Ella berkata, "Bos sudah memikirkannya kemarin. Dia merasa pakaian itu kurang pantas, jadi dia meminta Pak Glenn menyiapkan yang lain. Nona Violet boleh mencobanya dan melihat apa cocok atau nggak.""Oh."Violet berdiri, kemudian dia langsung melepaskan pakaiannya dan memakai gaun baru tersebut.Yang dia kenakan adalah gaun putih sederhana. Selain belahan paha yang agak tinggi, gaun ini tidak terlalu terbuka.Kalau dia memakai gaun sederhana itu, dia pasti akan menjadi bandar dengan performa terburuk.Glenn benar-benar licik.Violet memakai gaun tersebut, lalu berjalan dengan ekspresi masam.Howard menoleh. Dia melihat Violet mengenakan gaun putih yang sudah dimodifikasi. Gaun tersebut memeluk pinggang ramping Violet dengan sempurna. Itu saja sudah berhasil membuat orang menimbulkan nafsu jahat, tapi gaun itu sebenarnya membuat Violet terlihat mewah dan anggun."Gaun ini sangat cocok untukmu, tapi sepertinya Nona Violet kurang senang."Melihat Howard sengaja mengejeknya, Violet baru be
Setelah Violet melihatnya sekarang, tempat ini benar-benar terlihat seperti kota bahagia yang dikatakan orang dewasa.Saat Violet masih kecil, dia tidak mengerti, Namun, sepertinya kota ini memiliki segalanya.Kota ini tidak hanya memiliki pusat perdagangan terbesar, tapi ia juga banyak dikunjungi orang. Jalan ini saja penuh dengan orang-orang dengan warna kulit berbeda.Kalau ingin melarikan diri dari kota ini dan menghindari Howard, itu sama saja dengan melemparkan dirimu ke dalam jebakan."Tuan Howard, sudah sampai."Sudah sampai?Perjalanan dalam mobil hanya sepuluh menit. Itu berarti, seharusnya rumah Howard terletak di pusat kota."Ya."Sopir membukakan pintu mobil untuk Howard, kemudian Violet juga keluar dari mobil.Di depan ada menara jam besar yang membentang ke segala arah dan di bawah menara jam ada alun-alun besar. Ini semua adalah tiruan dari bangunan dari abad terakhir. Gedung besar ini berada di luar dugaan Violet.Pada saat ini, Howard menjentikkan jarinya.Saat Violet
Para pelanggan sudah masuk satu demi satu. Manajer melemparkan headset ke Violet, kemudian memberi isyarat agar Violet memakainya.Violet hanya bisa memakai headset-nya dulu.Dia tidak pernah datang ke tempat ini, jadi dia tidak bisa berjudi.Namun, Howard masih termasuk baik hati dengan meja judi ini. Dia telah memilihkan judi paling sederhana untuk Violet. Violet hanya bertanggung jawab melempar dadu di sini.Ketika Violet sedang diam-diam bertanya-tanya bagaimana cara memainkan ini, beberapa pelanggan yang sudah minum di luar masuk. Di antara mereka, seorang pria paruh baya berusia empat puluhan menatap Violet lekat-lekat dan terus berkata, "Hari ini Amy cantik sekali! Pinggangnya sangat kecil!"Manajer di sebelah tersenyum sambil berkata, "Amy nggak ada hari ini. Ini adalah bandar baru kami.""Bandar baru? Aku suka!"Pria paruh baya itu meraih tangan Violet. Violet mengernyit dan tanpa sadar menarik kembali tangannya.Manajer mendelik Violet, kemudian Violet baru menyunggingkan seu
"Tuan Howard, aku nggak pandai melempar dadu."Violet menatap Howard dengan sangat serius.Dia tidak bisa melemparkan angka dadu sesuai perintah Howard seperti yang lainnya.Howard menyipitkan matanya dengan berbahaya. "Kamu nggak pandai, tapi kamu masih berani menyuruhku membawamu ke sini untuk menghasilkan uang?""Nggak pandai dan menghasilkan uang adalah dua hal yang berbeda." Violet berkata, "Lihat, bukankah aku membantumu mendapatkan uang tadi?"Howard mengerutkan alisnya.Violet berkata, "Walaupun aku nggak bisa tahu berapa angka dadu yang kulempar, aku tahu kalau seseorang terus bertaruh besar atau kecil, jumlah taruhannya akan meningkat. Jadi, dia tidak bisa terus menang.""Kamu masih berani memamerkan diri?" Howard berkata dengan sinis, "Kalau bukan karena orang yang muncul di depanmu adalah orang yang nggak tahu apa-apa, apa kamu kira kamu bisa mendapatkan uangnya?"Violet membiarkan dirinya diomel Howard dengan patuh."Keluar kalau kamu nggak bisa menjadi bandar. Jangan memb
"Seribu orang?""Ya, seribu orang."Permintaan Howard jelas sangat sulit.Ketika mereka datang, Violet ada memperhatikan piano di alun-alun. Meskipun ada banyak orang di alun-alun pada malam hari, bermain piano saja tidak dapat menarik begitu banyak orang.Karena banyak orang yang bermain kecapi, seola, biola dan bahkan siaran langsung di alun-alun ini.Berapa banyak orang yang bisa dia tarik hanya dengan duduk di alun-alun dan bermain piano?Violet diam untuk beberapa saat. Howard pun berkata, "Masih sempat untukmu menyesalinya.""Nggak, aku bisa."Lalu, Violet turun ke bawah."Tuan Howard, seribu orang .... Bukankah itu terlalu susah?"Kalau ada ribuan orang yang menonton, itu sungguh pemandangan yang spektakuler.Howard menatap punggung Violet yang menjauh dengan penuh minat.Tak sampai setengah jam, Violet akan berlari kepadanya dan mengakui kekalahannya dengan patuh.Ada orang yang datang dan pergi di alun-alun, termasuk pasangan muda yang sedang berkencan, pekerja kantoran yang b
Violet perlahan-lahan melangkah maju, lalu dia menyerahkan gelang berlian di pergelangan tangannya kepada pria itu.Setelah pria itu mengambil gelang tersebut, dia buru-buru kabur.Saat melihat kerumunan orang di sekitar, Violet mengangkat alisnya sambil menatap Howard. Dia tersenyum dan berkata, "Tuan Howard, aku berhasil."Tak sampai satu jam, dia sudah menarik ribuan orang di depan piano ini."Kamu memanfaatkanku?"Howard langsung memahami maksud Violet.Tadi Violet hanya sedang berakting.Violet berkata, "Di tempat seperti Kota Oaker, apa yang lebih menarik perhatian selain Tuan Howard?"Orang-orang yang lewat mengambil ponsel mereka untuk memfoto Howard.Howard berkata dengan alis berkerut, "Aku menyuruhmu menarik perhatian seribu orang dengan menontonmu bermain piano, bukan dengan menontonmu berakting.""Ribuan orang sudah di sini, bukankah mudah untuk membuat mereka mendengar permainan pianoku?"Setelah itu, Violet menghampiri Howard. Tanpa memberikan Howard kesempatan untuk ber
Lagunya sudah berakhir dan selama itu Howard tidak menekan tuts piano sama sekali.Manajer takut penonton akan menyadarinya, jadi dia segera memerintah satpam untuk membubarkan kerumunan.Violet menoleh ke Howard, lalu bertanya, "Tuan Howard, apa aku sudah memenuhi permintaanmu?"Sebelumnya Howard memintanya untuk mengumpulkan seribu orang, tapi kerumunan tadi pasti lebih dari seribu orang.Howard menatap Violet untuk beberapa saat. Violet pun merasa canggung karena ditatap Howard seperti itu. Dia mengernyit dan bertanya, "Tuan Howard?"Howard tersadar, lalu dia bangkit dan berkata, "Lumayan."Lumayan?Dia jelas-jelas telah memenuhi permintaannya dengan sempurna."Kamu tahu cara membuat masalah dan memanfaatkan orang. Sepertinya kamu nggak hanya pintar.""Tentu saja.""Aku bukan sedang memujimu.""..."Howard berkata pada manajer, "Beri dia pakaian lain, kemudian tunjukkan padaku.""Baik, Tuan Howard.""Tunggu. Kamu nggak menyuruhku menjadi bandar lagi?"Violet mengerutkan alisnya. Dia
Sebulan sembilan digit. Gaji ini tidak termasuk rendah.Violet merasa sedikit gelisah. Dia tidak tahu apa yang dipikirkan Howard sekarang, tapi dia hanya bisa melihat.Beberapa menit kemudian, Violet mengikuti manajer ke ruang istirahat di lantai dua.Selama perjalanan, tidak sedikit orang yang menatap tubuh Violet. Tatapan itu membuat Violet sangat canggung.Di dalam ruang istirahat, Howard sedang duduk di depan meja biliar. Manajer berkata, "Tuan Howard, Nona Violet sudah datang.""Ya."Ruang istirahat dipenuhi asap dan bau cerutu yang menyengat. Violet menahan napas, sedangkan Howard meletakkan cerutu di tangannya. Lalu, dia menatap tubuh Violet dengan saksama."Gaunnya sedikit kebesaran.""Ini gaun Nona Grace. Besok saya akan meminta orang membuat beberapa gaun baru untuk Nona Violet."Nona Grace?Violet mengingat-ingat orang bernama Grace di Kota Oaker.Grace ....Sepertinya dia samar-samar mengingat di kehidupan sebelumnya istri yang dinikahi Howard bernama Grace.Jangan-jangan N
Charles melirik lengannya yang terasa sangat sakit dan bergetar sedikit, lalu dia melihat darahnya sudah menjadi hitam."Charles, suruh wanitamu menjaga sikapnya sedikit. Kalau dia terus melawan Arianna, aku akan membunuhnya."Nada Barry terlalu tenang. Baginya, membunuh seperti memotong daging.Charles menderita kelumpuhan saraf akibat racun di lengannya."Atau aku membunuhmu sekarang, lalu membunuh Violet dan teman-temanmu. Itu juga bisa mengurangi masalahku."Mendengar Barry ingin membunuh Violet, tatapan mata Charles pun menjadi sinis. Dia ingin bertahan, tapi karena racun di dalam tubuhnya, dia memuntahkan darah.Barry sudah menghampiri Charles. Pisau di tangannya berkilau."Berhenti!" Howard mengerutkan keningnya dan berkata, "Kamu bilang kamu ingin bicara dengan Charles dan aku sudah memberimu kesempatannya! Tapi, kalau kamu membunuhnya di sini, itu akan merepotkanku.""Itu masalahmu. Aku hanya ingin membunuhnya dan nggak peduli dengan hal lain." Barry menatap Charles yang sedan
Kenapa ... Nathan memberinya hadiah yang begitu berharga?Apa ini sungguh hanya untuk merayakan pernikahan Charles dan Violet?Besok pagi.Tiga orang tidur di ranjang dengan posisi berbeda. Jacob dan William tidur nyenyak di sofa sebelah. Kemudian, sinar pagi pertama menyinari mata Violet.Violet bangun dengan linglung. Dia melihat tempat tidur penuh dengan amplop yang sudah dibuka. Gwen dan Agnes berbaring di sebelah.Violet baru mengingat kemarin mereka belum selesai membuka semua amplop, pada akhirnya mereka kelelahan dan ketiduran."Charles?"Violet melihat ke kiri dan ke kanan. Selain jas yang digunakan Charles untuk menyelimutinya, Violet tidak melihat sosok Charles.Tok, tok.Di luar, seorang pelayan mengetuk pintu.Orang lain terbangun oleh suara itu. William langsung bangkit dari sofa. "Habis! Aku sudah membuka semua amplopku! Jangan memberiku lagi!"Gwen mengucek matanya. Dia bangun dari tempat tidur, kemudian bertanya, "William, kenapa kamu berteriak pagi-pagi?"Violet berka
Setelah Gwen mengingatkannya, Violet pun mengingat sebelumnya dia pernah mengambil cincin dari koper Nyonya Besar Fernandez.Saat itu dia memang merasa cincin itu berharga, tapi dia tidak begitu memikirkannya.Setelah dia mengingatnya kembali, mungkin ini ada hubungan.Gwen berkata, "Cincin ini berharga dan mungkin adalah harta warisan Keluarga Edris. Vio, lebih baik kamu bertanya pada Nicholas sebenarnya dari mana dia mendapatkan barang ini?"Violet menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "Aku juga ingin bertanya, tapi semua nomor Nicholas sudah nggak aktif. Sekarang siapa pun nggak bisa menghubunginya."Kecuali ... Nathan.Ketika Violet memikirkan Nathan, alisnya berkerut.Dia belum membuka hadiah yang diberikan Nathan hari ini. Hari ini Nathan juga tidak tinggal untuk minum bersama mereka."Oh, ya. Bukankah Tuan Nathan juga memberimu hadiah? Di mana barangnya?"Gwen melihat William dan Jacob. Mereka yang bertanggung jawab menerima hadiah.Jacob menunjuk ke map di sana, lalu berkata,
Gwen berjalan mendekat, lalu membuka satu per satu amplop sambil berkata, "Amplop hadiah hari ini benar-benar banyak. Kita pasti akan membukanya sampai tangan kita lemas."Charles berkata, "Kalau kalian ingin membukanya, buka di luar. Jangan mengganggu malam pertama kami.""Bagaimana boleh? Malam pertama terpenting adalah membuka amplop!"William datang, kemudian berkata, "Kami berempat sengaja datang untuk membantu kalian. Setelah membuka seribu amplop ini, kalian baru boleh tidur.""..."Charles ingin sekali mengusir empat orang itu, tapi Violet berkata, "Seharusnya membuka amplop juga seru. Charles, bagaimana kalau kita membukanya bersama?"Saat melihat tatapan mata Violet, akhirnya Charles setuju dengan pasrah. "Baiklah."Lima orang duduk di atas tempat tidur. Hanya Charles yang membantu Violet mengumpulkan amplop yang sudah dibuka."Ini Bank Nasional, ini Bank Iron, ini Bank Noble ...."Gwen membagikan satu per satu dengan saksama.Violet juga tidak menyangka semua orang akan memb
Apa ini?Violet melihat ke dalam amplop, lalu menemukan sebuah kunci.Setelah dia memegang kunci tersebut, dia melihat alamat di kertas.Violet tercengang.Ini ... rumah?Saat Violet berjalan keluar dari kastel, sosok Howard sudah tidak terlihat. Hanya ada sebuah mobil yang berhenti di depan pintu masuk.Charles keluar dari mobil. Dia hanya memakai kemeja hitam sekarang. Jasnya sudah ditinggalkan. Melihat Violet sudah keluar, dia pun memeluknya.Violet mencium bau alkohol di tubuh Charles. Dia tahu Charles minum banyak hari ini, jadi dia berkata, "Jangan macam-macam. Orang-orang bisa melihat kita.""Biarkan mereka melihat." Charles berkata dengan suara rendah, "Lagi pula, mereka nggak memiliki istri sebaik punyaku.""Hentikan."Violet dapat merasakan tatapan sopir. Dia baru saja mendorong Charles, tapi Charles malah memeluk pinggangnya, lalu menggendongnya."Charles! Kamu mau aneh-aneh karena sudah mabuk, ya?""Siapa bilang aku mabuk?"Seulas senyuman tersungging di bibir Charles, kemu
Violet tidak menyangka Gwen akan begitu bersemangat membuka amplopnya. Dia pun berkata, "Bagaimana kalau Kak Gwen membantuku membukanya?""Bagaimana boleh? Kamu harus melakukannya sendiri."Gwen tertawa, lalu berkata, "Mungkin kamu akan menemukan amplop yang sebesar harga satu bangunan."Violet pun tertawa saat mendengar itu.Dia tahu yang datang hari ini semuanya adalah orang kaya. Mereka tidak akan pelit dengan hadiah mereka. Namun, mendapatkan sebuah amplop yang sebesar harga satu bangunan terlalu berlebihan.Saat ini, pelayan mengetuk pintu di luar.Gwen berkata, "Masuk."Pelayan membuka pintu, kemudian berkata, "Nyonya, tadi Tuan Charles bilang dia menunggu Anda di aula.""Aku mengerti. Aku akan keluar sekarang."Violet sudah mengganti ke gaun hitam yang lebih simpel. Dia berjalan ke aula di luar tempat pernikahan. Dia baru mengambil beberapa langkah ketika ada lengan yang melingkari lehernya dan menariknya ke sudut.Awalnya Violet ingin melawan. Dia menggigit lengan itu, tapi kem
Kata-kata Nicholas membuat Violet tertawa.Nicholas juga tertawa. "Sudah, aku nggak boleh terlalu lama di sini. Selamat atas pernikahanmu. Saat kamu pulang, jangan lupa membuka hadiahmu.""Oke."Violet mengiakannya.Violet tersenyum dengan cerah saat melihat Nicholas memakai helmnya dan pergi."Vio! Kenapa kamu sendirian di sini?"Gwen mengangkat gaunnya dan berlari ke arah Violet. Violet melihat wajah Gwen yang masih merah, lalu berkata, "Kenapa? Pernyataan cintanya berhasil?"Saat Gwen mendengar itu, wajahnya makin merah. "Dari awal kamu sudah tahu, ya?""Tentu saja!"Gwen berkata, "Kenapa kamu membiarkan William bertindak sembarangan? Nggak ada orang yang melamar di pernikahan orang lain ....""Kalian bukan orang luar. Lagi pula, kami senang kalau kalian bisa bersama."Violet tersenyum, lalu Gwen memalingkan mukanya dengan malu."Kenapa kalian berada di sini? Saatnya pengantin wanita mengganti pakaian."Senyuman Violet menjadi kaku ketika dia mendengar dia harus mengubah pakaian.Gw
Suara William sangat besar. Suasana langsung menjadi hening.Gwen tercengang."Menikah ...."William juga tercengang. Awalnya dia hanya ingin meminta Gwen menjadi pacarnya, tapi karena dia mabuk, dia malah mengungkapkan isi hatinya yang sebenarnya.Saat William panik dan ingin mengganti kata-katanya, semua orang mendadak berteriak, "Terima! Terima! Terima!""Aku ...."William dan Gwen langsung merasa malu. Gwen melihat cincin yang diberikan William, lalu wajahnya menjadi semerah tomat. Dia segera berkata, "Hari ini adalah pernikahan Violet dan Charles. Ngapain kamu? Cepat berdiri!""Aku nggak peduli! Kalau kamu nggak setuju, aku nggak akan berdiri!"William mulai bermain curang setelah dia mabuk. Gwen pun merasa tak berdaya. Dia hanya bisa mengulurkan tangannya ke arah William dan berkata, "Ya, ya. Aku terima! Cepat!"William sangat senang karena Gwen menyetujuinya. Dia segera memasangkan cincin di jari manis Gwen.Saat Violet melihat adegan itu, dia hampir tertawa. "Tuan Muda William,
"Kota Oaker adalah wilayah kekuasaan Tuan Howard. Kami memang seharusnya bersulang dengan Tuan Howard. Kalau nggak, kami nggak akan bisa mengadakan pernikahan sebagus ini, 'kan?"Violet melihat Charles. Charles pun tidak menolak. Dia mengambil gelas alkohol di meja dengan patuh, kemudian bersulang dengan gelas Howard.Melihat Charles meminum alkoholnya, Howard juga menghabiskan alkoholnya.Saat Violet melihat itu, dia tersenyum.Dia melihat orang lain yang duduk di meja VIP, tapi dia tidak melihat Nathan."Kak Gwen, di mana Tuan Nathan?" bisik Violet.Gwen melihat ke kiri dan ke kanan. Dia juga tidak melihat Nathan. Gwen berkata, "Setelah semua orang masuk, dia menghilang. Aku juga nggak tahu dia pergi ke mana. Jangan-jangan dia pergi dulu karena dia memiliki urusan?"Jacob di samping berkata, "Dia sudah memberikan hadiah yang begitu mahal, tapi dia malah langsung pergi sebelum minum bersama pengantin. Apa ada yang salah dengan otak Tuan Nathan?"Gwen menyepak Jacob, lalu berkata, "Ber