Share

Bab 137

Penulis: Pohon Camellia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Salah satu dari mereka menendang perut Simon dengan keras, lalu membuatnya mengerang kesakitan lagi.

"Sudah kubilang, nggak ada masalah yang nggak bisa diselesaikan oleh Rafael,"

Jonny berkata pada Karina sambil tersenyum dan berjalan mendekat.

Rafael memegang Karina dengan satu tangan, lalu menopang dagunya dengan tangan lainnya dengan malas. Sudut bibirnya sedikit terangkat saat dia melihat 'pertunjukan konyol' di depannya.

Rafael ibarat seorang kaisar yang menguasai dunia, auranya yang kuat menjadikannya terlihat unik di antara banyak orang. Siapa pun yang memahami kebenaran pasti tahu siapa sosok inti dari sekelompok tuan muda ini.

Rafael hanya perlu duduk di sini dan mengeluarkan perintah dengan mudah. Akan ada banyak orang yang akan bertindak untuknya satu per satu, bahkan Rafael tidak perlu menggerakkan satu jari pun.

Dua pria kuat dan tinggi terus memukuli Simon, kemudian terdengar erangan teredam di ruang luas tersebut.

Para tuan muda di sekitarnya berdiri di samping sambil me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 138

    Para preman itu mengangguk. Satu orang mengangkat kepala Simon, sedangkan yang lain mengangkat kakinya, lalu membawanya itu keluar.Tatapan Karina terus tertuju ke arah menghilangnya Simon, kemudian menghela napas dalam hati. Saat mengetahui kesenjangan kekuatan antara kedua belah pihak dan membuatnya menderita, Simon tidak akan mengganggunya lagi, 'kan?Masalah ini pasti akan segera sampai ke telinga Yani. Dia adalah orang yang cerdas dan pasti dia tidak akan melakukan hal yang sia-sia.Ini adalah hal yang dipikirkan Karina sekarang.Namun, dia mengabaikan bahaya dari sifat manusia. Kebencian bisa membuat seseorang kehilangan akal sehatnya dan berubah menjadi monster berjalan.Begitu masalah ini selesai, suasana kembali santai.Tidak, sebenarnya suasananya cukup santai. Semua orang menganggap ini sebagai sebuah pertunjukan. Tidak ada yang merasa tertekan, kecuali Karina."Biar aku perkenalkan kamu pada semua orang. Ini Karina, dia adalah orangnya Rafael. Kalau suatu hari bertemu lagi,

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 139

    Rafael mendengus, mengulurkan tangannya dan menarik wajah mulus Karina sambil menjawab, "Aku akan tetap menyerangmu, bagaimana kalau begitu?""Kamu!"Karina sangat marah, kenapa orang ini sangat kekanak-kanakan?"Aku paling benci kalau orang lain mencubit wajahku," ucap Karina dengan marah sambil menutupi pipinya yang agak merah.Alis Rafael terangkat. Setelah mendengar ini, alih-alih menahan diri, dia justru malah makin intensif. Dia memeluk Karina lebih erat lagi, mengulurkan tangannya dan mencubit wajah Karina. Kali ini dengan kekuatan yang jauh lebih pelan.Rafael sangat mendominasi dan sombong, lalu dia menyahut, "Aku cuma suka mencubit wajahmu."Dasar iblis kekanak-kanakan ini!Karina sekali lagi berpikir untuk menepis Rafael dan melemparkannya ke dalam parit.Melihat ekspresi Karina yang kesal tetapi takut berbicara, Rafael justru merasa sangat bahagia. Senyuman di wajahnya bahkan makin dalam."Ayo, aku akan mengajarimu cara bermain biliar.""Nggak mau."Jika Karina membiarkan R

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 140

    Zayn tersenyum sambil menjawab, "Aku nggak bisa mengendalikan tanganku untuk beberapa saat."Sambil berkata demikian, Zayn berjalan ke sofa, mengambil mantelnya, lalu menyampirkan di bahunya dengan santai. Dia melambaikan tangannya kepada semua orang seraya berpamitan, "Aku pergi dulu.""Cepat sekali? Nggak menunggu Tuan Muda Rafael?"Zayn mengangkat bahunya, dengan senyum acuh tak acuh di wajahnya seraya menyahut, "Membosankan bersama kalian, lebih baik bersama para gadis-gadis imut itu.""Ha, tunggu saja sampai kamu kelelahan dan mati."Jonny berkata dengan setengah bercanda.Semua orang tidak peduli jika Zayn pergi lebih dulu dan sepertinya sudah terbiasa dengan perilakunya.Tuan muda seperti mereka biasanya punya beberapa perempuan yang mereka pilih dan kebanyakkan tidak berubah.Namun, Zayn berbeda. Pria itu berganti wanita lebih cepat dari berganti pakaian. Dia bisa dekat dengan seseorang, lalu detik berikutnya langsung melupakannya, kemudian kembali dekat dengan orang lain.Jadi

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 141

    Setelah itu.Karina tersipu seraya mengenakan pakaiannya. Dia benar-benar menggila karena menemani Rafael.Ya ampun.Ketika keluar nanti, bagaimana tatapan yang akan dilayangkan oleh para tuan muda saat melihatnya?Karina memikirkannya dan merasa dia bisa merangkak ke dalam celah di bawah tanah.Rafael duduk di atas sofa di ruang santai, menyaksikan dengan rasa puas saat tubuh Karina tampak jelas dan senyuman penuh kasih sayang muncul samar di wajah tampannya. Dia mengulurkan tangan panjangnya dan membawa Karina kembali ke pelukannya."Ah!"Karina terjatuh ke dalam dada yang kokoh tanpa pertahanan apa pun. Sentuhan panas datang dari belakang, membuat tubuhnya menjadi kaku."Rafael, sudah cukup!""Sejujurnya, itu masih belum cukup bagiku."Rafael memeluk Karina dari belakang, melingkarkan lengannya di pinggang gadis itu sambil mencium leher rampingnya satu demi satu dan berkata, "Tapi tubuhmu terlalu rapuh dan aku takut menyakitimu."Ini adalah kekhawatiran paling tidak senonoh yang per

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 142

    Lupakan saja, ini hanyalah hormon yang berlalu. Ini adalah reaksi fisiologis Karina yang tak terhindarkan, bukan detak jantung cepat yang disebabkan oleh emosi.Setelah sekian lama bergaul dengan Rafael, Karina akhirnya berubah menjadi wanita yang keras kepala dan sombong."Baiklah, aku percaya padamu," kata Rafael tidak terus mengganggu gadis itu.Pria yang selalu khawatir wanitanya selingkuh, menandakan bahwa dia cukup gagal.Rafael berpikir bahwa dirinya adalah seorang bangsawan yang sukses, jadi dia tidak akan melakukan hal-hal di bawah standar seperti itu.Ketika Karina mendengar kata-kata Rafael, mata kuningnya sedikit bergetar, lalu dia merasakan perasaan manis di hatinya. Perasaan dipercaya membuat seseorang merasa bahagia.Dia tersenyum sambil berkata, "Rafael, terima kasih."Rafael mengerutkan bibirnya, kemudian menyahut, "Terima kasih untuk apa?"Karina tertegun sejenak, lalu dia mengerti. Gadis itu berinisiatif mencium sudut bibir Rafael sambil menjawab, "Senang sekali bisa

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 143

    Yani tertegun dan buru-buru bertanya kepada keluarganya tentang situasi perusahaan saat ini. Setelah mengetahui bahwa semuanya baik-baik saja dan bahkan tetap berkembang, dia baru menghela napas lega.Tampaknya dia tidak termasuk sasaran pembalasan.Mungkinkah Karina menunjukkan belas kasihan padanya?Yani tidak mengira bahwa Karina akan begitu baik. Yani sudah merasa waswas dan curiga selama beberapa hari, tetapi dirinya masih baik-baik saja. Akhirnya, dia tidak bisa menahan diri dan pergi mencari Karina.Gadis itu menghentikan Karina di jalanan kampus.Yani menatap Karina dari atas ke bawah. Gadis itu tidak hanya terlihat tidak kuyu seperti yang diharapkannya, tetapi dia bahkan tampak lebih berseri-seri. Akhir-akhir ini, pasti dia menjalani hidup dengan baik.Yani tersenyum dingin sambil berkata, "Karina, aku ingin bertanya sesuatu padamu."Karina memegang dokumen di tangannya, kemudian menjawab dengan tenang, "Tanya saja.""Di sini bukan tempat untuk berbicara. Ikuti aku ke paviliun

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 144

    "Aku cuma bercanda, hehe.""Lebih baik begini. Aku harap kamu nggak perlu muncul di hadapanku lagi ke depannya."Karina melenggang pergi setelah meninggalkan kalimat itu.Tatapan Yani menyiratkan racun. Gadis itu menatap sosok Karina yang pergi dan ekspresi wajahnya berubah perlahan.Dia berdiri di sana beberapa saat, lalu berbalik dengan marah dan berjalan kembali.Sambil berjalan, Yani bergumam pada dirinya sendiri."Kenapa aku harus diajari oleh perempuan jalang ini? Sialan, setelah diurus oleh banyak laki-laki, beraninya dia sombong padaku? Dasar perempuan jalang yang kurang ajar! Semua laki-laku itu sudah buta!"Yani sangat marah hingga seluruh tubuhnya gemetar, tetapi dia tidak berani melakukan apa pun pada Karina. Kebencian ini membuatnya gila.Ketika berkata demikian, dia kebetulan melewati sebuah mobil pribadi. Seorang gadis berambut pirang sedang duduk di dalam mobil dan mendengarkan kata-katanya tanpa henti.Gadis itu mengerutkan bibirnya sambil melepas kacamata hitamnya. Di

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 145

    Tentu saja Safira mengetahui hal ini, tetapi dia tidak dapat menemukan kandidat yang lebih baik.Tugas yang diberikan oleh dosennya sangat sulit. Jika Karina tidak membantunya, dia tidak akan merasa nyaman.Safira menatap Karina dengan sedih seraya berkata, "Apa sama sekali nggak ada kemungkinan?"Melihat betapa menyedihkannya Safira, Karina menjadi tidak tega, tetapi semuanya harus diputuskan berdasarkan situasi sebenarnya. Situasi Karina saat ini tidak memungkinkan untuk membantu Safira. Jika menyetujuinya akan berdampak buruk bagi semua orang.Saat Karina hendak menolak, ponselnya tiba-tiba berdering.Nama kontak penelepon menunjukkan nama mahasiswa pria yang akan menghadiri seminar, yaitu Yudha Sudibya."Halo? Yudha, ada apa?""Karina, aku baru saja mendapat kabar kalau seminarnya akan ditunda selama sebulan. Kamu nggak perlu buru-buru mengatur materinya sekarang."Karina tertegun, lalu bertanya, "Apa berita ini sungguhan?""Aku diberi tahu dari mulut Pak Neo sendiri. Jadi ini sung

Bab terbaru

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 290

    "Kalian!" teriak Karina.Karina merasa kesal. Dia memandang para wartawan dengan marah, lalu hendak membungkuk untuk mengambil dokumen-dokumen yang berserakan di tanah. Akan tetapi, bagaimana mungkin orang-orang ini peduli? Demi mendapatkan berita utama, mereka semua tidak segan-segan menggunakan cara apa pun.Dokumen yang tercecer di tanah itu sudah diinjak-injak oleh mereka sebelum sempat diambil Karina. "Cukup! Hubunganku dengan Pak Rafael memangnya ada hubungan dengan kalian?" teriak Karina dengan kesal sambil kembali berdiri tegak.Orang-orang itu sudah menghabiskan kesabaran Karina."Nona Karina, apakah Nona marah karena pernyataan kami benar? Apakah Nona benar-benar merayu CEO Grup Stalin demi bisa menjadi bagian dari keluarga kaya raya?""Nggak!" balas Karina dengan cepat."Jika tidak, bisakah Nona mengungkapkan bagaimana Nona dan Pak Rafael bertemu? Apakah Nona merasa bisa menjadi seperti Cinderella?""Benar, Nona Karina, Keluarga Stalin adalah keluarga terkenal. Apakah Nona y

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 289

    Pada akhirnya yang mendapatkan keuntungan dari keseluruhan kejadian ini adalah Amy.Di dalam mobil.Karina berdebar-debar dan bergumam, "Hubungan kita telah diketahui publik, aku nggak tahu bagaimana reaksi dari pihak kampus ...."Memiliki hubungan dengan Rafael pasti akan menimbulkan sensasi. Karina tahu itu dan dia hanya berharap reaksi orang-orang tidak terlalu berlebihan.Namun, pasti akan menarik banyak perhatian orang terhadapnya.Karina menghela napas, dia merasa tidak ingin pergi ke kampus untuk sementara waktu.Begitu Karina selesai berbicara, Rafael sudah memegang tangannya. Sentuhan hangat itu membuat Karina terkejut. Karina menoleh, menatap Rafael dengan bingung. Terlihat Rafael sedang memandang keluar jendela mobil sambil menopang dagunya, seperti sedang menikmati pemandangan, dan berkata dengan datar, "Apa pun yang terjadi, aku akan selalu berada di sisimu."Wanita mana pun pasti akan tersentuh hatinya mendengar perkataan itu.Sudut mata Karina melengkung. Dia menggeser p

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 288

    Karina menggeleng, raut wajahnya tampak bimbang. "Nggak, hanya saja ini terlalu mendadak, aku merasa belum siap.""Apa yang perlu kamu takutkan? Bukankah aku ada di depanmu untuk melindungimu? Kamu hanya perlu bersembunyi di belakangku dengan tenang," jawab Rafael dengan sangat santai dan lancar seakan-akan dia telah berlatih berkali-kali.Hati Karina menjadi hangat. Awalnya dia merasa sedikit bimbang, tetapi sekarang semuanya seketika menjadi jelas. Apa pun yang terjadi, bukankah Rafael selalu ada untuknya?Mengapa dirinya harus khawatir berlebihan?Karina pun mengangguk dengan bersemangat, tersenyum manis dan berkata dengan gaya menggemaskan, "Mulai sekarang, aku akan mengandalkanmu."Rafael mengangkat alisnya ketika dia melihat ekspresi antusias Karina dan berkata, "Kalau aku nggak melindungimu, aku harus melindungi siapa?"Mendengar itu, Karina tertawa lebih bahagia.....Setelah itu, atas permintaan keras Rafael, Karina baru bisa keluar dari ruang perawatan khusus di rumah sakit s

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 287

    "Eh?" Karina mengusap hidungnya, lalu menatap Rafael."Kamu sudah tahu aku sebaik ini, jadi kamu menikah denganku atau nggak?" tanya Rafael sambil memegang dagu Karina, tersenyum lebar.Karina mengangguk mantap dan berkata, "Asalkan kamu mau menikahiku, aku akan menikah denganmu."Rafael benar, jika kamu ingin memakai mahkota, harus siap menanggung bebannya. Rafael telah melakukan begitu banyak hal untuknya, lalu mengapa dirinya tidak menghadapi orang-orang yang datang untuk memprovokasinya demi Rafael?Jika sudah mencintai, mengapa dirinya tidak sanggup menghadapi sedikit kesulitan demi Rafael?Mendengar jawaban yang pasti, Rafael tersenyum lebar, matanya yang hitam penuh arti. "Kamu yakin?"Karina mengangguk tegas. "Aku yakin."Tiba-tiba, Rafael menekan bahu Karina, menghela napas panjang dan berkata, "Sekarang aku merasa lega.""Eh?"Karina tertegun, matanya berkedip-kedip. 'Apa maksudnya?'Ekspresi Rafael tiba-tiba tampak serius, menatap ke arah Karina dan berkata dengan sungguh-su

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 286

    Dia bilang ingin berjalan bersama dengan Rafael, tetapi tidak dapat melakukan banyak hal untuk Rafael dan ini membuatnya merasa sangat tidak berdaya.Karina menghela napas, sorot matanya berkilap dan dia bertanya dengan tidak percaya diri, "Rafael, kenapa kamu begitu baik padaku? Kupikir aku sudah cukup baik, tapi setelah bersamamu, aku baru menyadari kalau aku masih jauh dari cukup baik. Apa aku benar-benar bisa menjadi wanita yang berdiri di sisimu?""Bisa atau nggak kamu menjadi wanita yang berada di sisiku, itu terserah padaku. Aku bilang kamu bisa, maka kamu bisa.""Tapi aku masih belum cukup baik," ujar Karina sambil menggigit bibirnya, kembali merasa ragu."Oh?""Aku punya temperamen yang buruk."Rafael mengangguk, mengakuinya, "Memang, temperamenmu ini sulit ditoleransi oleh kebanyakan orang. Selain itu, kamu suka mempermasalahkan hal-hal kecil, seperti landak yang bisa menyakiti orang jika ia terdesak."Mendengar komentar itu, Karina makin merasa tertekan, "Dan aku juga nggak

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 285

    "Bukan begitu!" Karina tiba-tiba menjadi emosional, lalu berkata dengan tergesa-gesa, "Aku sungguh menyukaimu!""Tapi kamu bahkan nggak memiliki keberanian untuk menghadapi masa depan bersamaku. Kalau kamu ingin memakai mahkota, berarti harus siap menanggung bebannya. Apa kamu bahkan nggak mengerti prinsip ini?""Aku mengerti semua itu!""Kamu benar-benar mengerti?" Rafael mengangkat alisnya.Karina mengangguk dengan tegas, dia menggigit bibirnya dan wajahnya terlihat sedikit bingung."Aku sudah memikirkan semua ini sejak lama, tapi ... aku kurang percaya diri," ujar Karina.Karina menundukkan kepala, suaranya melemah, "Dibandingkan berurusan dengan keluargamu dan teman-temanmu, aku lebih suka berada di laboratorium dengan peralatan dingin. Aku punya temperamen yang buruk, kalau ada orang yang membuatku kesal, aku akan membalasnya. Nggak masalah kalau hanya dengan orang luar, tapi kalau itu terjadi pada orang-orang terdekatmu, aku khawatir akan membuat mereka marah. Aku nggak ingin mem

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 284

    Karina tercekat.Melihat ekspresi konyol Karina, Rafael tersenyum dan mencubit wajah kecilnya. "Kenapa? Kamu sangat bahagia sampai nggak bisa berkata-kata?" tanya Rafael.Karina mengatupkan bibirnya dan menghindari tangan Rafael. Dia menyipitkan matanya dan berkata dengan muram, "Bukankah aku sudah memberitahumu untuk nggak bercanda? Hal ini nggak mungkin terjadi.""Kenapa?"​​ tanya Rafael, yang senyumannya sedikit memudar, sambil menatap Karina.'Kenapa?'Karina juga menanyakan hal sama pada dirinya sendiri di dalam hatinya.Karena kesenjangan status di antara mereka terlalu besar. Meskipun sekarang mereka bersama, tidak ada jaminan mereka tetap dekat seperti ini di masa depan.Dua orang dengan nilai dan pandangan hidup yang berbeda, Karina tidak berpikir mereka bisa melangkah jauh bersama.Secara rasional, dia dan Rafael tidak akan pernah bisa mencapai akhir, jadi sebaiknya mereka menghentikan hubungan ini. Akan tetapi, secara emosional, putus setelah jatuh cinta lebih sulit dari per

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 283

    'Kenapa reaksi Rafael malah aneh?'Tepat ketika pikiran Karina melayang ke mana-mana, Rafael tiba-tiba tersenyum. Senyuman yang menghiasi wajah tampannya itu sungguh membuat orang terpesona."Karina, jujur saja, cara kamu mengungkapkan perasaanmu berstandar rendah, nggak ada tekniknya sama sekali. Di antara wanita yang pernah menyatakan perasaannya padaku, kamu mungkin yang terburuk.""...."Senyuman Karina memudar.Namun, Rafael melanjutkan tanpa menyadari perubahan ekspresi itu, "Aku sarankan kamu untuk belajar bagaimana menyatakan cinta. Apa yang kamu katakan terlalu lugas dan nggak romantis sama sekali."Kali ini, senyuman di wajah Karina sepenuhnya hilang, lalu terdengar suara gertakan gigi.'Siapa pun tolong seret bajingan bermulut tajam ini keluar dari sini!''Di tengah suasana yang begitu indah, bisa-bisanya dia mengungkit wanita lain! Nggak hanya itu, dia bahkan mengatakan cara aku menyatakan perasaanku adalah terburuk!''Romantis! Romantis!''Kalau kamu begitu ingin romantis,

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 282

    Karina bingung, dia menempelkan pipinya ke dada Rafael, mendengarkan detak jantungnya yang kuat dan merasakan detak jantungnya sendiri ikut sinkron.Karena begitu dekat, dia sepertinya dapat merasakan Rafael sedikit gemetar, gemetar yang disebabkan oleh rasa takut.'Dia sebenarnya sangat takut, bukan?'Karina berpikir, meskipun dirinya tidak bodoh, sebodoh apa pun dirinya pada saat ini, dia tetap tahu bahwa Rafael gemetar karena dirinya. Dirinya yang tiba-tiba menghilang pasti membuat Rafael sangat panik.Dia ingin memeluknya kembali Rafael dan memberitahunya bahwa dia ada di sini sekarang, bahwa dia tidak menghilang dan tidak akan menghilang.Begitu dia bergerak, Rafael menghentikannya dengan suara rendah."Jangan bergerak."Gerakan Karina tiba-tiba berhenti. Karina berbisik di pelukannya, "Rafael, apa kamu takut?"Berdasarkan sikap biasanya, Rafael pasti akan menyangkalnya. Bagaimana mungkin dia yang begitu arogan membiarkan dirinya merasakan ketakutan?Tepat ketika Karina mengira Ra

DMCA.com Protection Status