"Tidak. Jika Seseven tahu hal ini, Sam akan pergi dan melakukan kejahatan yang membuatku harus menanggung semua perbuatannya." Tiba-tiba terdengar suara burung yang diikuti oleh teriakan seorang perempuan tepat di belakang mereka. Rune, Catly dan anak pemilik kedai yang bernama Iyan memandang langit untuk melihat makhluk itu. "Burung garuda itu kembali," ucap Iyan. Mereka bertiga terus menatap burung garuda hingga hilang dari pandangan. "Mungkinkah misi kita adalah mengusir burung itu?" tanya Catly. Iyan tertarik dengan pertanyaan itu sehingga ia memberikan sebuah pertanyaan, "Kalian tim penyelamat yang akan menyelesaikan masalah di desa ini?" "Ya," jawab Catly sembari tersenyum. Seorang pria datang, kemudian meminta anggota Seseven dan Iyan untuk pergi ke kantor pemimpin desa. Saat dalam perjalanan, Catly menyuruh Rune pergi untuk menghindari masalah karena saat ini lelaki tersebut berwujud Sam. Rune memutuskan untuk menggunakan jurus menghilang agar bisa menjaga keamanan untu
"Tentu saja makan." "Uangmu ada padaku. Jadi, bagaimana mungkin kau bisa makan?" Catly memberikan tatapan tajam yang membuat Sam menjadi marah dan mencengkeram pipinya. "Jawab!" Catly tidak menjawab dan terus memberikan tatapan tajam. Setelah beberapa detik, Iyan mulai mengatakan sesuatu dikarenakan merasa risih dengan apa yang Sam lakukan. "Hei, tidak sepantasnya lelaki jantan sepertimu menyakiti seorang perempuan!" Sam melepaskan Catly, kemudian menghampiri Iyan. Seseven hanya bisa menonton apa yang pemimpinnya lakukan. "Jangan ikut campur dengan urusanku!" suruh Sam dengan nada menggeram. Rune melihat kentaur di seberang sungai, kemudian memutuskan untuk memberitahukannya kepada Seseven dengan cara menunjuk makhluk tersebut sembari berteriak, "Lihat, di sana ada kentaur!" Semua mata tertuju pada kentaur sehingga membuat makhluk tersebut melarikan diri. Mereka pun mengejarnya melewati jembatan hingga sampai di pertigaan yang berada di bawah tebing. Mereka melihat sekeliling
Andini yang sedang makan langsung menoleh ke sumber suara, kemudian berkata, "Maaf, aku harus menghabiskan makanan ini terlebih dahulu." Rune mencoba mengerti dengan situasinya, kemudian ia mengucapkan, "Baiklah." Rune berdiri di luar karena jika duduk di dalam, pemilik kedai akan bertanya kepadanya mengenai makanan yang akan dibeli dan hal itu dapat menghambat rencana. Rune menunggu Tridi sembari melihat sekeliling. Tiba-tiba terdapat sebuah belati yang meluncur ke arahnya. Ia dapat menghindar, kemudian mengejar orang yang telah menembakkan senjata tersebut. Di saat yang sama, Sam keluar dari persembunyian, kemudian menunggu Tridi untuk menjalankan aksi. Di tempat lain, Rune terus mengejar seorang ninja hingga sampai di sebuah sungai yang tadinya ditempati oleh Sam. "Siapa kau dan kenapa menyerangku?" "Kau tidak perlu tahu siapa aku." Mereka saling bertatapan dengan waktu yang lama sembari memasang kuda-kuda. Di kedai, Tridi sudah selesai makan, kemudian menghampiri Sam dan ber
David yang melihatnya merasa terkesan, kemudian mengajukan sebuah pertanyaan, "Akan kaugunakan untuk apa anak panah itu?""Tentu saja untuk memanah."David mendarat dan berjalan menghampiri Rune sembari mengajukan sebuah pertanyaan, "Bagaimana kau bisa memanah tanpa busur?"Rune menurunkan tangan kanan, kemudian memperlihatkan telapak tangan kiri dan mulai mengeluarkan petir yang membentuk sebuah busur.Ia pun meluncurkan panah, tetapi David dapat menghindarinya. Manusia garuda tersebut tertawa karena merasa jika tembakan Rune meleset, padahal tidak.Rune tersenyum, kemudian memancarkan petir dari panah yang telah menancap di pohon dan hal itu membuat David tersetrum.David segera melompat ke samping untuk menghentikan setruman itu. Rune membidik, kemudian menembakkan panah petir secara terus-menerus dengan kecepatan tinggi ke berbagai arah.Setelah melakukan itu, Rune pun berkata, "Sekarang jebakan sudah terpasang. Bergerak sedikit saja, maka kau akan tersetrum."David melihat setiap
Catly yang merasa khawatir pun langsung memikirkan cara untuk menghentikan makhluk itu. Dalam seketika ide datang dan ia pun mengajukan sebuah pertanyaan, "Apa kesalahan pohon ini sehingga kau melukainya?"Taro berhenti menebas, kemudian menatap Catly dan menodongnya menggunakan pedang sembari memberikan sebuah perintah, "Turunlah!""Bagaimana jika aku tidak mau?" Catly menunjukkan senyum termanis dan hal itu membuat Taro semakin marah, kemudian lelaki tersebut langsung menatap prajurit dan memberikan sebuah perintah, "Hei, lakukan sesuatu untuk menurunkan gadis itu!""Apa kau tidak bisa melakukannya sendiri? Dasar manja."Setelah mendengar perkataan itu, Taro berlari ke arah Rune dan menusukkan pedangnya. Lelaki yang dari tadi diam saja langsung melompat ke samping untuk menghindar."Beraninya melawan penonton. Dasar pengecut!"Taro membalikkan badan, kemudian tersenyum dan hal itu membuat Catly dan Rune merasa heran. Kentaur pun mengatakan, "Sepertinya kalian harus pergi dari sini."
Rune menghilang, kemudian muncul di samping Sam. Ia menunjukkan belatinya dan langsung berlari untuk melakukan serangan.Tanka melindungi dirinya menggunakan perisai tanah yang sangat besar sehingga serangan Rune tidak mempan.Rune memunculkan bayangan dan menyerangnya dari belakang, tetapi tiba-tiba Genmer memukulnya sehingga Arune terpental ke samping."Kau tidak akan bisa menggunakan jurus yang sama kepada kami," ucap Genmer sembari menaruh palunya di bahu."Kenapa selalu saja ada yang menggangguku!" teriak Sam.Rune menoleh ke sumber suara, kemudian membalikkan pandangan ke Tanka dan melompat mundur, lalu menghilang dan masuk ke semak-semak."Kenapa bayanganku menghilang!""Bukankah itu yang kauinginkan?" tanya Fony."Memang siapa yang menginginkan dia menghilang?!"Rune menepuk dahinya karena merasa telah membuat sebuah kesalahan."Tadi pertarunganmu bagus." Catly memuji dengan pandangan yang fokus kepada Seseven."Terima kasih.""Kenapa kau berhenti?""Aku berpikir jika pertarung
David terkejut dengan apa yang Sumanto lakukan. Ia merasa marah dan mengepalkan tangan, tetapi sebelum pukulan itu diberikan, penyihir tersebut menyatukan kedua telapak tangan dan berkata, "Maafkan aku karena saat ini ada yang sedang mengintai kita.""Mengintai?" David melihat sekeliling untuk mencari keberadaan si pengintai."Aku akan memikirkan caranya, tetapi kau harus berjanji untuk tidak memberitahukan hal ini kepada siapa pun.""Baiklah." David menumbuhkan sayap, kemudian terbang."Kira-kira apa yang mereka bicarakan?" tanya Rune."Apa kau tidak mendengarnya?""Aku mendengarnya, tetapi yang aku maksud adalah–""Jika kau sudah mendengarnya, kenapa bertanya?""Catly, aku belum selesai bicara.""Oh.""Mungkinkah David meminta penyihir itu untuk menangkap Taro?""Jika iya, artinya penyihir itu bekerja dengan dua makhluk."Sumanto berjalan memasuki rumah, tetapi tiba-tiba memberikan tatapan tajam kepada Rune dan Catly. Mereka berdua pun mematung sembari terus melihat gerak-geriknya.S
"Tidak," jawab Rune."Apa yang kalian bahas?" tanya Digi."Tidak ada," jawab Rune."Digi, aku dan Arune akan pergi jalan-jalan. Apa kau mau ikut?""Ya.""Aku juga!" teriak Mangan sembari tersenyum."Mangan, apa kau tidak sibuk?""Tidak."Mereka pergi ke atas bukit untuk melihat pemandangan. Catly menghirup udara segar sembari membentangkan tangan dan memejamkan mata, sementara Rune berkeliling untuk mencari keberadaan Taro karena makhluk tersebut kabur saat Seseven mengobrol."Rune, apa kau mempunyai masalah yang tidak bisa diselesaikan?"Rune menunduk sembari berpikir tentang apakah ia harus menceritakan kebenaran tentang Sam atau tidak. Catly berjalan menghadap Rune sehingga lelaki tersebut menatapnya. Gadis itu memberikan senyuman sembari mengangguk."Sebenarnya aku adalah Rune."Mangan tertawa karena merasa jika apa yang Rune katakan itu lucu. Ia pun mengucapkan, "Tentu saja kau Rune."Digi melihat dari jauh, kemudian menghampiri mereka dan berkata, "Jelaskan, aku tidakpaham.""Or
"Kenapa Pemimpin malah menanyakan orang lain?!" bentak Sofia.Rune merasa bersalah karena seharusnya fokus membantu Sofia, kemudian menunduk dan ingin meminta maaf, tetapi tiba-tiba Reno membentak, "Kau tidak pantas memanggilnya seperti itu!"Sofia memberikan Reno tatapan tajam, kemudian berjalan menghampirinya. Setelah berada sangat dekat, mereka saling bertatapan.Rune suka dengan pertengkaran mereka, kemudian memutuskan untuk menonton."Bukankah kau rekan Rune?" tanya Fony sembari bersedekap dan memasang muka malas.Rune menatap Fony sembari memasang muka malas karena gadis itu mengganggu tontonannya.Sofia menatap Fony, kemudian menjawab, "Ya, tetapi aku sudah keluar.""Kenapa?""Karena dia hanya memanfaatkan tim!" jawab Reno dengan nada tinggi sembaru menunjuk Sofia.Sofia kembali memberikan tatapan tajam kepada Reno, kemudian menggenggam jari telunjuk lelaki itu dan memindahkannya ke pipi sebelah kiri, kemudian membentak "Memangnya apa tujuanmu bergabung dengan tim ini?!"Reno di
Rune penasaran dengan apa yang akan Sofia lakukan, kemudian menunggunya. Setelah beberapa saat, gadis itu tidak melakukan apa-apa.Ia pun memutuskan untuk menjawab pertanyaan Andini dengan berkata, "Dia pergi ke balai desa di desa Nada,"Andini berterima kasih, kemudian pergi bersama Anandi. Rune heran karena Sofia tidak melakukan apa pun, padahal mereka yang membuat Calista mati, kemudian bertanya "Kenapa tidak melakukan sesuatu?"Sofia tidak menjawab, kemudian menunduk sembari mengepalkan tangan dan terengah-engah. Rune pun terus menunggu, kemudian menatap Lisa untuk mendapatkan jawaban darinya.Lisa yang mengerti pun langsung menjawab, "Dia tidak bisa bertarung."Rune menatap Sofia, kemudian berkata, "Kasihan.""Aku memang tidak bisa bertarung, tetapi aku akan mencari cara untuk membalaskan dendam!""Membalaskan dendam dengan cara yang sama seperti Rin?"Sofia menatap Rune, kemudian berteriak, "Kau tidak perlu tahu!"Sofia pun berjalan dengan cepat meninggalkan tempat itu, kemudian
Pedagang buah itu hanya diam dengan tatapan kosong sehingga Rune berpikir jika mereka dikendalikan oleh Rin.Rune pun langsung berjalan mengelilingi desa untuk mencari Rin, kemudian melihat bahwa gadis itu berada di balkon balai desa, lalu berlari menghampirinya, tetapi saat sampai di teras, beberapa petugas keamanan yang telah dikendalikan menghadang."Ada siapa di sana?!"Rune mengepalkan tangan dengan perasaan marah saat mendengar suara dari Rin.Tiba-tiba ada yang menodong Rune dari belakang menggunakan pedang, kemudian lelaki tersebut langsung memegang tangannya dengan tangan kiri, lalu menyikutnya dengan tangan kanan sehingga senjata tersebut terlepas.Rune langsung mengambil senjata itu, kemudian berputar sembari mengayunkan pedang secara horizontal, tetapi matanya melihat terlebih dahulu.Saat tahu jika itu adalah Ferdy, ia pun langsung membatalkan serangan dengan melompat mundur, lalu melihat ketiga temannya yang sudah dikendalikan dan rasa marah pun semakin besar."Kenapa? M
Hal itu membuat Rune terkejut, kemudian melihat warga Nada yang memasang kuda-kuda dengan membawa alat musik, lalu berpikir jika mereka menggunakannya sebagai senjata.Rune fokus ke depan dan melihat orang yang berlari ke arah Sofia, kemudian melompat tepat di depannya dan mengeluarkan Gelombang Angin sehingga membuatnya terpental.Rune menatap Sofia dan seketika gadis itu berkata, "Aku tidak apa-apa."Rune Sofia terluka, memudian memutuskan untuk membawanya pergi ke sungai dengan berlari sembari memegang tangannya.Sesampainya di sungai, Rune berhenti, kemudian melihat ke belakang untuk memastikan jika mereka tidak mengejar."Calista."Rune mendengar Sofia menyebut nama seseorang, kemudian menatapnya dan tiba-tiba gadis itu berlari menyeberangi sungai.Rune pun mengejarnya dan tidak sengaja melihat gadis bisu, kemudian mengetahui siapa yang Sofia kejar, lalu merasa penasaran dengan alasannya, tetapi memutuskan untuk menanyakan hal itu nanti.Mereka berlari melewati jalan yang sempit,
Setelah beberapa saat, warga yang mengejarnya pun datang, kemudian Rune berbalik badan menghadap mereka sembari memasang kuda-kuda dengan meletakkan kaki kanan di belakang kaki kiri, mengulurkan tangan kiri yang terkepal ke bawah serta tangan kanan melengkung dan berada di depan hidung dan mulut.Salah satu warga yang berhadapan dengan Rune bernama Damar. Ia menggoyangkan kepalanya ke kiri dan kanan sebanyak dua kali, kemudian memasang kuda-kuda yang sama seperti Rune.Damar berlari dan melompat dengan tubuh miring serta kaki kanan yang lurus ke depan. Hal itu membuat Rune terkejut sehingga reflek melompat ke kiri dan membentur punggungnya tiang penghalang.Kaki kanan Damar memasuki celah tiang penghalang, kemudian Ia langsung berhenti menggunakan kaki kiri yang menginjak tiang penghalang dan tangan yang memegang benda tersebut.Saat Damar berhenti di tiang penghalang, Rune mempunyai kesempatan untuk membalas serangan, tetapi benturan itu membuatnya tidak bisa karena terlalu fokus mer
Syifa langsung melihat tubuh Rune untuk melihatnya berubah, tetapi setelah beberapa saat, lelaki tersebut tidak berubah.Rune melihat tangannya, kemudian karena tidak berubah, lalu mengingat saat Sofia tenggelam dan merasa jika ia tidak berubah karena target tidak tenggelam, melainkan hanyut, tetapi merasa jika kedua hal itu sama saja."Jika kau terus berpikir, dia bisa mati!"Rune pun langsung memberikan napas buatan untuk menyelamatkan teman-temannya.Setelah itu, target pun sadar, kemudian Rune langsung bertanya, "Tidak apa-apa?"Target menatap Rune, kemudian mengangguk, lalu berdiri dan berjalan meninggalkan mereka.Rune memasang muka malas karena target tidak berterima kasih."Dia bisu," kata Syifa yang tahu apa yang Rune pikirkan.Rune mengingat kejadian di mana pemimpin desa membuat Sofia bisu, kemudian menatap gadis itu dan bertanya, "Apa dia sepertimu yang selalu berbicara dan berteriak sehingga dibisukan?"Syifa tidak menjawab dan langsung berjalan meniggalkan Rune.Rune pun
Pemimpin desa menatap Syifa, kemudian membisukannya. Gadis itu heran saat ditatap seperti itu, lalu bertanya, tetapi suaranya tidak keluar.Seketika ia pun panik, kemudian berusaha mengeluarkan suara dengan berteriak.Rune terkejut dengan apa yang terjadi pada Syifa, kemudian terkesima dengan kekuatan pemimpin desa, lalu menunduk untuk memikirkan cara agar bisa mempertemukan Rin dengannya.Syifa menyentuh bahu Rune, kemudian menunjuk dirinya sendiri, lalu membentuk huruf x dengan tangannya. Setelah iti, ia mengangkat kedua tangannya secara perlahan dan melebar.Rune tidak mengerti dengan apa yang Syifa maksud, kemudian memutuskan untuk menunduk dan lanjut memikirkan caranya.Rune melihat Syifa menatap pemimpin desa sembari menyatukan kedua tangan.Rune berpikir jika Syifa sedang memohon agar bisa berbicara lagi, kemudian merasa jika gadis itu memiliki sebuah cara."Tolong buat dia bisa berbicara lagi?""Pemimpin desa pun membuat Syifa bisa berbicara. Seketika gadis itu langsung berter
Saat dekat, Tridi berlari melewati Rune dan hal itu membuat lelaki tersebut bingung, kemudian berbalik badan dan melihat mereka.Mereka berlari saling menjauh, kemudian berhenti dan menatap Rune.Rune melihat ketiganya, meskipun itu membuatnya pusing karena harus terus berputar.Ia pun menyadari bahwa mereka membentuk segitiga dan berpikir jika itu dilakukan memang untuk membuatnya pusing."Kubilang pergi!"Rin mengendalikan Digi dan Fony untuk berlari menghampiri kedua anggota Tridi yang berada di depan Rune.Rune berpikir jika teman-temannya bisa mati karena melawan Tridi, kemudian menoleh ke belakang dan menatap Rin serta berteriak, "Hentikan!" Rin menghentikan Fony dan Digi, kemudian bertanya, "Kenapa?""Tolong jangan buat temanku terbunuh?" "Baiklah."Rune terkejut saat Rin menerima permintaannya, kemudian bertanya alasannya, tetapi memutuskan untuk fokus dengan Tridi terlebih dahulu."Bukankah kau mempunyai dendam dengan lelaki ini?" tanya Andini."Ya, tetapi semua itu karena k
"Jika tidak bisa mengeluarkannya, maka cara lain adalah membiarkannya mati," jawab Rune sembari terus berjalan.Semuanya berjalan mengikuti Rune. Tiba-tiba Reno muncul di permukaan dan memegang batang kayu yang menancap di pojok kolam.Sofia dan Ferdy membantunya naik. Saat itu terjadi, Rune menontonnya dan merasa bersalah karena tidak ikut membantu, kemudian tersenyum sebab mempunyai tim yang saling melindungi, meskipun dirinya sendiri tidak.Setelah itu, mereka pun melanjutkan perjalanan melewati pepohonan, kemudian sampai di tebing.Rune melihat Rin dan teman-temannya di seberang, kemudian berlari mencari jalan untuk pergi ke sana.Ia melihat jembatan yang sudah rusak, kemudian merasa jika harus mencari jalan lain, lalu melihat sekeliling dan menemukan jalan yang memutar menuju ke sana.Rune pun berjalan melewati jalan itu, tetapi Reno berteriak, "Kau mau ke mana?""Tentu saja menghampiri Rin," jawab Rune sembari terus berjaln dan fokus melihat ke depan."Kenapa tidak melewati jemb