Rune melihat ke arah penjaga yang menutup pintu jeruji. Ia berjalan ke tengah dan menyadari bahwa lawannya adalah pendamping peserta. "Aku tidak ingin bertarung denganmu, tetapi ini demi adikku." Terdengar suara pedang yang dilempar. Rune melihat senjata tersebut, kemudian mengambilnya. Lawannya juga melakukan hal yang sama, tetapi dengan senjata berupa bola tajam yang terikat dengan rantai besi. Rune berbalik badan dan berteriak, "Aku tidak mau bertarung!" Rune diperlihatkan dengan adegan petugas yang mencekik Fony dari belakang. Hal itu membuatnya terpaksa menjadi gladiator. "Mari kita saksikan pertarungan pertama antara Rune dan Boltay!" teriak Tio. Kedua gladiator memasang kuda-kuda, kemudian berlari menghampiri dan mulai memberikan serangan. Boltay membanting senjatanya sehingga Rune menggunakan jurus Tendangan Mimisan dengan cara melompat ke samping untuk menghindari serangan, kemudian melompat ke depan dan memberikan serangan dengan lutut tepat di hidung. Boltay terpent
Rune memasukkan keempat pedangnya karena mengampuni Tio, tetapi tiba-tiba Digi menyuruhnya untuk membunuh. Rune tidak ada pilihan selain menuruti perintah temannya karena tidak ingin Catly dan Fony terluka. Ia berteleportasi ke belakang Tio, kemudian mengiris lehernya. Setelah Tio terjatuh, Rune langsung menghampiri kedua temannya yang pingsan. Digi dan Hira mendekati mereka. "Izinkan aku untuk menyadarkan mereka?" Rune menatap Hira, kemudian mengangguk. Perempuan tersebut meletakkan kedua tangannya di dada Catly dan Fony sehingga mereka sadar. "Kalian tidak apa-apa?" tanya Rune. "Tentu saja," jawab Catly dengan senyuman manis. Rune dan Fony bertatapan dengan waktu yang cukup lama dan hal itu membuat Catly merasa cemburu. "Sudahi tatapan kalian, mari pulang bersamanya," ajak Digi sembari melihat Hira. "Oh, iya. Misi kita adalah menyelamatkan si penyembuh," ujar Rune. Setelah berhasil menyelamatkan Hira, Seseven kembali ke Dakheken dan memberitahu kepada Tedak bahwa misi sudah
Flow menurunkan Ai. Gadis tersebut langsung berlari menghampiri Rune, tetapi Flow menangkapnya. "Rune, pergilah!" Rune tidak mengikuti perintah dari Ai karena merasa jika ia bisa menghadapi para manusia serigala dan pulang bersama temannya itu. "Namaku Megan, ratu manusia serigala. Kau pasti temannya Ai?" "Ya, itu benar." Rune mencoba waspada terhadap sekitar karena berpikir jika nanti para manusia serigala akan menyerangnya. "Mari ikut aku!" Rune berjalan mengikuti Megan, tetapi tiba-tiba Ai menghentikannya dengan cara berteriak, "Jangan, Rune. Sebaiknya kau pergi!" "Kau tidak perlu khawatir karena aku tidak akan menyakiti temanmu." Megan tersenyum. Rune yakin jika Megan tidak akan menyakiti Ai karena perempuan tersebut adalah manusia serigala yang berarti mereka merupakan sebuah keluarga. Tiba-tiba Rune memutuskan untuk menolak ajakan ratu manusia serigala karena tidak ingin Ai merasa khawatir. Megan mulai berjalan, tetapi tiba-tiba berhenti karena melihat Rune berdiam dir
Ia terkejut saat melihat ada anak kecil digendongan Catly. Digi dan Fony menghampiri mereka untuk melihat kondisi temannya. "Digi, pegang Catly!" Setelah Digi menuruti perintahnya, Rune mengambil anak kecil dari Catly. "Digi, bawalah Catly ke klinik, sementara aku dan Fony akan melawan mereka!" Digi pergi membawa Catly. Setelah itu, Rune menghampiri Maurin dan berkata, "Kalian berdua ikut aku!" Mereka bertiga berlari melewati padang rumput dan masuk ke hutan yang lebat, kemudian bersembunyi di semak-semak. Rune memberikan pedang kepada Fony, lalu mengucapkan, "Pergilah bersamanya ke klinik, nanti aku akan menyusul." Kedua gadis itu pergi. Egoma melihat dan mengajar mereka, tetapi Rune menghadang. "Serahkan anak itu!" Rune melihat anak kecil yang ia gendong, kemudian teringat dengan misi keduanya. Lelaki tersebut berlari ke arah yang berlawanan dengan Seseven. Saat sampai di tempat yang cukup jauh, ia melakukan teleportasi ke tempat pedangnya berada. Saat itu ia berada di klin
Sam berwujud Rune berlari menggendong Fony, kemudian Rune berwujud Sam mengejarnya. Mereka sampai di klinik. Sam memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambil kepercayaan Seseven. "Tolong, Sam telah membuat Fony pingsan," kata Sam. "Beraninya kau!" Catly memasang kuda-kuda. Rune berjalan mundur, kemudian memutuskan untuk pergi karena tidak ingin melawan mereka. Saat ini Rune berada di sungai dan melihat sosok Sam saat menatap air. Rasa marah muncul saat mengetahui bahwa lelaki tersebut telah menukar tubuh dan mengambil teman-temannya. Ia berpikir jika memberitahu kebenarannya sekarang, Seseven tidak akan percaya. Oleh karena itu, Rune menunggu waktu yang tepat dan mencari cara agar bisa mengambil kembali tubuhnya. "Sam!" Teriak dari seorang gadis membuat Rune menoleh ke belakang. Dalam seketika terlihat Airi berlari karena dikejar oleh tiga gadis bercadar. Ia pun memutuskan untuk membantunya. Saat mereka berhenti di hutan, Rune langsung menghampiri dan melontarkan sebuah pertanya
Rune mencari keberadaan Seseven dan menemukan mereka sedang bertarung dengan Tanka di tengah hutan. Rune bersembunyi di balik pohon untuk melihat apa yang akan dilakukan oleh Sam sendirian karena Seseven berada dalam penjara tanah yang dibuat oleh Tanka. "Rune, gunakan bayanganmu!" suruh Catly sembari memegang jeruji tanah. Sam mengepalkan tangan dengan perasaan kesal karena sudah lelah mendengar perintah dari Catly yang terus diulang. "Sudah kubilang, aku tidak bisa memanggilnya!" Rune mendapatkan sebuah ide agar bisa bersama dengan Seseven. Ia menghilang, kemudian berjalan menghampiri Sam dan memperlihatkan wujudnya. Sam terkejut dengan kehadiran Rune dan tersenyum karena berpikir jika ia bisa menggunakan jurus bayangan. Rune merasa jika rencananya berhasil, kemudian langsung melakukan teleportasi ke belakang Tanka dan memberikan tebasan secara horizontal menggunakan belati. Namun, hal itu tidak berhasil karena Tanka memakai pelindung punggung yang terbuat dari besi. Pria itu
"Tidak. Jika Seseven tahu hal ini, Sam akan pergi dan melakukan kejahatan yang membuatku harus menanggung semua perbuatannya." Tiba-tiba terdengar suara burung yang diikuti oleh teriakan seorang perempuan tepat di belakang mereka. Rune, Catly dan anak pemilik kedai yang bernama Iyan memandang langit untuk melihat makhluk itu. "Burung garuda itu kembali," ucap Iyan. Mereka bertiga terus menatap burung garuda hingga hilang dari pandangan. "Mungkinkah misi kita adalah mengusir burung itu?" tanya Catly. Iyan tertarik dengan pertanyaan itu sehingga ia memberikan sebuah pertanyaan, "Kalian tim penyelamat yang akan menyelesaikan masalah di desa ini?" "Ya," jawab Catly sembari tersenyum. Seorang pria datang, kemudian meminta anggota Seseven dan Iyan untuk pergi ke kantor pemimpin desa. Saat dalam perjalanan, Catly menyuruh Rune pergi untuk menghindari masalah karena saat ini lelaki tersebut berwujud Sam. Rune memutuskan untuk menggunakan jurus menghilang agar bisa menjaga keamanan untu
"Tentu saja makan." "Uangmu ada padaku. Jadi, bagaimana mungkin kau bisa makan?" Catly memberikan tatapan tajam yang membuat Sam menjadi marah dan mencengkeram pipinya. "Jawab!" Catly tidak menjawab dan terus memberikan tatapan tajam. Setelah beberapa detik, Iyan mulai mengatakan sesuatu dikarenakan merasa risih dengan apa yang Sam lakukan. "Hei, tidak sepantasnya lelaki jantan sepertimu menyakiti seorang perempuan!" Sam melepaskan Catly, kemudian menghampiri Iyan. Seseven hanya bisa menonton apa yang pemimpinnya lakukan. "Jangan ikut campur dengan urusanku!" suruh Sam dengan nada menggeram. Rune melihat kentaur di seberang sungai, kemudian memutuskan untuk memberitahukannya kepada Seseven dengan cara menunjuk makhluk tersebut sembari berteriak, "Lihat, di sana ada kentaur!" Semua mata tertuju pada kentaur sehingga membuat makhluk tersebut melarikan diri. Mereka pun mengejarnya melewati jembatan hingga sampai di pertigaan yang berada di bawah tebing. Mereka melihat sekeliling
"Kenapa Pemimpin malah menanyakan orang lain?!" bentak Sofia.Rune merasa bersalah karena seharusnya fokus membantu Sofia, kemudian menunduk dan ingin meminta maaf, tetapi tiba-tiba Reno membentak, "Kau tidak pantas memanggilnya seperti itu!"Sofia memberikan Reno tatapan tajam, kemudian berjalan menghampirinya. Setelah berada sangat dekat, mereka saling bertatapan.Rune suka dengan pertengkaran mereka, kemudian memutuskan untuk menonton."Bukankah kau rekan Rune?" tanya Fony sembari bersedekap dan memasang muka malas.Rune menatap Fony sembari memasang muka malas karena gadis itu mengganggu tontonannya.Sofia menatap Fony, kemudian menjawab, "Ya, tetapi aku sudah keluar.""Kenapa?""Karena dia hanya memanfaatkan tim!" jawab Reno dengan nada tinggi sembaru menunjuk Sofia.Sofia kembali memberikan tatapan tajam kepada Reno, kemudian menggenggam jari telunjuk lelaki itu dan memindahkannya ke pipi sebelah kiri, kemudian membentak "Memangnya apa tujuanmu bergabung dengan tim ini?!"Reno di
Rune penasaran dengan apa yang akan Sofia lakukan, kemudian menunggunya. Setelah beberapa saat, gadis itu tidak melakukan apa-apa.Ia pun memutuskan untuk menjawab pertanyaan Andini dengan berkata, "Dia pergi ke balai desa di desa Nada,"Andini berterima kasih, kemudian pergi bersama Anandi. Rune heran karena Sofia tidak melakukan apa pun, padahal mereka yang membuat Calista mati, kemudian bertanya "Kenapa tidak melakukan sesuatu?"Sofia tidak menjawab, kemudian menunduk sembari mengepalkan tangan dan terengah-engah. Rune pun terus menunggu, kemudian menatap Lisa untuk mendapatkan jawaban darinya.Lisa yang mengerti pun langsung menjawab, "Dia tidak bisa bertarung."Rune menatap Sofia, kemudian berkata, "Kasihan.""Aku memang tidak bisa bertarung, tetapi aku akan mencari cara untuk membalaskan dendam!""Membalaskan dendam dengan cara yang sama seperti Rin?"Sofia menatap Rune, kemudian berteriak, "Kau tidak perlu tahu!"Sofia pun berjalan dengan cepat meninggalkan tempat itu, kemudian
Pedagang buah itu hanya diam dengan tatapan kosong sehingga Rune berpikir jika mereka dikendalikan oleh Rin.Rune pun langsung berjalan mengelilingi desa untuk mencari Rin, kemudian melihat bahwa gadis itu berada di balkon balai desa, lalu berlari menghampirinya, tetapi saat sampai di teras, beberapa petugas keamanan yang telah dikendalikan menghadang."Ada siapa di sana?!"Rune mengepalkan tangan dengan perasaan marah saat mendengar suara dari Rin.Tiba-tiba ada yang menodong Rune dari belakang menggunakan pedang, kemudian lelaki tersebut langsung memegang tangannya dengan tangan kiri, lalu menyikutnya dengan tangan kanan sehingga senjata tersebut terlepas.Rune langsung mengambil senjata itu, kemudian berputar sembari mengayunkan pedang secara horizontal, tetapi matanya melihat terlebih dahulu.Saat tahu jika itu adalah Ferdy, ia pun langsung membatalkan serangan dengan melompat mundur, lalu melihat ketiga temannya yang sudah dikendalikan dan rasa marah pun semakin besar."Kenapa? M
Hal itu membuat Rune terkejut, kemudian melihat warga Nada yang memasang kuda-kuda dengan membawa alat musik, lalu berpikir jika mereka menggunakannya sebagai senjata.Rune fokus ke depan dan melihat orang yang berlari ke arah Sofia, kemudian melompat tepat di depannya dan mengeluarkan Gelombang Angin sehingga membuatnya terpental.Rune menatap Sofia dan seketika gadis itu berkata, "Aku tidak apa-apa."Rune Sofia terluka, memudian memutuskan untuk membawanya pergi ke sungai dengan berlari sembari memegang tangannya.Sesampainya di sungai, Rune berhenti, kemudian melihat ke belakang untuk memastikan jika mereka tidak mengejar."Calista."Rune mendengar Sofia menyebut nama seseorang, kemudian menatapnya dan tiba-tiba gadis itu berlari menyeberangi sungai.Rune pun mengejarnya dan tidak sengaja melihat gadis bisu, kemudian mengetahui siapa yang Sofia kejar, lalu merasa penasaran dengan alasannya, tetapi memutuskan untuk menanyakan hal itu nanti.Mereka berlari melewati jalan yang sempit,
Setelah beberapa saat, warga yang mengejarnya pun datang, kemudian Rune berbalik badan menghadap mereka sembari memasang kuda-kuda dengan meletakkan kaki kanan di belakang kaki kiri, mengulurkan tangan kiri yang terkepal ke bawah serta tangan kanan melengkung dan berada di depan hidung dan mulut.Salah satu warga yang berhadapan dengan Rune bernama Damar. Ia menggoyangkan kepalanya ke kiri dan kanan sebanyak dua kali, kemudian memasang kuda-kuda yang sama seperti Rune.Damar berlari dan melompat dengan tubuh miring serta kaki kanan yang lurus ke depan. Hal itu membuat Rune terkejut sehingga reflek melompat ke kiri dan membentur punggungnya tiang penghalang.Kaki kanan Damar memasuki celah tiang penghalang, kemudian Ia langsung berhenti menggunakan kaki kiri yang menginjak tiang penghalang dan tangan yang memegang benda tersebut.Saat Damar berhenti di tiang penghalang, Rune mempunyai kesempatan untuk membalas serangan, tetapi benturan itu membuatnya tidak bisa karena terlalu fokus mer
Syifa langsung melihat tubuh Rune untuk melihatnya berubah, tetapi setelah beberapa saat, lelaki tersebut tidak berubah.Rune melihat tangannya, kemudian karena tidak berubah, lalu mengingat saat Sofia tenggelam dan merasa jika ia tidak berubah karena target tidak tenggelam, melainkan hanyut, tetapi merasa jika kedua hal itu sama saja."Jika kau terus berpikir, dia bisa mati!"Rune pun langsung memberikan napas buatan untuk menyelamatkan teman-temannya.Setelah itu, target pun sadar, kemudian Rune langsung bertanya, "Tidak apa-apa?"Target menatap Rune, kemudian mengangguk, lalu berdiri dan berjalan meninggalkan mereka.Rune memasang muka malas karena target tidak berterima kasih."Dia bisu," kata Syifa yang tahu apa yang Rune pikirkan.Rune mengingat kejadian di mana pemimpin desa membuat Sofia bisu, kemudian menatap gadis itu dan bertanya, "Apa dia sepertimu yang selalu berbicara dan berteriak sehingga dibisukan?"Syifa tidak menjawab dan langsung berjalan meniggalkan Rune.Rune pun
Pemimpin desa menatap Syifa, kemudian membisukannya. Gadis itu heran saat ditatap seperti itu, lalu bertanya, tetapi suaranya tidak keluar.Seketika ia pun panik, kemudian berusaha mengeluarkan suara dengan berteriak.Rune terkejut dengan apa yang terjadi pada Syifa, kemudian terkesima dengan kekuatan pemimpin desa, lalu menunduk untuk memikirkan cara agar bisa mempertemukan Rin dengannya.Syifa menyentuh bahu Rune, kemudian menunjuk dirinya sendiri, lalu membentuk huruf x dengan tangannya. Setelah iti, ia mengangkat kedua tangannya secara perlahan dan melebar.Rune tidak mengerti dengan apa yang Syifa maksud, kemudian memutuskan untuk menunduk dan lanjut memikirkan caranya.Rune melihat Syifa menatap pemimpin desa sembari menyatukan kedua tangan.Rune berpikir jika Syifa sedang memohon agar bisa berbicara lagi, kemudian merasa jika gadis itu memiliki sebuah cara."Tolong buat dia bisa berbicara lagi?""Pemimpin desa pun membuat Syifa bisa berbicara. Seketika gadis itu langsung berter
Saat dekat, Tridi berlari melewati Rune dan hal itu membuat lelaki tersebut bingung, kemudian berbalik badan dan melihat mereka.Mereka berlari saling menjauh, kemudian berhenti dan menatap Rune.Rune melihat ketiganya, meskipun itu membuatnya pusing karena harus terus berputar.Ia pun menyadari bahwa mereka membentuk segitiga dan berpikir jika itu dilakukan memang untuk membuatnya pusing."Kubilang pergi!"Rin mengendalikan Digi dan Fony untuk berlari menghampiri kedua anggota Tridi yang berada di depan Rune.Rune berpikir jika teman-temannya bisa mati karena melawan Tridi, kemudian menoleh ke belakang dan menatap Rin serta berteriak, "Hentikan!" Rin menghentikan Fony dan Digi, kemudian bertanya, "Kenapa?""Tolong jangan buat temanku terbunuh?" "Baiklah."Rune terkejut saat Rin menerima permintaannya, kemudian bertanya alasannya, tetapi memutuskan untuk fokus dengan Tridi terlebih dahulu."Bukankah kau mempunyai dendam dengan lelaki ini?" tanya Andini."Ya, tetapi semua itu karena k
"Jika tidak bisa mengeluarkannya, maka cara lain adalah membiarkannya mati," jawab Rune sembari terus berjalan.Semuanya berjalan mengikuti Rune. Tiba-tiba Reno muncul di permukaan dan memegang batang kayu yang menancap di pojok kolam.Sofia dan Ferdy membantunya naik. Saat itu terjadi, Rune menontonnya dan merasa bersalah karena tidak ikut membantu, kemudian tersenyum sebab mempunyai tim yang saling melindungi, meskipun dirinya sendiri tidak.Setelah itu, mereka pun melanjutkan perjalanan melewati pepohonan, kemudian sampai di tebing.Rune melihat Rin dan teman-temannya di seberang, kemudian berlari mencari jalan untuk pergi ke sana.Ia melihat jembatan yang sudah rusak, kemudian merasa jika harus mencari jalan lain, lalu melihat sekeliling dan menemukan jalan yang memutar menuju ke sana.Rune pun berjalan melewati jalan itu, tetapi Reno berteriak, "Kau mau ke mana?""Tentu saja menghampiri Rin," jawab Rune sembari terus berjaln dan fokus melihat ke depan."Kenapa tidak melewati jemb