Share

Bab 10

Rafael bukanlah orang yang lembut dan perhatian. Meskipun duduk bersebelahan, dia tidak peduli dengan Karina yang terus menggigil. Dia duduk di dekat pintu dengan kepala menghadap ke jendela, melihat pemandangan hujan lebat yang sebenarnya tidak menarik untuk dilihat.

Setelah mobil melaju agak jauh, Karina menengadah setelah memastikan dia tidak akan bertemu Neo. Seluruh tubuhnya basah kuyup dan terlihat sedikit menyedihkan.

Dia dengan hati-hati menatap pria tampan di sampingnya, dengan suasana hati yang agak rumit, dia berkata, "Cukup antar aku sampai di sini, aku ingin turun, bisa pinggirkan mobilnya?"

Hanya ada keheningan.

Karina mengira mungkin suaranya terlalu kecil sampai tidak kedengaran oleh pria di sampingnya. Namun, ketika dia hendak berbicara lagi, Rafael berkata dengan suara datar, "Karena kamu sudah datang menghampiriku, ke tempatku saja."

"Eh?"

Karina bingung. Dia merasa pria itu telah salah memahami sesuatu, tetapi dia tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya.

Menghadapi Rafael, Karina secara naluriah merasa takut. Bisa dikatakan seperti reaksi naluriah suatu makhluk ketika bertemu musuh alaminya.

Pa akhirnya mereka berhenti di sebuah vila milik Rafael. Rafael kadang-kadang akan tinggal di sini selama beberapa hari.

Sopir membuka pintu mobil, mengeluarkan dua payung dari bagasi. Dia memayungi Rafael yang baru saja keluar dan menyerahkan payung yang satu lagi kepada Karina.

Karina sedikit ragu-ragu ketika mengambil payung tersebut, mengingat dia harus mengembalikan payung itu di masa depan. Hal ini mengartikan dia harus bertemu lagi dengan orang yang tidak ingin dia temui lagi di masa depan.

Namun, saat ini, langit seolah-olah menentangnya. Hujan yang tadinya sudah mulai mereda, tiba-tiba menjadi lebih deras lagi.

Sopir itu merasa sedikit heran ketika melihat Karina tidak mengambil payung yang dia serahkan. Sementara Rafael, dia mengambil alih payung yang dipegang sopir, berjalan ke arah Karina dan memayunginya.

"Masuklah."

Meskipun suaranya terdengar datar, Rafael memancarkan aura yang tidak akan menerima penolakan.

Karina ingin menolak, tetapi dia tidak bisa berkata apa-apa. Dia bahkan tidak berani mengangkat kepalanya di depan Rafael.

Karina tidak ingin masuk. Bagaimana mungkin dia bisa masuk ke rumah pria asing ini setelah pernah terjadi hubungan itu dengannya?

Dia membeku di tempatnya, berharap Rafael mengerti bahwa dia sedang menolak.

Namun, Rafael mengira Karina tidak bisa berjalan sendiri karena kakinya terkilir.

Setelah menyerahkan payung kepada si sopir, Rafael langsung menggendong Karina dan berjalan menuju ke vilanya. Karina sama sekali tidak sempat untuk bereaksi ketika digendong.

"Ah!" Karina terkejut akan tindakan ini dan berseru, "Tolong turunkan aku!"

"Aku bisa jalan sendiri!"

"Diam." Suara Rafael dingin dan dia tampak sedikit kesal.

Karina terkejut sampai kehilangan keseimbangan. Dia secara naluriah ingin memeluk leher Rafael agar tidak terjatuh, tetapi uluran tangannya berhenti di tengah-tengah. 'Bagaimana boleh aku sembarangan memeluk seorang pria?'

Pemikiran Karina masih sangat konservatif karena lingkungan dan didikan di keluarganya.

Karena tidak ingin memeluk leher Rafael, dia pun khawatir dirinya akan terjatuh.

Namun, dia sebenarnya tidak perlu mengkhawatirkan hal itu. Rafael memeluknya dengan sangat mantap. Lengan Rafael sangat kuat serta terasa hangat.

Dia menundukkan kepalanya dan berbisik, "Eh, bisakah kamu menurunkanku?"

"Kalau nggak ingin kakimu semakin bengkak, diam saja."

Karina langsung benar-benar tutup mulut. Dia merasa dirinya seperti murid SD yang baru saja melakukan kesalahan. Di depan Rafael, dia sama sekali tidak ada nyali.

Setelah masuk ke dalam Vila, Rafael meletakkan Karina di atas sofa yang empuk, tetapi Karina langsung bangkit berdiri. Hal ini menarik perhatian Rafael yang sedang menelepon. Karina menunduk dan berkata dengan pelan, "Aku basah kuyup, nanti sofamu juga ikut basah."

Setelah mengatakan itu, Karina duduk di kursi di sampingnya. Saat ini, dia tampak seperti murid yang berperilaku sangat baik.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status