Setelah Violet melihatnya sekarang, tempat ini benar-benar terlihat seperti kota bahagia yang dikatakan orang dewasa.Saat Violet masih kecil, dia tidak mengerti, Namun, sepertinya kota ini memiliki segalanya.Kota ini tidak hanya memiliki pusat perdagangan terbesar, tapi ia juga banyak dikunjungi orang. Jalan ini saja penuh dengan orang-orang dengan warna kulit berbeda.Kalau ingin melarikan diri dari kota ini dan menghindari Howard, itu sama saja dengan melemparkan dirimu ke dalam jebakan."Tuan Howard, sudah sampai."Sudah sampai?Perjalanan dalam mobil hanya sepuluh menit. Itu berarti, seharusnya rumah Howard terletak di pusat kota."Ya."Sopir membukakan pintu mobil untuk Howard, kemudian Violet juga keluar dari mobil.Di depan ada menara jam besar yang membentang ke segala arah dan di bawah menara jam ada alun-alun besar. Ini semua adalah tiruan dari bangunan dari abad terakhir. Gedung besar ini berada di luar dugaan Violet.Pada saat ini, Howard menjentikkan jarinya.Saat Violet
Para pelanggan sudah masuk satu demi satu. Manajer melemparkan headset ke Violet, kemudian memberi isyarat agar Violet memakainya.Violet hanya bisa memakai headset-nya dulu.Dia tidak pernah datang ke tempat ini, jadi dia tidak bisa berjudi.Namun, Howard masih termasuk baik hati dengan meja judi ini. Dia telah memilihkan judi paling sederhana untuk Violet. Violet hanya bertanggung jawab melempar dadu di sini.Ketika Violet sedang diam-diam bertanya-tanya bagaimana cara memainkan ini, beberapa pelanggan yang sudah minum di luar masuk. Di antara mereka, seorang pria paruh baya berusia empat puluhan menatap Violet lekat-lekat dan terus berkata, "Hari ini Amy cantik sekali! Pinggangnya sangat kecil!"Manajer di sebelah tersenyum sambil berkata, "Amy nggak ada hari ini. Ini adalah bandar baru kami.""Bandar baru? Aku suka!"Pria paruh baya itu meraih tangan Violet. Violet mengernyit dan tanpa sadar menarik kembali tangannya.Manajer mendelik Violet, kemudian Violet baru menyunggingkan seu
"Tuan Howard, aku nggak pandai melempar dadu."Violet menatap Howard dengan sangat serius.Dia tidak bisa melemparkan angka dadu sesuai perintah Howard seperti yang lainnya.Howard menyipitkan matanya dengan berbahaya. "Kamu nggak pandai, tapi kamu masih berani menyuruhku membawamu ke sini untuk menghasilkan uang?""Nggak pandai dan menghasilkan uang adalah dua hal yang berbeda." Violet berkata, "Lihat, bukankah aku membantumu mendapatkan uang tadi?"Howard mengerutkan alisnya.Violet berkata, "Walaupun aku nggak bisa tahu berapa angka dadu yang kulempar, aku tahu kalau seseorang terus bertaruh besar atau kecil, jumlah taruhannya akan meningkat. Jadi, dia tidak bisa terus menang.""Kamu masih berani memamerkan diri?" Howard berkata dengan sinis, "Kalau bukan karena orang yang muncul di depanmu adalah orang yang nggak tahu apa-apa, apa kamu kira kamu bisa mendapatkan uangnya?"Violet membiarkan dirinya diomel Howard dengan patuh."Keluar kalau kamu nggak bisa menjadi bandar. Jangan memb
"Seribu orang?""Ya, seribu orang."Permintaan Howard jelas sangat sulit.Ketika mereka datang, Violet ada memperhatikan piano di alun-alun. Meskipun ada banyak orang di alun-alun pada malam hari, bermain piano saja tidak dapat menarik begitu banyak orang.Karena banyak orang yang bermain kecapi, seola, biola dan bahkan siaran langsung di alun-alun ini.Berapa banyak orang yang bisa dia tarik hanya dengan duduk di alun-alun dan bermain piano?Violet diam untuk beberapa saat. Howard pun berkata, "Masih sempat untukmu menyesalinya.""Nggak, aku bisa."Lalu, Violet turun ke bawah."Tuan Howard, seribu orang .... Bukankah itu terlalu susah?"Kalau ada ribuan orang yang menonton, itu sungguh pemandangan yang spektakuler.Howard menatap punggung Violet yang menjauh dengan penuh minat.Tak sampai setengah jam, Violet akan berlari kepadanya dan mengakui kekalahannya dengan patuh.Ada orang yang datang dan pergi di alun-alun, termasuk pasangan muda yang sedang berkencan, pekerja kantoran yang b
Violet perlahan-lahan melangkah maju, lalu dia menyerahkan gelang berlian di pergelangan tangannya kepada pria itu.Setelah pria itu mengambil gelang tersebut, dia buru-buru kabur.Saat melihat kerumunan orang di sekitar, Violet mengangkat alisnya sambil menatap Howard. Dia tersenyum dan berkata, "Tuan Howard, aku berhasil."Tak sampai satu jam, dia sudah menarik ribuan orang di depan piano ini."Kamu memanfaatkanku?"Howard langsung memahami maksud Violet.Tadi Violet hanya sedang berakting.Violet berkata, "Di tempat seperti Kota Oaker, apa yang lebih menarik perhatian selain Tuan Howard?"Orang-orang yang lewat mengambil ponsel mereka untuk memfoto Howard.Howard berkata dengan alis berkerut, "Aku menyuruhmu menarik perhatian seribu orang dengan menontonmu bermain piano, bukan dengan menontonmu berakting.""Ribuan orang sudah di sini, bukankah mudah untuk membuat mereka mendengar permainan pianoku?"Setelah itu, Violet menghampiri Howard. Tanpa memberikan Howard kesempatan untuk ber
Lagunya sudah berakhir dan selama itu Howard tidak menekan tuts piano sama sekali.Manajer takut penonton akan menyadarinya, jadi dia segera memerintah satpam untuk membubarkan kerumunan.Violet menoleh ke Howard, lalu bertanya, "Tuan Howard, apa aku sudah memenuhi permintaanmu?"Sebelumnya Howard memintanya untuk mengumpulkan seribu orang, tapi kerumunan tadi pasti lebih dari seribu orang.Howard menatap Violet untuk beberapa saat. Violet pun merasa canggung karena ditatap Howard seperti itu. Dia mengernyit dan bertanya, "Tuan Howard?"Howard tersadar, lalu dia bangkit dan berkata, "Lumayan."Lumayan?Dia jelas-jelas telah memenuhi permintaannya dengan sempurna."Kamu tahu cara membuat masalah dan memanfaatkan orang. Sepertinya kamu nggak hanya pintar.""Tentu saja.""Aku bukan sedang memujimu.""..."Howard berkata pada manajer, "Beri dia pakaian lain, kemudian tunjukkan padaku.""Baik, Tuan Howard.""Tunggu. Kamu nggak menyuruhku menjadi bandar lagi?"Violet mengerutkan alisnya. Dia
Sebulan sembilan digit. Gaji ini tidak termasuk rendah.Violet merasa sedikit gelisah. Dia tidak tahu apa yang dipikirkan Howard sekarang, tapi dia hanya bisa melihat.Beberapa menit kemudian, Violet mengikuti manajer ke ruang istirahat di lantai dua.Selama perjalanan, tidak sedikit orang yang menatap tubuh Violet. Tatapan itu membuat Violet sangat canggung.Di dalam ruang istirahat, Howard sedang duduk di depan meja biliar. Manajer berkata, "Tuan Howard, Nona Violet sudah datang.""Ya."Ruang istirahat dipenuhi asap dan bau cerutu yang menyengat. Violet menahan napas, sedangkan Howard meletakkan cerutu di tangannya. Lalu, dia menatap tubuh Violet dengan saksama."Gaunnya sedikit kebesaran.""Ini gaun Nona Grace. Besok saya akan meminta orang membuat beberapa gaun baru untuk Nona Violet."Nona Grace?Violet mengingat-ingat orang bernama Grace di Kota Oaker.Grace ....Sepertinya dia samar-samar mengingat di kehidupan sebelumnya istri yang dinikahi Howard bernama Grace.Jangan-jangan N
Lagu demi lagu dimainkan. Violet memainkannya berulang-ulang sesuai dengan skor musik piano. Di kasino ini, musik hanyalah hiburan bagi semua orang untuk bersantai. Tidak banyak orang yang memperhatikan musik latar. Semuanya tenggelam dalam sensasi memenangkan uang."Tuan Howard, satu buku sudah selesai dimainkan Nona Violet. Ini ....""Kalau begitu, suruh dia mengulanginya."Howard sudah berada di sini selama dua jam. Selama dua jam ini, tangan Violet tidak pernah berhenti.Para pelanggan di sekitar lebih menghargai kecantikan si pianis daripada suara pianonya.Meskipun cuman dua jam berlalu, sudah banyak orang yang mencari Howard dan menawarkan harga."Tuan Howard, kamu tahu biasanya aku nggak memiliki hobi. Begini saja, sebutkan hargamu."Seorang pria berperut buncit berinisiatif mencari Howard.Entah Howard melakukannya dengan sengaja atau tidak, tapi dia berdiri hanya dua meter dari Violet dan pria yang sedang bernegosiasi harga ini.Manajer di sebelah berkata, "Pak Paulo, ini ada