Firasat buruk muncul di hati Violet. Akan tetapi, dia tetap duduk di seberang Howard sesuai dengan arahan Ella.Ini sama seperti pertemuan terakhir mereka. Howard masih sombong. Dia mengenakan jas biru tua dan bros lambang Keluarga Lionel ada di dadanya. Dia berperilaku seperti bangsawan.Howard memegang dagunya sambil menatap Violet yang duduk di seberangnya dengan penuh minat. Dia bertanya, "Aku harus memanggilmu Nona Violet atau Nyonya Griffin?"Melihat Violet diam saja, Howard pun mengangkat alisnya dan berkata, "Charles pandai berakting. Hari itu aku benar-benar mengira dia akan menembakmu. Kalau dari awal aku tahu kalian ada hubungan, akhir malam itu pasti akan berbeda.""Apa Tuan Howard menculikku kemari hanya untuk aku mendengar omong kosong ini?"Violet melirik sinis Howard.Bisa-bisanya Howard menculiknya dari pesta pertunangannya. Howard benar-benar berani.Ada ratusan pengusaha yang diundang semalam. Semua pengawal serta patroli di luar hotel adalah bawahan elite Keluarga G
Sambil menatap senyuman Howard, Violet berkata dengan dingin, "Kamu CEO Grup Lionel, tapi bisa-bisanya kamu menculik orang. Kalau hal ini terekspos oleh media, menurutku, Tuan Howard juga malu menjadi penguasa Kota Oaker, 'kan?"Semua orang Kota Oaker takut pada Howard. Semua orang yang tinggal di luar Kota Oaker sudah pernah mendengar cerita tentang Howard.Hanya saja, tidak ada yang tahu kalau Howard hanya orang sinting yang berhati busuk!"Hal yang dilakukan Charles dulu jauh lebih kotor daripada aku. Kenapa? Apa dia nggak pernah memberitahumu? Sepertinya Charles juga tidak menceritakan semuanya padamu. Biar aku tebak. Antara dia nggak percaya padamu atau ... dia nggak berani memberitahumu."Howard mengambil sekuntum bunga mawar di meja makan. Dia berkata dengan ceria, "Aku benar-benar penasaran. Kalau kamu tahu apa yang telah dilakukan Charles dulu, apa kamu masih ingin menjadi Nyonya Griffin?"Mereka semua keluar dari tempat yang sama dan berjuang untuk bertahan hidup di rawa berl
Akan tetapi, kalau Charles tidak datang, bukankah Howard akan mengurung Violet selamanya?Saat Violet memikirkan itu, dia segera menggedor pintu gudang anggur. "Buka pintu! Keluarkan aku! Aku ingin berbicara dengan Howard!""Nona Violet, jangan buang-buang energi Anda. Tanpa perintah Bos, siapa pun nggak boleh membuka pintu untuk Anda."Violet mengernyit dan bertanya, "Jadi, nggak apa-apa juga kalau aku mati di sini?""Selama Bos nggak memberi perintah, meskipun Nona Violet mati, saya juga nggak boleh membuka pintu."Setelah mendengar apa yang dikatakan ella, Violet langsung berhenti menggedor pintu.Apa dia harus menunggu Howard?Namun, bagaimana mungkin Howard akan melepaskannya dengan mudah?Violet melirik anggur merah yang tertata rapi di gudang anggur. Sebuah rencana muncul di dalam benaknya.Dia sudah punya ide!Sudah malam. Ella yang sedang berdiri di luar gudang anggur merasa curiga ketika dia mendengar tidak ada gerakan di gudang anggur.Sepuluh jam sudah berlalu, kenapa tidak
"Masuk!"Glenn mendorong Violet ke kamar tidur Howard.Sekujur tubuh Violet berbau anggur merah. Rambutnya juga basah kuyup. Anggur merah masih menetes dari pakaiannya.Howard sudah keluar dari kamar mandi. Dia mengenakan jubah mandi putih dan rambutnya yang basah masih menetes.Violet langsung menyadari ada banyak bekas luka di tubuh Howard di balik jubah mandinya. Itu seperti yang dia lihat di tubuh Charles.Howard menyadari tatapan Violet. Dia menundukkan kepalanya untuk melihat dadanya yang terbuka, lalu bertanya, "Apa kamu ingin aku membuka jubah mandiku?"Violet menyadari dia telah melihat secara terang-terangan. Dia segera mengalihkan pandangannya, lalu berkata, "Nggak perlu. Nggak ada yang perlu dilihat."Howard mendengus. Dia memperhatikan Violet yang terlihat menyedihkan, kemudian berkata, "Kamu lumayan hebat. Kamu sudah menghabiskan semua anggur merahku yang seharga puluhan miliar. Kenapa? Apa kamu ingin membuatku marah agar kamu bisa mati?""Aku menghargai nyawaku. Aku belu
Saat Howard mendengar itu, dia menganggukkan kepalanya. "Masuk akal.""Jadi, aku ingin membalas dendam kepada pria yang sudah mempermainkan perasaanku. Bukankah itu normal?""Itu masuk akal." Howard setuju, lalu berkata, "Orang yang suka mempermainkan perasaan orang .... Kalau itu aku, aku mungkin nggak hanya akan membunuhnya, tapi juga menikamnya beberapa kali."Melihat Howard sudah memercayainya, Violet lanjut berkata, "Aku paling mementingkan nyawaku. Aku nggak akan mengorbankan nyawaku sendiri demi seorang pria. Lagi pula, aku sudah nggak memiliki apa-apa sekarang. Aku sudah nggak memiliki Keluarga Gloria dan pekerjaan di Grup V. Sepertinya aku juga sudah nggak bisa kembali ke Kota Poseidon. Aku berharap Tuan Howard bisa memberiku kesempatan untuk bekerja di Kota Oaker. Aku ingin menghasilkan uang yang cukup dan membalas pria bajingan itu!""Kalau begitu, kamu berencana menjadi bandar di kasinoku?""Ya."Begitu Violet setuju, Glenn di sebelah mengerutkan keningnya.Howard menjadi t
Tidak ada pakaian lain yang bisa menutupi tubuhnya, jadi Violet tidak punya pilihan selain mengenakan pakaian itu. Ketika dia membuka pintu kamar mandi, Howard menoleh ke arahnya.Violet mengenakan gaun renda hitam yang terbuka. Violet memiliki tubuh yang sangat bagus dan gaun tersebut menonjolkan bagian depan serta belakangnya. Pinggangnya yang ramping membuat orang tidak dapat mengalihkan pandangan.Howard memperhatikan Violet, kemudian dia tanpa sadar menelan ludah.Violet merasa sedikit canggung karena tatapan Howard. Dia mengernyit dan berkata, "Pakaian apa ini yang kamu siapkan untukku?"Howard mengalihkan pandangannya, lalu berkata, "Seragammu.""Seragam?"Violet menundukkan kepalanya untuk melihat pakaiannya, lalu berkata, "Aku harus memakai ini?""Kenapa? Apa kamu keberatan?""Bukankah ini sedikit terbuka?"Meskipun dia tidak membenci pakaian dewasa, pakaian ini terlalu terbuka. Ini jelas untuk merayu orang.Howard berdiri, lalu berjalan ke sisi Violet. Dia berkata, "Satu-satu
"Kenapa?""Apa Tuan Howard nggak bisa melihat kalau anak buahmu itu nggak menyukaiku? Aku takut dia akan membunuhku ketika kamu nggak memperhatikan.""Glenn bukan orang seperti itu. Selain itu, dia hanya mendengar perintahku.""Aku nggak mau. Aku mau Tuan Howard yang membawaku."Violet jelas sedang bersikap genit. Howard mengangkat alisnya dan berkata, "Kamu meminta aku yang membawamu? Kamu sungguh berani.""Kamu saja, ya? Kalau Tuan Howard yang berdiri di sisiku, aku nggak takut akan dibunuh."Maksud terselubung Violet adalah Glenn.Glenn yang sedang mendengar di luar pintu mengerutkan alisnya.Howard menatap Violet yang sengaja bersikap genit. Dia mengangguk dan berkata, "Aku bisa membawamu."Mata Violet langsung berbinar-binar, tapi kemudian Howard berkata, "Tapi, itu membuang waktuku. Kamu sudah membuat masalah besar hari ini. Bagaimana dengan gudang anggurku? Siapa yang membereskannya?""Tuan Howard, kamu sedang bercanda, 'kan? Rumahmu mempunyai banyak pembantu.""Aku tetap harus
Violet menundukkan kepalanya untuk melihat gudang anggur yang berantakan ini. Meskipun ada sepuluh petugas kebersihan di sini, mustahil untuk bisa membersihkannya dalam satu malam.Howard jelas sedang sengaja mempermainkannya.Violet memerlukan cara agar bisa membuat Howard yang membawanya ke kasino.Ketika Glenn belum kembali, Violet bergegas ke lantai satu.Seorang pembantu di lantai satu melihat Violet. Dia mengernyit dan bertanya, "Nona Violet, kenapa Anda keluar? Bos sudah memberi perintah Anda nggak boleh keluar malam ini sebelum membereskan gudang anggur.""Aku takut sendirian. Apa kamu melihat Kak Glenn? Tadi dia masih ada di bawah, tapi kemudian dia menghilang."Karena Violet menanyakan Glenn, pembantu itu baru berkata, "Sepertinya tadi Pak Glenn naik. Seharusnya sebentar lagi dia akan turun. Nona Violet, kalau Anda takut, saya bisa menemani Anda."Saat Violet mendengar itu, dia berkata dengan dilema, "Tapi, Tuan Howard nggak mengizinkan orang lain mengawasiku selain Kak Glenn
"Ruby bukan seorang aktris rendahan. Dia cantik dan baik. Dia sangat mencintai hidupnya. Tapi, Ibu malah menganggapnya sebagai alat untuk pernikahan. Kamu menyuruhnya menikah denganku dan dia menerimanya dengan senang hati, tapi kamu nggak seharusnya membunuhnya! Demi Grup Fernandez, aku sudah menyerah mengenai lumayan banyak hal!""Kamu!"Nyonya Besar Fernandez menatap putranya, lalu matanya tiba-tiba menjadi merah. "Aku melakukan ini demi siapa? Aku melakukan ini semua untuk Keluarga Fernandez! Aku sudah mengabdikan seluruh hidupku kepada Keluarga Fernandez! Tapi, balasan yang kudapatkan malah orang yang nggak tahu berterima kasih seperti kalian berdua! Kamu keluar! Keluar! Kamu bukan putraku! Kamu nggak pantas!"Saat Nyonya Besar Fernandez mengatakan itu, jantungnya terasa sakit. Dia jatuh ke kursi dan sekujur tubuhnya tidak bisa bergerak.Edward tidak menunjukkan ekspresi apa pun saat melihat ibunya yang sudah berkorban banyak untuknya selama puluhan tahun ini. Dia berkata, "Semua
Selesai bicara, Edward naik lift.Meskipun Romeo diam saja, dia sudah mempunyai rencana.Edward tidak memberitahunya semua kebenaran.Setidaknya Romeo percaya dia tidak terlahir kembali.Kalau dia tidak terlahir kembali, itu berarti mungkin Edward hanya menanamkan pikiran tentang ingatannya dari kehidupan masa lalu kepadanya.Kalau ingatan-ingatan itu bisa ditanam di kepalanya, itu berarti ingatan seperti itu juga bisa ditanamkan ke kepala orang lain.Sepertinya dia masih harus mencari tahu lebih dalam. Sebenarnya apa yang telah dilakukan Edward selama 20 tahun ini.Saat ini, Kediaman Fernandez, kamar Nyonya Besar Fernandez."Di mana Romeo? Kenapa dia nggak datang menjumpaiku setelah pulang? Apa dia ingin mengurungku di sini untuk selamanya? Panggil Romeo dan suruh dia menemuiku sekarang juga!"Beberapa hari ini Nyonya Besar Fernandez dikurung dan kebebasannya dibatasi oleh Romeo. Saat ini dia juga tidak bisa keluar meskipun itu yang diinginkannya.Martha yang sedang berdiri di samping
Diulang?Mengulangi semuanya?Bagaimana mungkin ada hal yang segila itu di dunia ini?Namun, untuk menenangkan Edward, Romeo bertanya dengan sabar, "Apa rencanamu?""Putri Keluarga Gloria itu sudah terlahir kembali. Putra Keluarga Edris itu juga sepertinya sudah terlahir kembali."Edward menatap Romeo sambil berkata, "Selama ini aku mencari momen mereka terlahir kembali, tapi aku nggak pernah menemukannya. Tapi, siapa yang berani mencobanya? Hanya dengan menemukan harta karun Kota Poseidon, kita baru bisa memahami caranya dan mengulang lagi.""Mengulang lagi ...."Romeo berkata, "Siapa yang akan memercayai omong kosong ini?""Aku adalah contoh hidupnya.""Kamu telah terlahir kembali?""Aku stres pada hari aku kehilangan ibumu. Pada akhirnya, aku memilih untuk pergi bersama ibumu. Tapi, saat aku membuka mata, aku masih hidup dan semuanya terulang kembali. Tapi, aku terlahir kembali hanya saat ibumu meninggal. Aku nggak bisa mengubah kematian ibumu. Saat itu aku merasa aku sudah menembua
Dia menunjuk foto-foto di sekitar sambil berkata, "Bersatu seperti ini yang kamu inginkan? Edward, aku mau mengingatkanmu kalau kamu sudah mati bagi orang luar! Kamu sudah mati selama 20 tahun! Di Grup Fernandez nggak ada kamu dan aku juga nggak membutuhkanmu!"Seingat Romeo, ayahnya adalah mesin yang serius, dingin dan tidak berperasaan.Orang ini sangat asing padanya. Dua puluh tahun sudah berlalu. Edward telah menjadi bayangan di benaknya.Namun, pada saat ini dia malah kembali.Dan bahkan menimbulkan begitu banyak masalah!Romeo mengingat dengan jelas 20 tahun yang lalu Edward mendadak meninggal dan Keluarga Fernandez menjadi kacau. Ketika Nyonya Besar Fernandez memakamkan Edward, dia pernah berkata, "Penguasa Grup Fernandez sudah mati. Keluarga Fernandez sudah kehilangan orang ini."Pada saat itu Romeo bersumpah dia mau menjadi orang yang lebih hebat daripada ayahnya. Dia ingin membangkitkan Keluarga Fernandez lagi.Walaupun suatu hari Edward muncul di hadapannya, dia tidak akan m
Pria itu mengulurkan tangan, lalu menepuk bahu Romeo dan berkata, "Ikut aku."Romeo melirik kamar pintu Violet yang tertutup. Pada akhirnya, dia mengikuti pria itu ke lantai lima Kediaman Fernandez.Koridor lantai lima gelap gulita.Pria itu membuka pintu sebuah kamar. Interior di dalam masih sama dengan puluhan tahun yang lalu. Ini adalah sebuah kamar utama. Begitu masuk, akan terlihat sebuah lukisan yang besar.Di dalam bingkai itu adalah foto pernikahan sepasang suami istri.Wajah wanita tampak kalem dan lembut. Tampangnya bisa membuat orang merasa tenang. Sementara pria yang berdiri di sebelah wanita itu mempunyai wajah yang sangat mirip dengan Romeo dan tampak tegas.Pria itu maju beberapa langkah, lalu berhenti di depan vas bunga.Dia hanya memindahkan vas bunga itu sedikit, lalu lemari kamar bergeser. Sebuah pintu besi muncul di hadapan mereka dan di dalam pintu besi adalah lift modern.Romeo sudah lama tinggal di rumah ini, tapi dia tidak pernah sadar kalau ada lift di dalam ka
"Sherman Knowles."Ketika mendengar nama Sherman, Nathan terdiam untuk beberapa saat."Sepertinya yang dipikirkan Tuan, Keluarga Knowles memang memiliki rahasia."Saat ini Nathan melihat komputer CCTV di depannya. Itu adalah gambar di hari Jacob melompat keluar dari jendela lantai dua.Gambar itu menunjukkan dengan jelas setelah Jacob pingsan sekitar satu menit, dia bangkit dari tanah dan menepuk debu-debu di pakaiannya.Setelah itu, Sherman melihat ke arah kamera CCTV.Lalu, Sherman menembak kamera CCTV menggunakan pistol dengan peredam suara."Penerus Keluarga Knowles memiliki kondisi kepribadian ganda. Kalau hal ini tersebar keluar, pasti akan menjadi heboh. Pantas saja Tuan Besar Knowles selalu memikirkan cara untuk merahasiakan hal ini.""Tuan, sebenarnya Sherman adalah musuh atau teman kita?""Untuk saat ini, sepertinya dia adalah musuh."Nathan diam untuk beberapa saat, kemudian berkata, "Suruh Charles dan yang lainnya pulang dulu.""Baik."Setelah Eddie keluar, baru Nathan mene
Saat Romeo melihat Nicholas, dia berjalan ke arah lain. Dia menyerahkan Violet kepada Nicholas, kemudian berkata, "Hentikan pendarahannya. Jangan sampai dia mati."Nicholas mendongak, lalu melihat tatapan mata Romeo. Dia menatap Violet dan berpura-pura berkata dengan tenang, "Aku mengerti."Nicholas pun membawa pergi Violet.Isabella memelototi Romeo dan berkata, "Tuan Romeo, jangan-jangan kamu belum melupakan Violet? Kamu ingin sekali dia hidup. Sepertinya Tuan Romeo masih sangat mencintainya."Melihat Isabella sedang menyindirnya, Romeo pun melirik Isabella dengan sinis sambil berkata, "Kamu nggak punya hak untuk bersuara. Tutup mulutmu! Kalau kamu sudah nggak menginginkan mulutmu, aku bisa membantumu menjahitnya.""Kamu ...."Isabella ingin membalas, tapi pria di sebelah berkata, "Cukup. Violet memang belum boleh mati. Aku harus tahu keberadaan harta karun darinya.""Baik, Bos ...."Isabella melangkah mundur.Saat ini Nicholas sudah mengantar Violet ke dalam mobil. Dia segera membuk
Sebelum Howard bisa merebut pistolnya, Glenn di sebelah bersiap untuk membantu Howard. Namun, dia belum sempat mengulurkan tangannya dan semua orang terdengar suara tembak.Violet meringis kesakitan.Darah pekat mengalir dari bahu Violet. Muka Violet langsung memucat dan keningnya mulai berkeringat karena dia sedang menahan sakit.Howard yang awalnya masih ingin menyerang langsung membeku.Raut wajah Charles tampak sangat masam. Dia sudah mengangkat lengannya dan mengarahkan pistol ke belakang kepala Sherman, tapi Sherman membelakangi Charles tanpa rasa takut."Charles, pikir baik-baik. Berikutnya ... bukan bahunya lagi."Karena perkataan Sherman, tangan Charles sedikit gemetar.Tadi semua orang telah melihat kemampuan Sherman. Kalau Sherman tidak melakukannya dengan sengaja, yang ditembaknya pasti bukan bahu Violet.Walaupun pikiran itu hanya tebersit sebentar di benak Charles, ketika dia tersadar, Sherman sudah membawa pergi Violet."Charles! Charles!"William terus mengguncang tubuh
Saat melihat anak buah yang dibawa Howard, suasana langsung menjadi makin berat."Menyerahlah. Orang-orang kalian sudah ditahan oleh anak buahku. Mereka nggak akan bisa masuk dan melindungi kalian."Nada Howard terdengar sinis.Pria itu tertawa sinis, lalu berkata, "Setelah kalian repot-repot, ternyata ini untuk menjebakku. Anak muda sekarang benar-benar kurang ajar .... Sayangnya, kalian nggak benar-benar berpikir aku nggak melakukan persiapan, 'kan?"Saat Violet mendengar itu, dia tiba-tiba menyadari ada yang tidak beres.Namun, sebelum dia bisa bereaksi, moncong pistol telah diarahkan ke belakang kepalanya.Moncong pistol yang dingin membuatnya langsung menegang.Gwen di sebelah berkata dengan marah, "Sherman! Ngapain kamu?!"Ekspresi Howard langsung menjadi masam.Wajah Sherman terlihat datar. Ekspresi terkejut dari sebelumnya sudah tak terlihat kini, melainkan ekspresinya tampak penuh dengan arti."Kak!"Agnes juga tercengang.Charles di sebelah mengerutkan alisnya. Dia tanpa sada