Share

#13. Tekad Kuat

Author: azzurayna
last update Last Updated: 2024-09-02 09:56:32

“Ingin membunuhku?” Serena bertanya dengan nada percaya diri. Kesombongan terpampang jelas pada paras cantiknya.

Kendati demikian, hanya dia dan Tuhan yang tahu bahwa hatinya cemas saat ini.

Zachery semakin terusik atas sikap biasa Serena. Mengapa perempuan itu tidak menangis? Dan mengapa Serena tidak terlihat ketakutan meski nyawanya terancam?

Sebab, Serena telah melewati satu kematian serta banyak penderitaan. Dan gadis itu memahami satu hal, menangis atau merengek, tidak akan membuahkan apapun.

Hanya dengan bertindak, tenang, dan cerdas. Dia bisa mendapatkan apa yang dia impikan. Lantas gadis Moonstone tersebut menyentuh ujung pistol Zachery. Perlahan membawanya turun.

“Tuan muda, bukankah aku sudah bilang di pesta malam itu? Aku bersedia berdiri di sisimu, asalkan kau bersedia menjadi tunangan palsuku.”

“Kau tahu? Mulut manusia adalah benda paling busuk di dunia.”

Serena juga tahu. Karena di kehidupan pertamanya, dia pun tertipu oleh hasutan teman baiknya, Lili. Yang ternyat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kesempatan Kedua : Dimanja Tiga Penguasa   #14. Strategi Serena

    Serena berjalan menelusuri lantai tertinggi. Melalui bantuan kartu hitam milik Roderick, dia mendapatkan tempat duduk pelanggan istimewa. Alhasil, gadis itu kini duduk nyaman di kursi mewah sendirian. Pemandu lelang, mulai berbicara memperkenalkan benda-benda aneh yang ternyata diminati banyak orang. Serena tersedak air liurnya. Terbelalak kaget saat sebuah lukisan jelek berisi orang telanjang, terjual dengan harga ratusan ribu euro.“Untuk apa dia membeli benda jelek seperti itu? Membuang-buang uang.” Protesnya. Uang sakunya selama sebulan, sama dengan harga lukisan jelek tersebut.Serena menikmati sesi lelang dengan sabar. Cukup lama untuk menuju babak terakhir. Dan akhirnya, sesuatu yang dia tunggu akhirnya muncul. Seorang budak perempuan. Benda yang dimaksud Serena ialah gadis tersebut. Berasal dari wilayah timur yang terkenal dengan herbal. Anak ini berkaitan dengan budak di penjara nomor 500. Tadi, dia berkata pada Zachery bahwa anak itu mungkin bisa menyembuhkan racun di t

    Last Updated : 2024-09-02
  • Kesempatan Kedua : Dimanja Tiga Penguasa   #15 Berlian Tersembunyi

    “Nona!” Iris berlari mendekat setelah melihat sosok majikan dari kejauhan. Gadis itu cemas karena nonanya kembali terlambat. “Anda baik-baik saja, 'kan?”Serena mengangguk, “Aku baik-baik saja.” Lalu menarik gadis muda yang dia beri nama Eve. “Mulai sekarang, dia akan membantu Iris untuk mengurus hal pribadiku. Saat pulang, jangan bahas kunjungan kita ke sini. Aku akan berkata membawa Eve dari jalanan karena kasihan.” Iris menatap bergiliran antara Serena ke gadis muda berusia 16 tahunan bernama, Eve, ya? Iris pusing, baru berapa jam nona keluar, dan ternyata sudah membawa anggota baru? Serena sudah menduga Iris akan mengeluarkan omelan kereta api. Jadi segera menarik lengan Iris, “Mari masuk dulu ke dalam mobil. Pergi ke salon untuk mengurus Eve, setelahnya mampir ke mall membeli pakaian!”“Nona! Anda tidak bisa membawa orang baru atau Nyonya akan marah!” Iris bersikeras menolak masuk ke mobil. Masih berusaha menghentikan Serena dari membawa anggota baru. “Anda bisa memberinya uang

    Last Updated : 2024-09-09
  • Kesempatan Kedua : Dimanja Tiga Penguasa   #16. Ikut ke Kantor

    Dini hari, Serena bangun pagi-pagi sekali untuk bisa bertemu Roderick sebelum pria itu pergi ke kantor. Ia sudah berpakaian rapi dengan gaun merah sederhana. Surai hitam panjangnya dikepang menggunakan pita. “Kakak!” Serena melambaikan tangannya bersemangat. “Kakak ingin berangkat ke kantor sekarang?” Roderick berhenti berjalan dan menoleh pada Serena. Pria itu kemudian lantas berjalan mendekati Serena dan membelai kepala sang adik. Suaranya yang biasanya dingin bertanya, “Kenapa sudah bangun? Ini masih jam enam pagi.” Serena meringis “Aku ingin ikut kakak pergi ke kantor!”Sekretaris Roderick tampak kesal. Serena bisa menangkap raut wajahnya yang begitu enggan. Sepertinya, dia juga harus menaklukan sekretaris kakaknya itu. Karena di masa depan, sekretaris tersebut sangat setia pada Roderick. Serena perlu mendekatinya. Sebab, dia sekarang masih memerlukan paha emas sang kakak. Gadis itu tertunduk, terlihat sedih, “Aku tidak akan mengganggu.” Bisiknya pelan. “Rumah terlalu sepi.”

    Last Updated : 2024-09-09
  • Kesempatan Kedua : Dimanja Tiga Penguasa   #17. Adegan Khusus

    “Adegan khusus apa?” “Hanya adegan berpelukan biasa?” Serena membeo polos. Bingung mengapa respon Roderick terlalu berlebihan. “Kakak memikirkan sesuatu yang lain?” Roderick terbatuk. Sekarang pria itu tampak lebih santai. Meski begitu, masih ada kekesalan pada suaranya, “Apakah wajib?” “Tentu saja wajib!” pekik Serena setengah melotot. “Hanya dengan cara ini, ibu pasti akan marah besar jika tahu bahwa aku berpelukan dengan Zac.” “Lalu ayah, dia pasti akan berpikir untuk mempertimbangkan. Antara Zac atau Tuan Gerk.” Serena berkata percaya diri. “Bagaimana pun juga, Zac tetaplah pewaris sah sesuai aturan. Minusnya, Zac terkenal bermain-main. Sehingga masa depannya belum jelas. Tapi, bagaimana jika Zac lebih serius sebagai pewaris? Di tambah hubunganku dan Zac terlihat mesra. Ayah akan berpikir bahwa Zac bisa lebih mudah dikendalikan melalui aku.” Roderick berpikir rencana Serena memang masuk akal. Potensi keberhasilan juga lebih tinggi. Meski tidak bisa merubah sepenuhnya keputus

    Last Updated : 2024-09-09
  • Kesempatan Kedua : Dimanja Tiga Penguasa   #18. Perempuan Paling Dekat

    Semenjak ikut Roderick ke kantor, Serena di hari-hari berikutnya pun terus-menerus berkunjung. Entah untuk tidur di sofa ruang kerja kakaknya, atau berbicara dengan Varrel. Ah, mungkin lebih tepat jika disebut berkelahi. Selama satu minggu, Serena sering beradu mulut bersama Varrel. Namun, secara ajaib keduanya tampak lebih akur. Varrel pun sedikit lebih santai terhadap Serena untuk sekarang. “Hei, sekretaris! Belikan sesuatu yang manis untukku!” Seru perempuan bergaun biru dari saluran telefon. “Harus sekarang!” Varrel membanting telefon, kemudian pergi ke luar untuk membeli dessert manis. Jumlahnya cukup banyak karena nona muda kecilnya adalah gudang makanan dengan lambung karet. Lalu Serena sibuk duduk di kursi kerja Roderick. Bersantai dan menikmati hidup damainya, “Inilah gambaran hidup surgawi seorang gadis apabila menikahi bos besar.” Gadis itu menunggu di sana sebentar, lalu berpindah ke kursi roda lagi. Bermonolog, “Ketika pertunangan berhasil dibatalkan, kehidupanku be

    Last Updated : 2024-09-09
  • Kesempatan Kedua : Dimanja Tiga Penguasa   #19. Bukan Adik Kandung

    “Aku baru tahu kalian sangat dekat?” Serena terdiam takut, meskipun dia merasa tidak bersalah sama sekali. Namun dia terlanjur menundukkan kepala, bahkan Varrel juga ikut menundukkan kepala. Mereka berdua sekarang tampak seolah tertangkap basah sedang berselingkuh. “Lidah kalian tertelan?” Roderick menandas kejam. Pupil merahnya belum terlihat santai. Apalagi saat memandang Varrel. Mengapa tiba-tiba dia merasa bahwa sekretarisnya adalah pria busuk?Serena terbatuk kecil, pura-pura tersedak dan memukul dadanya. “Kakak, tenggorokanku tersedak sisa macaron!” Roderick berhenti bersikap jahat, lantas berjalan cepat dengan langkah stabil. Kakinya yang panjang membuat pria itu berhasil mendekat dalam waktu singkat. “Berhenti memukul dadamu,” peringatnya, lalu menarik pergelangan tipis Serena. Roderick melirik tajam ke arah Varrel, berseru jengkel, “Kenapa kau masih diam di sana? Ambilkan air putih!”Varrel bergegas mengambilkan air putih, kemudian pamit undur diri. Merasa senang karena

    Last Updated : 2024-09-09
  • Kesempatan Kedua : Dimanja Tiga Penguasa   #20. Keributan Zac

    “Berhenti omong kosong. Kau adalah adikku, selamanya akan begitu.” Jawaban tegas Roderick berhasil menambahkan lebih banyak ketenangan bagi Serena. Yah, setidaknya, pria itu sungguhan akan menepati janjinya.Lantas demikian, secara tidak langsung pembunuhnya bisa berkurang satu. “Aku tahu kakakku adalah yang terbaik!” balas Serena disertai senyuman bahagia. Setelahnya, gadis itu mengajak Roderick berbincang lebih banyak.Berkat kemampuannya dalam berbicara, Roderick sekarang telah santai. Tidak lagi memiliki kemarahan atau permusuhan aneh. Dan Serena lega mengetahui hal itu. Terkadang, dia merasa sulit memahami Roderick. Cara terbaik untuk saat ini, hanyalah dengan mengasah diri untuk lebih pandai merayu kakaknya.Keduanya berbincang tidak kurang dari satu jam. Lalu berpisah, sebab Roderick perlu pergi lagi bertemu kolega lain. Sedangkan Serena ingin pulang ke mansion dan mempersiapkan diri untuk besok sore.***Keesokan harinya. Keramaian dari ruangan luar berhasil masuk hingga k

    Last Updated : 2024-09-09
  • Kesempatan Kedua : Dimanja Tiga Penguasa   #21. Sentuhan Zac

    “Siapa yang akan mati?” Serena menjawab acuh tak acuh. Nada suaranya melirih letih, “Aku.”Zachery mengerutkan kening. Heran dan bingung. Pria itu menarik kursi roda Serena ke arahnya, mempersempit sisa jarak sekaligus membuat Serena terkejut dengan gerakan tiba-tiba tersebut.Namun, Serena hanya bisa menghela nafas kasar. Dipandangnya dengan lesu lesu wajah tampan Zachery, “Apa?” tanya gadis itu.“Apa maksudmu?” tanya Zachery. “Kenapa kau akan mati?”“Karenamu. Memang siapa lagi?”Zachery makin mengernyit, “Kenapa karena aku?” Hening. Serena tidak langsung menjawab saat sadar dirinya kelepasan.Namun, pada akhirnya, ia beralasan, “Karena setelah aku menjadi bibimu, kita akan bermusuhan. Dan kita akan saling membunuh, karena berbeda kubu.”“Begitu?” Ekspresi Zachery tampak seperti ia tengah bermain-main. “Kau bersedia menjadi bibiku?”“Kau ingin menjadi bibiku?” Zachery bertanya setengah bercanda. Berhenti bermain-main, dan berkata serius, “Kau telah membantuku, jadi aku akan memba

    Last Updated : 2024-09-12

Latest chapter

  • Kesempatan Kedua : Dimanja Tiga Penguasa   #30. Membuat Zac Percaya

    Serena menarik nafas penat, “Pikirkanlah lagi. Seandainya hanya pertemanan biasa, mengapa Tuan Gerk tidak memiliki perempuannya sendiri saat usianya sudah cukup di masa lalu?” Zachery terdiam. Kehilangan kata-kata untuk menjawab. Melihat bahwa celah baru saja terbuka. Serena semakin mempersempit kesempatan pria itu untuk menyangkal. “Ibumu sangat cantik, pria manapun tidak akan bisa menolak senyumannya. Aku berpikir, kemungkinan besar pamanmu terpikat. Saling mengembangkan perasaan satu sama lain dan berjanji akan menikah. Tepat setelah ibumu dibebaskan begitu melahirkan. Tetapi, naas, ayahmu ingkar janji. Dan masih menahan ibumu.”“ ... Lalu, ibumu berakhir membencimu karena kamu sangat mirip seperti ayahmu, sekaligus penyebab ibumu semakin tidak bisa melarikan diri. Karena itulah, pamanmu yang merawatmu sebab berpikir ada darah ibumu ditubuhmu. Ini akan masuk akal apabila dikaitkan dengan perubahan tiba-tiba sifat pamanmu setelah ibumu meninggal. Alasannya pasti karena pamanmu mer

  • Kesempatan Kedua : Dimanja Tiga Penguasa   #29. Penyelidikan Serena

    “Bisakah aku melihat potret ibumu?” Sepasang alis tebal Zachery terangkat ke atas. Terlihat bingung karena permintaan tiba-tiba yang tak terduga sama sekali. Meskipun begitu, Zachery tidak keberatan kemudian merogoh saku celananya. Meraih benda pipih hitam lalu menunjukkan satu foto seorang perempuan muda sedang tersenyum. “Ini Ibukku. Ada apa?” “Aku ingin melihatnya saja. Ada sesuatu yang menggangguku dan ini berkaitan dengan mendiang ibumu.” Sosok perempuan dibalik layar ponsel tersebut sangat cantik. Memiliki kesan lembut dan baik hati. Senyumannya sangat polos, seperti cahaya putih yang bersih di antara dunia yang kotor. ‘Ah ... sekarang aku tahu mengapa Tuan Waverly terpikat. Ibunya terlalu cantik dan bersih.’ Walau fotonya diambil melalui kamera sederhana, sedikit buram. Tetapi kecantikannya tidak tertutupi sama sekali. Melalui foto itu, Serena berhasil menemukan sebuah jawaban. Tentang alasan kenapa Zachery di kehidupan pertama, sangat mudah terpikat oleh Cecillia. Al

  • Kesempatan Kedua : Dimanja Tiga Penguasa   #28. Tuan Tua Gerk Datang

    Dua hari sesudahnya, mansion Moonstone kedatangan tamu penting tak terduga. Yakni Tuan Gerk, paman dari Zachery Waverly. Serena tidak menyangka pria tersebut akan datang dengan sendirinya. Pasti karena rencana pernikahan tiba-tiba dibatalkan.Iris berkata cemas dari tepi ranjang, “Nona, saya takut sesuatu terjadi kepada anda. Tuan Gerk ... beliau terlihat menakutkan!”“Benarkah? Seperti apa dia? Sudah tua?” Serangnya dengan pertanyaan bertubi-tubi. Di kehidupan pertama, dia belum pernah melihat Tuan Gerk di dunia sosial. “Pria itu tidak pernah menunjukkan wajahnya.” Di tepi ranjang lain, Eve mencolek bahu Serena. Membuat gadis bersurai tinta itu terpaksa menoleh, “Apa?”«Beliau mirip dengan tuan muda Zac. Belum terlalu tua, beliau sangat tampan.»Iris diam-diam ikut mencuri pandang tulisan Eve. Berkata menimpali, “Benar ... rumor menyebutnya pria tua gendut dan jelek. Tapi beliau berbeda, usianya mungkin empat puluh tahunan.” Serena terkejut mendengar informasi mengejutkan tersebut.

  • Kesempatan Kedua : Dimanja Tiga Penguasa   #27. Bersama Roderick

    Serena mengetuk pintu kamar Roderick. Memanggil setengah berseru, “Kakak!” “Masuklah.” Perempuan itu lantas membuka pintu setelah diberi izin. Langsung melenggang masuk. Pupil cerahnya memindai kamar minimalis Roderick. Seluruh barang tertata rapi dan simetris. Ini pertama kalinya Serena masuk, dia dibuat takjub. “Ada apa kemari malam-malam?” Roderick menutup laptopnya, berhenti bekerja. Lalu menaruhnya ke atas meja. “Duduklah.” Serena mengangguk. Berjalan kecil ke sisi Roderick, kemudian duduk di sana. Dia mengulurkan selembar kertas berisi catatan bahan yang diperlukan oleh Eve. “Kakak, aku ingin meminta tolong untuk mencarikan bahan-bahan ini.” “Ini dari Eve?” tanya Roderick skeptis. Tidak menyangka pelayan bisu yang dibawa adiknya ternyata berbakat. “Aku akan meminta Varrel mengurusnya besok,” ujarnya sembari melepas kacamata. “Ada satu lagi. Apakah kita jadi berlibur bersama besok minggu?” Gadis itu cemberut, bersandar pada punggung sofa. “Ibu bahkan memarahiku karena melo

  • Kesempatan Kedua : Dimanja Tiga Penguasa   #26. Bertahan

    Eve menunjukkan buku tulisnya. «Saya bisa. Namun saya perlu mencatat bahannya dulu. Malam nanti sudah selesai.»Serena tertawa riang, pergi memeluk Eve dengan senang. “Oke! Aku akan menunggunya.” Terkesiap karena dipeluk secara mendadak, Eve hampir jatuh ke samping. Gadis 16 tahunan itu terlihat sedang dilanda krisis rumit. Ekspresi wajahnya tampak tidak nyaman dan bingung. Serena tidak terlalu memperhatikan perubahan lain dari Eve. Terlanjur berjalan pergi lebih awal. Meskipun dia berhasil. Eve belum bisa dipercaya sepenuhnya. Oleh sebab itu, dia perlu mencari ahli herbal lainnya. Untuk memeriksa hasil racikan Eve nanti. “Seharusnya dia tidak berani berbuat macam-macam setelah tahu pelayannya bersama Zac,” gumam Serena, kaki jenjangnya masih berjalan seraya melompat kecil memasuki mansion. “Huft, masalah lain sudah diselesaikan! Sekarang saatnya menyempurnakan rencana bisnisku!” “Serena!” Sang empu berhenti sesaat kemudian. Punggungnya refleks berdiri tegak. Dia berbalik, men

  • Kesempatan Kedua : Dimanja Tiga Penguasa   #25. Kerjasama Eve

    «Nona mencari saya? Ada sesuatu yang bisa saya bantu?» Tulisan tangan baru saja Eve tunjukkan kepada Serena. Mengingat Eve masih bisu, dia menggunakan tulisan untuk berkomunikasi. Serena membacanya sebentar, lalu berkata ramah, “Benar sekali.” Ia berhenti, kemudian mendorong secangkir teh. “Duduklah dulu, minum teh ini. Katakan padaku apakah enak atau tidak? Aku meraciknya sendiri.” Eve melirik was-was terhadap Serena. Sebelum akhirnya bersedia duduk bersama majikannya. Lantas meminum teh, setelahnya menulis pujian untuk rasanya. Serena mengamati gerakan halus Eve. Untuk ukuran seorang budak, gerakannya halus dan rapi. Tidak seperti orang biasa. Beberapa hal bisa dipalsukan. Namun, bawaan alami gerak tubuh cukup sulit direkayasa. Sehingga Serena bisa menebak status Eve secara kasar. ‘Kemungkinan besar, dia pernah menjadi nona muda dari wilayah timur.’ Pikir Serena. Gadis itu tidak terburu-buru menangkap Eve. Melainkan dengan sengaja melambat. Cara ini bisa membuat lawan t

  • Kesempatan Kedua : Dimanja Tiga Penguasa   #24. Rencana Kehamilan Palsu

    “Putriku, kondisimu baik-baik saja?” Guina bertanya perhatian usai membuka pintu kamar. Ditangannya terdapat nampan makanan, “Ibu membawakanmu camilan ringan.” Iris menahan diri dari keterkejutan, sedangkan Eve berjalan mundur menjauh. Membiarkan Guina lebih leluasa. Keduanya pergi dari ruangan setelah diberi aba-aba. “Ibu? Seharusnya anda beristirahat.” Serena bangun dari posisi tidur. Ia tidak menyangka, seorang Guina membawa nampan makanan. Dan itu untuknya. Sore tadi, Zac mengejutkan seluruh mansion begitu beritanya tersebar. Kepala pelayan paling terkejut. Sebab Serena saat keluar, biasanya izin hanya untuk bermain-main. Terpaksa, Serena berbohong. Berkata bahwa setiap dia izin pamit ke kantor Roderick. Sebetulnya dia bukannya ingin menemani kakaknya, melainkan bertemu Zac yang diam-diam datang juga ke sana untuk menghabiskan waktu tanpa menyebabkan rumor. Roderick pun turut memberikan kesaksian palsu bersama Varrel. Lalu Jeremy terlibat percakapan pribadi bersama Z

  • Kesempatan Kedua : Dimanja Tiga Penguasa   #23. Sandiwara

    “Ternyata ada tamu terhomat sore ini.”Serena terhenti dari keinginan menjawab tawaran Zachery. Ia menoleh ke belakang, menemukan Guina bersama Jeremy datang menghampiri. ‘Waktunya dimulai.’ Sebelum Guina berhasil berjalan lebih dekat, Serena segera saja menarik lengan Zac. Lalu berkata sumringah, “Mahkota bunganya sangat cantik, terima kasih kakak Zac!” Zachery menyipitkan matanya. Berpikir, perubahan Serena harus diacungi jempol. Karena perempuan itu sudah berakting, dia pun tidak akan sungkan lagi. Dengan menarik kursi roda Serena lebih dekat. Keduanya hanya berjarak tipis, hampir memberikan ilusi dua orang berciuman. Dikejauhan, Guina sontak berhenti berjalan. Seluruh saraf ototnya terasa kaku. Begitu pula dengan Jeremy. Pasangan paruh baya tersebut terkejut.Meski kepala pelayan sudah memberikan informasi, tetapi melihatnya secara langsung tetaplah berbeda. Senyuman Guina mulai retak, apalagi saat menerima pandangan tak terbaca dari Zachery. “Suamiku, masalah sekarang sudah k

  • Kesempatan Kedua : Dimanja Tiga Penguasa   #22 Dua Pria

    Tiba-tiba kakak angkat Serena itu mencengkeram erat kemeja putih Zac dan menariknya agar menyingkir, sementara lengan tangannya yang kokoh kemudian melingkar di pinggang Serena, menarik gadis itu tanpa kesulitan.“Jauhkan tangan kotormu dari adikku,” desis Roderick. Iris merahnya tampak mengancam.Baru saat itu, Zachery mengangkat kedua tangannya, menyerah. Bibir tebalnya menipis, menjadi senyuman ramah. “Kenapa harus marah-marah, Rick? Bukankah aku pasangan yang cocok untuk adikmu?” “Dalam mimpimu!” sembur Roderick penuh permusuhan. Pria itu memeluk Serena dengan protektif. “Keluar sekarang!” “Baiklah, baiklah.” Zachery mengaku kalah. Ia beranjak pergi meninggalkan kamar, bersama Varrel. Keduanya berakhir menunggu di sofa ruang tamu. Sementara itu, di dalam kamar, Serena diturunkan ke atas ranjang. Gadis itu masih diam, tidak berani bicara. Ia membiarkan Roderick menetralkan emosinya terlebih dahulu. Baru setelah raut wajah sang kakak terlihat lebih bagus, Serena berucap, “Kaka

DMCA.com Protection Status