orang-orang yang tengah mengamati dirinya. Ada yang menatapnya dengan tatapan menyelidik, maupun rasa ingin tahu. Namun, kebanyakan menatapnya dengan penuh kedengkian.

Keluarga ini benar-benar tidak ramah kepada orang luar.

Karina pun tersenyum di dalam hati saat memikirkan sikap superior yang tanpa sadar ditunjukkan oleh Yasmin barusan. Mereka memang benar-benar layak menjadi ibu dan anak. C
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 158

    "Rafael itu anak yang selalu mandiri dalam melakukan sesuatu sejak masih kecil. Selama dia sudah memutuskan sesuatu, pada dasarnya dia nggak akan pernah mengubahnya. Hal yang sama juga berlaku untuk masalah Delisa ....""Delisa?" Ini bukan pertama kalinya Karina mendengar nama tersebut.Jika tebakan Karina benar, Delisa ini pasti mantan kekasih Rafael, bukan?Yasmin mengalihkan pandangannya. Dia menatap Karina dan bertanya dengan rasa ingin tahu, "Apa, apa Rafael nggak pernah menyinggung soal Delisa ini kepadamu?"Karina menggelengkan kepalanya dengan jujur.Karina belum pernah mendengar nama orang ini dari mulut Rafael.Selain itu, ketika ada orang lain yang menyebut nama Delisa, suasana hati Rafael akan langsung memburuk."Delisa itu putri Keluarga Anuma, sekaligus kekasih masa kecil Rafael. Keduanya memiliki hubungan yang luar biasa dan tentu saja menjadi pasangan kekasih yang membuat iri semua orang. Tapi, demi karier menarinya, Delisa memutuskan hubungan dengan Rafael."Kata-kata

    Last Updated : 2024-08-12
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 159

    "Biarkan aku memberitahumu secara terang-terangan di sini. Hanya putri dari keluarga kaya dan terhormat saja yang bisa menjadi menantu Keluarga Stalin. Aku nggak keberatan kamu bersama Rafael. Tapi, aku juga berharap kamu nggak bermimpi terlalu tinggi."Karina mengerjapkan matanya dan tertawa getir di dalam hati. Benar saja. Yang paling utama bagi orang kaya adalah status sosial yang setara.Bagaimana Karina bisa berpikir jika wanita terhormat ini akan bersedia menerima dirinya? Benar-benar bodoh!"Aku nggak pernah berpikir untuk menikah dengan keluarga kaya. Tapi, aku juga nggak akan menerima cek ini." Karina berusaha sekuat tenaga untuk membuat suaranya tetap tenang dan datar.Akan tetapi, suaranya masih terdengar sedikit bergetar."Nggak mau? Apa menurutmu itu masih kurang?" tanya Yasmin.Senyum di wajah Yasmin makin lama makin berubah menjadi ejekan. "Kalau begitu, sebutkan jumlahnya padaku!"Wajah Karina menjadi agak panas. Dia tertawa kecil, menatap Yasmin, dan bertanya kepadanya

    Last Updated : 2024-08-12
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 160

    Karina bahkan tidak tahu bagaimana dia bisa kembali ke vila.Kemunculan ibu Rafael yang tiba-tiba hari ini membuat dirinya tidak siap.Namun, hal ini juga membuat Karina bisa memahami satu hal dengan jelas, bahwa di antara dirinya dan Rafael terdapat jurang yang begitu besar, sehingga hampir tidak ada kemungkinan bagi mereka untuk bersama.Karina berbaring dengan lelah di sofa. Matanya menyapu vila yang luas tersebut. Awalnya, seumur hidupnya, Karina mungkin tidak akan pernah bisa menginjakkan kakinya di tempat seperti ini. Namun, sekarang dia tinggal di vila yang begitu besar ini karena Rafael.Tempat ini sudah memberikan banyak kenangan bagi Karina.Ada yang indah.Ada pula yang buruk.Tiba-tiba saja, Karina merasa agak lelah. Bukan lelah secara fisik, melainkan mentalnya yang lelah.Kapan tepatnya hubungannya yang tidak pantas dengan Rafael ini akan berakhir?Namun, seharusnya akan selalu ada hari di mana semua ini akan berakhir, 'kan?Mungkin.Seminar penelitian ilmiah itu akan men

    Last Updated : 2024-08-12
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 161

    Banyak hal yang tidak akan bisa dicapai hanya dengan kerja keras semata.Teori pembagian kelas sosial semacam ini benar-benar merusak sudut pandang Karina.Hal ini membuat Karina merasa sangat kesal.Rafael mencubit Karina. Rasa sakit itu membuat perhatian Karina kembali tertuju pada Rafael. Karina pun menepis tangan Rafael dengan marah. "Aku sudah bilang. Aku paling benci kalau ada orang yang mencubit pipiku!""Hmph, aku justru menyukainya," balas Rafael dengan arogan.Karina merasa sangat marah. Namun, dia benar-benar tidak mampu menyakiti Rafael. Apakah ibu dan anak ini memang ingin melukai dirinya?Akan tetapi, Karina tidak bisa berbuat apa-apa. Karina merasa marah sekaligus sedih. Dia hanya bisa memalingkan wajahnya dengan mata memerah. Karina merasa terlalu malas untuk memedulikan Rafael.Rafael masih bersikeras untuk terus menegakkan wajah Karina dan menegaskan setiap kata yang dia ucapkan, "Karina, kamu masih belum mengerti satu hal.""Apa?"Karina bertanya dengan marah. Matany

    Last Updated : 2024-08-12
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 162

    Karina mendengus dan memalingkan wajahnya. "Nggak ada yang menindasku.""Kalau nggak ada, kenapa kamu jadi sedih seperti ini?" Rafael mendengus dingin dan menyeka bekas air mata di wajah Karina. "Di Negara Agralva ini, nggak ada seorang pun yang nggak bisa kuhadapi. Katakan padaku, siapa dia?"Berani menindas wanitanya seperti ini, Rafael pasti akan membuat orang itu tidak bisa bertahan di negara ini."Benar-benar nggak ada.""Karina, kamu ...."Rafael merasa agak marah. Kenapa wanita ini tidak mengerti juga? Rafael sudah mengatakan jika dia tidak peduli siapa pun orang itu, Rafael pasti akan mampu menghadapinya. Jadi, kenapa Karina harus takut?Karina menundukkan kepala. Dia memiliki pertimbangan sendiri di dalam hati.Sama sekali tidak ada gunanya memberi tahu Rafael mengenai pertemuannya dengan Yasmin hari ini tadi.Sudut pandang semua orang berbeda. Wajar jika mereka tidak cocok.Sekalipun Karina memberi tahu Rafael, kecil kemungkinan Rafael akan melakukan sesuatu yang mengejutkan.

    Last Updated : 2024-08-12
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 163

    Ekspresi Karina yang seperti mendapat keuntungan besar itu langsung membuat Rafael tertawa."Aku nggak akan membatasi kebebasanmu, selama semuanya masih dalam batas yang wajar.""Hmm. Terima kasih."Setelah berkata seperti itu, Karina bersiap naik ke lantai atas untuk mengemasi barang bawaannya."Apa aku perlu memesan tiket pesawat untukmu? Bagaimana dengan urusanmu di kampus?" tanya Rafael."Aku sudah memesan tiket kereta api. Mengenai urusan kampus, aku juga sudah meminta izin kepada dosen pembimbing."Rafael tidak mampu berkata-kata.Ternyata, hal ini sudah direncanakan jauh-jauh hari dan tinggal menunggu persetujuannya saja, 'kan?Rafael berpura-pura tersenyum. Karina sibuk mengemasi banyak barang. Meskipun sibuk, Karina masih saja tersenyum. Tiba-tiba saja, Rafael merasa tidak enak di dalam hati.Apa Karina merasa sangat senang meninggalkan dirinya?Rafael bersandar di pintu. Dengan malas, dia melihat Karina yang sedang sibuk. Kemudian, Rafael bertanya sambil lalu, "Berapa lama ka

    Last Updated : 2024-08-12
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 164

    Sebelum Karina bisa menenangkan Rafael, Rafael sudah membalasnya di atas tempat tidur dengan penuh gairah.Di sela-sela rasa kantuknya, Karina mempertahankan kesadaran terakhirnya sambil menggertakkan giginya. Karina merasa dirinya pasti sudah gila karena berpikir untuk kembali lebih cepat.Setelah melakukan olahraga di atas ranjang yang tidak cocok untuk anak kecil, Karina pun akhirnya tertidur dengan lelap.Rafael yang seharusnya juga ikut tidur, tiba-tiba saja membuka matanya.Rafael kemudian menyelimuti Karina. Setelah memastikan Karina sudah tidur, Rafael pun akhirnya bangun dan pergi ke ruang kerja.Rafael bersandar di jendela ruang kerja. Saat angin malam berembus masuk, tirai kasa berwarna hijau muda itu sedikit berkibar dan menghadirkan sedikit kesejukan di sana.Wajah Rafael yang tampan terlihat agak dingin di bawah sinar bulan yang dingin. Matanya yang hitam pekat juga terlihat dingin. Dia memutar nomor telepon dan berkata dengan suara yang dingin, "Jeremy, pergi dan selidik

    Last Updated : 2024-08-12
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 165

    "Aku mengerti!" Karina menegaskan setiap kata yang diucapkannya sambil menggertakkan gigi.Akhirnya, Karina menyeret kopernya yang berat itu dan pergi.Setelah melihat mobil yang ditumpangi Karina melaju pergi, Rafael melihat jam. Sudah hampir tiba waktunya bagi dirinya untuk mengambil tindakan.Di kediaman utama Keluarga Stalin."Nyonya, Tuan Muda sudah kembali." Kepala pelayan menaiki tangga dan berjalan menghampiri pintu kamar Yasmin, lalu berkata dengan suara pelan.Yasmin masih berdandan. Dia tertegun untuk sesaat ketika mendengar kata-kata yang diucapkan oleh pelayan tersebut. Kemudian, Yasmin langsung menyadari sesuatu dan menyunggingkan senyuman dingin di wajahnya yang anggun itu.Pasti gadis itu yang sudah menghasut putranya. Benar-benar wanita licik.Akan tetapi, Yasmin sama sekali tidak takut Rafael mencarinya untuk membuat perhitungan dengannya. Hal tersebut karena Yasmin yakin jika apa yang dilakukannya itu benar. Wanita-wanita genit itu tidak lebih dari sekadar bajingan h

    Last Updated : 2024-08-12

Latest chapter

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 290

    "Kalian!" teriak Karina.Karina merasa kesal. Dia memandang para wartawan dengan marah, lalu hendak membungkuk untuk mengambil dokumen-dokumen yang berserakan di tanah. Akan tetapi, bagaimana mungkin orang-orang ini peduli? Demi mendapatkan berita utama, mereka semua tidak segan-segan menggunakan cara apa pun.Dokumen yang tercecer di tanah itu sudah diinjak-injak oleh mereka sebelum sempat diambil Karina. "Cukup! Hubunganku dengan Pak Rafael memangnya ada hubungan dengan kalian?" teriak Karina dengan kesal sambil kembali berdiri tegak.Orang-orang itu sudah menghabiskan kesabaran Karina."Nona Karina, apakah Nona marah karena pernyataan kami benar? Apakah Nona benar-benar merayu CEO Grup Stalin demi bisa menjadi bagian dari keluarga kaya raya?""Nggak!" balas Karina dengan cepat."Jika tidak, bisakah Nona mengungkapkan bagaimana Nona dan Pak Rafael bertemu? Apakah Nona merasa bisa menjadi seperti Cinderella?""Benar, Nona Karina, Keluarga Stalin adalah keluarga terkenal. Apakah Nona y

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 289

    Pada akhirnya yang mendapatkan keuntungan dari keseluruhan kejadian ini adalah Amy.Di dalam mobil.Karina berdebar-debar dan bergumam, "Hubungan kita telah diketahui publik, aku nggak tahu bagaimana reaksi dari pihak kampus ...."Memiliki hubungan dengan Rafael pasti akan menimbulkan sensasi. Karina tahu itu dan dia hanya berharap reaksi orang-orang tidak terlalu berlebihan.Namun, pasti akan menarik banyak perhatian orang terhadapnya.Karina menghela napas, dia merasa tidak ingin pergi ke kampus untuk sementara waktu.Begitu Karina selesai berbicara, Rafael sudah memegang tangannya. Sentuhan hangat itu membuat Karina terkejut. Karina menoleh, menatap Rafael dengan bingung. Terlihat Rafael sedang memandang keluar jendela mobil sambil menopang dagunya, seperti sedang menikmati pemandangan, dan berkata dengan datar, "Apa pun yang terjadi, aku akan selalu berada di sisimu."Wanita mana pun pasti akan tersentuh hatinya mendengar perkataan itu.Sudut mata Karina melengkung. Dia menggeser p

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 288

    Karina menggeleng, raut wajahnya tampak bimbang. "Nggak, hanya saja ini terlalu mendadak, aku merasa belum siap.""Apa yang perlu kamu takutkan? Bukankah aku ada di depanmu untuk melindungimu? Kamu hanya perlu bersembunyi di belakangku dengan tenang," jawab Rafael dengan sangat santai dan lancar seakan-akan dia telah berlatih berkali-kali.Hati Karina menjadi hangat. Awalnya dia merasa sedikit bimbang, tetapi sekarang semuanya seketika menjadi jelas. Apa pun yang terjadi, bukankah Rafael selalu ada untuknya?Mengapa dirinya harus khawatir berlebihan?Karina pun mengangguk dengan bersemangat, tersenyum manis dan berkata dengan gaya menggemaskan, "Mulai sekarang, aku akan mengandalkanmu."Rafael mengangkat alisnya ketika dia melihat ekspresi antusias Karina dan berkata, "Kalau aku nggak melindungimu, aku harus melindungi siapa?"Mendengar itu, Karina tertawa lebih bahagia.....Setelah itu, atas permintaan keras Rafael, Karina baru bisa keluar dari ruang perawatan khusus di rumah sakit s

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 287

    "Eh?" Karina mengusap hidungnya, lalu menatap Rafael."Kamu sudah tahu aku sebaik ini, jadi kamu menikah denganku atau nggak?" tanya Rafael sambil memegang dagu Karina, tersenyum lebar.Karina mengangguk mantap dan berkata, "Asalkan kamu mau menikahiku, aku akan menikah denganmu."Rafael benar, jika kamu ingin memakai mahkota, harus siap menanggung bebannya. Rafael telah melakukan begitu banyak hal untuknya, lalu mengapa dirinya tidak menghadapi orang-orang yang datang untuk memprovokasinya demi Rafael?Jika sudah mencintai, mengapa dirinya tidak sanggup menghadapi sedikit kesulitan demi Rafael?Mendengar jawaban yang pasti, Rafael tersenyum lebar, matanya yang hitam penuh arti. "Kamu yakin?"Karina mengangguk tegas. "Aku yakin."Tiba-tiba, Rafael menekan bahu Karina, menghela napas panjang dan berkata, "Sekarang aku merasa lega.""Eh?"Karina tertegun, matanya berkedip-kedip. 'Apa maksudnya?'Ekspresi Rafael tiba-tiba tampak serius, menatap ke arah Karina dan berkata dengan sungguh-su

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 286

    Dia bilang ingin berjalan bersama dengan Rafael, tetapi tidak dapat melakukan banyak hal untuk Rafael dan ini membuatnya merasa sangat tidak berdaya.Karina menghela napas, sorot matanya berkilap dan dia bertanya dengan tidak percaya diri, "Rafael, kenapa kamu begitu baik padaku? Kupikir aku sudah cukup baik, tapi setelah bersamamu, aku baru menyadari kalau aku masih jauh dari cukup baik. Apa aku benar-benar bisa menjadi wanita yang berdiri di sisimu?""Bisa atau nggak kamu menjadi wanita yang berada di sisiku, itu terserah padaku. Aku bilang kamu bisa, maka kamu bisa.""Tapi aku masih belum cukup baik," ujar Karina sambil menggigit bibirnya, kembali merasa ragu."Oh?""Aku punya temperamen yang buruk."Rafael mengangguk, mengakuinya, "Memang, temperamenmu ini sulit ditoleransi oleh kebanyakan orang. Selain itu, kamu suka mempermasalahkan hal-hal kecil, seperti landak yang bisa menyakiti orang jika ia terdesak."Mendengar komentar itu, Karina makin merasa tertekan, "Dan aku juga nggak

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 285

    "Bukan begitu!" Karina tiba-tiba menjadi emosional, lalu berkata dengan tergesa-gesa, "Aku sungguh menyukaimu!""Tapi kamu bahkan nggak memiliki keberanian untuk menghadapi masa depan bersamaku. Kalau kamu ingin memakai mahkota, berarti harus siap menanggung bebannya. Apa kamu bahkan nggak mengerti prinsip ini?""Aku mengerti semua itu!""Kamu benar-benar mengerti?" Rafael mengangkat alisnya.Karina mengangguk dengan tegas, dia menggigit bibirnya dan wajahnya terlihat sedikit bingung."Aku sudah memikirkan semua ini sejak lama, tapi ... aku kurang percaya diri," ujar Karina.Karina menundukkan kepala, suaranya melemah, "Dibandingkan berurusan dengan keluargamu dan teman-temanmu, aku lebih suka berada di laboratorium dengan peralatan dingin. Aku punya temperamen yang buruk, kalau ada orang yang membuatku kesal, aku akan membalasnya. Nggak masalah kalau hanya dengan orang luar, tapi kalau itu terjadi pada orang-orang terdekatmu, aku khawatir akan membuat mereka marah. Aku nggak ingin mem

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 284

    Karina tercekat.Melihat ekspresi konyol Karina, Rafael tersenyum dan mencubit wajah kecilnya. "Kenapa? Kamu sangat bahagia sampai nggak bisa berkata-kata?" tanya Rafael.Karina mengatupkan bibirnya dan menghindari tangan Rafael. Dia menyipitkan matanya dan berkata dengan muram, "Bukankah aku sudah memberitahumu untuk nggak bercanda? Hal ini nggak mungkin terjadi.""Kenapa?"​​ tanya Rafael, yang senyumannya sedikit memudar, sambil menatap Karina.'Kenapa?'Karina juga menanyakan hal sama pada dirinya sendiri di dalam hatinya.Karena kesenjangan status di antara mereka terlalu besar. Meskipun sekarang mereka bersama, tidak ada jaminan mereka tetap dekat seperti ini di masa depan.Dua orang dengan nilai dan pandangan hidup yang berbeda, Karina tidak berpikir mereka bisa melangkah jauh bersama.Secara rasional, dia dan Rafael tidak akan pernah bisa mencapai akhir, jadi sebaiknya mereka menghentikan hubungan ini. Akan tetapi, secara emosional, putus setelah jatuh cinta lebih sulit dari per

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 283

    'Kenapa reaksi Rafael malah aneh?'Tepat ketika pikiran Karina melayang ke mana-mana, Rafael tiba-tiba tersenyum. Senyuman yang menghiasi wajah tampannya itu sungguh membuat orang terpesona."Karina, jujur saja, cara kamu mengungkapkan perasaanmu berstandar rendah, nggak ada tekniknya sama sekali. Di antara wanita yang pernah menyatakan perasaannya padaku, kamu mungkin yang terburuk.""...."Senyuman Karina memudar.Namun, Rafael melanjutkan tanpa menyadari perubahan ekspresi itu, "Aku sarankan kamu untuk belajar bagaimana menyatakan cinta. Apa yang kamu katakan terlalu lugas dan nggak romantis sama sekali."Kali ini, senyuman di wajah Karina sepenuhnya hilang, lalu terdengar suara gertakan gigi.'Siapa pun tolong seret bajingan bermulut tajam ini keluar dari sini!''Di tengah suasana yang begitu indah, bisa-bisanya dia mengungkit wanita lain! Nggak hanya itu, dia bahkan mengatakan cara aku menyatakan perasaanku adalah terburuk!''Romantis! Romantis!''Kalau kamu begitu ingin romantis,

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 282

    Karina bingung, dia menempelkan pipinya ke dada Rafael, mendengarkan detak jantungnya yang kuat dan merasakan detak jantungnya sendiri ikut sinkron.Karena begitu dekat, dia sepertinya dapat merasakan Rafael sedikit gemetar, gemetar yang disebabkan oleh rasa takut.'Dia sebenarnya sangat takut, bukan?'Karina berpikir, meskipun dirinya tidak bodoh, sebodoh apa pun dirinya pada saat ini, dia tetap tahu bahwa Rafael gemetar karena dirinya. Dirinya yang tiba-tiba menghilang pasti membuat Rafael sangat panik.Dia ingin memeluknya kembali Rafael dan memberitahunya bahwa dia ada di sini sekarang, bahwa dia tidak menghilang dan tidak akan menghilang.Begitu dia bergerak, Rafael menghentikannya dengan suara rendah."Jangan bergerak."Gerakan Karina tiba-tiba berhenti. Karina berbisik di pelukannya, "Rafael, apa kamu takut?"Berdasarkan sikap biasanya, Rafael pasti akan menyangkalnya. Bagaimana mungkin dia yang begitu arogan membiarkan dirinya merasakan ketakutan?Tepat ketika Karina mengira Ra

DMCA.com Protection Status