Home / Fantasi / Kesatria Tertinggi / 32. Bertengkar dengan Bayangan Sendiri

Share

32. Bertengkar dengan Bayangan Sendiri

Author: Rio Java
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Rune menghilang, kemudian muncul di samping Sam. Ia menunjukkan belatinya dan langsung berlari untuk melakukan serangan.

Tanka melindungi dirinya menggunakan perisai tanah yang sangat besar sehingga serangan Rune tidak mempan.

Rune memunculkan bayangan dan menyerangnya dari belakang, tetapi tiba-tiba Genmer memukulnya sehingga Arune terpental ke samping.

"Kau tidak akan bisa menggunakan jurus yang sama kepada kami," ucap Genmer sembari menaruh palunya di bahu.

"Kenapa selalu saja ada yang menggangguku!" teriak Sam.

Rune menoleh ke sumber suara, kemudian membalikkan pandangan ke Tanka dan melompat mundur, lalu menghilang dan masuk ke semak-semak.

"Kenapa bayanganku menghilang!"

"Bukankah itu yang kauinginkan?" tanya Fony.

"Memang siapa yang menginginkan dia menghilang?!"

Rune menepuk dahinya karena merasa telah membuat sebuah kesalahan.

"Tadi pertarunganmu bagus." Catly memuji dengan pandangan yang fokus kepada Seseven.

"Terima kasih."

"Kenapa kau berhenti?"

"Aku berpikir jika pertarung
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kesatria Tertinggi   33. Sam VS Mangan

    David terkejut dengan apa yang Sumanto lakukan. Ia merasa marah dan mengepalkan tangan, tetapi sebelum pukulan itu diberikan, penyihir tersebut menyatukan kedua telapak tangan dan berkata, "Maafkan aku karena saat ini ada yang sedang mengintai kita.""Mengintai?" David melihat sekeliling untuk mencari keberadaan si pengintai."Aku akan memikirkan caranya, tetapi kau harus berjanji untuk tidak memberitahukan hal ini kepada siapa pun.""Baiklah." David menumbuhkan sayap, kemudian terbang."Kira-kira apa yang mereka bicarakan?" tanya Rune."Apa kau tidak mendengarnya?""Aku mendengarnya, tetapi yang aku maksud adalah–""Jika kau sudah mendengarnya, kenapa bertanya?""Catly, aku belum selesai bicara.""Oh.""Mungkinkah David meminta penyihir itu untuk menangkap Taro?""Jika iya, artinya penyihir itu bekerja dengan dua makhluk."Sumanto berjalan memasuki rumah, tetapi tiba-tiba memberikan tatapan tajam kepada Rune dan Catly. Mereka berdua pun mematung sembari terus melihat gerak-geriknya.S

  • Kesatria Tertinggi   34. Ungkap Rune

    "Tidak," jawab Rune."Apa yang kalian bahas?" tanya Digi."Tidak ada," jawab Rune."Digi, aku dan Arune akan pergi jalan-jalan. Apa kau mau ikut?""Ya.""Aku juga!" teriak Mangan sembari tersenyum."Mangan, apa kau tidak sibuk?""Tidak."Mereka pergi ke atas bukit untuk melihat pemandangan. Catly menghirup udara segar sembari membentangkan tangan dan memejamkan mata, sementara Rune berkeliling untuk mencari keberadaan Taro karena makhluk tersebut kabur saat Seseven mengobrol."Rune, apa kau mempunyai masalah yang tidak bisa diselesaikan?"Rune menunduk sembari berpikir tentang apakah ia harus menceritakan kebenaran tentang Sam atau tidak. Catly berjalan menghadap Rune sehingga lelaki tersebut menatapnya. Gadis itu memberikan senyuman sembari mengangguk."Sebenarnya aku adalah Rune."Mangan tertawa karena merasa jika apa yang Rune katakan itu lucu. Ia pun mengucapkan, "Tentu saja kau Rune."Digi melihat dari jauh, kemudian menghampiri mereka dan berkata, "Jelaskan, aku tidakpaham.""Or

  • Kesatria Tertinggi   35. Macaru

    Raguna mengayunkan pedangnya ke kiri dan kanan menggunakan dua tangan. Rune merasa aneh saat melihatnya dan berpikir jika itu bukanlah cara menggunakan pedang.Raguna memegang pedangnya dengan kedua tangan dan mengarahkannya ke kiri, kemudian mengumpulkan tenaga dan dalam seketika ia mengarahkan pedangnya ke belakang, kemudian menghantamkannya dengan sekuat tenaga.Setelah itu, ia mengulurkan tangan kiri dan meletakannya di dahi secara diagonal dan memandang langit seperti sedang melihat sesuatu yang jauh serta menaruh pedang dengan tangan kanan di bahunya.Dalam seketika Raguna merasa kesakitan dan secara langsung memegang bahunya yang terkena pedangnya sendiri.Rune sedikit tersenyum karena merasa lucu dengan Raguna yang memakai pedang bagaikan palu.Pengawal langsung berlari menghampiri Raguna dan bertanya, "Apa Pangeran tidak terluka?"Raguna mencoba mencolek bahu untuk memastikan apakah ada darah yang keluar atau tidak. Setelah diyakini jika tidak ada darah yang keluar, ia pun ber

  • Kesatria Tertinggi   36. Naga Hujan

    Sam menatap Rune yang sedang tersenyum jahat, kemudian mundur dan mengeluarkan pedang."Apa yang kauinginkan?""Aku ingin tubuhku kembali."Rune menggunakan jurus Kejutan Horizontal dengan cara memanggil dan menempatkan Arune di belakang lawan, kemudian membuatnya mengayunkan belati secara horizontal ke punggung.Namun, Sam membuat dirinya tembus sehingga jurus Rune terasa sia-sia. Lelaki tersebut tersenyum, kemudian tertawa terbahak-bahak."Kau tidak akan bisa mengalahkanku.""Aku memang tidak bisa mengalahkanmu dengan bertarung, tetapi mungkin dengan cara lain.""Cara apa?""Memberitahu kebenaran kepada Seseven.""Mereka tidak mungkin mempercayaimu.""Mereka memang tidak mempercayaiku, tetapi bagaimana dengan Catly dan Mangan?"Rune tersenyum jahat karena yakin jika saat ini Sam merasa khawatir. Seseven datang bersama Sumanto, kemudian penyihir itu mengangkat tongkatnya dan membuat sebuah bola besar yang mengurung kedua lelaki itu.Rune merasa heran saat melihat Sam yang tiba-tiba te

  • Kesatria Tertinggi   37. Elemen yang Tak Terkendali

    Rune berteleportasi ke depan Catly dan menahan bola api biru itu menggunakan pedang. Namun, sesuatu yang tidak terduga terjadi, yaitu elemen tersebut membakar senjatanya.Rune relfek mengayunkan pedang ke berbagai arah dengan tujuan memadamkan. Namun, api biru itu tetap menyala.Dalam seketika ia teringat dengan kejadian saat bertarung dengan Nina. Lelaki tersebut pun berjalan maju sehingga berada dalam jarak yang cukup jauh dari Catly, kemudian menggunakan jurus Gelombang Angin dan apa yang ia pikirkan pun terjadi, yaitu sebuah gelombang api biru meluncur ke arah David.Dalam seketika garuda itu pun terbang mundur untuk menghindar. Rune tersenyum karena mendapatkan kekuatan baru, yaitu menyerap kekuatan.Ia melihat pedang dan ternyata api biru itu sudah menghilang. Lelaki tersebut mempunyai sebuah keinginan untuk mencoba kekuatan barunya.Rune menodongkan pedang kepada David, kemudian berteriak, "David, aku ingin bertarung denganmu!"David merasa jika tidak bisa menandingi Rune. Oleh

  • Kesatria Tertinggi   38. Anak Sumanto

    Saat sampai, mereka mendengar keluhan dari para pedagang karena apa yang mereka jual telah diambil."Ini adalah perbuatan gadis itu!" teriak salah satu pedagang.Mereka mengelilingi hutan untuk mencari keberadan gadis yang telah menyebabkan kekacuan, tetapi tidak kunjung ketemu.Rune melihat Taro dan para prajurit yang mengubah air sungai menjadi es, kemudian melewatinya. Ia tertarik dengan kekuatan yang dimiliki oleh makhluk itu, tetapi memutuskan untuk mengikuti mereka setelah menyelesaikan misi."Siapa namamu?""Ivan. Memangnya kenapa?""Hanya ingin tahu." Rune cengengesan.Mereka melanjutkan pencarian hingga sampai di padang rumput, kemudian melihat seorang gadis yang sedang memakan apel sembari duduk bersandar di pohon.Mereka bersembunyi di balik pohon, kemudian Ivan berkata, "Dia adalah pencuri.""Oh, jadi dia.""Gracia!"Rune dan Ivan melihat gadis bernama Rin yang berlari sembari menggenggam sebuah okarina, kemudian berdiri di dekat Gracia."Itu tadi sangat seru dan kita akan

  • Kesatria Tertinggi   39. Obrolan Catly dan Fony

    Gracia pergi ke tebing, kemudian membuat pijakan di udara dan berjalan di atasnya, lalu mengejek Seseven dengan menjulurkan lidah.Catly merasa marah, kemudian menghampirinya, tetapi Rune menghentikan dengan cara memegang tangan."Aku ingin menghampiri gadis itu.""Apa kau melihat jalan?" tanya Fony sembari bersedekap.Catly menatapnya, kemudian berkata, "Apa kau tidak melihat gadis itu berjalan?""Catly, dia menggunakan kekuatannya untuk berjalan. Jadi, hanya dia yang dapat berjalan," ucap Rune sembari menatap Gracia.Catly menunduk, kemudian berkata, "Baiklah."Fony melihat tangan Catly dan Rune yang saling berpegangan, kemudian bertanya, "Sampai kapan kalian akan terus bergandengan?""Apa kau cemburu?" tanya Catly sembari tersenyum.Fony membuang muka, kemudian bertanya, "Kenapa aku harus cemburu?""Karena kau tidak mempunyai kekasih."Catly melihat Fony yang mengepalkan tangan, kemudian merasa sangat senang karena berhasil membuat temannya itu marah, lalu melanjutkan permainan deng

  • Kesatria Tertinggi   40. Rune Terdampar

    Rune langsung menghadang Tridi agar tidak melukai Gracia."Apa yang kaulakukan?" tanya Andini."Aku tidak akan membiarkan kalian membunuhnya!""Kenapa kalian ingin membunuh gadis itu?" tanya Catly."Dia adalah pemilik cincin angin."Catly menatap Gracia sembari menyentuh dagu dengan jari telunjuk."Aku tetap tidak akan membiarkan kalian membunuhnya!""Rune, bukankah misi kita membunuhnya?" tanya Catly."Memang, tetapi aku tidak akan membunuhnya.""Kenapa?""Aku tidak suka dengan pembunuhan. Lagipula kita adalah tim penyelamat, bukan pembunuh.""Terkadang kau harus melakukan hal yang dibenci untuk bisa hidup," ucap Andini."Rune, kita harus membunuhnya untuk menyelesaikan misi.""Tidak, Catly.""Ingatlah misi menangkap manusia serigala!" suruh Fony sembari bersedekap, kemudian berkata, "Saat itu kau dikeluarkan karena melindungi target dan aku mengerti jika saat itu kau melakukannya untuk melindungi teman kita, tetapi tidak untuk sekarang.""Wow, kau mengatakan 'Saat itu' dua kali," uca

Latest chapter

  • Kesatria Tertinggi   69. Syifa Bertemu dengan Fiona

    "Kenapa Pemimpin malah menanyakan orang lain?!" bentak Sofia.Rune merasa bersalah karena seharusnya fokus membantu Sofia, kemudian menunduk dan ingin meminta maaf, tetapi tiba-tiba Reno membentak, "Kau tidak pantas memanggilnya seperti itu!"Sofia memberikan Reno tatapan tajam, kemudian berjalan menghampirinya. Setelah berada sangat dekat, mereka saling bertatapan.Rune suka dengan pertengkaran mereka, kemudian memutuskan untuk menonton."Bukankah kau rekan Rune?" tanya Fony sembari bersedekap dan memasang muka malas.Rune menatap Fony sembari memasang muka malas karena gadis itu mengganggu tontonannya.Sofia menatap Fony, kemudian menjawab, "Ya, tetapi aku sudah keluar.""Kenapa?""Karena dia hanya memanfaatkan tim!" jawab Reno dengan nada tinggi sembaru menunjuk Sofia.Sofia kembali memberikan tatapan tajam kepada Reno, kemudian menggenggam jari telunjuk lelaki itu dan memindahkannya ke pipi sebelah kiri, kemudian membentak "Memangnya apa tujuanmu bergabung dengan tim ini?!"Reno di

  • Kesatria Tertinggi   68. Seseven Selamat

    Rune penasaran dengan apa yang akan Sofia lakukan, kemudian menunggunya. Setelah beberapa saat, gadis itu tidak melakukan apa-apa.Ia pun memutuskan untuk menjawab pertanyaan Andini dengan berkata, "Dia pergi ke balai desa di desa Nada,"Andini berterima kasih, kemudian pergi bersama Anandi. Rune heran karena Sofia tidak melakukan apa pun, padahal mereka yang membuat Calista mati, kemudian bertanya "Kenapa tidak melakukan sesuatu?"Sofia tidak menjawab, kemudian menunduk sembari mengepalkan tangan dan terengah-engah. Rune pun terus menunggu, kemudian menatap Lisa untuk mendapatkan jawaban darinya.Lisa yang mengerti pun langsung menjawab, "Dia tidak bisa bertarung."Rune menatap Sofia, kemudian berkata, "Kasihan.""Aku memang tidak bisa bertarung, tetapi aku akan mencari cara untuk membalaskan dendam!""Membalaskan dendam dengan cara yang sama seperti Rin?"Sofia menatap Rune, kemudian berteriak, "Kau tidak perlu tahu!"Sofia pun berjalan dengan cepat meninggalkan tempat itu, kemudian

  • Kesatria Tertinggi   67. Calista Mati

    Pedagang buah itu hanya diam dengan tatapan kosong sehingga Rune berpikir jika mereka dikendalikan oleh Rin.Rune pun langsung berjalan mengelilingi desa untuk mencari Rin, kemudian melihat bahwa gadis itu berada di balkon balai desa, lalu berlari menghampirinya, tetapi saat sampai di teras, beberapa petugas keamanan yang telah dikendalikan menghadang."Ada siapa di sana?!"Rune mengepalkan tangan dengan perasaan marah saat mendengar suara dari Rin.Tiba-tiba ada yang menodong Rune dari belakang menggunakan pedang, kemudian lelaki tersebut langsung memegang tangannya dengan tangan kiri, lalu menyikutnya dengan tangan kanan sehingga senjata tersebut terlepas.Rune langsung mengambil senjata itu, kemudian berputar sembari mengayunkan pedang secara horizontal, tetapi matanya melihat terlebih dahulu.Saat tahu jika itu adalah Ferdy, ia pun langsung membatalkan serangan dengan melompat mundur, lalu melihat ketiga temannya yang sudah dikendalikan dan rasa marah pun semakin besar."Kenapa? M

  • Kesatria Tertinggi   66. Sofia Keluar dari Tim

    Hal itu membuat Rune terkejut, kemudian melihat warga Nada yang memasang kuda-kuda dengan membawa alat musik, lalu berpikir jika mereka menggunakannya sebagai senjata.Rune fokus ke depan dan melihat orang yang berlari ke arah Sofia, kemudian melompat tepat di depannya dan mengeluarkan Gelombang Angin sehingga membuatnya terpental.Rune menatap Sofia dan seketika gadis itu berkata, "Aku tidak apa-apa."Rune Sofia terluka, memudian memutuskan untuk membawanya pergi ke sungai dengan berlari sembari memegang tangannya.Sesampainya di sungai, Rune berhenti, kemudian melihat ke belakang untuk memastikan jika mereka tidak mengejar."Calista."Rune mendengar Sofia menyebut nama seseorang, kemudian menatapnya dan tiba-tiba gadis itu berlari menyeberangi sungai.Rune pun mengejarnya dan tidak sengaja melihat gadis bisu, kemudian mengetahui siapa yang Sofia kejar, lalu merasa penasaran dengan alasannya, tetapi memutuskan untuk menanyakan hal itu nanti.Mereka berlari melewati jalan yang sempit,

  • Kesatria Tertinggi   65. Rune Menyukai Sofia? Cie!

    Setelah beberapa saat, warga yang mengejarnya pun datang, kemudian Rune berbalik badan menghadap mereka sembari memasang kuda-kuda dengan meletakkan kaki kanan di belakang kaki kiri, mengulurkan tangan kiri yang terkepal ke bawah serta tangan kanan melengkung dan berada di depan hidung dan mulut.Salah satu warga yang berhadapan dengan Rune bernama Damar. Ia menggoyangkan kepalanya ke kiri dan kanan sebanyak dua kali, kemudian memasang kuda-kuda yang sama seperti Rune.Damar berlari dan melompat dengan tubuh miring serta kaki kanan yang lurus ke depan. Hal itu membuat Rune terkejut sehingga reflek melompat ke kiri dan membentur punggungnya tiang penghalang.Kaki kanan Damar memasuki celah tiang penghalang, kemudian Ia langsung berhenti menggunakan kaki kiri yang menginjak tiang penghalang dan tangan yang memegang benda tersebut.Saat Damar berhenti di tiang penghalang, Rune mempunyai kesempatan untuk membalas serangan, tetapi benturan itu membuatnya tidak bisa karena terlalu fokus mer

  • Kesatria Tertinggi   64. Sofia Datang ke Desa Sunyi

    Syifa langsung melihat tubuh Rune untuk melihatnya berubah, tetapi setelah beberapa saat, lelaki tersebut tidak berubah.Rune melihat tangannya, kemudian karena tidak berubah, lalu mengingat saat Sofia tenggelam dan merasa jika ia tidak berubah karena target tidak tenggelam, melainkan hanyut, tetapi merasa jika kedua hal itu sama saja."Jika kau terus berpikir, dia bisa mati!"Rune pun langsung memberikan napas buatan untuk menyelamatkan teman-temannya.Setelah itu, target pun sadar, kemudian Rune langsung bertanya, "Tidak apa-apa?"Target menatap Rune, kemudian mengangguk, lalu berdiri dan berjalan meninggalkan mereka.Rune memasang muka malas karena target tidak berterima kasih."Dia bisu," kata Syifa yang tahu apa yang Rune pikirkan.Rune mengingat kejadian di mana pemimpin desa membuat Sofia bisu, kemudian menatap gadis itu dan bertanya, "Apa dia sepertimu yang selalu berbicara dan berteriak sehingga dibisukan?"Syifa tidak menjawab dan langsung berjalan meniggalkan Rune.Rune pun

  • Kesatria Tertinggi   63

    Pemimpin desa menatap Syifa, kemudian membisukannya. Gadis itu heran saat ditatap seperti itu, lalu bertanya, tetapi suaranya tidak keluar.Seketika ia pun panik, kemudian berusaha mengeluarkan suara dengan berteriak.Rune terkejut dengan apa yang terjadi pada Syifa, kemudian terkesima dengan kekuatan pemimpin desa, lalu menunduk untuk memikirkan cara agar bisa mempertemukan Rin dengannya.Syifa menyentuh bahu Rune, kemudian menunjuk dirinya sendiri, lalu membentuk huruf x dengan tangannya. Setelah iti, ia mengangkat kedua tangannya secara perlahan dan melebar.Rune tidak mengerti dengan apa yang Syifa maksud, kemudian memutuskan untuk menunduk dan lanjut memikirkan caranya.Rune melihat Syifa menatap pemimpin desa sembari menyatukan kedua tangan.Rune berpikir jika Syifa sedang memohon agar bisa berbicara lagi, kemudian merasa jika gadis itu memiliki sebuah cara."Tolong buat dia bisa berbicara lagi?""Pemimpin desa pun membuat Syifa bisa berbicara. Seketika gadis itu langsung berter

  • Kesatria Tertinggi   62. Perdebatan Saudara Kembar

    Saat dekat, Tridi berlari melewati Rune dan hal itu membuat lelaki tersebut bingung, kemudian berbalik badan dan melihat mereka.Mereka berlari saling menjauh, kemudian berhenti dan menatap Rune.Rune melihat ketiganya, meskipun itu membuatnya pusing karena harus terus berputar.Ia pun menyadari bahwa mereka membentuk segitiga dan berpikir jika itu dilakukan memang untuk membuatnya pusing."Kubilang pergi!"Rin mengendalikan Digi dan Fony untuk berlari menghampiri kedua anggota Tridi yang berada di depan Rune.Rune berpikir jika teman-temannya bisa mati karena melawan Tridi, kemudian menoleh ke belakang dan menatap Rin serta berteriak, "Hentikan!" Rin menghentikan Fony dan Digi, kemudian bertanya, "Kenapa?""Tolong jangan buat temanku terbunuh?" "Baiklah."Rune terkejut saat Rin menerima permintaannya, kemudian bertanya alasannya, tetapi memutuskan untuk fokus dengan Tridi terlebih dahulu."Bukankah kau mempunyai dendam dengan lelaki ini?" tanya Andini."Ya, tetapi semua itu karena k

  • Kesatria Tertinggi   61

    "Jika tidak bisa mengeluarkannya, maka cara lain adalah membiarkannya mati," jawab Rune sembari terus berjalan.Semuanya berjalan mengikuti Rune. Tiba-tiba Reno muncul di permukaan dan memegang batang kayu yang menancap di pojok kolam.Sofia dan Ferdy membantunya naik. Saat itu terjadi, Rune menontonnya dan merasa bersalah karena tidak ikut membantu, kemudian tersenyum sebab mempunyai tim yang saling melindungi, meskipun dirinya sendiri tidak.Setelah itu, mereka pun melanjutkan perjalanan melewati pepohonan, kemudian sampai di tebing.Rune melihat Rin dan teman-temannya di seberang, kemudian berlari mencari jalan untuk pergi ke sana.Ia melihat jembatan yang sudah rusak, kemudian merasa jika harus mencari jalan lain, lalu melihat sekeliling dan menemukan jalan yang memutar menuju ke sana.Rune pun berjalan melewati jalan itu, tetapi Reno berteriak, "Kau mau ke mana?""Tentu saja menghampiri Rin," jawab Rune sembari terus berjaln dan fokus melihat ke depan."Kenapa tidak melewati jemb

DMCA.com Protection Status