Eddie melirik Violet, kemudian dia mengalihkan pandangannya dan berkata, "Pokoknya, hal ini nggak ada hubungannya dengan Nona Arianna.""Eh, Eddie, kamu nggak perlu merahasiakannya demi Tuan Nathan. Kalau bukan karena dia sangat mencintai Nona Arianna, kenapa dia menyimpan obat pemberian Nona Arianna seolah-olah itu harta berharga? Tadi Tuan Nathan bahkan nggak tega memakannya."Apa yang dikatakan Wilson makin tidak masuk akal, jadi Eddie pergi menarik Wilson dan berkata, "Omong kosong apa yang kamu katakan di depan Nyonya Griffin? Kamu akan mati kalau kamu merusak reputasi Tuan kami."Eddie berhasil menakuti Wilson. Wilson pun buru-buru membungkam mulutnya.Gawat.Tadi dia pasti telah tidak sengaja membocorkan rahasia Nathan!Sepertinya dia harus menjaga mulutnya di masa depan.Violet melihat Eddie membawa pergi Wilson, lalu dia tampak sangat curiga.Kenapa dia merasa ada yang aneh?Malam hari, Violet diam-diam berdiri di luar kamar tidur Nathan. Dia menatap pintu untuk waktu yang lam
"Diberi oleh orang yang paling penting?"Violet mengangguk, lalu berkata, "Wilson bilang obat ini diberi oleh Nona Arianna."Nathan mengalihkan pandangannya, kemudian berkata, "Meskipun obat ini berharga, aku nggak akan ... memakan obat yang diberinya."Eddie mengantar masuk bubur dari luar. Saat dia membuka pintu, dia melihat Violet dan Nathan sedang mengobrol.Melihat Eddie ingin pergi, Violet pun berkata, "Aku hanya datang untuk menjenguk Tuan Nathan, tapi sudah mau pergi."Lalu, Violet melihat Nathan dan berkata, "Tuan Nathan, semoga kamu cepat sembuh. Aku nggak akan mengganggumu lagi."Nathan tidak berkata apa-apa. Setelah Violet pergi, Eddie baru menutup pintu kamar tidur."Tuan, nggak ada yang salah dengan obat ini. Wilson sudah memeriksanya dan bilang pil serupa dapat dikembangkan.""Aku nggak mau memakannya." Nathan membuang obat itu ke dalam tong sampah. "Lain kali kalian nggak usah menunjukkan barang yang diberi Arianna kepadaku.""Tuan, Nona Arianna berniat baik ....""Apa
Gwen berkata dengan serius, "Sebenarnya, Nathan sama sekali nggak membaca berita Kota Alfeus.""..."Violet mengira ada kesulitan yang tak bisa dikatakan, tapi ternyata itu hanya karena tidak menangkap perhatian Nathan."Kamu nggak tahu ketika hal ini tersebar di Kota Alfeus, seluruh orang Kota Poseidon mengetahuinya. Tapi, biasanya Tuan Nathan nggak keluar dan nggak suka membaca berita tentang dirinya. Walaupun Keluarga Edris suka mengontrol berita, dia sendiri malas untuk menggunakan kapasitas otaknya yang begitu besar dan sama sekali nggak mengingat gosip semacam itu. Belakangan ini, entah kenapa hal itu makin meluas."Gwen pun berdecak, kemudian berkata, "Beberapa tahun yang lalu, Nona Arianna datang ke Kota Poseidon. Dua hari kemudian, dia mencari Tuan Nathan. Mereka berdua mengobrol sebentar di sebuah pesta. Mereka hanya saling sapa. Pada akhirnya, itu terlihat oleh wartawan tabloid! Setelah itu, ada rumor yang mengatakan kalau mereka pacaran. Tapi, sebenarnya Tuan Nathan mungkin
"Kak Gwen, kapan penculikan itu terjadi?""Biarkan aku berpikir .... Sepertinya sudah sepuluh tahun lebih yang lalu. Waktu itu aku baru lulus SD, berarti aku berusia 12 tahun?""Kak Gwen, itu berarti 16 tahun yang lalu?""Kira-kira ya."Violet menghitung di dalam benaknya.Enam belas tahun yang lalu .... Nathan dan Gwen seumuran, itu berarti 16 tahun yang lalu Nathan juga berusia 12 tahun.Nathan sangat kasihan saat memikirkan penderitaan yang dialaminya pada usia 12 tahun."Cukup. Gosipnya sampai di sini saja. Aku ingin memakai masker dan tidur."Gwen di sebelah menguap, lalu berpura-pura ingin pergi.Violet tiba-tiba bertanya, "Kak Gwen, kamu tidur di mana malam ini?""Di ... di mana lagi aku tidur? Tentu saja di kamarku sendiri."Penjelasan panik Gwen membuat Violet mengedipkan matanya. Violet berkata, "Maksudku adalah Charles nggak pulang malam ini, jadi bagaimana kalau kita tidur bersama?"Melihat dirinya sendiri telah berpikir salah, Gwen pun buru-buru menutupinya dengan canggung
Keesokan harinya, pagi-pagi Gwen diam-diam membuka pintu kamar William. Lalu, dia berjinjit ke kamarnya sendiri. Dia baru berjalan beberapa langkah ketika dia mendengar suara Violet di belakang yang berkata, "Kak Gwen, kenapa kamu nggak memakai sepatu pagi-pagi?"Gwen sangat terkejut. Ketika dia menoleh, dia melihat Violet yang berpakaian piama sedang berdiri di belakangnya.Tangan Gwen sedang memegang sepatu. Melihat Violet mendadak muncul, Gwen segera menyembunyikan sepatu hak tingginya di balik punggung dan berkata, "Aku takut aku membangunkan kalian."Violet mengangkat alisnya saat melihat wajah merah Gwen. Dia bertanya, "Semalam ... kamu mabuk lagi?""Nggak! Itu William! William yang mabuk! Aku hanya memapahnya kembali ke kamar, tapi dia malah enggan melepaskanku! Akhirnya aku ketiduran di kamarnya."Gwen melambaikan tangannya dan berkata, "Aku khawatir kalian berpikir terlalu jauh. Itu nggak baik.""Oh ...."Violet menunjukkan ekspresi kalau dia mengerti.Gwen panik. "Aku mengata
"Kalaupun begitu, seharusnya kamu memberitahuku!""Aku nggak sempat!"Melihat William dan Gwen ingin bertengkar, Violet pun bertanya, "Ya, dia nggak sempat. Lagi pula, Tuan Muda William mabuk begitu dia tiba di rumah. Jadi, dia nggak sempat memberi tahu Kak Gwen tentang pernikahanku."Saat Gwen mendengar itu, dia baru sadar kalau dia sudah keceplosan. Lalu, dia melarikan diri dengan panik."Gwen! Gwen!"William bergegas mengejarnya.Violet menatap kedua orang itu. Ini sudah kedua kalinya, tapi bisa-bisanya mereka masih merahasiakannya."Langit belum terang, tapi kamu sudah keluar begitu cepat?"Charles memeluk Violet dari belakang.Violet berkata, "Aku ingin tidur, tapi kamar sebelah terlalu berisik."Sebelum ini terjadi, Violet benar-benar tidak tahu bagaimana William menahannya. Dia benar-benar sahabatnya Charles."Sepertinya lain kali kita harus tinggal lebih jauh dari mereka."Charles tertawa. Dia membelai rambut Violet dan berkata, "Kita akan menjadi pengantin baru dalam setengah
Bam!Cangkir teh di meja kopi terjatuh dan begitu juga dengan Nathan.Ketika Eddie melangkah masuk, dia melihat Nathan berada di lantai. Dia pun buru-buru berjalan mendekat dan berkata, "Tuan! Kaki Anda nggak bisa berjalan, jadi jangan sembarangan bergerak!"Eddie ingin memapah Nathan, tapi Nathan menghentikannya.Kening Nathan sudah penuh dengan keringat. Dia menarik napas beberapa kali, lalu akhirnya dia bersandar di samping meja kopi dan bangkit.Nathan berkata, "Aku tahu kakiku nggak bisa berjalan. Kamu nggak perlu mengingatkanku.""Tuan, bukan itu maksud saya."Nathan menundukkan kepala untuk melihat kedua kakinya. Dia bukannya tidak bisa berjalan, tapi dia tidak bisa berjalan seperti orang normal.Sebagai pemimpin Grup Edris, dia tidak boleh muncul di depan orang dengan kondisi seperti ini.Maka itu, dia hanya bisa duduk di kursi roda dan menjadi orang cacat."Violet dan Charles sudah mau menikah. Minta seseorang membuat daftar hadiah maskawin yang sudah aku sebutkan sebelumnya.
Violet mengangguk yang menunjukkan dia paham.Akan tetapi, bagaimanapun juga, rehabilitasi adalah hal yang baik. Bagaimana mungkin seseorang yang bisa berjalan ingin duduk di kursi roda seumur hidupnya?"Dengan ketekunan Tuan Nathan, dia bisa melakukan rehabilitasi setiap hari. Menurutku, hal yang mengganggunya dulu mungkin adalah harga dirinya."Nathan adalah anak genius dan berbakat. Dia sangat bangga terhadap dirinya sendiri. Bagaimana orang sepertinya bisa menoleransi ejekan orang-orang?Violet melihat pintu kamar Nathan yang tertutup rapat di lantai atas. Di dalam terus terdengar suara orang jatuh.Violet diam untuk beberapa saat. Kalau obat yang diberikan Arianna benar-benar bisa menyembuhkan Nathan ....Kenapa Nathan tidak mau memakannya?Violet menuruni tangga. Gwen merasa pusing melihat Violet naik turun tangga, jadi dia segera bertanya, "Kamu mau pergi ke mana pagi-pagi?""Keluar!"Violet mengambil kunci mobil, lalu mengendarai mobil sport-nya. Dia memarkirkan mobil di depan
"Ruby bukan seorang aktris rendahan. Dia cantik dan baik. Dia sangat mencintai hidupnya. Tapi, Ibu malah menganggapnya sebagai alat untuk pernikahan. Kamu menyuruhnya menikah denganku dan dia menerimanya dengan senang hati, tapi kamu nggak seharusnya membunuhnya! Demi Grup Fernandez, aku sudah menyerah mengenai lumayan banyak hal!""Kamu!"Nyonya Besar Fernandez menatap putranya, lalu matanya tiba-tiba menjadi merah. "Aku melakukan ini demi siapa? Aku melakukan ini semua untuk Keluarga Fernandez! Aku sudah mengabdikan seluruh hidupku kepada Keluarga Fernandez! Tapi, balasan yang kudapatkan malah orang yang nggak tahu berterima kasih seperti kalian berdua! Kamu keluar! Keluar! Kamu bukan putraku! Kamu nggak pantas!"Saat Nyonya Besar Fernandez mengatakan itu, jantungnya terasa sakit. Dia jatuh ke kursi dan sekujur tubuhnya tidak bisa bergerak.Edward tidak menunjukkan ekspresi apa pun saat melihat ibunya yang sudah berkorban banyak untuknya selama puluhan tahun ini. Dia berkata, "Semua
Selesai bicara, Edward naik lift.Meskipun Romeo diam saja, dia sudah mempunyai rencana.Edward tidak memberitahunya semua kebenaran.Setidaknya Romeo percaya dia tidak terlahir kembali.Kalau dia tidak terlahir kembali, itu berarti mungkin Edward hanya menanamkan pikiran tentang ingatannya dari kehidupan masa lalu kepadanya.Kalau ingatan-ingatan itu bisa ditanam di kepalanya, itu berarti ingatan seperti itu juga bisa ditanamkan ke kepala orang lain.Sepertinya dia masih harus mencari tahu lebih dalam. Sebenarnya apa yang telah dilakukan Edward selama 20 tahun ini.Saat ini, Kediaman Fernandez, kamar Nyonya Besar Fernandez."Di mana Romeo? Kenapa dia nggak datang menjumpaiku setelah pulang? Apa dia ingin mengurungku di sini untuk selamanya? Panggil Romeo dan suruh dia menemuiku sekarang juga!"Beberapa hari ini Nyonya Besar Fernandez dikurung dan kebebasannya dibatasi oleh Romeo. Saat ini dia juga tidak bisa keluar meskipun itu yang diinginkannya.Martha yang sedang berdiri di samping
Diulang?Mengulangi semuanya?Bagaimana mungkin ada hal yang segila itu di dunia ini?Namun, untuk menenangkan Edward, Romeo bertanya dengan sabar, "Apa rencanamu?""Putri Keluarga Gloria itu sudah terlahir kembali. Putra Keluarga Edris itu juga sepertinya sudah terlahir kembali."Edward menatap Romeo sambil berkata, "Selama ini aku mencari momen mereka terlahir kembali, tapi aku nggak pernah menemukannya. Tapi, siapa yang berani mencobanya? Hanya dengan menemukan harta karun Kota Poseidon, kita baru bisa memahami caranya dan mengulang lagi.""Mengulang lagi ...."Romeo berkata, "Siapa yang akan memercayai omong kosong ini?""Aku adalah contoh hidupnya.""Kamu telah terlahir kembali?""Aku stres pada hari aku kehilangan ibumu. Pada akhirnya, aku memilih untuk pergi bersama ibumu. Tapi, saat aku membuka mata, aku masih hidup dan semuanya terulang kembali. Tapi, aku terlahir kembali hanya saat ibumu meninggal. Aku nggak bisa mengubah kematian ibumu. Saat itu aku merasa aku sudah menembua
Dia menunjuk foto-foto di sekitar sambil berkata, "Bersatu seperti ini yang kamu inginkan? Edward, aku mau mengingatkanmu kalau kamu sudah mati bagi orang luar! Kamu sudah mati selama 20 tahun! Di Grup Fernandez nggak ada kamu dan aku juga nggak membutuhkanmu!"Seingat Romeo, ayahnya adalah mesin yang serius, dingin dan tidak berperasaan.Orang ini sangat asing padanya. Dua puluh tahun sudah berlalu. Edward telah menjadi bayangan di benaknya.Namun, pada saat ini dia malah kembali.Dan bahkan menimbulkan begitu banyak masalah!Romeo mengingat dengan jelas 20 tahun yang lalu Edward mendadak meninggal dan Keluarga Fernandez menjadi kacau. Ketika Nyonya Besar Fernandez memakamkan Edward, dia pernah berkata, "Penguasa Grup Fernandez sudah mati. Keluarga Fernandez sudah kehilangan orang ini."Pada saat itu Romeo bersumpah dia mau menjadi orang yang lebih hebat daripada ayahnya. Dia ingin membangkitkan Keluarga Fernandez lagi.Walaupun suatu hari Edward muncul di hadapannya, dia tidak akan m
Pria itu mengulurkan tangan, lalu menepuk bahu Romeo dan berkata, "Ikut aku."Romeo melirik kamar pintu Violet yang tertutup. Pada akhirnya, dia mengikuti pria itu ke lantai lima Kediaman Fernandez.Koridor lantai lima gelap gulita.Pria itu membuka pintu sebuah kamar. Interior di dalam masih sama dengan puluhan tahun yang lalu. Ini adalah sebuah kamar utama. Begitu masuk, akan terlihat sebuah lukisan yang besar.Di dalam bingkai itu adalah foto pernikahan sepasang suami istri.Wajah wanita tampak kalem dan lembut. Tampangnya bisa membuat orang merasa tenang. Sementara pria yang berdiri di sebelah wanita itu mempunyai wajah yang sangat mirip dengan Romeo dan tampak tegas.Pria itu maju beberapa langkah, lalu berhenti di depan vas bunga.Dia hanya memindahkan vas bunga itu sedikit, lalu lemari kamar bergeser. Sebuah pintu besi muncul di hadapan mereka dan di dalam pintu besi adalah lift modern.Romeo sudah lama tinggal di rumah ini, tapi dia tidak pernah sadar kalau ada lift di dalam ka
"Sherman Knowles."Ketika mendengar nama Sherman, Nathan terdiam untuk beberapa saat."Sepertinya yang dipikirkan Tuan, Keluarga Knowles memang memiliki rahasia."Saat ini Nathan melihat komputer CCTV di depannya. Itu adalah gambar di hari Jacob melompat keluar dari jendela lantai dua.Gambar itu menunjukkan dengan jelas setelah Jacob pingsan sekitar satu menit, dia bangkit dari tanah dan menepuk debu-debu di pakaiannya.Setelah itu, Sherman melihat ke arah kamera CCTV.Lalu, Sherman menembak kamera CCTV menggunakan pistol dengan peredam suara."Penerus Keluarga Knowles memiliki kondisi kepribadian ganda. Kalau hal ini tersebar keluar, pasti akan menjadi heboh. Pantas saja Tuan Besar Knowles selalu memikirkan cara untuk merahasiakan hal ini.""Tuan, sebenarnya Sherman adalah musuh atau teman kita?""Untuk saat ini, sepertinya dia adalah musuh."Nathan diam untuk beberapa saat, kemudian berkata, "Suruh Charles dan yang lainnya pulang dulu.""Baik."Setelah Eddie keluar, baru Nathan mene
Saat Romeo melihat Nicholas, dia berjalan ke arah lain. Dia menyerahkan Violet kepada Nicholas, kemudian berkata, "Hentikan pendarahannya. Jangan sampai dia mati."Nicholas mendongak, lalu melihat tatapan mata Romeo. Dia menatap Violet dan berpura-pura berkata dengan tenang, "Aku mengerti."Nicholas pun membawa pergi Violet.Isabella memelototi Romeo dan berkata, "Tuan Romeo, jangan-jangan kamu belum melupakan Violet? Kamu ingin sekali dia hidup. Sepertinya Tuan Romeo masih sangat mencintainya."Melihat Isabella sedang menyindirnya, Romeo pun melirik Isabella dengan sinis sambil berkata, "Kamu nggak punya hak untuk bersuara. Tutup mulutmu! Kalau kamu sudah nggak menginginkan mulutmu, aku bisa membantumu menjahitnya.""Kamu ...."Isabella ingin membalas, tapi pria di sebelah berkata, "Cukup. Violet memang belum boleh mati. Aku harus tahu keberadaan harta karun darinya.""Baik, Bos ...."Isabella melangkah mundur.Saat ini Nicholas sudah mengantar Violet ke dalam mobil. Dia segera membuk
Sebelum Howard bisa merebut pistolnya, Glenn di sebelah bersiap untuk membantu Howard. Namun, dia belum sempat mengulurkan tangannya dan semua orang terdengar suara tembak.Violet meringis kesakitan.Darah pekat mengalir dari bahu Violet. Muka Violet langsung memucat dan keningnya mulai berkeringat karena dia sedang menahan sakit.Howard yang awalnya masih ingin menyerang langsung membeku.Raut wajah Charles tampak sangat masam. Dia sudah mengangkat lengannya dan mengarahkan pistol ke belakang kepala Sherman, tapi Sherman membelakangi Charles tanpa rasa takut."Charles, pikir baik-baik. Berikutnya ... bukan bahunya lagi."Karena perkataan Sherman, tangan Charles sedikit gemetar.Tadi semua orang telah melihat kemampuan Sherman. Kalau Sherman tidak melakukannya dengan sengaja, yang ditembaknya pasti bukan bahu Violet.Walaupun pikiran itu hanya tebersit sebentar di benak Charles, ketika dia tersadar, Sherman sudah membawa pergi Violet."Charles! Charles!"William terus mengguncang tubuh
Saat melihat anak buah yang dibawa Howard, suasana langsung menjadi makin berat."Menyerahlah. Orang-orang kalian sudah ditahan oleh anak buahku. Mereka nggak akan bisa masuk dan melindungi kalian."Nada Howard terdengar sinis.Pria itu tertawa sinis, lalu berkata, "Setelah kalian repot-repot, ternyata ini untuk menjebakku. Anak muda sekarang benar-benar kurang ajar .... Sayangnya, kalian nggak benar-benar berpikir aku nggak melakukan persiapan, 'kan?"Saat Violet mendengar itu, dia tiba-tiba menyadari ada yang tidak beres.Namun, sebelum dia bisa bereaksi, moncong pistol telah diarahkan ke belakang kepalanya.Moncong pistol yang dingin membuatnya langsung menegang.Gwen di sebelah berkata dengan marah, "Sherman! Ngapain kamu?!"Ekspresi Howard langsung menjadi masam.Wajah Sherman terlihat datar. Ekspresi terkejut dari sebelumnya sudah tak terlihat kini, melainkan ekspresinya tampak penuh dengan arti."Kak!"Agnes juga tercengang.Charles di sebelah mengerutkan alisnya. Dia tanpa sada