"Alat pacu jantung! Cepat! Tingkatkan tegangan listriknya!""Dokter! Pasien mengalami pendarahan hebat! Darah tipe A baru saja diambil dari bank darah!"Seluruh tangan perawat magang itu berlumuran darah. Dia bahkan gemetaran saat berbicara.Bau darah memenuhi ruang operasi.Dia tidak pernah melihat darah sebanyak ini.Pada saat ini, sebuah pikiran terlintas di benaknya.Siapa yang mengambil darah tipe A dari bank darah?Wanita yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit ini memiliki wajah pucat dan bibir kering. Penglihatannya pun mulai kabur. "Romeo ....""Apa?""Romeo ...."Kali ini perawat magang itu mendengarnya. Nama yang dipanggil oleh wanita lemah ini adalah Romeo Fernandez.Romeo adalah presiden bisnis paling berkuasa di Kota Poseidon.Dokter itu hampir pingsan. Dia salah menekan nomor tiga kali sebelum akhirnya dia menelepon nomor yang benar. Dia segera berkata kepada orang di ujung telepon, "Tuan Romeo, Nyonya mengalami pendarahan hebat. Tapi, darah di bank darah telah diam
Romeo mengikuti arah pandangan Levi.Di dalam kerumunan, gaun merah itu terlihat dengan sangat mencolok.Violet mengenakan gaun panjang berwarna merah anggur. Setiap gerak-gerik serta senyumannya seolah-olah mampu menyentuh hati orang-orang. Kamera media menyorot Violet dan untuk sesaat Violet seperti bintang populer yang sedang berjalan di karpet merah.Violet?Beberapa saat kemudian, Romeo baru sadar kalau itu Violet.Dulu Violet selalu menyukai riasan tipis dan pakaian anggun. Ini pertama kalinya Romeo melihat Violet berdandan seperti ini.Raut wajah Evelyn tampak masam. Ini pertama kalinya dia melihat Violet.Dibandingkan dengan Violet yang menawan dan seksi, dia terlihat terlalu membosankan dan seperti siswa di bawah umur yang belum dewasa."Kak Violet ... sangat cantik."Nada Evelyn terdengar agak iri.Violet juga sudah melihat Romeo dan Evelyn. Dia pun langsung berjalan ke arah mereka.Evelyn mengira Violet yang tidak tahu apa-apa akan merasa canggung ketika dia melihat Evelyn d
Karena drama kecil itu, Romeo hanya fokus pada Violet dan dia sama sekali tidak menghiraukan Evelyn.Setelah pelelangan berakhir, Violet bersiap-siap untuk pergi. Namun, dia bertemu dengan Romeo dan Evelyn."Violet, kalau kamu nggak mengerti tentang properti, jangan membuat masalah."Romeo sama sekali tidak segan-segan menegur Violet.Evelyn juga berkata, "Ya, Kak Violet. Perbuatanmu sudah merugikan Grup Fernandez sebanyak 20 triliun."Violet tertawa sebelum dia membalas, "Nona Evelyn sudah salah paham. Aku yang mau membeli tanah itu. Apa hubungannya dengan Grup Fernandez?"Evelyn berkata, "Tapi, itu 20 triliun ....""Hanya 20 triliun. Itu angka kecil bagi kami, apalagi bagi Nona Violet."Muncul suara William dari kejauhan. "Benar 'kan, Nona Violet?"Violet melihat Charles yang berdiri di sebelah William, kemudian dia juga berkata dengan tenang, "Hanya 20 triliun. Itu cuman untuk bermain-main."Dalam sekejap, ekspresi Evelyn menjadi masam.Bagi Romeo, 20 triliun bukanlah apa-apa dan an
Dalam sekejap, ruangan menjadi hening. Beberapa detik kemudian, Charles tersenyum dan berkata, "Nyonya Fernandez, nggak boleh memfitnah orang baik, loh.""Benar. Kita semua adalah pengusaha yang bersih," ucap William dengan serius kepada Violet."Apa kalian adalah pengusaha yang bers atau bukan, itu bukan tergantungku. Tapi, aku merasa seharusnya Romeo tertarik."Violet berkata dengan tenang, "Aku hanyalah nona muda yang nggak tahu apa-apa, tapi Romeo berbeda. Kalau aku memberi tahu apa yang barusan kukatakan kepada Romeo, apa itu akan menarik perhatiannya?""Kamu terlalu licik!"William tidak bisa menahan amarahnya.Violet menatap Charles dengan serius dan berkata, "Aku nggak akan bertele-tele. Pinjamkan aku 16 triliun dan aku akan mengembalikan uangmu serta bunganya dalam tiga tahun."William membelalakkan matanya. "Yang benar saja? Apa kamu tahu berapa bunga 16 triliun tiga tahun kemudian? Kalau kamu nggak bisa mengembalikannya, kami rugi 16 triliun. Kamu adalah istrinya Romeo, nant
Senyuman di wajah Evelyn langsung menjadi tegang."Kenapa?""Malam ini Tuan Romeo mau membawa Nyonya Fernandez, jadi Nona Evelyn nggak usah ikut."Evelyn memaksakan seulas senyuman sambil berkata, "Ternyata dia membawa Nyonya Fernandez, ya .... Syukurlah. Aku memang nggak mau pergi ....""Itu bagus."Evelyn mencengkeram ponselnya yang sudah mati dan menggigit bibirnya.Teman-teman sekamarnya yang di belakang saling bertatapan."Evelyn, pacarmu nggak membatalkan janjinya denganmu, 'kan?""Dengar-dengar acara malam ini adalah pesta internasional. Bukankah kamu bilang pacarmu mengadakan pesta ini khusus untuk mengajakmu bertemu dengan beberapa pengusaha asing?"Evelyn memaksakan seulas senyuman ketika dia melihat beberapa tatapan curiga itu. "Dia punya satu tamu penting yang harus diajaknya. Aku nggak mau merepotkannya."Evelyn menundukkan kepalanya untuk melihat gaun yang sedang dia pegang dan ekspresinya terlihat sedikit masam.Selama ini Romeo tidak menyukai Violet, kenapa dia tiba-tib
Suara Evelyn sangat besar. Dalam sekejap, suasana menjadi hening.Saat Evelyn tersadar, mata semua orang sudah tertuju padanya.Itu termasuk Romeo dan Violet.Sekarang ini, semua orang merasa Evelyn adalah wanita yang kejam dan tidak berpendidikan.Tukang kebun itu membungkuk dan memungut satu per satu mawar yang di lantai. Mulutnya tidak berhenti meminta maaf.Raut wajah Evelyn langsung berubah menjadi masam ketika dia menyadari tatapan semua orang. Lalu, dia buru-buru mengubah ekspresinya. Dia berkata dengan perasaan bersalah, "Maaf, maaf. Aku terlalu panik. Kakek, kamu baik-baik saja, 'kan?"Violet yang berdiri tidak jauh telah melihat pemandangan itu.Meskipun Evelyn ingin memperbaiki kesalahannya, dia sudah terlambat. Dia begitu hanya akan membuat orang merasa dia sedang berpura-pura.Saat ini, Evelyn juga telah memperhatikan Violet yang berdiri di sebelah Romeo."Kenapa dia datang?"Romeo mengernyit.Violet melihat ekspresi Romeo. Sepertinya Romeo tidak tahu kalau Evelyn akan dat
Dilihat dari ekspresi Romeo, sepertinya dia sudah tahu kalau tanah itu akan laris manis.Hanya saja, Romeo menyerah untuk membeli tanah tersebut dan memilih untuk menyerahkannya kepada Stephen agar hubungan mereka makin erat.Ini lebih mirip dengan gaya Romeo.Violet berkata dengan serius, "Aku hanya mau memujinya. Kamu berpikir terlalu banyak."Romeo mengerutkan alisnya. Dia seakan-akan sedang berpikir apakah Violet mengatakan yang sebenarnya atau tidak.Namun, dengan kecerdasan Violet, bagaimana mungkin dia bisa tahu berapa nilai tanah itu dalam beberapa tahun ke depan.Romeo merasa dirinya sudah berpikir terlalu banyak."Lebih baik memang seperti itu."Romeo pun tidak menghiraukan Violet lagi. Dia menuntun Evelyn untuk mengenal orang lain.Sebelum Evelyn pergi, dia tersenyum kepada Violet dan terlihat merasa bersalah.Meskipun Evelyn sudah berusaha menyembunyikan tatapan matanya, Violet tetap bisa melihat kesombongan di dalam senyuman Evelyn.Violet meminum habis sampanyenya.Di mat
Beberapa menit kemudian, Evelyn keluar dari toilet dengan ekspresi masam. Saat ini dia sudah mengganti pakaiannya menjadi gaun putih.Romeo bertanya, "Ada apa?""Tadi aku mengganti pakaianku di toilet. Ketika aku keluar, aku melihat Kak Violet.""Violet?"Evelyn menganggukkan kepalanya.Lalu, Evelyn berkata, "Aku melihat Kak Violet bersama pria yang waktu itu. Mereka terlihat dekat ...."Setelah mengatakan itu, Evelyn memperhatikan raut wajah Romeo. Kemudian, dia buru-buru berkata, "Tapi, aku mungkin salah melihat. Bagaimana mungkin Kak Violet mengenal orang seperti Charles Griffin .... Dengar-dengar, Charles bukan orang baik.""Violet ...."Nada Romeo menjadi sinis.Kemarin dia sudah bisa melihat kalau Charles tertarik pada Violet.Apa wanita itu tidak bisa menjauh dari bahaya? Kenapa dia mau mendekati orang jahat seperti Charles?Entah kenapa Romeo merasa panik.Violet barusan keluar dari toilet dan dia mendapati Romeo sedang menatapnya dengan ekspresi kesal dan tatapan yang mencurig
Melihat Violet sudah menebak semuanya, Charles pun berkata dengan tak berdaya, "Sayang, apa aku boleh berbohong?""Nggak."Setelah mendapat jawaban Violet, Charles mengeluarkan ponselnya.Semalam ada nomor telepon asing yang menelepon Charles.Namun, Violet mengenali nomor telepon itu.Violet berkata, "Romeo ... benar-benar sudah memberikan pertunjukan yang bagus."Beberapa saat kemudian, di Kediaman Edris.Eddie memasuki kamar Nathan, kemudian berkata, "Tuan, Anda saja yang mengurusnya.""Apa? Dia sendiri yang ingin mengatakannya."Nathan berkata dengan ekspresi datar, "Aku nggak memaksanya.""Tapi, kalau terus seperti ini, Kediaman Edris akan hancur dibuat Tuan Charles."Nathan memijit kepalanya yang sakit.Seharusnya dia tidak membiarkan beberapa orang ini tinggal di rumahnya."Ayo pergi.""Baik."Eddie mendorong kursi roda Nathan ke koridor. Mereka melihat Charles sedang duduk di ruang tamu sambil melemparkan anak panah ke vas kaca seharga puluhan juta.Beberapa detik kemudian, vas
Violet berkata dengan alis berkerut, "Kendarai mobilmu dengan benar. Aku akan berhenti bertanya.""Terima kasih atas pengertian Nyonya Griffin."Kemudian, mobil yang dikendarai Eddie sudah tidak berguncang."Terima kasih atas pengertiannya, Sayang.""Kamu diam!"Violet memelototi Charles.Charles pun membungkam mulutnya dengan patuh.Setelah mereka tiba di Kediaman Edris, Violet memapah Charles turun dari mobil. Gwen dan William entah sudah pergi ke mana. Aulanya kosong melompong dan hanya ada pembantu yang sedang membersihkan rumah."Eddie, di mana Gwen dan William?""Semalam mereka pergi makan camilan tengah malam, lalu mereka nggak pernah pulang. Mungkin ... mereka menginap di luar.""Menginap di luar?"Sebelum Violet bisa paham, muncul suara Jacob dari atas yang berkata, "Akhirnya kalian kembali! Ke mana kalian semalam?! Kenapa nggak ada seorang pun di sini?"Jacob melihat ke bawah, lalu dia langsung melihat Charles yang terluka.Dia tercengang.Kenapa Charles terluka?Dia menginga
Romeo bukanlah orang yang akan melarikan diri dari masalah, tapi Eddie juga tak tampak seperti sedang berbohong. Eddie berkata dengan serius, "Kalau Nyonya Griffin nggak percaya, Anda bisa mengutus orang pergi ke kantor polisi untuk bertanya. Dia benar-benar sudah kabur dan Tuan sudah mengutus orang mengejarnya. Selama dia nggak keluar dari Kota Poseidon, semuanya bisa ditangani.""Sayang, apa mobilnya belum sampai?"Di belakang, Charles sedang berjalan keluar dengan tertatih-tatih. Saat Eddie melihat itu, dia hampir tidak bisa mengontrol ekspresinya, tapi dia segera menyembunyikannya dan berkata, "Tuan Charles, Tuan meminta saya mengantar kalian berdua pulang.""Oh, terima kasih."Charles menyerahkan tongkatnya kepada Eddie, kemudian merangkul Violet dan berkata, "Sayang, aku susah berjalan. Kamu jadi tongkatku, ya?""..."Violet melirik tangan Charles yang sedang merangkul, lalu melirik muka Charles dan berkata, "Charles, jangan macam-macam. Aku masih marah. Hati-hati aku menamparmu!
Jacob terkejut ketika mendengar suara Romeo. Dia hampir jatuh dari tangga.Setelah Jacob melihat dengan jelas kalau orang di depannya adalah Romeo, dia makin terkejut. "Kamu juga sudah ditangkap ke sini?"Eddie melirik Romeo, lalu melirik Jacob. Setelah dia mengerti, dia segera menjauhi mereka.Setelah melihat Eddie berjalan pergi, Jacob makin yakin dengan tebakannya.Romeo pasti juga telah ditangkap ke sini!Saat Jacob memikirkan itu, dia segera menarik Romeo ke sisi lain, lalu berkata, "Beri tahu aku, bagaimana kamu bisa terjebak? Apa yang akan mereka lakukan padamu? Bagaimana situasimu saat ini? Apa kamu dikurung bersamaku? Apa kita harus berpura-pura nggak mengenal satu sama lain?"Pertanyaan Jacob sangat banyak.Meskipun dia baru tinggal beberapa hari di sini, dia menyadari setiap orang yang tinggal di rumah ini sangat licik.Dia ingin menjauh dari orang licik!"Kamu nggak boleh memberi tahu siapa pun kalau aku muncul di sini hari ini, terutama Violet. Apa kamu mengerti?""Kenapa?
Tengah malam, di Kediaman Edris.Eddie mengantar Romeo ke ruang kerja Nathan.Tidak ada yang berjaga malam ini di Kediaman Edris. Romeo melihat Nathan tidak khawatir sama sekali, jadi dia berkata, "Apa kamu nggak takut ketahuan mengantarku ke sini?"Gwen, William, Jacob dan Agnes sedang menginap di tempat ini.Kalau Violet dan Charles pulang tengah malam, pertemuan Romeo dengan Nathan sudah tidak bisa disembunyikan.Nathan berkata, "Charles terluka karenamu dan dia masih berada di rumah sakit sekarang. Mereka nggak akan cepat pulang.""Bagaimana dengan Jacob dan Agnes?""Bukankah Jacob orangmu? Kamu khawatir dia akan mengeksposmu?"Nathan selalu terlihat mampu mengendalikan semua situasi sehingga menyulitkan orang untuk mengetahui apa yang dia pikirkan.Eddie mempersilakan Romeo duduk, lalu menuangkan teh untuk Romeo.Nathan berkata, "Setelah apa yang kamu lakukan, Violet sudah sepenuhnya membencimu. Hal ini sudah menjadi heboh di berita dan kamu harus mengundurkan diri menjadi CEO Gru
Setelah orang-orang itu pergi, Violet baru bertanya, "Romeo sudah dibawa ke ruang interogasi?""Ya, dia sedang diinterogasi. Untuk saat ini dia nggak bisa menjumpai siapa-siapa."Devon tampak dilema.Violet diam untuk beberapa saat.Dia bergegas kemari dari rumah sakit adalah untuk bertanya apa tujuan Romeo membunuhnya.Romeo bukanlah orang yang tidak tenang seperti ini.Selain itu, dia tidak akan pernah membunuh seseorang dengan sembrono.Pasti ada yang tidak beres."Kalau begitu, aku akan menunggu Romeo di sini."Kemudian, Violet duduk di kursi.Melihat itu, Devon pun berkata dengan dilema, "Tuan Romeo pasti akan diinterogasi sepanjang hari. Nyonya Griffin, saya mendengar Tuan Charles terluka. Lebih baik Anda pergi menjaganya. Kurang baik kalau nggak ada yang menemani Tuan Charles. Setelah kami mendapatkan informasi besok pagi, saya akan segera mengutus orang untuk mencari Anda."Violet terus mengkhawatirkan luka Charles.Kalau bukan karena jarak kantor polisi dan rumah sakit dekat,
"Ini Nyonya Besar Fernandez. Jaga mulutmu."Levi berdiri di samping Nyonya Besar Fernandez. Ketika orang itu melihat Levi, dia tidak lanjut berbicara.Nyonya Besar Fernandez berkata, "Ke mana kalian membawa pergi Romeo? Lepaskan dia sekarang juga! Kalau hal ini menjadi besar, aku nggak akan memaafkan kalian!"Nyonya Besar Fernandez membelalakkan matanya. Dia tampak berantakan saat ini dan tidak terkendali seperti biasanya.Saat ini, Devon keluar dari sudut. Melihat Nyonya Besar Fernandez sudah datang, dia berjalan mendekat sambil tersenyum. Devon berkata, "Nyonya Besar, kenapa Anda datang malam-malam?""Romeo sudah ditangkap oleh orang kalian. Menurutmu, kenapa aku datang?""Aduh, ini merepotkan. Tuan Romeo sudah melukai orang dan orang itu adalah Tuan Charles. Masalah ini serius dan kami harus memberikan penjelasan kepada Tuan dan Nyonya Griffin. Sekarang Tuan Romeo berada di ruang interogasi. Kalau Nyonya Besar ingin bertemu dengan Tuan Romeo, aku bisa mengaturnya.""Charles? Dia kir
Pisau lipat itu hampir menembus perut kanan Charles dan ada sedikit darah yang mengalir keluar."Jangan bergerak!"Di belakang, sekelompok polisi keluar. Mereka bergegas mengepung Romeo.Romeo mengangkat kedua tangannya. Matanya tertuju pada Violet yang sedang mengkhawatirkan Charles.Kemudian, Violet menoleh ke arah Romeo."Romeo! Apa kamu sudah gila?"Dia sudah memikirkan sepuluh ribu cara bagaimana Romeo mungkin akan menyerangnya, tapi dia tidak pernah menyangka Romeo akan menggunakan cara rendahan seperti ini dengan membunuhnya demi Keluarga Fernandez.Romeo berkata dengan sinis, "Walaupun sayang karena aku gagal membunuhmu, setidaknya kali ini aku membalas Charles atas tikamannya sebelumnya.""Kamu!""Bawa dia pergi!"Polisi segera menarik Romeo ke mobil polisi.Staf medis segera tiba. Charles melihat Violet yang bermata merah di sebelahnya. Dia mengulurkan tangan untuk mengacak-acak rambut Violet, kemudian dia berkata sambil tersenyum, "Aku baik-baik saja. Ini hanya luka kulit."
Di pinggiran kota, Violet mengemudi mobil ke tempat janjinya dengan Romeo.Romeo sedang berdiri di tengah-tengah jalan terpencil yang dikelilingi oleh rumah-rumah tua. Sepertinya itu sudah lama tidak ditinggali.Violet bertanya, "Kenapa kamu memanggilku kemari? Apa yang ingin kamu bicarakan denganku?"Romeo memperhatikan Violet sebentar, lalu berkata, "Dulu Howard bersumpah dia akan membunuhmu dalam waktu tiga bulan. Aku nggak menyangka kamu akan selamat."Saat Violet mendengar itu, dia tertawa sinis. Dia berkata, "Sepertinya Tuan Romeo nggak senang aku selamat.""Violet, orang jujur nggak akan berbohong. Apa kamu yang menyebar berita itu?"Nada Romeo terdengar sedikit sinis.Akhir-akhir ini beredar rumor CEO Grup Fernandez membunuh istrinya dan polisi juga mulai menyelidikinya.Terutama belakangan ini Romeo selalu menghilang. Jadi, orang-orang mencurigainya."Aku yang menyebarnya?" Violet mendadak tertawa. "Romeo, aku belum jatuh sampai begitu hina dan nggak tahu malu. Karena dendam d