Setelah Arianna mengatakan itu, dia meninggalkan Kediaman Edris.Firasat buruk muncul di hati Violet.Arianna ini benar-benar bukan orang baik.Saat ini ponsel di tangan Violet berdering.Di ujung telepon, manajer wanita itu berkata dengan riang, "Nona Violet, mesin yang Anda ingin sudah tiba. Sekarang barangnya ada di gudang No. 1. Apa Anda ingin datang dan melihatnya?"Mendengar mesinnya sudah tiba, Violet pun tersenyum dan berkata, "Baik, aku akan pergi ke sana sekarang juga. Minta petugas pengiriman tunggu sebentar. Aku akan segera sampai."Violet mematikan telepon.Kebetulan Agnes turun dari lantai atas. Mata Violet tertuju pada Agnes, lalu memperhatikannya dari atas sampai ke bawah.Agnes mempunyai wajah yang cantik dan sekujur tubuhnya mengeluarkan aura tuan putri.Selain itu, dia adalah putri Keluarga Knowles dari luar negeri. Dia sangat tertarik pada perawatan kecantikan.Bagus."Ke ... kenapa kamu melihatku seperti itu?"Tatapan mata Violet membuat Agnes merasa tidak nyaman.
Setelah mendengar apa yang dikatakan Violet, beberapa orang itu saling bertatapan.Violet berkata, "Aku juga seorang pengusaha, begitu juga dengan suamiku, termasuk nona yang sedang berdiri di sampingku ini. Selain di industri kecantikan medis, kami juga ingin berbisnis untuk menghasilkan uang dengan cepat.""Maksud Nona Violet ....""Dengar-dengar belakangan ini bisnis arkade sangat populer. Setelah beberapa temanku membeli sahamnya, mereka mendapat penghasilan puluhan miliar setiap bulan. Aku sangat tertarik, tapi sayangnya aku nggak bisa menemukan caranya. Kalau aku hanya membeli saham, sudah nggak ada saham yang tersedia untuk dibeli di bisnis arkade. Jadi ... aku ingin memulai bisnis ini sendiri."Violet melihat mesin di dalam kargo, lalu berkata, "Seingatku, mesin-mesin ini berasal dari Keluarga Lionel dari Kota Oaker. Aku juga nggak ingin bertele-tele. Kalau kalian bisa mendapatkan mesin arkade dari Kota Oaker, aku berjanji uang yang kuberikan akan lebih banyak."Saat Agnes mend
"Kenapa kalau Howard adalah seorang pendendam? Aku adalah putri Keluarga Knowles! Apa yang bisa dia lakukan padaku?"Agnes berkacak pinggang.Selama ayahnya yang memerintah, Keluarga Lionel bahkan harus membungkuk dan bekerja untuk Grup Knowles.Dia tidak takut Howard akan melakukan apa-apa padanya.Violet memegang keningnya setelah mendengar kata-kata Agnes.Agnes sama sekali tidak berpikir kalau dia sedang di area luar kekuasaan Keluarga Knowles.Violet berkata, "Nona Agnes, kamu nggak pernah keluar, jadi kamu nggak tahu bahaya di luar. Apa kamu mampu melawan kalau Howard melakukan sesuatu padamu selain di luar negeri?""Apa dia berani?!""Kenapa dia nggak berani?""Karena papiku!""Tuan Besar Knowles nggak bisa mengawasi tempat selain di luar negeri."Agnes berpikir sejenak sebelum berkata, "Pokoknya, aku nggak percaya dia berani melakukan apa-apa padaku. Kalau dia melakukan sesuatu yang jahat padaku, papi dan kakakku nggak akan memaafkannya!"Dari awal Violet sudah tahu kalau Agnes
Suara dua wanita ini membuat kepala Howard sakit.Dia memijat pelipisnya, lalu mengangkat kedua tangannya untuk menunjukkan dia menyerah. "Baiklah, aku nggak akan berdebat dengan kalian. Aku pergi melihat mesin dulu."Kemudian, Howard berjalan ke kargo mesin yang sudah dibuka.Howard hanya asal menyentuhnya sebentar sebelum berkata, "Mesin ini asli.""Ini asli?""Ya."Howard tertawa sinis, lalu bertanya, "Dari siapa kamu membeli mesin ini?"Wajah Violet langsung menjadi waspada. "Apa yang ingin kamu lakukan?""Kamu bertanya apa yang ingin aku lakukan? Aku tentu ingin bertanya siapa dalang dari masalah ini."Setelah Violet mendengar itu, dia menghela napas lega.Saat Howard melihat itu, dia berkata dengan jengkel, "Violet, kamu kira apa yang ingin aku lakukan? Kamu kira aku ingin membunuh orang?""Tuan Howard telah membunuh banyak orang dulu. Kamu bahkan nggak bisa menghitungnya dengan satu tangan, 'kan? Apa nggak normal kalau aku takut kamu ingin membunuh orang?""Kamu ...."Howard men
Howard tertawa sinis, kemudian berkata, "Kamu akan mencari orang lain? Siapa lagi yang bisa kamu cari? Sepertinya hanya aku yang berani di Kota Poseidon ini, 'kan?""Siapa bilang? Masih ada suamiku."Howard mendengus saat melihat wajah bangga Violet. "Suamimu? Apa kamu tega membiarkan suamimu mengambil risiko?""Nggak, jadi lebih baik Tuan Howard saja."Saat Howard mendengar itu, dia tiba-tiba merasa kesal dan berkata, "Violet, kapan kamu akan memikirkanku kalau hal baik terjadi?""Tuan Howard, ini adalah hal yang sangat baik! Coba kamu pikir baik-baik. Aku ini sedang membantumu menemukan petunjuk soal orang yang menyalahkanmu atas ..."Howard melirik Violet, lalu Violet lanjut berkata "... kejahatannya."Howard mendengus. "Aku kira kamu sangat hebat. Pada akhirnya, ini hanya petunjuk kecil, 'kan?""Tapi, seseorang bahkan nggak mempunyai petunjuk kecil ini, 'kan?""Kamu ....""Sudahlah, Tuan Howard. Aku sudah membantumu menemukan petunjuk. Aku juga nggak berharap kamu bisa sangat memba
Lalu, Eddie berlari ke bawah.Violet memasuki kamar, lalu melihat sekelompok dokter mengelilingi Nathan di tempat tidur untuk memulai pertolongan pertama.Nathan jelas sedang tidak sadarkan diri. Mata Violet tertuju pada obat di tangan dokter dan melihat para dokter sedang berdiskusi dengan gugup.Violet langsung mendekat, kemudian bertanya, "Obat apa ini? Kalian bilang ini bisa menolongnya tadi, jadi kenapa kalian nggak menggunakannya?"Para dokter saling bertatapan setelah mendengar pertanyaan Violet. Tidak ada yang menjawabnya.Saat ini Eddie telah menarik Wilson ke dalam kamar dari luar. Ketika Eddie melihat obat itu, dia berkata, "Nyonya Griffin, obat ini memang berguna, tapi Tuan bilang dia nggak mau memakannya.""Dia nggak mau memakannya?"Violet bertanya dengan alis berkerut, "Apa obat ini mempunyai efek samping?""Nggak.""Apa obat ini salah?""Juga nggak.""Tapi, dia nggak mau memakannya?"Violet tersenyum dengan emosi, lalu dia hendak memasukkan obat ke dalam mulut Nathan.S
Eddie melirik Violet, kemudian dia mengalihkan pandangannya dan berkata, "Pokoknya, hal ini nggak ada hubungannya dengan Nona Arianna.""Eh, Eddie, kamu nggak perlu merahasiakannya demi Tuan Nathan. Kalau bukan karena dia sangat mencintai Nona Arianna, kenapa dia menyimpan obat pemberian Nona Arianna seolah-olah itu harta berharga? Tadi Tuan Nathan bahkan nggak tega memakannya."Apa yang dikatakan Wilson makin tidak masuk akal, jadi Eddie pergi menarik Wilson dan berkata, "Omong kosong apa yang kamu katakan di depan Nyonya Griffin? Kamu akan mati kalau kamu merusak reputasi Tuan kami."Eddie berhasil menakuti Wilson. Wilson pun buru-buru membungkam mulutnya.Gawat.Tadi dia pasti telah tidak sengaja membocorkan rahasia Nathan!Sepertinya dia harus menjaga mulutnya di masa depan.Violet melihat Eddie membawa pergi Wilson, lalu dia tampak sangat curiga.Kenapa dia merasa ada yang aneh?Malam hari, Violet diam-diam berdiri di luar kamar tidur Nathan. Dia menatap pintu untuk waktu yang lam
"Diberi oleh orang yang paling penting?"Violet mengangguk, lalu berkata, "Wilson bilang obat ini diberi oleh Nona Arianna."Nathan mengalihkan pandangannya, kemudian berkata, "Meskipun obat ini berharga, aku nggak akan ... memakan obat yang diberinya."Eddie mengantar masuk bubur dari luar. Saat dia membuka pintu, dia melihat Violet dan Nathan sedang mengobrol.Melihat Eddie ingin pergi, Violet pun berkata, "Aku hanya datang untuk menjenguk Tuan Nathan, tapi sudah mau pergi."Lalu, Violet melihat Nathan dan berkata, "Tuan Nathan, semoga kamu cepat sembuh. Aku nggak akan mengganggumu lagi."Nathan tidak berkata apa-apa. Setelah Violet pergi, Eddie baru menutup pintu kamar tidur."Tuan, nggak ada yang salah dengan obat ini. Wilson sudah memeriksanya dan bilang pil serupa dapat dikembangkan.""Aku nggak mau memakannya." Nathan membuang obat itu ke dalam tong sampah. "Lain kali kalian nggak usah menunjukkan barang yang diberi Arianna kepadaku.""Tuan, Nona Arianna berniat baik ....""Apa
"Ruby bukan seorang aktris rendahan. Dia cantik dan baik. Dia sangat mencintai hidupnya. Tapi, Ibu malah menganggapnya sebagai alat untuk pernikahan. Kamu menyuruhnya menikah denganku dan dia menerimanya dengan senang hati, tapi kamu nggak seharusnya membunuhnya! Demi Grup Fernandez, aku sudah menyerah mengenai lumayan banyak hal!""Kamu!"Nyonya Besar Fernandez menatap putranya, lalu matanya tiba-tiba menjadi merah. "Aku melakukan ini demi siapa? Aku melakukan ini semua untuk Keluarga Fernandez! Aku sudah mengabdikan seluruh hidupku kepada Keluarga Fernandez! Tapi, balasan yang kudapatkan malah orang yang nggak tahu berterima kasih seperti kalian berdua! Kamu keluar! Keluar! Kamu bukan putraku! Kamu nggak pantas!"Saat Nyonya Besar Fernandez mengatakan itu, jantungnya terasa sakit. Dia jatuh ke kursi dan sekujur tubuhnya tidak bisa bergerak.Edward tidak menunjukkan ekspresi apa pun saat melihat ibunya yang sudah berkorban banyak untuknya selama puluhan tahun ini. Dia berkata, "Semua
Selesai bicara, Edward naik lift.Meskipun Romeo diam saja, dia sudah mempunyai rencana.Edward tidak memberitahunya semua kebenaran.Setidaknya Romeo percaya dia tidak terlahir kembali.Kalau dia tidak terlahir kembali, itu berarti mungkin Edward hanya menanamkan pikiran tentang ingatannya dari kehidupan masa lalu kepadanya.Kalau ingatan-ingatan itu bisa ditanam di kepalanya, itu berarti ingatan seperti itu juga bisa ditanamkan ke kepala orang lain.Sepertinya dia masih harus mencari tahu lebih dalam. Sebenarnya apa yang telah dilakukan Edward selama 20 tahun ini.Saat ini, Kediaman Fernandez, kamar Nyonya Besar Fernandez."Di mana Romeo? Kenapa dia nggak datang menjumpaiku setelah pulang? Apa dia ingin mengurungku di sini untuk selamanya? Panggil Romeo dan suruh dia menemuiku sekarang juga!"Beberapa hari ini Nyonya Besar Fernandez dikurung dan kebebasannya dibatasi oleh Romeo. Saat ini dia juga tidak bisa keluar meskipun itu yang diinginkannya.Martha yang sedang berdiri di samping
Diulang?Mengulangi semuanya?Bagaimana mungkin ada hal yang segila itu di dunia ini?Namun, untuk menenangkan Edward, Romeo bertanya dengan sabar, "Apa rencanamu?""Putri Keluarga Gloria itu sudah terlahir kembali. Putra Keluarga Edris itu juga sepertinya sudah terlahir kembali."Edward menatap Romeo sambil berkata, "Selama ini aku mencari momen mereka terlahir kembali, tapi aku nggak pernah menemukannya. Tapi, siapa yang berani mencobanya? Hanya dengan menemukan harta karun Kota Poseidon, kita baru bisa memahami caranya dan mengulang lagi.""Mengulang lagi ...."Romeo berkata, "Siapa yang akan memercayai omong kosong ini?""Aku adalah contoh hidupnya.""Kamu telah terlahir kembali?""Aku stres pada hari aku kehilangan ibumu. Pada akhirnya, aku memilih untuk pergi bersama ibumu. Tapi, saat aku membuka mata, aku masih hidup dan semuanya terulang kembali. Tapi, aku terlahir kembali hanya saat ibumu meninggal. Aku nggak bisa mengubah kematian ibumu. Saat itu aku merasa aku sudah menembua
Dia menunjuk foto-foto di sekitar sambil berkata, "Bersatu seperti ini yang kamu inginkan? Edward, aku mau mengingatkanmu kalau kamu sudah mati bagi orang luar! Kamu sudah mati selama 20 tahun! Di Grup Fernandez nggak ada kamu dan aku juga nggak membutuhkanmu!"Seingat Romeo, ayahnya adalah mesin yang serius, dingin dan tidak berperasaan.Orang ini sangat asing padanya. Dua puluh tahun sudah berlalu. Edward telah menjadi bayangan di benaknya.Namun, pada saat ini dia malah kembali.Dan bahkan menimbulkan begitu banyak masalah!Romeo mengingat dengan jelas 20 tahun yang lalu Edward mendadak meninggal dan Keluarga Fernandez menjadi kacau. Ketika Nyonya Besar Fernandez memakamkan Edward, dia pernah berkata, "Penguasa Grup Fernandez sudah mati. Keluarga Fernandez sudah kehilangan orang ini."Pada saat itu Romeo bersumpah dia mau menjadi orang yang lebih hebat daripada ayahnya. Dia ingin membangkitkan Keluarga Fernandez lagi.Walaupun suatu hari Edward muncul di hadapannya, dia tidak akan m
Pria itu mengulurkan tangan, lalu menepuk bahu Romeo dan berkata, "Ikut aku."Romeo melirik kamar pintu Violet yang tertutup. Pada akhirnya, dia mengikuti pria itu ke lantai lima Kediaman Fernandez.Koridor lantai lima gelap gulita.Pria itu membuka pintu sebuah kamar. Interior di dalam masih sama dengan puluhan tahun yang lalu. Ini adalah sebuah kamar utama. Begitu masuk, akan terlihat sebuah lukisan yang besar.Di dalam bingkai itu adalah foto pernikahan sepasang suami istri.Wajah wanita tampak kalem dan lembut. Tampangnya bisa membuat orang merasa tenang. Sementara pria yang berdiri di sebelah wanita itu mempunyai wajah yang sangat mirip dengan Romeo dan tampak tegas.Pria itu maju beberapa langkah, lalu berhenti di depan vas bunga.Dia hanya memindahkan vas bunga itu sedikit, lalu lemari kamar bergeser. Sebuah pintu besi muncul di hadapan mereka dan di dalam pintu besi adalah lift modern.Romeo sudah lama tinggal di rumah ini, tapi dia tidak pernah sadar kalau ada lift di dalam ka
"Sherman Knowles."Ketika mendengar nama Sherman, Nathan terdiam untuk beberapa saat."Sepertinya yang dipikirkan Tuan, Keluarga Knowles memang memiliki rahasia."Saat ini Nathan melihat komputer CCTV di depannya. Itu adalah gambar di hari Jacob melompat keluar dari jendela lantai dua.Gambar itu menunjukkan dengan jelas setelah Jacob pingsan sekitar satu menit, dia bangkit dari tanah dan menepuk debu-debu di pakaiannya.Setelah itu, Sherman melihat ke arah kamera CCTV.Lalu, Sherman menembak kamera CCTV menggunakan pistol dengan peredam suara."Penerus Keluarga Knowles memiliki kondisi kepribadian ganda. Kalau hal ini tersebar keluar, pasti akan menjadi heboh. Pantas saja Tuan Besar Knowles selalu memikirkan cara untuk merahasiakan hal ini.""Tuan, sebenarnya Sherman adalah musuh atau teman kita?""Untuk saat ini, sepertinya dia adalah musuh."Nathan diam untuk beberapa saat, kemudian berkata, "Suruh Charles dan yang lainnya pulang dulu.""Baik."Setelah Eddie keluar, baru Nathan mene
Saat Romeo melihat Nicholas, dia berjalan ke arah lain. Dia menyerahkan Violet kepada Nicholas, kemudian berkata, "Hentikan pendarahannya. Jangan sampai dia mati."Nicholas mendongak, lalu melihat tatapan mata Romeo. Dia menatap Violet dan berpura-pura berkata dengan tenang, "Aku mengerti."Nicholas pun membawa pergi Violet.Isabella memelototi Romeo dan berkata, "Tuan Romeo, jangan-jangan kamu belum melupakan Violet? Kamu ingin sekali dia hidup. Sepertinya Tuan Romeo masih sangat mencintainya."Melihat Isabella sedang menyindirnya, Romeo pun melirik Isabella dengan sinis sambil berkata, "Kamu nggak punya hak untuk bersuara. Tutup mulutmu! Kalau kamu sudah nggak menginginkan mulutmu, aku bisa membantumu menjahitnya.""Kamu ...."Isabella ingin membalas, tapi pria di sebelah berkata, "Cukup. Violet memang belum boleh mati. Aku harus tahu keberadaan harta karun darinya.""Baik, Bos ...."Isabella melangkah mundur.Saat ini Nicholas sudah mengantar Violet ke dalam mobil. Dia segera membuk
Sebelum Howard bisa merebut pistolnya, Glenn di sebelah bersiap untuk membantu Howard. Namun, dia belum sempat mengulurkan tangannya dan semua orang terdengar suara tembak.Violet meringis kesakitan.Darah pekat mengalir dari bahu Violet. Muka Violet langsung memucat dan keningnya mulai berkeringat karena dia sedang menahan sakit.Howard yang awalnya masih ingin menyerang langsung membeku.Raut wajah Charles tampak sangat masam. Dia sudah mengangkat lengannya dan mengarahkan pistol ke belakang kepala Sherman, tapi Sherman membelakangi Charles tanpa rasa takut."Charles, pikir baik-baik. Berikutnya ... bukan bahunya lagi."Karena perkataan Sherman, tangan Charles sedikit gemetar.Tadi semua orang telah melihat kemampuan Sherman. Kalau Sherman tidak melakukannya dengan sengaja, yang ditembaknya pasti bukan bahu Violet.Walaupun pikiran itu hanya tebersit sebentar di benak Charles, ketika dia tersadar, Sherman sudah membawa pergi Violet."Charles! Charles!"William terus mengguncang tubuh
Saat melihat anak buah yang dibawa Howard, suasana langsung menjadi makin berat."Menyerahlah. Orang-orang kalian sudah ditahan oleh anak buahku. Mereka nggak akan bisa masuk dan melindungi kalian."Nada Howard terdengar sinis.Pria itu tertawa sinis, lalu berkata, "Setelah kalian repot-repot, ternyata ini untuk menjebakku. Anak muda sekarang benar-benar kurang ajar .... Sayangnya, kalian nggak benar-benar berpikir aku nggak melakukan persiapan, 'kan?"Saat Violet mendengar itu, dia tiba-tiba menyadari ada yang tidak beres.Namun, sebelum dia bisa bereaksi, moncong pistol telah diarahkan ke belakang kepalanya.Moncong pistol yang dingin membuatnya langsung menegang.Gwen di sebelah berkata dengan marah, "Sherman! Ngapain kamu?!"Ekspresi Howard langsung menjadi masam.Wajah Sherman terlihat datar. Ekspresi terkejut dari sebelumnya sudah tak terlihat kini, melainkan ekspresinya tampak penuh dengan arti."Kak!"Agnes juga tercengang.Charles di sebelah mengerutkan alisnya. Dia tanpa sada