Share

Bab 78

Author: Gina
Malam hari, properti baru Gwen mulai dijual dan jamuan malam akan diadakan di Restoran Beauty Field. Gwen termasuk setengah Keluarga Griffin, jadi kali ini proyek properti barunya menarik perhatian banyak orang. Violet yang sudah menerima undangan pun datang. Dia membuat banyak orang menoleh ke arahnya dengan gaun biru lautnya. Meskipun dia hanya berdiri, dia sudah menjadi pusat perhatian.

"Vio!"

Gwen berlari dengan sepatu hak tingginya. Dia merentangkan kedua lengannya, kemudian langsung memeluk Violet dengan erat. William yang membantu mengangkat rok Gwen di belakang hampir tidak bisa mengejarnya.

"Kak, pelan-pelan! Kamu memakai sepatu hak tinggi!"

Gwen berkata dengan cuek, "Kali ini aku bisa mendapatkan puluhan triliun tanpa perlu banyak bicara dari pembukaan proyek properti. Apa aku nggak boleh bahagia dulu?"

"Boleh, boleh."

William tidak pernah berkata tidak kepada Gwen.

Violet menyapu pandangannya ke sekeliling. Dia tidak melihat Charles.

Atau Charles menyerah setelah membaca pes
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
siska dwi
muak sama kelakuan evelyn, kadang kalau mau baca ketika ada bab tentang evelyn jadi males baca bahkan sering skip bagian evelyn
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 79

    Evelyn terlihat seperti seorang korban yang telah dituduh dan ditindas orang.Kalau mereka berada di universitas, taktik Evelyn ini mungkin bisa membuat orang-orang di sekitar bersimpati padanya. Namun, tempat ini bukan universitas. Semua orang yang muncul di jamuan malam ini adalah orang licik di industri. Mereka sudah punya banyak pengalaman.Taktik Evelyn sama sekali tidak berguna. Semua orang hanya merasa mereka sedang menonton sebuah pertunjukan seru.Hanya Evelyn yang mengira mereka akan memercayainya dengan mudah."Kamu benar-benar nggak punya malu."Gwen tertawa sinis. Ini pertama kalinya dia bertemu dengan wanita yang sangat tidak tahu malu.Evelyn menangis karena kata-kata Gwen, kemudian dia berkata, "Nona Gwen, aku tahu kamu nggak menyukaiku. Tapi, aku benar-benar bukan orang yang seperti kamu pikirkan. Aku sudah merasa sangat bersalah karena waktu itu aku mengenali salah orang dan menyinggungmu. Mohon maafkan aku, Nona Gwen. Aku benar-benar hanya ingin meminta maaf padamu."

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 80

    "Cukup aku saja yang mewakili Romeo. Orang lain nggak perlu hadir." Violet yang dari tadi diam berkata dengan ekspresi datar, "Biarkan Bu Gwen mengusirnya. Kalau terjadi apa-apa, aku akan bertanggung jawab. Pak Galvin nggak usah terlalu khawatir."Galvin mendengus. "Kamu? Kamu kira kamu siapa? Apa kamu pantas mewakili Tuan Romeo?"Violet mengangkat alisnya, sedangkan Gwen tertawa dengan kesal karena kata-kata itu. "Siapa dia? Bisa-bisanya pertanyaan bodoh itu keluar dari mulutmu? Apa kamu benar-benar bekerja di Grup Fernandez? Kamu bahkan nggak mengenal istrinya Tuan Romeo?"Setelah mendengar apa yang dikatakan Gwen, ekspresi Galvin langsung berubah dan kerongkongannya tersumbat. Galvin tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun."Apa Nona Evelyn nggak memberitahumu? Ini adalah istrinya Tuan Romeo, Nona Violet dari Keluarga Gloria. Dari tindakanmu barusan, aku kira kamu benar-benar nggak segan untuk menyinggung Nyonya Fernandez demi melindunginya."Gwen tidak pernah suka bertele-tele saat

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 81

    Itu pasti lelucon terlucu yang pernah William dengar tahun ini.Saat paruh kedua perjamuan malam, pintu besar Restoran Beauty Field tiba-tiba terbuka. Beberapa pengawal berpakaian hitam menerobos masuk dan para satpam bahkan tidak bisa menghentikan mereka. Kemudian, Romeo yang mengenakan jas melangkah masuk. Tatapan matanya setajam pisau. Semua orang menahan napas dan tercengang ketika melihatnya. Mereka tidak menyangka Romeo akan datang.Romeo melihat sekeliling dengan matanya yang tajam. Pada akhirnya, tatapannya mendarat di Violet dan Gwen."Semuanya keluar."Romeo menyipitkan matanya dengan berbahaya. Lalu, satu per satu orang keluar dari Restoran Beauty Field."Romeo, apa maksudmu?"Gwen hendak melangkah maju, tapi William menahannya.Masalah wanita biarkan wanita yang menanganinya, tapi kalau itu masalah pria, William yang harus menanganinya.William berdiri di depan Gwen, kemudian dia berkata, "Romeo, hari ini adalah acara Keluarga Winfield. Kamu nggak mungkin nggak mengerti per

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 82

    Saat tidak ada satu pun dari kedua pria itu yang mau mengalah, Levi muncul dari pintu depan. Dia buru-buru menghampiri Romeo, lalu membisikkan sesuatu ke telinganya.Raut wajah Romeo langsung menjadi masam. "Ayo pergi.""Baik, Tuan Romeo."Levi mengikuti Romeo. Ketika dia menoleh untuk melihat Violet, tatapan mata Levi terlihat tak berdaya dan cemas.Violet mengernyit dan berkata, "Charles, kamu nggak usah ikut campur dalam masalah ini."Dia tahu sesuatu pasti telah terjadi pada Evelyn. Kalau tidak, Romeo tidak akan pergi dengan terburu-buru.Kalau sesuatu sungguh terjadi pada Evelyn, Romeo benar-benar akan marah pada Violet.Violet tidak ingin Charles terlibat.Bagaimanapun juga, Charles tidak ada kaitannya dengan masalah ini.Charles berkata, "Dia nggak berani melakukan apa-apa padamu.""Kalaupun begitu, dia kira dia siapa? Bisa-bisanya dia membuat masalah sebesar ini hanya untuk seorang selingkuhan. Apa dia benar-benar mengira dia menguasai satu Kota Poseidon?"Gwen sangat marah.Vi

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 83

    "Kami?"Romeo seolah-olah baru mendengar sebuah lelucon. Dia tertawa sinis, lalu berkata, "Ternyata kamu, Charles dan yang lainnya sudah menjadi 'kami'."Violet mengerutkan alisnya.Romeo maju. Dia mendekati Violet selangkah demi selangkah. Tubuhnya langsung melepaskan aura yang berat. "Waktu itu di restoran, apa kamu bersama Charles dan William? Gwen muncul hanya untuk membantumu, 'kan? Sebenarnya apa hubunganmu dengan Charles? Sudah sampai mana hubungan kalian?"Romeo mencengkeram pergelangan tangan Violet. Ketika Violet melihat mata merah Romeo, dia tanpa sadar menepis tangan Romeo. "Romeo, cukup! Aku sama sekali nggak mengerti apa yang kamu katakan!"Ketika kedua tangannya ditepis, Romeo tertawa sinis. Lalu, dia berkata, "Violet, sebaiknya kamu berdoa wajah Evelyn bisa disembuhkan. Kalau nggak, jangan salahkan aku karena menghancurkan Keluarga Winfield."Setelah itu, tiba-tiba terdengar teriakan Evelyn dari kamar pasien.Romeo tanpa sadar membuka pintu. Dia melihat Evelyn yang bera

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 84

    Amarah membara di dalam hati Romeo. "Kalau dia mau pergi, biarkan saja dia."Evelyn berhenti menangis ketika dia mendengar apa yang dikatakan Romeo. Dia mendongak, lalu menatap Romeo dengan tatapan memelas. "Jadi, aku benar-benar boleh memulihkan diri di Kediaman Fernandez?"Romeo membelai kepala Evelyn dan berkata, "Nanti aku akan meminta Levi pergi ke asramamu untuk memindahkan barang-barangmu. Nggak nyaman bagimu tinggal di sekolah selama kamu memulihkan diri, jadi kamu tinggal di rumahku saja."Evelyn bersandar ke dada Romeo, lalu berbisik, "Terima kasih, Tuan Romeo ...."Levi di samping mengerutkan keningnya saat dia melihat pemandangan itu.Sebagai pengamat, dia bisa langsung tahu kalau Evelyn sedang berpura-pura. Namun, Romeo malah tidak menyadari ada yang aneh.Malam itu, Violet menelepon perusahaan pindahan dan memindahkan semua barangnya dari Kediaman Fernandez.Tengah malam, Romeo memapah Evelyn yang terluka ke Kediaman Fernandez. Perabot di dalam rumah menjadi jauh lebih se

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 85

    Setelah Gwen selesai mendengar penjelasan Violet, dia bertepuk tangan."Hebat! Kamu benar-benar hebat!"Seulas senyuman tipis tersungging di bibirnya Violet.Sebenarnya, dia bukan sengaja ingin menyerang Evelyn. Hanya saja, Evelyn yang bertindak licik dulu. Violet juga tidak bisa menelan amarahnya begitu saja.Siang hari, Evelyn turun dengan pelan-pelan dari lantai dua. Karena kakinya sakit, agak sulit saat dia menuruni tangga. Namun, ketika Evelyn melihat Bu Martha yang sedang membersihkan ruang tamu, dia merasa superioritas."Bibi, aku lapar. Pergi masak sana."Nada Evelyn sangat kurang ajar. Dia bukan lagi Evelyn lemah yang dipeluk Romeo semalam.Setelah Bu Martha melihat Evelyn, dia merasa marah dan ekspresinya terlihat sangat tidak senang. Namun, Evelyn tetap tamu yang diundang oleh Romeo. Jadi, Bu Martha hanya bisa berkata, "Makan siang dimulai jam dua belas. Ini adalah peraturan yang ditetapkan Nyonya."Ketika nama Violet diungkit, Evelyn merasa ada yang menancapkan jarum ke jan

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 86

    "Nggak ada hubungannya?! Vio adalah anak yang baik, tapi bisa-bisanya wanita ini membuatnya marah sampai dia pindah keluar. Apa kamu masih memiliki tanggung jawab sebagai seorang suami?!""Nenek, gara-gara Violet, Evelyn mengalami kecelakaan mobil! Dia ....""Cukup!" Nyonya Besar Fernandez menegur dengan sinis, "Demi wanita sepertinya, kamu malah menyalahkan istrimu. Apa kamu ini seorang pria?"Romeo tidak pernah melawan Nyonya Besar Fernandez, jadi saat ini dia juga tidak berani bersuara.Nyonya Besar Fernandez melirik Evelyn dengan sinis dan berkata, "Kamu, Keluarga Fernandez sudah membiayai pendidikanmu. Nggak apa-apa kalau kamu nggak bisa sukses, tapi kamu ingin mencoba menjadi Nyonya Fernandez? Jangan mengira aku nggak tahu apa isi hatimu! Sebaiknya kamu menyerah saja! Selama aku masih hidup, kamu pasti nggak bisa menjadi anggota Keluarga Fernandez."Akhirnya Romeo berkata, "Nenek, Evelyn bukan orang seperti itu.""Dia bukan orang seperti itu?"Nyonya Besar Fernandez mengeluarkan

Pinakabagong kabanata

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1385

    Saat melihat anak buah yang dibawa Howard, suasana langsung menjadi makin berat."Menyerahlah. Orang-orang kalian sudah ditahan oleh anak buahku. Mereka nggak akan bisa masuk dan melindungi kalian."Nada Howard terdengar sinis.Pria itu tertawa sinis, lalu berkata, "Setelah kalian repot-repot, ternyata ini untuk menjebakku. Anak muda sekarang benar-benar kurang ajar .... Sayangnya, kalian nggak benar-benar berpikir aku nggak melakukan persiapan, 'kan?"Saat Violet mendengar itu, dia tiba-tiba menyadari ada yang tidak beres.Namun, sebelum dia bisa bereaksi, moncong pistol telah diarahkan ke belakang kepalanya.Moncong pistol yang dingin membuatnya langsung menegang.Gwen di sebelah berkata dengan marah, "Sherman! Ngapain kamu?!"Ekspresi Howard langsung menjadi masam.Wajah Sherman terlihat datar. Ekspresi terkejut dari sebelumnya sudah tak terlihat kini, melainkan ekspresinya tampak penuh dengan arti."Kak!"Agnes juga tercengang.Charles di sebelah mengerutkan alisnya. Dia tanpa sada

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1384

    Setelah mendengar apa yang dikatakan pria itu, Romeo tanpa sadar memutar cincin di jarinya dan sorot matanya terlihat sedikit rumit."Ketemu! Ketemu!"William tiba-tiba berteriak. Semua orang pun menuju ke tempat William.William menunjuk sebuah rantai yang sedikit tua. Entah ada apa di bawah rantai, tapi itu membuat orang sedikit merinding."Aku saja."Jacob melangkah maju, lalu dia dan William menarik rantai itu dengan kuat.Rantai itu makin besar. Semua orang melihat tanah di depan mereka mendadak mulai bergerak.Agnes ketakutan dan bersembunyi di belakang Violet.Kemudian, muncul sebuah lubang besar di tanah itu."A ... apa itu?"Agnes menunjuk lubang besar itu.Sepertinya sudah lama orang tidak membukanya karena dalamnya bau apak."Bukankah itu sangat jelas? Itu lubang." Gwen berkata, "Sangat normal ada beberapa lubang saat menggali gunung. Tapi, Keluarga Edris nggak membangun kereta bawah tanah, jadi untuk apa lubang ini?"Violet berkata, "Ayo turun.""Aku jalan di depan."Charle

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1383

    "Kalian nggak usah mengerti. Kalian hanya perlu menemukan lokasi gerbang istana."Jacob bertanya dengan bingung, "Lokasi gerbang istana?""Dalam diagram, gerbang melambangkan api, yang berarti jantung pada tubuh manusia."Violet berkata, "Tempat ini dikelilingi oleh pegunungan dan air yang merupakan fengsui bagus untuk harta karun. Di depan adalah gunung, lalu di tengah adalah sungai yang berkelok-kelok."Gwen membungkuk untuk melihat gambar Violet, kemudian berkata, "Kalau menurut heksagrammu, bukankah gerbang ada di posisi ini?"Gwen menunjuk tepat arah selatan mereka.Semua orang menoleh ke arah selatan. Pegunungan di sana sudah berubah menjadi jalan.Dapat dilihat lokasi Keluarga Edris meratakan gunung berada tepat di gerbang istana."Tapi, nggak ada apa-apa di sini. Jangan-jangan ... benaran di bawah tanah?"Bulu kuduk Agnes berdiri.Di atas sini saja sudah begitu kacau, apalagi di bawah?Dia tidak akan turun meskipun dia dibunuh!Charles diam untuk beberapa saat, lalu berkata, "K

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1382

    "Ya. Pusat apa? Api apa? Itu terdengar mistis."Gwen juga tidak paham apa yang barusan dikatakan Violet.Semua orang tampak bingung.Violet tiba-tiba berjalan ke rerumputan di dekatnya, lalu mengambil sebuah batu. Dia menggambar delapan heksagram di tanah.Dia menggambar sambil berkata, "Tiga garis terhubung. Tiga garis terputus."Setelah itu, dua heksagram yang berlawanan muncul di tanah. Satu berupa tiga garis yang saling terhubung, sedangkan satu lagi berupa tiga garis putus-putus."Tiga garis yang terhubung ini adalah gaya aktif. Garis yang putus-putus ini adalah gaya pasif."Violet lanjut berkata, "Bagian tengah yang kosong dikelilingi oleh api. Bagian tengah yang penuh dikelilingi oleh air."Violet menggambar dua heksagram yang berlawanan lagi. Satu dengan garis putus-putus di tengah, lalu garis yang terhubung di atas dan di bawah. Satu lagi dengan garis terhubung di tengah, garis putus-putus di atas dan di bawah."Astaga! Bukankah ini Diagram Chivax?"William terpana.Agnes dan

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1381

    Mereka sudah di perjalanan gunung selama lebih dari setengah jam dan semua orang sangat mengantuk."Sialan!"Suara William yang tiba-tiba membangunkan semua orang. Terjadi belokan tajam, kemudian mobil berhenti dengan mendadak.Semua orang terkejut dan berteriak. Beberapa menit kemudian, mobil baru tenang.Wajah Agnes memucat dan dia berkata, "Kamu bisa menyetir atau nggak, sih?! Kalau nggak bisa, biar aku saja!""Ban mobil pecah, ya?"Gwen langsung membuka pintu mobil. Begitu juga dengan William.Ketika semua orang melihat itu, mereka juga turun dari mobil.Gwen memeriksa ban mobil, kemudian mengernyit dan berkata, "Kita sudah nggak bisa naik mobil. Batu sebesar itu sangat berbahaya di tengah-tengah jalan pegunungan."William di samping berkata, "Apa-apaan orang Keluarga Edris? Bagaimanapun juga, ini bisnis mereka. Kenapa mereka nggak merawatnya? Mereka bisa meminta orang sesekali membersihkan jalan."Gwen memutar bola matanya, lalu berkata, "Enak sekali kamu. Ada gerbang di depan jal

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1380

    Perjalanan besok ke pegunungan mungkin tidak damai.Charles menyadari keraguan Violet, jadi dia meraih tangan Violet dan berkata, "Jangan takut. Aku akan membawa cukup banyak orang untuk menjamin keselamatan kita.""Baik."Violet menyahut.Tampaknya mereka butuh membuat banyak persiapan.Malam itu, Violet mengetuk pintu kamar Nathan."Masuk."Nada Nathan terdengar tenang.Violet membuka pintu kamar, lalu melihat Nathan sedang bermain catur. Hanya ada cahaya redup yang menyinari kamar sehingga suasana terlihat aneh."Tuan Nathan.""Aku tahu apa yang ingin kamu tanyakan."Nathan mendongak, lalu berkata, "Bukankah kamu juga ingin tahu siapa orang itu?"Violet mengernyit dan bertanya, "Apa ada harta karun di gunung itu?""Aku nggak tahu."Setelah mendengar jawaban Nathan, alis Violet makin berkerut. "Kamu nggak tahu?""Gunung itu diratakan oleh nenek moyangku beberapa dekade lalu selama kurun waktu lima tahun. Kemudian, tanah itu telantar selama bertahun-tahun dan lama-kelamaan menjadi ger

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1379

    Violet melihat mata semua orang sedang tertuju padanya.Violet mengerutkan alis dan berkata, "Apa semua orang masih mengingat buku akuntansi itu?""Masih.""Di dalam buku akuntansi itu, selain barang-barang sehari-hari, yang ada hanya angka-angka."Violet berkata, "Kalau empat buku akuntansi itu benar-benar adalah peta harta karun, mungkin angka-angka itu adalah koordinat geografis?"Gwen berkata, "Banyak sekali koordinat geografisnya. Seharusnya nggak mungkin.""Nggak." Charles mengernyit dan berkata, "Itu mungkin."William juga bertanya, "Kenapa kamu berkata seperti itu?"Charles berkata, "31° lintang utara, 120° bujur timur adalah koordinat Kota Poseidon berdasarkan garis khatulistiwa, tapi Kota Poseidon memiliki koordinatnya sendiri."Violet berkata, "Kota Poseidon terletak di antara 120°52′ dan 122°12′ bujur timur dan 30°40′ dan 31°53′ lintang utara. Apa kalian nggak merasa angka 120 dan 30 tampak familier?"Gwen bertepuk tangan, lalu berkata, "Kedua angka ini muncul berulang kali

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1378

    Orang lain tidak tahu apa yang spesial tentang Violet, tapi Nathan tahu."Tuan, apa kita ingin berterima kasih pada Tuan Romeo?""Untuk beberapa saat ini, lebih baik jangan menghubunginya."Nathan berkata, "Orang itu ingin mendapatkan keuntungan tanpa melakukan apa-apa. Kalau begitu, kita akan melakukan apa yang diinginkannya dan membantunya menemukan harta karun itu.""Tapi, kalau seperti itu, bukankah akan terjadi kekacauan besar di Kota Poseidon?""Kota Poseidon sudah kacau."Nathan mengerutkan alis dan berkata, "Aku ingin menambah bahan bakar ke dalam kekacauan ini."Langit perlahan-lahan menggelap.Violet dan yang lainnya kembali ke Kediaman Edris.Eddie melihat mereka sudah pulang, jadi dia berjalan mendekat, lalu berkata, "Nona Violet, Tuan Charles.""Eddie, kamu ingin pergi ke mana?"Gwen mendekat, lalu melihat gulungan besar dan kecil di tangan Eddie. Itu seperti barang tua dan berdebu.Eddie melirik gulungan-gulungan di tangannya dan menjawab, "Ini adalah peta kota tua dari b

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1377

    Di Grup Shepherd."Romeo sama sekali nggak membantuku! Dia pasti pura-pura menyerah! Bos, hari ini kacau semua karena Romeo!"Isabella langsung menunjuk Romeo.Alis Romeo sedikit berkerut, tapi itu saja sudah menunjukkan kekesalan Romeo.Pria yang duduk di meja kerja itu mengenakan jas dan dasi dan membuatnya tampak serius. Namun, topeng putih yang menutupi wajahnya tidak dapat menunjukkan ekspresi apa pun. Dia berkata, "Apa itu benar?"Melihat orang di depannya ini mempertanyakannya, Romeo hanya tertawa sinis sebelum berkata, "Trik tingkat rendah semacam ini nggak akan mampu menggoyahkan kedudukan Violet di Kota Poseidon sama sekali. Dia memiliki Charles dan Nathan di sisinya. Selama kedua orang ini masih hidup, Grup V milik Violet akan mampu berdiri kokoh dan bersaing dengan kita."Setelah itu, mata Romeo tertuju pada Isabella dan berkata, "Dengan segala hormat, dia sungguh nggak berguna. Kecuali mukanya yang lumayan mirip dengan Violet, dia nggak berguna selain itu.""Kamu!"Isabell

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status