Bam!Cangkir teh di meja kopi terjatuh dan begitu juga dengan Nathan.Ketika Eddie melangkah masuk, dia melihat Nathan berada di lantai. Dia pun buru-buru berjalan mendekat dan berkata, "Tuan! Kaki Anda nggak bisa berjalan, jadi jangan sembarangan bergerak!"Eddie ingin memapah Nathan, tapi Nathan menghentikannya.Kening Nathan sudah penuh dengan keringat. Dia menarik napas beberapa kali, lalu akhirnya dia bersandar di samping meja kopi dan bangkit.Nathan berkata, "Aku tahu kakiku nggak bisa berjalan. Kamu nggak perlu mengingatkanku.""Tuan, bukan itu maksud saya."Nathan menundukkan kepala untuk melihat kedua kakinya. Dia bukannya tidak bisa berjalan, tapi dia tidak bisa berjalan seperti orang normal.Sebagai pemimpin Grup Edris, dia tidak boleh muncul di depan orang dengan kondisi seperti ini.Maka itu, dia hanya bisa duduk di kursi roda dan menjadi orang cacat."Violet dan Charles sudah mau menikah. Minta seseorang membuat daftar hadiah maskawin yang sudah aku sebutkan sebelumnya.
Violet mengangguk yang menunjukkan dia paham.Akan tetapi, bagaimanapun juga, rehabilitasi adalah hal yang baik. Bagaimana mungkin seseorang yang bisa berjalan ingin duduk di kursi roda seumur hidupnya?"Dengan ketekunan Tuan Nathan, dia bisa melakukan rehabilitasi setiap hari. Menurutku, hal yang mengganggunya dulu mungkin adalah harga dirinya."Nathan adalah anak genius dan berbakat. Dia sangat bangga terhadap dirinya sendiri. Bagaimana orang sepertinya bisa menoleransi ejekan orang-orang?Violet melihat pintu kamar Nathan yang tertutup rapat di lantai atas. Di dalam terus terdengar suara orang jatuh.Violet diam untuk beberapa saat. Kalau obat yang diberikan Arianna benar-benar bisa menyembuhkan Nathan ....Kenapa Nathan tidak mau memakannya?Violet menuruni tangga. Gwen merasa pusing melihat Violet naik turun tangga, jadi dia segera bertanya, "Kamu mau pergi ke mana pagi-pagi?""Keluar!"Violet mengambil kunci mobil, lalu mengendarai mobil sport-nya. Dia memarkirkan mobil di depan
Nyonya Besar Fernandez berjalan ke sisi Arianna. Dia menepuk punggung tangan Arianna dan berkata, "Dari kecil Arianna adalah anak yang baik. Dia berbeda denganmu. Kamu jangan mengajari hal yang nggak-nggak kepada keponakanku."Pilih kasih Nyonya Besar Fernandez terhadap Arianna terpampang dengan jelas.Namun, Arianna dan Violet tahu kalau Nyonya Besar Fernandez hanya sedang berpura-pura.Sebenarnya, Arianna dan Nyonya Besar Fernandez adalah saudara jauh. Selama beberapa tahun ini, mereka tidak pernah berbicara.Nyonya Besar Fernandez tidak mungkin bisa langsung menyayanginya.Semuanya adalah untuk keuntungannya.Arianna menarik kembali tangannya dari genggaman Nyonya Besar Fernandez, lalu dia tersenyum dan berkata, "Nyonya Besar, aku hanya akan berbicara sebentar dengan Nyonya Griffin.""Bagaimana boleh? Kamu adalah penerus Keluarga Campbell dan tamu Keluarga Fernandez. Violet adalah wanita yang licik. Dia bersikeras ingin mengambil harta keluargaku. Kamu nggak boleh dicuci otak olehny
Namun, Nyonya Besar Fernandez tidak bisa membiarkan Violet berhasil menghasut Arianna untuk jangan menangani Grup Fernandez.Kalau Grup Fernandez jatuh ke tangan Violet, maka tamatlah riwayat Keluarga Fernandez!Di sisi lain.Arianna dan Violet pergi ke kafe kosong naik mobil.Hanya dengan satu lambaian tangan Arianna, dia memesan seluruh kafe."Aku nggak suka ada orang lain ketika aku mau membahas sesuatu. Nyonya Griffin nggak keberatan, 'kan?"Sebelum Violet mencari Arianna, dia sudah tahu kalau Arianna adalah seorang genius yang langka di Keluarga Campbell.Ketika dia berusia 17 tahun, dia dijemput pulang oleh orang tuanya. Setelah itu, mulailah perjalanan suksesnya.Dia jelas-jelas dibesarkan di rumah orang asing sejak kecil. Dengar-dengar dia tinggal di pedesaan selama lebih dari sepuluh tahun, tapi setelah dia kembali ke kota, dia menunjukkan bakat yang luar biasa dalam bisnis.Di Kota Alfeus, Arianna terkenal sebagai CEO wanita. Metodenya tidak kalah dari Romeo.Saat ini Arianna
Arianna mengerutkan alisnya.Senyuman Violet makin lebar, lalu dia berkata, "Nggak ada masalah dengan obatnya, 'kan?""Nggak ada masalah dengan obatnya, tapi Nathan nggak akan memakannya.""Aku tahu. Dia pasti nggak akan memakannya.""Kalau begitu, ngapain kamu mencariku? Hanya untuk mencari tahu alasan Nathan nggak memakan obatnya?""Semuanya menjadi mudah setelah aku mengetahui alasannya."Yang penting itu bukan karena ada yang salah dengan obatnya.Violet hendak keluar dari kafe, tapi Arianna memanggilnya, "Nyonya Griffin! Apa kamu ingin melepaskan Grup Fernandez kepadaku?"Violet berhenti lagi.Dia menoleh, lalu berkata, "Kalau tebakanku benar, Nona Arianna ingin membeli 45% sahamku, 'kan? Bagaimanapun juga, saham yang diberikan Romeo adalah milikku. Kalau aku menjualnya kepadamu secara pribadi, kamu menjadi pemegang saham Grup Fernandez terbesar. Begitu masa tiga bulan tiba, Nyonya Besar akan membantumu dan pasti memberimu 10% sahamnya. Lalu, dia akan bekerja sama dengan pemegang
Gwen berkata dengan kaget, "Kenapa kamu pulang cepat sekali? Belum satu jam, loh!""Di mana Nathan?""Di ruang kerja ...."Gwen tidak tahu apa yang ingin dilakukan Violet, tapi sepertinya Violet ingin melakukan sesuatu yang tidak baik.Benar saja, Violet langsung berlari ke kamar Nathan.Pembantu yang sedang membersihkan kamar melihat Violet masuk. Dia terkejut dan berkata, "Nyonya Griffin, Tuan sedang berada di ruang kerja. Anda bisa .... Eh! Nyonya Griffin! Apa yang Anda ingin lakukan?!"Violet tiba-tiba mulai membuka laci. Pembantu itu tercengang. "Nyonya Griffin, Anda ....""Di mana obat yang ada di sini pagi ini?"Violet menunjuk meja kopi, lalu pembantu menjawab, "Sepertinya sudah dibuang Tuan.""Dibuang? Di mana dibuang?"Pembantu melihat ke dalam tong sampah, lalu Violet langsung mengulurkan tangan untuk membongkar barang di dalam.Saat Gwen tiba dan melihat itu, dia menarik napas dan berkata, "Vio, apa yang sedang kamu lakukan?!"Violet segera menemukan obatnya. Tanpa banyak b
Violet keluar dari ruang kerja Nathan, kemudian Gwen mengacungkan dua jempolnya dan berkata, "Vio, kamu sangat berani! Kamu benar-benar idolaku!"Gwen sudah lama tinggal di Kota Poseidon, tapi tidak ada yang pernah berani mengucapkan kata-kata seperti itu kepada Nathan.Violet adalah orang pertama.Gwen langsung merasa Violet makin memikat."Menurutmu, apa Nathan akan membalas dendam?"Ketika Violet mengucapkan kata-kata itu di ruang kerja, sebenarnya kakinya lemas.Nathan adalah lawan tangguh yang bahkan Charles tidak bisa kendalikan. Bisa-bisanya Violet bersikap begitu lancang kepada Nathan. Dia harus berterima kasih kepada Nathan atas kebaikan hatinya. Kalau Nathan berkecil hati, dia tidak tahu bagaimana Nathan akan memberinya pelajaran."Aku nggak tahu. Seingatku orang terakhir yang begitu nggak sopan kepada Tuan Nathan sudah nggak bisa hidup di Kota Poseidon." Ketika Gwen mengatakan itu, dia lanjut berkata, "Tentu saja, kata-kata yang diucapkan nggak begitu kasar. Jadi, aku juga n
"Benarkah?""Karena Tuan Nathan sudah memakan obatnya, dia nggak akan memuntahkannya. Itu nggak sopan."Violet mengangguk dan berkata, "Baguslah.""Apa Nona Violet mempunyai urusan lain?""Nggak ....""Kalau begitu ....""Apa tuanmu sudah makan malam?"Pertanyaan Violet membuat Eddie tercengang.Kenapa Violet tiba-tiba bertanya apakah Nathan sudah makan atau tidak?"Belum.""Kebetulan kita semua belum makan. Aku akan mengundang Tuan Nathan untuk makan di aula bersama-sama!""Ini ....""Aku sendiri yang akan memasak!"Violet hampir berseru.Violet harus meminta maaf dengan tulus.Lagi pula, pagi ini Gwen berkata Nathan adalah orang yang lembut pada orang sendiri."Nona Violet, nggak perlu repot-repot.""Nggak, kok. Kebetulan kita semua belum makan."Violet berbicara sambil berlari ke bawah. Saat ini William dan Gwen yang barusan kembali dari makan malam romantis pun ditarik oleh Violet untuk duduk di kursi ruang tamu.Gwen dan William bingung.William bertanya dengan heran, "Kenapa? Bel
"Ruby bukan seorang aktris rendahan. Dia cantik dan baik. Dia sangat mencintai hidupnya. Tapi, Ibu malah menganggapnya sebagai alat untuk pernikahan. Kamu menyuruhnya menikah denganku dan dia menerimanya dengan senang hati, tapi kamu nggak seharusnya membunuhnya! Demi Grup Fernandez, aku sudah menyerah mengenai lumayan banyak hal!""Kamu!"Nyonya Besar Fernandez menatap putranya, lalu matanya tiba-tiba menjadi merah. "Aku melakukan ini demi siapa? Aku melakukan ini semua untuk Keluarga Fernandez! Aku sudah mengabdikan seluruh hidupku kepada Keluarga Fernandez! Tapi, balasan yang kudapatkan malah orang yang nggak tahu berterima kasih seperti kalian berdua! Kamu keluar! Keluar! Kamu bukan putraku! Kamu nggak pantas!"Saat Nyonya Besar Fernandez mengatakan itu, jantungnya terasa sakit. Dia jatuh ke kursi dan sekujur tubuhnya tidak bisa bergerak.Edward tidak menunjukkan ekspresi apa pun saat melihat ibunya yang sudah berkorban banyak untuknya selama puluhan tahun ini. Dia berkata, "Semua
Selesai bicara, Edward naik lift.Meskipun Romeo diam saja, dia sudah mempunyai rencana.Edward tidak memberitahunya semua kebenaran.Setidaknya Romeo percaya dia tidak terlahir kembali.Kalau dia tidak terlahir kembali, itu berarti mungkin Edward hanya menanamkan pikiran tentang ingatannya dari kehidupan masa lalu kepadanya.Kalau ingatan-ingatan itu bisa ditanam di kepalanya, itu berarti ingatan seperti itu juga bisa ditanamkan ke kepala orang lain.Sepertinya dia masih harus mencari tahu lebih dalam. Sebenarnya apa yang telah dilakukan Edward selama 20 tahun ini.Saat ini, Kediaman Fernandez, kamar Nyonya Besar Fernandez."Di mana Romeo? Kenapa dia nggak datang menjumpaiku setelah pulang? Apa dia ingin mengurungku di sini untuk selamanya? Panggil Romeo dan suruh dia menemuiku sekarang juga!"Beberapa hari ini Nyonya Besar Fernandez dikurung dan kebebasannya dibatasi oleh Romeo. Saat ini dia juga tidak bisa keluar meskipun itu yang diinginkannya.Martha yang sedang berdiri di samping
Diulang?Mengulangi semuanya?Bagaimana mungkin ada hal yang segila itu di dunia ini?Namun, untuk menenangkan Edward, Romeo bertanya dengan sabar, "Apa rencanamu?""Putri Keluarga Gloria itu sudah terlahir kembali. Putra Keluarga Edris itu juga sepertinya sudah terlahir kembali."Edward menatap Romeo sambil berkata, "Selama ini aku mencari momen mereka terlahir kembali, tapi aku nggak pernah menemukannya. Tapi, siapa yang berani mencobanya? Hanya dengan menemukan harta karun Kota Poseidon, kita baru bisa memahami caranya dan mengulang lagi.""Mengulang lagi ...."Romeo berkata, "Siapa yang akan memercayai omong kosong ini?""Aku adalah contoh hidupnya.""Kamu telah terlahir kembali?""Aku stres pada hari aku kehilangan ibumu. Pada akhirnya, aku memilih untuk pergi bersama ibumu. Tapi, saat aku membuka mata, aku masih hidup dan semuanya terulang kembali. Tapi, aku terlahir kembali hanya saat ibumu meninggal. Aku nggak bisa mengubah kematian ibumu. Saat itu aku merasa aku sudah menembua
Dia menunjuk foto-foto di sekitar sambil berkata, "Bersatu seperti ini yang kamu inginkan? Edward, aku mau mengingatkanmu kalau kamu sudah mati bagi orang luar! Kamu sudah mati selama 20 tahun! Di Grup Fernandez nggak ada kamu dan aku juga nggak membutuhkanmu!"Seingat Romeo, ayahnya adalah mesin yang serius, dingin dan tidak berperasaan.Orang ini sangat asing padanya. Dua puluh tahun sudah berlalu. Edward telah menjadi bayangan di benaknya.Namun, pada saat ini dia malah kembali.Dan bahkan menimbulkan begitu banyak masalah!Romeo mengingat dengan jelas 20 tahun yang lalu Edward mendadak meninggal dan Keluarga Fernandez menjadi kacau. Ketika Nyonya Besar Fernandez memakamkan Edward, dia pernah berkata, "Penguasa Grup Fernandez sudah mati. Keluarga Fernandez sudah kehilangan orang ini."Pada saat itu Romeo bersumpah dia mau menjadi orang yang lebih hebat daripada ayahnya. Dia ingin membangkitkan Keluarga Fernandez lagi.Walaupun suatu hari Edward muncul di hadapannya, dia tidak akan m
Pria itu mengulurkan tangan, lalu menepuk bahu Romeo dan berkata, "Ikut aku."Romeo melirik kamar pintu Violet yang tertutup. Pada akhirnya, dia mengikuti pria itu ke lantai lima Kediaman Fernandez.Koridor lantai lima gelap gulita.Pria itu membuka pintu sebuah kamar. Interior di dalam masih sama dengan puluhan tahun yang lalu. Ini adalah sebuah kamar utama. Begitu masuk, akan terlihat sebuah lukisan yang besar.Di dalam bingkai itu adalah foto pernikahan sepasang suami istri.Wajah wanita tampak kalem dan lembut. Tampangnya bisa membuat orang merasa tenang. Sementara pria yang berdiri di sebelah wanita itu mempunyai wajah yang sangat mirip dengan Romeo dan tampak tegas.Pria itu maju beberapa langkah, lalu berhenti di depan vas bunga.Dia hanya memindahkan vas bunga itu sedikit, lalu lemari kamar bergeser. Sebuah pintu besi muncul di hadapan mereka dan di dalam pintu besi adalah lift modern.Romeo sudah lama tinggal di rumah ini, tapi dia tidak pernah sadar kalau ada lift di dalam ka
"Sherman Knowles."Ketika mendengar nama Sherman, Nathan terdiam untuk beberapa saat."Sepertinya yang dipikirkan Tuan, Keluarga Knowles memang memiliki rahasia."Saat ini Nathan melihat komputer CCTV di depannya. Itu adalah gambar di hari Jacob melompat keluar dari jendela lantai dua.Gambar itu menunjukkan dengan jelas setelah Jacob pingsan sekitar satu menit, dia bangkit dari tanah dan menepuk debu-debu di pakaiannya.Setelah itu, Sherman melihat ke arah kamera CCTV.Lalu, Sherman menembak kamera CCTV menggunakan pistol dengan peredam suara."Penerus Keluarga Knowles memiliki kondisi kepribadian ganda. Kalau hal ini tersebar keluar, pasti akan menjadi heboh. Pantas saja Tuan Besar Knowles selalu memikirkan cara untuk merahasiakan hal ini.""Tuan, sebenarnya Sherman adalah musuh atau teman kita?""Untuk saat ini, sepertinya dia adalah musuh."Nathan diam untuk beberapa saat, kemudian berkata, "Suruh Charles dan yang lainnya pulang dulu.""Baik."Setelah Eddie keluar, baru Nathan mene
Saat Romeo melihat Nicholas, dia berjalan ke arah lain. Dia menyerahkan Violet kepada Nicholas, kemudian berkata, "Hentikan pendarahannya. Jangan sampai dia mati."Nicholas mendongak, lalu melihat tatapan mata Romeo. Dia menatap Violet dan berpura-pura berkata dengan tenang, "Aku mengerti."Nicholas pun membawa pergi Violet.Isabella memelototi Romeo dan berkata, "Tuan Romeo, jangan-jangan kamu belum melupakan Violet? Kamu ingin sekali dia hidup. Sepertinya Tuan Romeo masih sangat mencintainya."Melihat Isabella sedang menyindirnya, Romeo pun melirik Isabella dengan sinis sambil berkata, "Kamu nggak punya hak untuk bersuara. Tutup mulutmu! Kalau kamu sudah nggak menginginkan mulutmu, aku bisa membantumu menjahitnya.""Kamu ...."Isabella ingin membalas, tapi pria di sebelah berkata, "Cukup. Violet memang belum boleh mati. Aku harus tahu keberadaan harta karun darinya.""Baik, Bos ...."Isabella melangkah mundur.Saat ini Nicholas sudah mengantar Violet ke dalam mobil. Dia segera membuk
Sebelum Howard bisa merebut pistolnya, Glenn di sebelah bersiap untuk membantu Howard. Namun, dia belum sempat mengulurkan tangannya dan semua orang terdengar suara tembak.Violet meringis kesakitan.Darah pekat mengalir dari bahu Violet. Muka Violet langsung memucat dan keningnya mulai berkeringat karena dia sedang menahan sakit.Howard yang awalnya masih ingin menyerang langsung membeku.Raut wajah Charles tampak sangat masam. Dia sudah mengangkat lengannya dan mengarahkan pistol ke belakang kepala Sherman, tapi Sherman membelakangi Charles tanpa rasa takut."Charles, pikir baik-baik. Berikutnya ... bukan bahunya lagi."Karena perkataan Sherman, tangan Charles sedikit gemetar.Tadi semua orang telah melihat kemampuan Sherman. Kalau Sherman tidak melakukannya dengan sengaja, yang ditembaknya pasti bukan bahu Violet.Walaupun pikiran itu hanya tebersit sebentar di benak Charles, ketika dia tersadar, Sherman sudah membawa pergi Violet."Charles! Charles!"William terus mengguncang tubuh
Saat melihat anak buah yang dibawa Howard, suasana langsung menjadi makin berat."Menyerahlah. Orang-orang kalian sudah ditahan oleh anak buahku. Mereka nggak akan bisa masuk dan melindungi kalian."Nada Howard terdengar sinis.Pria itu tertawa sinis, lalu berkata, "Setelah kalian repot-repot, ternyata ini untuk menjebakku. Anak muda sekarang benar-benar kurang ajar .... Sayangnya, kalian nggak benar-benar berpikir aku nggak melakukan persiapan, 'kan?"Saat Violet mendengar itu, dia tiba-tiba menyadari ada yang tidak beres.Namun, sebelum dia bisa bereaksi, moncong pistol telah diarahkan ke belakang kepalanya.Moncong pistol yang dingin membuatnya langsung menegang.Gwen di sebelah berkata dengan marah, "Sherman! Ngapain kamu?!"Ekspresi Howard langsung menjadi masam.Wajah Sherman terlihat datar. Ekspresi terkejut dari sebelumnya sudah tak terlihat kini, melainkan ekspresinya tampak penuh dengan arti."Kak!"Agnes juga tercengang.Charles di sebelah mengerutkan alisnya. Dia tanpa sada