Violet perlahan-lahan melangkah maju, lalu dia menyerahkan gelang berlian di pergelangan tangannya kepada pria itu.Setelah pria itu mengambil gelang tersebut, dia buru-buru kabur.Saat melihat kerumunan orang di sekitar, Violet mengangkat alisnya sambil menatap Howard. Dia tersenyum dan berkata, "Tuan Howard, aku berhasil."Tak sampai satu jam, dia sudah menarik ribuan orang di depan piano ini."Kamu memanfaatkanku?"Howard langsung memahami maksud Violet.Tadi Violet hanya sedang berakting.Violet berkata, "Di tempat seperti Kota Oaker, apa yang lebih menarik perhatian selain Tuan Howard?"Orang-orang yang lewat mengambil ponsel mereka untuk memfoto Howard.Howard berkata dengan alis berkerut, "Aku menyuruhmu menarik perhatian seribu orang dengan menontonmu bermain piano, bukan dengan menontonmu berakting.""Ribuan orang sudah di sini, bukankah mudah untuk membuat mereka mendengar permainan pianoku?"Setelah itu, Violet menghampiri Howard. Tanpa memberikan Howard kesempatan untuk ber
Lagunya sudah berakhir dan selama itu Howard tidak menekan tuts piano sama sekali.Manajer takut penonton akan menyadarinya, jadi dia segera memerintah satpam untuk membubarkan kerumunan.Violet menoleh ke Howard, lalu bertanya, "Tuan Howard, apa aku sudah memenuhi permintaanmu?"Sebelumnya Howard memintanya untuk mengumpulkan seribu orang, tapi kerumunan tadi pasti lebih dari seribu orang.Howard menatap Violet untuk beberapa saat. Violet pun merasa canggung karena ditatap Howard seperti itu. Dia mengernyit dan bertanya, "Tuan Howard?"Howard tersadar, lalu dia bangkit dan berkata, "Lumayan."Lumayan?Dia jelas-jelas telah memenuhi permintaannya dengan sempurna."Kamu tahu cara membuat masalah dan memanfaatkan orang. Sepertinya kamu nggak hanya pintar.""Tentu saja.""Aku bukan sedang memujimu.""..."Howard berkata pada manajer, "Beri dia pakaian lain, kemudian tunjukkan padaku.""Baik, Tuan Howard.""Tunggu. Kamu nggak menyuruhku menjadi bandar lagi?"Violet mengerutkan alisnya. Dia
Sebulan sembilan digit. Gaji ini tidak termasuk rendah.Violet merasa sedikit gelisah. Dia tidak tahu apa yang dipikirkan Howard sekarang, tapi dia hanya bisa melihat.Beberapa menit kemudian, Violet mengikuti manajer ke ruang istirahat di lantai dua.Selama perjalanan, tidak sedikit orang yang menatap tubuh Violet. Tatapan itu membuat Violet sangat canggung.Di dalam ruang istirahat, Howard sedang duduk di depan meja biliar. Manajer berkata, "Tuan Howard, Nona Violet sudah datang.""Ya."Ruang istirahat dipenuhi asap dan bau cerutu yang menyengat. Violet menahan napas, sedangkan Howard meletakkan cerutu di tangannya. Lalu, dia menatap tubuh Violet dengan saksama."Gaunnya sedikit kebesaran.""Ini gaun Nona Grace. Besok saya akan meminta orang membuat beberapa gaun baru untuk Nona Violet."Nona Grace?Violet mengingat-ingat orang bernama Grace di Kota Oaker.Grace ....Sepertinya dia samar-samar mengingat di kehidupan sebelumnya istri yang dinikahi Howard bernama Grace.Jangan-jangan N
Lagu demi lagu dimainkan. Violet memainkannya berulang-ulang sesuai dengan skor musik piano. Di kasino ini, musik hanyalah hiburan bagi semua orang untuk bersantai. Tidak banyak orang yang memperhatikan musik latar. Semuanya tenggelam dalam sensasi memenangkan uang."Tuan Howard, satu buku sudah selesai dimainkan Nona Violet. Ini ....""Kalau begitu, suruh dia mengulanginya."Howard sudah berada di sini selama dua jam. Selama dua jam ini, tangan Violet tidak pernah berhenti.Para pelanggan di sekitar lebih menghargai kecantikan si pianis daripada suara pianonya.Meskipun cuman dua jam berlalu, sudah banyak orang yang mencari Howard dan menawarkan harga."Tuan Howard, kamu tahu biasanya aku nggak memiliki hobi. Begini saja, sebutkan hargamu."Seorang pria berperut buncit berinisiatif mencari Howard.Entah Howard melakukannya dengan sengaja atau tidak, tapi dia berdiri hanya dua meter dari Violet dan pria yang sedang bernegosiasi harga ini.Manajer di sebelah berkata, "Pak Paulo, ini ada
Ketika Paulo hendak menarik Violet, sebuah tangan yang kuat memisahkan mereka. Dalam sekejap, ruang perjamuan dipenuhi dengan teriakan seperti menyembelih sapi."Akhhhh!"Salah satu tangan Paulo digenggam erat oleh Howard, lalu terdengar suara samar tulang retak."Ampun! Tuan Howard! Tuan Howard, ampun!"Wajah Paulo memucat.Namun, ekspresi Howard menjadi makin sinis. Dia juga tidak berniat mengurangi kekuatannya sedikit pun.Setelah itu, terdengar suara retakan.Tulang tangan Paulo sudah dipatahkan."Aahhh!!!"Pria itu memegang tangannya sambil meratap.Manajer segera menyuruh satpam maju dan membawa pergi pria itu.Satu tangan Violet bersandar di piano, sedangkan satu tangannya lagi menopang dagu. Dia bertanya, "Tuan Howard, ngapain kamu? Bagaimana kalau kamu merusak kupon makan jangka panjangku?"Howard menyipitkan matanya. "Kamu ingin mencari kupon makan jangka panjang? Oke, aku akan mengabulkan permintaanmu."Setelah itu, Howard menarik Violet berdiri. Violet tercengang. Dia tidak
"Howard!"Ketika Violet berlari keluar, dia melihat sebuah mobil Porsche hitam berhenti di jalan luar alun-alun. Howard jelas-jelas mendengar suaranya, tapi dia tetap memerintah anak buahnya untuk menutup pintu mobil.Sopir di dalam mobil melirik kaca spion dan melihat Violet yang masih berjalan menuju ke sini, lalu dia bertanya, "Bos, apa kita nggak menunggu Nona Violet?"Howard berkata dengan dingin, "Jalan.""Baik ...."Sopir menginjak pedal gas dan meninggal Violet berdiri sendirian di tengah-tengah alun-alun.Violet mengerutkan alisnya.Howard ini benar-benar berhati sempit.Namun, bagus juga Howard pergi. Violet bisa mengamati kasino Grup Lionel dengan lebih baik.Saat Violet memikirkan itu, dia kembali ke gedung.Pada saat yang sama, sopir di dalam mobil berkata, "Bos, sekarang sudah malam sekali. Nona Violet sendirian di luar dan dia nggak punya ponsel. Itu kurang aman.""Apa yang ingin kamu katakan?""Bagaimana kalau ... kita menjemputnya? Bagaimana kalau dia bertemu dengan or
Sepertinya ingatan Violet di kehidupan sebelumnya tidak salah. Menurut garis waktu, Howard akan menikah dengan putri Keluarga Romanov dalam beberapa tahun. Kalau begitu, statusnya di Kota Oaker akan makin kuat.Kalau itu terjadi, bukankah makin tidak ada harapan bagi mereka untuk membalas dendam orang tuanya dan orang tua Charles?"Nona Violet, kita sudah sampai di ruang istirahat."Kenny mempersilakan Violet masuk. Violet pun mengangguk."Istirahatlah, Nona Violet. Saya akan mengutus orang mengantarkan makanan.""Terima kasih, Kak Kenny.""Sama-sama."Kenny keluar.Setelah Kenny keluar, Violet baru membuka pintu ruangan untuk melihat sekeliling. Dia menyadari tidak ada satu orang pun di sekitar ruang istirahat.Sepertinya Howard tidak meminta Kenny mengutus orang untuk mengawasinya.Ini benar-benar kabar baik.Beberapa menit kemudian, beberapa pelayan datang sambil membawa beberapa hidangan.Violet segera kembali ke sofa. Pelayan meletakkan beberapa hidangan di depan Violet. Violet me
Violet berpikir dengan cepat, lalu dia segera berkata, "Kalau kalian nggak percaya, kalian boleh bertanya pada Manajer Kenny. Ini pertama kalinya aku datang kemari. Awalnya aku ingin mencari toilet, tapi aku nggak menemukannya. Lantai dua terlalu besar .... Kak, di mana toiletnya, ya?"Ketika mendengar Violet mengungkit nama Kenny, satpam itu menurunkan HT-nya. Melihat Violet hanya ingin mencari toilet, satpam itu pun menunjuk ke suatu arah dan berkata, "Di depan, lalu belok kiri.""Makasih."Mata Violet masih tertuju pada lift. Kalau dia tidak dapat mengetahui apa-apa hari ini, akan makin sulit untuknya mendekati tempat ini di masa depan.Violet meyakinkan dirinya, lalu dia menoleh kembali ke satpam dan berkata, "Kak, tadi kamu bilang menggesek kartu. Apa naik lift ini perlu menggesek kartu?"Satpam itu menatap Violet, lalu menjawab, "Lantai atas adalah tempat di mana hanya VIP Grup Lionel yang bisa pergi. Orang tanpa kartu emas nggak boleh masuk."Violet berpura-pura bertanya dengan