Ketika Paulo hendak menarik Violet, sebuah tangan yang kuat memisahkan mereka. Dalam sekejap, ruang perjamuan dipenuhi dengan teriakan seperti menyembelih sapi."Akhhhh!"Salah satu tangan Paulo digenggam erat oleh Howard, lalu terdengar suara samar tulang retak."Ampun! Tuan Howard! Tuan Howard, ampun!"Wajah Paulo memucat.Namun, ekspresi Howard menjadi makin sinis. Dia juga tidak berniat mengurangi kekuatannya sedikit pun.Setelah itu, terdengar suara retakan.Tulang tangan Paulo sudah dipatahkan."Aahhh!!!"Pria itu memegang tangannya sambil meratap.Manajer segera menyuruh satpam maju dan membawa pergi pria itu.Satu tangan Violet bersandar di piano, sedangkan satu tangannya lagi menopang dagu. Dia bertanya, "Tuan Howard, ngapain kamu? Bagaimana kalau kamu merusak kupon makan jangka panjangku?"Howard menyipitkan matanya. "Kamu ingin mencari kupon makan jangka panjang? Oke, aku akan mengabulkan permintaanmu."Setelah itu, Howard menarik Violet berdiri. Violet tercengang. Dia tidak
"Howard!"Ketika Violet berlari keluar, dia melihat sebuah mobil Porsche hitam berhenti di jalan luar alun-alun. Howard jelas-jelas mendengar suaranya, tapi dia tetap memerintah anak buahnya untuk menutup pintu mobil.Sopir di dalam mobil melirik kaca spion dan melihat Violet yang masih berjalan menuju ke sini, lalu dia bertanya, "Bos, apa kita nggak menunggu Nona Violet?"Howard berkata dengan dingin, "Jalan.""Baik ...."Sopir menginjak pedal gas dan meninggal Violet berdiri sendirian di tengah-tengah alun-alun.Violet mengerutkan alisnya.Howard ini benar-benar berhati sempit.Namun, bagus juga Howard pergi. Violet bisa mengamati kasino Grup Lionel dengan lebih baik.Saat Violet memikirkan itu, dia kembali ke gedung.Pada saat yang sama, sopir di dalam mobil berkata, "Bos, sekarang sudah malam sekali. Nona Violet sendirian di luar dan dia nggak punya ponsel. Itu kurang aman.""Apa yang ingin kamu katakan?""Bagaimana kalau ... kita menjemputnya? Bagaimana kalau dia bertemu dengan or
Sepertinya ingatan Violet di kehidupan sebelumnya tidak salah. Menurut garis waktu, Howard akan menikah dengan putri Keluarga Romanov dalam beberapa tahun. Kalau begitu, statusnya di Kota Oaker akan makin kuat.Kalau itu terjadi, bukankah makin tidak ada harapan bagi mereka untuk membalas dendam orang tuanya dan orang tua Charles?"Nona Violet, kita sudah sampai di ruang istirahat."Kenny mempersilakan Violet masuk. Violet pun mengangguk."Istirahatlah, Nona Violet. Saya akan mengutus orang mengantarkan makanan.""Terima kasih, Kak Kenny.""Sama-sama."Kenny keluar.Setelah Kenny keluar, Violet baru membuka pintu ruangan untuk melihat sekeliling. Dia menyadari tidak ada satu orang pun di sekitar ruang istirahat.Sepertinya Howard tidak meminta Kenny mengutus orang untuk mengawasinya.Ini benar-benar kabar baik.Beberapa menit kemudian, beberapa pelayan datang sambil membawa beberapa hidangan.Violet segera kembali ke sofa. Pelayan meletakkan beberapa hidangan di depan Violet. Violet me
Violet berpikir dengan cepat, lalu dia segera berkata, "Kalau kalian nggak percaya, kalian boleh bertanya pada Manajer Kenny. Ini pertama kalinya aku datang kemari. Awalnya aku ingin mencari toilet, tapi aku nggak menemukannya. Lantai dua terlalu besar .... Kak, di mana toiletnya, ya?"Ketika mendengar Violet mengungkit nama Kenny, satpam itu menurunkan HT-nya. Melihat Violet hanya ingin mencari toilet, satpam itu pun menunjuk ke suatu arah dan berkata, "Di depan, lalu belok kiri.""Makasih."Mata Violet masih tertuju pada lift. Kalau dia tidak dapat mengetahui apa-apa hari ini, akan makin sulit untuknya mendekati tempat ini di masa depan.Violet meyakinkan dirinya, lalu dia menoleh kembali ke satpam dan berkata, "Kak, tadi kamu bilang menggesek kartu. Apa naik lift ini perlu menggesek kartu?"Satpam itu menatap Violet, lalu menjawab, "Lantai atas adalah tempat di mana hanya VIP Grup Lionel yang bisa pergi. Orang tanpa kartu emas nggak boleh masuk."Violet berpura-pura bertanya dengan
"Bos, Nona Violet ...."Lagi-lagi ada yang mengungkit nama Violet. Howard mengernyit dengan kesal dan berkata, "Kutinggal di kasino. Kenapa? Apa kamu ingin menjemputnya?"Glenn menundukkan kepalanya. "Nggak."Howard melihat jam tangannya. Sekarang sudah jam 12 malam.Biasanya pada saat ini adalah waktu paling ramai di kasino.Tidak hanya ramai, tapi berbagai macam orang ada di sana.Wanita itu memiliki lidah yang tajam, jadi biarkan dia sebentar. Setelah dia mengetahui kesalahannya, Howard baru akan pergi menjemputnya."Baik, Bos."Di kasino Grup Lionel, Violet sudah duduk di ruang istirahat selama dua jam. Kenny di luar bertanya, "Tuan Howard belum datang?"Satpam menggelengkan kepala.Kenny melambaikan tangannya yang berarti menyuruh satpam itu pergi.Violet keluar dari ruang istirahat. Ketika Kenny melihat Violet keluar, dia menyunggingkan seulas senyuman dan berkata, "Nona Violet, kalau Anda merasa bosan, Anda boleh jalan-jalan. Hanya saja, jangan tersesat di luar. Di sini aman, ta
Tengah malam, alun-alun di pusat Kota Oaker sudah lama menjadi sepi.Pria asing yang tadi memeluk Violet tiba-tiba menarik kembali tangannya."Nona Violet, aku nggak sengaja tadi! Nanti kamu jangan mengadu kepada Charles, ya!""Aku tahu kamu nggak sengaja. Kalau bukan berkat kamu tadi, aku nggak akan dapat keluar sampai sekarang."Saat Violet barusan keluar dari ruang istirahat, dia melihat Wilson sedang berkeliaran di luar ruang istirahat. Wilson tampak seperti orang luar, tapi entah kapan aksennya berubah."Di mana Charles? Apa dia juga datang?"Wilson mengeluh, "Dia juga datang! Bagaimana mungkin dia nggak datang? Begitu dia tahu kamu dalam masalah, dia langsung naik pesawat. Tapi, dia malah juga menarikku! Aku harus mengoperkan beberapa operasiku kepada orang lain. Nona Violet, nanti kamu harus membantuku memarahinya."Mendengar Charles datang, jantung Violet langsung berdebar-debar. Dia tidak peduli dengan keluhan Wilson. Dia meraih lengan Wilson, lalu berkata, "Di mana dia? Suruh
Beberapa saat kemudian, Violet menenangkan dirinya, lalu duduk di sebuah kursi panjang alun-alun. Di pinggir jalan, Howard dan Glenn turun dari mobil. Ada banyak anak buah yang mengikuti mereka di belakang.Violet melihat kedua orang itu membawa segerombolan anak buah menyeberangi jalan. Mereka sama sekali tidak memperhatikannya. Violet pun berseru, "Tuan Howard, kenapa kamu datang marah-marah?"Setelah mendengar suara Violet, Howard mengira dia sedang berimajinasi. Dia berhenti. Saat dia menoleh, dia melihat Violet sedang duduk dengan santai. Angin malam agak dingin. Ketika angin mengenai tubuh Violet, terlihat jelas kalau Violet kedinginan dari mukanya.Glenn mengerutkan alisnya. "Bos, apa Anda ingin saya menangkapnya?""Kalian tunggu di sini.""Baik."Howard berjalan ke arah Violet. Lalu, dia langsung menarik lengan Violet."Sss!"Violet mendesis kesakitan. Dia memelototi Howard dan bertanya, "Ngapain kamu?""Aku ngapain? Aku yang seharusnya bertanya ngapain kamu!" Howard berkata de
"Masuk!"Howard mendorong Violet ke kamar. Violet hampir saja terjatuh. Dia menatap Howard dengan marah dan bertanya, "Tuan Howard, apa kamu perlu melakukan ini?"Selama perjalanan, Howard diam saja. Begitu mereka sampai di rumah Keluarga Lionel, Howard langsung menunjukkan sifat aslinya.Ekspresi Howard tampak masam. Dia berkata dengan dingin, "Kalau bukan karena kamu sedikit bermanfaat, dari awal kamu sudah mati!""Aku tahu. Kalau nggak, bagaimana mungkin aku sekurang ajar ini pada Tuan Howard?"Violet duduk di sofa dengan tenang dan bahkan menuangkan segelas anggur merah untuk dirinya sendiri.Ketika melihat sikap tenang Violet, Howard tertawa. "Kamu benar-benar nggak tahu malu.""Aku sudah bermain piano hari ini sehingga jari-jariku hampir cacat. Aku cuma minum seteguk. Tuan Howard jangan pelit, dong."Violet meminum anggur merahnya sambil memperhatikan ekspresi Howard.Melihat Howard bukan benar-benar marah, Violet pun berkata, "Karena aku bersikap baik hari ini, Tuan Howard bisa
"Maaf, aku nggak memiliki kebiasaan meracuni orang. Jadi, makanan-makanan yang kamu makan tadi nggak beracun. Tapi, aku menaruh sedikit obat tidur, jadi nanti mungkin kamu akan tidur selama delapan atau sembilan jam."Saat Violet hendak pergi, dia mengingat sesuatu dan berkata, "Oh, ya. Setelah delapan atau sembilan jam, kamu mungkin akan dikirim kembali ke Kota Poseidon melalui udara dan kontainer. Nanti aku akan menghubungi Nona Arianna untuk dia menjemputmu. Aku berharap setelah kamu pulang kali ini, semuanya baik-baik saja."Jelas yang dikatakan Violet semuanya bertentangan dengan keinginannya.Kalau Barry dipulangkan ke Kota Poseidon dengan cara seperti itu, mengingat kepribadian Arianna, Arianna pasti akan sangat marah padanya."Violet! Kamu!"Barry masih ingin berbicara, tapi kelopak matanya mulai terasa berat dan pandangannya menjadi kabur. Setelah itu, Barry terjatuh."Oh, aku lupa memberitahumu selain obat tidur, aku juga menaruh sedikit obat bius. Tidurlah dengan nyenyak. Ka
"Barry Fallon."Barry merasa sangat malu.Violet mengangguk. "Barry Fallon .... Dulu kamu juga anak buah Pak Phillip bersama Charles dan yang lainnya?""Bukankah lebih baik kamu bertanya padanya?""Kenapa kamu ingin membunuh Charles?""Kalian sudah menyulitkannya.""Karena itu?" Violet mengangkat alisnya dan berkata, "Sepertinya kamu benar-benar peduli pada Nona Arianna."Barry mengalihkan pandangannya, lalu berbisik, "Dia adalah ... wanita terbaik yang pernah kutemui di dunia ini.""Aku nggak tertarik dengan kisah cinta kalian. Aku ingin kamu menjelaskan padaku alasan kamu ingin membunuh Charles.""Kamu nggak tahu?"Barry tertawa sinis sebelum berkata, "Selama ini Charles menekan Grup Campbell. Dia ingin menghilangkan rintanganmu, tapi kamu malah nggak tahu?"Violet mengernyit saat mendengar itu. "Kapan itu?""Sejak hari kamu menyerahkan perjanjian pengalihan saham kepada Arianna, Grup Campbell di Kota Alfeus telah diserang. Kamu sama sekali nggak tahu kalau Charles mengutus orang mer
Bam!Pintu kamar hotel ditendang buka.Kali ini Violet datang membawa beberapa anak buah.Barry telah diborgol dan dia sedang diikat di kursi.Perut Barry sudah ditusuk Gwen. Meskipun itu hanya luka kecil, dia tetap berdarah.Anak buah telah membalut luka Barry dengan simpel. Saat ini wajah Barry tampak pucat pasi.Violet berjalan ke depan Barry, lalu dia menekan luka Barry dengan ekspresi datar.Barry langsung berkeringat dingin. Bibirnya bahkan menjadi putih."Aku nggak memiliki kelebihan apa pun. Satu-satunya kelebihanku adalah melindungi kekuranganku."Violet berkata dengan sinis, "Kini suamiku sedang diselamatkan di ruang operasi. Aku ingin kamu merasakan sakit yang dia rasakan juga."Kemudian, Violet menyuruh orang mendorong masuk kereta makanan.Sarapan yang disiapkan Barry untuk mereka pagi ini ada di sini sekarang.Violet mengambil secangkir kopi, lalu berjalan ke depan Barry dan meletakkannya di depan hidung Barry. Setelah itu, dia menuangkan semua kopi ke dalam mulut Barry.
Beberapa pengawal telah maju untuk menahan Barry. Lalu, mereka melihat perut Barry telah tertusuk.Gwen ingin menampar Barry, tapi Violet tidak memedulikan mereka dan segera berteriak, "William! Panggil ambulans!""Baik!"William segera menelepon ambulans.Violet menatap Howard yang terdiam, lalu berkata, "Tuan Howard, suamiku terluka karena kamu. Aku harus meminta penjelasanmu atas hal ini."Melihat Violet telah salah paham, Howard hanya berkata dengan sinis, "Aku sudah lama ingin membunuh Charles. Hal ini gara-gara aku. Kamu boleh mencariku kapan saja.""Bos ....""Diam!"Howard berkata dengan sinis, "Hari ini aku membiarkanmu membawa pergi Charles. Lain kali kita baru membahas hal ini."Kemudian, Howard dan Glenn pergi.Violet tidak punya waktu untuk peduli pada Howard. Dia menundukkan kepalanya untuk melihat Charles yang sudah pingsan. Violet pun merasa sedikit panik.Ini pertama kalinya dia melihat Charles terluka seserius ini.Di luar, Glenn berkata, "Bos, masalah ini sama sekali
Charles melirik lengannya yang terasa sangat sakit dan bergetar sedikit, lalu dia melihat darahnya sudah menjadi hitam."Charles, suruh wanitamu menjaga sikapnya sedikit. Kalau dia terus melawan Arianna, aku akan membunuhnya."Nada Barry terlalu tenang. Baginya, membunuh seperti memotong daging.Charles menderita kelumpuhan saraf akibat racun di lengannya."Atau aku membunuhmu sekarang, lalu membunuh Violet dan teman-temanmu. Itu juga bisa mengurangi masalahku."Mendengar Barry ingin membunuh Violet, tatapan mata Charles pun menjadi sinis. Dia ingin bertahan, tapi karena racun di dalam tubuhnya, dia memuntahkan darah.Barry sudah menghampiri Charles. Pisau di tangannya berkilau."Berhenti!" Howard mengerutkan keningnya dan berkata, "Kamu bilang kamu ingin bicara dengan Charles dan aku sudah memberimu kesempatannya! Tapi, kalau kamu membunuhnya di sini, itu akan merepotkanku.""Itu masalahmu. Aku hanya ingin membunuhnya dan nggak peduli dengan hal lain." Barry menatap Charles yang sedan
Kenapa ... Nathan memberinya hadiah yang begitu berharga?Apa ini sungguh hanya untuk merayakan pernikahan Charles dan Violet?Besok pagi.Tiga orang tidur di ranjang dengan posisi berbeda. Jacob dan William tidur nyenyak di sofa sebelah. Kemudian, sinar pagi pertama menyinari mata Violet.Violet bangun dengan linglung. Dia melihat tempat tidur penuh dengan amplop yang sudah dibuka. Gwen dan Agnes berbaring di sebelah.Violet baru mengingat kemarin mereka belum selesai membuka semua amplop, pada akhirnya mereka kelelahan dan ketiduran."Charles?"Violet melihat ke kiri dan ke kanan. Selain jas yang digunakan Charles untuk menyelimutinya, Violet tidak melihat sosok Charles.Tok, tok.Di luar, seorang pelayan mengetuk pintu.Orang lain terbangun oleh suara itu. William langsung bangkit dari sofa. "Habis! Aku sudah membuka semua amplopku! Jangan memberiku lagi!"Gwen mengucek matanya. Dia bangun dari tempat tidur, kemudian bertanya, "William, kenapa kamu berteriak pagi-pagi?"Violet berka
Setelah Gwen mengingatkannya, Violet pun mengingat sebelumnya dia pernah mengambil cincin dari koper Nyonya Besar Fernandez.Saat itu dia memang merasa cincin itu berharga, tapi dia tidak begitu memikirkannya.Setelah dia mengingatnya kembali, mungkin ini ada hubungan.Gwen berkata, "Cincin ini berharga dan mungkin adalah harta warisan Keluarga Edris. Vio, lebih baik kamu bertanya pada Nicholas sebenarnya dari mana dia mendapatkan barang ini?"Violet menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "Aku juga ingin bertanya, tapi semua nomor Nicholas sudah nggak aktif. Sekarang siapa pun nggak bisa menghubunginya."Kecuali ... Nathan.Ketika Violet memikirkan Nathan, alisnya berkerut.Dia belum membuka hadiah yang diberikan Nathan hari ini. Hari ini Nathan juga tidak tinggal untuk minum bersama mereka."Oh, ya. Bukankah Tuan Nathan juga memberimu hadiah? Di mana barangnya?"Gwen melihat William dan Jacob. Mereka yang bertanggung jawab menerima hadiah.Jacob menunjuk ke map di sana, lalu berkata,
Gwen berjalan mendekat, lalu membuka satu per satu amplop sambil berkata, "Amplop hadiah hari ini benar-benar banyak. Kita pasti akan membukanya sampai tangan kita lemas."Charles berkata, "Kalau kalian ingin membukanya, buka di luar. Jangan mengganggu malam pertama kami.""Bagaimana boleh? Malam pertama terpenting adalah membuka amplop!"William datang, kemudian berkata, "Kami berempat sengaja datang untuk membantu kalian. Setelah membuka seribu amplop ini, kalian baru boleh tidur.""..."Charles ingin sekali mengusir empat orang itu, tapi Violet berkata, "Seharusnya membuka amplop juga seru. Charles, bagaimana kalau kita membukanya bersama?"Saat melihat tatapan mata Violet, akhirnya Charles setuju dengan pasrah. "Baiklah."Lima orang duduk di atas tempat tidur. Hanya Charles yang membantu Violet mengumpulkan amplop yang sudah dibuka."Ini Bank Nasional, ini Bank Iron, ini Bank Noble ...."Gwen membagikan satu per satu dengan saksama.Violet juga tidak menyangka semua orang akan memb
Apa ini?Violet melihat ke dalam amplop, lalu menemukan sebuah kunci.Setelah dia memegang kunci tersebut, dia melihat alamat di kertas.Violet tercengang.Ini ... rumah?Saat Violet berjalan keluar dari kastel, sosok Howard sudah tidak terlihat. Hanya ada sebuah mobil yang berhenti di depan pintu masuk.Charles keluar dari mobil. Dia hanya memakai kemeja hitam sekarang. Jasnya sudah ditinggalkan. Melihat Violet sudah keluar, dia pun memeluknya.Violet mencium bau alkohol di tubuh Charles. Dia tahu Charles minum banyak hari ini, jadi dia berkata, "Jangan macam-macam. Orang-orang bisa melihat kita.""Biarkan mereka melihat." Charles berkata dengan suara rendah, "Lagi pula, mereka nggak memiliki istri sebaik punyaku.""Hentikan."Violet dapat merasakan tatapan sopir. Dia baru saja mendorong Charles, tapi Charles malah memeluk pinggangnya, lalu menggendongnya."Charles! Kamu mau aneh-aneh karena sudah mabuk, ya?""Siapa bilang aku mabuk?"Seulas senyuman tersungging di bibir Charles, kemu