"Masuk!"Glenn mendorong Violet ke kamar tidur Howard.Sekujur tubuh Violet berbau anggur merah. Rambutnya juga basah kuyup. Anggur merah masih menetes dari pakaiannya.Howard sudah keluar dari kamar mandi. Dia mengenakan jubah mandi putih dan rambutnya yang basah masih menetes.Violet langsung menyadari ada banyak bekas luka di tubuh Howard di balik jubah mandinya. Itu seperti yang dia lihat di tubuh Charles.Howard menyadari tatapan Violet. Dia menundukkan kepalanya untuk melihat dadanya yang terbuka, lalu bertanya, "Apa kamu ingin aku membuka jubah mandiku?"Violet menyadari dia telah melihat secara terang-terangan. Dia segera mengalihkan pandangannya, lalu berkata, "Nggak perlu. Nggak ada yang perlu dilihat."Howard mendengus. Dia memperhatikan Violet yang terlihat menyedihkan, kemudian berkata, "Kamu lumayan hebat. Kamu sudah menghabiskan semua anggur merahku yang seharga puluhan miliar. Kenapa? Apa kamu ingin membuatku marah agar kamu bisa mati?""Aku menghargai nyawaku. Aku belu
Saat Howard mendengar itu, dia menganggukkan kepalanya. "Masuk akal.""Jadi, aku ingin membalas dendam kepada pria yang sudah mempermainkan perasaanku. Bukankah itu normal?""Itu masuk akal." Howard setuju, lalu berkata, "Orang yang suka mempermainkan perasaan orang .... Kalau itu aku, aku mungkin nggak hanya akan membunuhnya, tapi juga menikamnya beberapa kali."Melihat Howard sudah memercayainya, Violet lanjut berkata, "Aku paling mementingkan nyawaku. Aku nggak akan mengorbankan nyawaku sendiri demi seorang pria. Lagi pula, aku sudah nggak memiliki apa-apa sekarang. Aku sudah nggak memiliki Keluarga Gloria dan pekerjaan di Grup V. Sepertinya aku juga sudah nggak bisa kembali ke Kota Poseidon. Aku berharap Tuan Howard bisa memberiku kesempatan untuk bekerja di Kota Oaker. Aku ingin menghasilkan uang yang cukup dan membalas pria bajingan itu!""Kalau begitu, kamu berencana menjadi bandar di kasinoku?""Ya."Begitu Violet setuju, Glenn di sebelah mengerutkan keningnya.Howard menjadi t
Tidak ada pakaian lain yang bisa menutupi tubuhnya, jadi Violet tidak punya pilihan selain mengenakan pakaian itu. Ketika dia membuka pintu kamar mandi, Howard menoleh ke arahnya.Violet mengenakan gaun renda hitam yang terbuka. Violet memiliki tubuh yang sangat bagus dan gaun tersebut menonjolkan bagian depan serta belakangnya. Pinggangnya yang ramping membuat orang tidak dapat mengalihkan pandangan.Howard memperhatikan Violet, kemudian dia tanpa sadar menelan ludah.Violet merasa sedikit canggung karena tatapan Howard. Dia mengernyit dan berkata, "Pakaian apa ini yang kamu siapkan untukku?"Howard mengalihkan pandangannya, lalu berkata, "Seragammu.""Seragam?"Violet menundukkan kepalanya untuk melihat pakaiannya, lalu berkata, "Aku harus memakai ini?""Kenapa? Apa kamu keberatan?""Bukankah ini sedikit terbuka?"Meskipun dia tidak membenci pakaian dewasa, pakaian ini terlalu terbuka. Ini jelas untuk merayu orang.Howard berdiri, lalu berjalan ke sisi Violet. Dia berkata, "Satu-satu
"Kenapa?""Apa Tuan Howard nggak bisa melihat kalau anak buahmu itu nggak menyukaiku? Aku takut dia akan membunuhku ketika kamu nggak memperhatikan.""Glenn bukan orang seperti itu. Selain itu, dia hanya mendengar perintahku.""Aku nggak mau. Aku mau Tuan Howard yang membawaku."Violet jelas sedang bersikap genit. Howard mengangkat alisnya dan berkata, "Kamu meminta aku yang membawamu? Kamu sungguh berani.""Kamu saja, ya? Kalau Tuan Howard yang berdiri di sisiku, aku nggak takut akan dibunuh."Maksud terselubung Violet adalah Glenn.Glenn yang sedang mendengar di luar pintu mengerutkan alisnya.Howard menatap Violet yang sengaja bersikap genit. Dia mengangguk dan berkata, "Aku bisa membawamu."Mata Violet langsung berbinar-binar, tapi kemudian Howard berkata, "Tapi, itu membuang waktuku. Kamu sudah membuat masalah besar hari ini. Bagaimana dengan gudang anggurku? Siapa yang membereskannya?""Tuan Howard, kamu sedang bercanda, 'kan? Rumahmu mempunyai banyak pembantu.""Aku tetap harus
Violet menundukkan kepalanya untuk melihat gudang anggur yang berantakan ini. Meskipun ada sepuluh petugas kebersihan di sini, mustahil untuk bisa membersihkannya dalam satu malam.Howard jelas sedang sengaja mempermainkannya.Violet memerlukan cara agar bisa membuat Howard yang membawanya ke kasino.Ketika Glenn belum kembali, Violet bergegas ke lantai satu.Seorang pembantu di lantai satu melihat Violet. Dia mengernyit dan bertanya, "Nona Violet, kenapa Anda keluar? Bos sudah memberi perintah Anda nggak boleh keluar malam ini sebelum membereskan gudang anggur.""Aku takut sendirian. Apa kamu melihat Kak Glenn? Tadi dia masih ada di bawah, tapi kemudian dia menghilang."Karena Violet menanyakan Glenn, pembantu itu baru berkata, "Sepertinya tadi Pak Glenn naik. Seharusnya sebentar lagi dia akan turun. Nona Violet, kalau Anda takut, saya bisa menemani Anda."Saat Violet mendengar itu, dia berkata dengan dilema, "Tapi, Tuan Howard nggak mengizinkan orang lain mengawasiku selain Kak Glenn
Pembantu itu langsung mematung dan tidak berani bergerak.Glenn berkata dengan sinis, "Aku nggak melakukan apa-apa. Ngapain kamu berlari?""Be ... benar .... Pak Glenn nggak melakukan apa-apa ...."Pembantu itu terus menggelengkan kepalanya.Violet merasa sekarang adalah kesempatannya. Dia segera berteriak, "Kak Glenn, aku tahu kamu nggak menyukaiku, tapi aku benar-benar nggak bermaksud mencelakai Tuan Howard. Lepaskan aku!"Glenn langsung menyadari kalau Violet melakukan ini dengan sengaja. Aura membunuh memenuhi matanya. "Violet!"Glenn belum melakukan apa-apa, tapi Violet sudah memejamkan matanya dan langsung jatuh ke lantai.Wajah pembantu yang melihat itu memucat. Dia bergegas berlari ke atas. "Tolong! Tolong! Nona Violet pingsan!"Glenn melihat Violet yang pingsan di lantai sambil mengernyit.Di luar kamar Howard lantai dua, Ella buru-buru mengetuk pintu. "Bos! Ada masalah!""Masuk."Ella membuka pintu. Dia melihat Howard sedang mengganti pakaian, jadi dia segera menundukkan kepa
Howard tahu Glenn tidak akan berbohong padanya. Kemudian, dia melihat pembantu itu lagi dan bertanya, "Setelah itu, apa yang terjadi? Lanjutkan!""Se ... setelah itu, sepertinya Nona Violet bilang dia nggak akan menyakiti Tuan Howard dan meminta Pak Glenn melepaskannya. Kemudian, sepertinya Pak Glenn marah dan ... Nona Violet pun pingsan."Pembantu itu mengatakan semua yang dilihatnya.Glenn tidak menyangkal, tapi dia hanya berkata, "Violet meminta saya mengambilkan sabun untuknya, makanya saya naik ke atas. Saat saya kembali, saya menyadari nggak ada yang berjaga di lantai satu, lalu saya buru-buru ke ruang bawah tanah. Saya rasa Violet tampak mencurigakan di pojok, jadi saya menghampirinya. Kemudian, saya baru sadar kalau ini semua rencana Violet. Bos, Anda jangan percaya.""Itu berarti dia juga berpura-pura pingsan?""Pasti." Glenn berkata dengan serius, "Saya sama sekali nggak menyentuhnya. Selama kita membuktikan kalau dia berpura-pura pingsan, kebohongannya akan terungkap."Howar
Glenn yang sedang berdiri di depan Howard menundukkan kepalanya dan berkata, "Bos, ini sudah direncanakan Violet baik-baik. Percayalah pada saya."Howard berkata dengan sinis, "Kamu bilang dia pura-pura pingsan. Kalau begitu, coba kamu menusuknya sekarang dan lihat apa dia akan bangun atau nggak.""Aku akan melakukannya sekarang juga!"Glenn langsung mengeluarkan pisau kecil dari pinggangnya. Ketika dia mengayunkan pisau ke leher Violet, Violet tidak menunjukkan sedikit pun reaksi.Saat Glenn melihat itu, wajahnya memucat.Howard meletakkan gelas di tangannya, kemudian berkata dengan dingin, "Kalau orang dengan pekerjaan seperti kita nggak bisa melihat apa seseorang pura-pura pingsan atau nggak, maka semuanya sia-sia."Dokter hanya memeriksa Violet sekali tadi. Howard yakin Glenn juga bisa melihat kalau Violet benar-benar pingsan.Hanya saja, situasinya kacau tadi.Howard berkata, "Aku tahu kamu mengkhawatirkan keselamatanku, tapi dia hanya seorang wanita. Tak peduli seberapa pintarnya