"Tentu saja makan." "Uangmu ada padaku. Jadi, bagaimana mungkin kau bisa makan?" Catly memberikan tatapan tajam yang membuat Sam menjadi marah dan mencengkeram pipinya. "Jawab!" Catly tidak menjawab dan terus memberikan tatapan tajam. Setelah beberapa detik, Iyan mulai mengatakan sesuatu dikarenakan merasa risih dengan apa yang Sam lakukan. "Hei, tidak sepantasnya lelaki jantan sepertimu menyakiti seorang perempuan!" Sam melepaskan Catly, kemudian menghampiri Iyan. Seseven hanya bisa menonton apa yang pemimpinnya lakukan. "Jangan ikut campur dengan urusanku!" suruh Sam dengan nada menggeram. Rune melihat kentaur di seberang sungai, kemudian memutuskan untuk memberitahukannya kepada Seseven dengan cara menunjuk makhluk tersebut sembari berteriak, "Lihat, di sana ada kentaur!" Semua mata tertuju pada kentaur sehingga membuat makhluk tersebut melarikan diri. Mereka pun mengejarnya melewati jembatan hingga sampai di pertigaan yang berada di bawah tebing. Mereka melihat sekeliling
Andini yang sedang makan langsung menoleh ke sumber suara, kemudian berkata, "Maaf, aku harus menghabiskan makanan ini terlebih dahulu." Rune mencoba mengerti dengan situasinya, kemudian ia mengucapkan, "Baiklah." Rune berdiri di luar karena jika duduk di dalam, pemilik kedai akan bertanya kepadanya mengenai makanan yang akan dibeli dan hal itu dapat menghambat rencana. Rune menunggu Tridi sembari melihat sekeliling. Tiba-tiba terdapat sebuah belati yang meluncur ke arahnya. Ia dapat menghindar, kemudian mengejar orang yang telah menembakkan senjata tersebut. Di saat yang sama, Sam keluar dari persembunyian, kemudian menunggu Tridi untuk menjalankan aksi. Di tempat lain, Rune terus mengejar seorang ninja hingga sampai di sebuah sungai yang tadinya ditempati oleh Sam. "Siapa kau dan kenapa menyerangku?" "Kau tidak perlu tahu siapa aku." Mereka saling bertatapan dengan waktu yang lama sembari memasang kuda-kuda. Di kedai, Tridi sudah selesai makan, kemudian menghampiri Sam dan ber
David yang melihatnya merasa terkesan, kemudian mengajukan sebuah pertanyaan, "Akan kaugunakan untuk apa anak panah itu?""Tentu saja untuk memanah."David mendarat dan berjalan menghampiri Rune sembari mengajukan sebuah pertanyaan, "Bagaimana kau bisa memanah tanpa busur?"Rune menurunkan tangan kanan, kemudian memperlihatkan telapak tangan kiri dan mulai mengeluarkan petir yang membentuk sebuah busur.Ia pun meluncurkan panah, tetapi David dapat menghindarinya. Manusia garuda tersebut tertawa karena merasa jika tembakan Rune meleset, padahal tidak.Rune tersenyum, kemudian memancarkan petir dari panah yang telah menancap di pohon dan hal itu membuat David tersetrum.David segera melompat ke samping untuk menghentikan setruman itu. Rune membidik, kemudian menembakkan panah petir secara terus-menerus dengan kecepatan tinggi ke berbagai arah.Setelah melakukan itu, Rune pun berkata, "Sekarang jebakan sudah terpasang. Bergerak sedikit saja, maka kau akan tersetrum."David melihat setiap
Catly yang merasa khawatir pun langsung memikirkan cara untuk menghentikan makhluk itu. Dalam seketika ide datang dan ia pun mengajukan sebuah pertanyaan, "Apa kesalahan pohon ini sehingga kau melukainya?"Taro berhenti menebas, kemudian menatap Catly dan menodongnya menggunakan pedang sembari memberikan sebuah perintah, "Turunlah!""Bagaimana jika aku tidak mau?" Catly menunjukkan senyum termanis dan hal itu membuat Taro semakin marah, kemudian lelaki tersebut langsung menatap prajurit dan memberikan sebuah perintah, "Hei, lakukan sesuatu untuk menurunkan gadis itu!""Apa kau tidak bisa melakukannya sendiri? Dasar manja."Setelah mendengar perkataan itu, Taro berlari ke arah Rune dan menusukkan pedangnya. Lelaki yang dari tadi diam saja langsung melompat ke samping untuk menghindar."Beraninya melawan penonton. Dasar pengecut!"Taro membalikkan badan, kemudian tersenyum dan hal itu membuat Catly dan Rune merasa heran. Kentaur pun mengatakan, "Sepertinya kalian harus pergi dari sini."
Rune menghilang, kemudian muncul di samping Sam. Ia menunjukkan belatinya dan langsung berlari untuk melakukan serangan.Tanka melindungi dirinya menggunakan perisai tanah yang sangat besar sehingga serangan Rune tidak mempan.Rune memunculkan bayangan dan menyerangnya dari belakang, tetapi tiba-tiba Genmer memukulnya sehingga Arune terpental ke samping."Kau tidak akan bisa menggunakan jurus yang sama kepada kami," ucap Genmer sembari menaruh palunya di bahu."Kenapa selalu saja ada yang menggangguku!" teriak Sam.Rune menoleh ke sumber suara, kemudian membalikkan pandangan ke Tanka dan melompat mundur, lalu menghilang dan masuk ke semak-semak."Kenapa bayanganku menghilang!""Bukankah itu yang kauinginkan?" tanya Fony."Memang siapa yang menginginkan dia menghilang?!"Rune menepuk dahinya karena merasa telah membuat sebuah kesalahan."Tadi pertarunganmu bagus." Catly memuji dengan pandangan yang fokus kepada Seseven."Terima kasih.""Kenapa kau berhenti?""Aku berpikir jika pertarung
David terkejut dengan apa yang Sumanto lakukan. Ia merasa marah dan mengepalkan tangan, tetapi sebelum pukulan itu diberikan, penyihir tersebut menyatukan kedua telapak tangan dan berkata, "Maafkan aku karena saat ini ada yang sedang mengintai kita.""Mengintai?" David melihat sekeliling untuk mencari keberadaan si pengintai."Aku akan memikirkan caranya, tetapi kau harus berjanji untuk tidak memberitahukan hal ini kepada siapa pun.""Baiklah." David menumbuhkan sayap, kemudian terbang."Kira-kira apa yang mereka bicarakan?" tanya Rune."Apa kau tidak mendengarnya?""Aku mendengarnya, tetapi yang aku maksud adalah–""Jika kau sudah mendengarnya, kenapa bertanya?""Catly, aku belum selesai bicara.""Oh.""Mungkinkah David meminta penyihir itu untuk menangkap Taro?""Jika iya, artinya penyihir itu bekerja dengan dua makhluk."Sumanto berjalan memasuki rumah, tetapi tiba-tiba memberikan tatapan tajam kepada Rune dan Catly. Mereka berdua pun mematung sembari terus melihat gerak-geriknya.S
"Tidak," jawab Rune."Apa yang kalian bahas?" tanya Digi."Tidak ada," jawab Rune."Digi, aku dan Arune akan pergi jalan-jalan. Apa kau mau ikut?""Ya.""Aku juga!" teriak Mangan sembari tersenyum."Mangan, apa kau tidak sibuk?""Tidak."Mereka pergi ke atas bukit untuk melihat pemandangan. Catly menghirup udara segar sembari membentangkan tangan dan memejamkan mata, sementara Rune berkeliling untuk mencari keberadaan Taro karena makhluk tersebut kabur saat Seseven mengobrol."Rune, apa kau mempunyai masalah yang tidak bisa diselesaikan?"Rune menunduk sembari berpikir tentang apakah ia harus menceritakan kebenaran tentang Sam atau tidak. Catly berjalan menghadap Rune sehingga lelaki tersebut menatapnya. Gadis itu memberikan senyuman sembari mengangguk."Sebenarnya aku adalah Rune."Mangan tertawa karena merasa jika apa yang Rune katakan itu lucu. Ia pun mengucapkan, "Tentu saja kau Rune."Digi melihat dari jauh, kemudian menghampiri mereka dan berkata, "Jelaskan, aku tidakpaham.""Or
Raguna mengayunkan pedangnya ke kiri dan kanan menggunakan dua tangan. Rune merasa aneh saat melihatnya dan berpikir jika itu bukanlah cara menggunakan pedang.Raguna memegang pedangnya dengan kedua tangan dan mengarahkannya ke kiri, kemudian mengumpulkan tenaga dan dalam seketika ia mengarahkan pedangnya ke belakang, kemudian menghantamkannya dengan sekuat tenaga.Setelah itu, ia mengulurkan tangan kiri dan meletakannya di dahi secara diagonal dan memandang langit seperti sedang melihat sesuatu yang jauh serta menaruh pedang dengan tangan kanan di bahunya.Dalam seketika Raguna merasa kesakitan dan secara langsung memegang bahunya yang terkena pedangnya sendiri.Rune sedikit tersenyum karena merasa lucu dengan Raguna yang memakai pedang bagaikan palu.Pengawal langsung berlari menghampiri Raguna dan bertanya, "Apa Pangeran tidak terluka?"Raguna mencoba mencolek bahu untuk memastikan apakah ada darah yang keluar atau tidak. Setelah diyakini jika tidak ada darah yang keluar, ia pun ber