Ia terkejut saat melihat ada anak kecil digendongan Catly. Digi dan Fony menghampiri mereka untuk melihat kondisi temannya. "Digi, pegang Catly!" Setelah Digi menuruti perintahnya, Rune mengambil anak kecil dari Catly. "Digi, bawalah Catly ke klinik, sementara aku dan Fony akan melawan mereka!" Digi pergi membawa Catly. Setelah itu, Rune menghampiri Maurin dan berkata, "Kalian berdua ikut aku!" Mereka bertiga berlari melewati padang rumput dan masuk ke hutan yang lebat, kemudian bersembunyi di semak-semak. Rune memberikan pedang kepada Fony, lalu mengucapkan, "Pergilah bersamanya ke klinik, nanti aku akan menyusul." Kedua gadis itu pergi. Egoma melihat dan mengajar mereka, tetapi Rune menghadang. "Serahkan anak itu!" Rune melihat anak kecil yang ia gendong, kemudian teringat dengan misi keduanya. Lelaki tersebut berlari ke arah yang berlawanan dengan Seseven. Saat sampai di tempat yang cukup jauh, ia melakukan teleportasi ke tempat pedangnya berada. Saat itu ia berada di klin
Sam berwujud Rune berlari menggendong Fony, kemudian Rune berwujud Sam mengejarnya. Mereka sampai di klinik. Sam memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambil kepercayaan Seseven. "Tolong, Sam telah membuat Fony pingsan," kata Sam. "Beraninya kau!" Catly memasang kuda-kuda. Rune berjalan mundur, kemudian memutuskan untuk pergi karena tidak ingin melawan mereka. Saat ini Rune berada di sungai dan melihat sosok Sam saat menatap air. Rasa marah muncul saat mengetahui bahwa lelaki tersebut telah menukar tubuh dan mengambil teman-temannya. Ia berpikir jika memberitahu kebenarannya sekarang, Seseven tidak akan percaya. Oleh karena itu, Rune menunggu waktu yang tepat dan mencari cara agar bisa mengambil kembali tubuhnya. "Sam!" Teriak dari seorang gadis membuat Rune menoleh ke belakang. Dalam seketika terlihat Airi berlari karena dikejar oleh tiga gadis bercadar. Ia pun memutuskan untuk membantunya. Saat mereka berhenti di hutan, Rune langsung menghampiri dan melontarkan sebuah pertanya
Rune mencari keberadaan Seseven dan menemukan mereka sedang bertarung dengan Tanka di tengah hutan. Rune bersembunyi di balik pohon untuk melihat apa yang akan dilakukan oleh Sam sendirian karena Seseven berada dalam penjara tanah yang dibuat oleh Tanka. "Rune, gunakan bayanganmu!" suruh Catly sembari memegang jeruji tanah. Sam mengepalkan tangan dengan perasaan kesal karena sudah lelah mendengar perintah dari Catly yang terus diulang. "Sudah kubilang, aku tidak bisa memanggilnya!" Rune mendapatkan sebuah ide agar bisa bersama dengan Seseven. Ia menghilang, kemudian berjalan menghampiri Sam dan memperlihatkan wujudnya. Sam terkejut dengan kehadiran Rune dan tersenyum karena berpikir jika ia bisa menggunakan jurus bayangan. Rune merasa jika rencananya berhasil, kemudian langsung melakukan teleportasi ke belakang Tanka dan memberikan tebasan secara horizontal menggunakan belati. Namun, hal itu tidak berhasil karena Tanka memakai pelindung punggung yang terbuat dari besi. Pria itu
"Tidak. Jika Seseven tahu hal ini, Sam akan pergi dan melakukan kejahatan yang membuatku harus menanggung semua perbuatannya." Tiba-tiba terdengar suara burung yang diikuti oleh teriakan seorang perempuan tepat di belakang mereka. Rune, Catly dan anak pemilik kedai yang bernama Iyan memandang langit untuk melihat makhluk itu. "Burung garuda itu kembali," ucap Iyan. Mereka bertiga terus menatap burung garuda hingga hilang dari pandangan. "Mungkinkah misi kita adalah mengusir burung itu?" tanya Catly. Iyan tertarik dengan pertanyaan itu sehingga ia memberikan sebuah pertanyaan, "Kalian tim penyelamat yang akan menyelesaikan masalah di desa ini?" "Ya," jawab Catly sembari tersenyum. Seorang pria datang, kemudian meminta anggota Seseven dan Iyan untuk pergi ke kantor pemimpin desa. Saat dalam perjalanan, Catly menyuruh Rune pergi untuk menghindari masalah karena saat ini lelaki tersebut berwujud Sam. Rune memutuskan untuk menggunakan jurus menghilang agar bisa menjaga keamanan untu
"Tentu saja makan." "Uangmu ada padaku. Jadi, bagaimana mungkin kau bisa makan?" Catly memberikan tatapan tajam yang membuat Sam menjadi marah dan mencengkeram pipinya. "Jawab!" Catly tidak menjawab dan terus memberikan tatapan tajam. Setelah beberapa detik, Iyan mulai mengatakan sesuatu dikarenakan merasa risih dengan apa yang Sam lakukan. "Hei, tidak sepantasnya lelaki jantan sepertimu menyakiti seorang perempuan!" Sam melepaskan Catly, kemudian menghampiri Iyan. Seseven hanya bisa menonton apa yang pemimpinnya lakukan. "Jangan ikut campur dengan urusanku!" suruh Sam dengan nada menggeram. Rune melihat kentaur di seberang sungai, kemudian memutuskan untuk memberitahukannya kepada Seseven dengan cara menunjuk makhluk tersebut sembari berteriak, "Lihat, di sana ada kentaur!" Semua mata tertuju pada kentaur sehingga membuat makhluk tersebut melarikan diri. Mereka pun mengejarnya melewati jembatan hingga sampai di pertigaan yang berada di bawah tebing. Mereka melihat sekeliling
Andini yang sedang makan langsung menoleh ke sumber suara, kemudian berkata, "Maaf, aku harus menghabiskan makanan ini terlebih dahulu." Rune mencoba mengerti dengan situasinya, kemudian ia mengucapkan, "Baiklah." Rune berdiri di luar karena jika duduk di dalam, pemilik kedai akan bertanya kepadanya mengenai makanan yang akan dibeli dan hal itu dapat menghambat rencana. Rune menunggu Tridi sembari melihat sekeliling. Tiba-tiba terdapat sebuah belati yang meluncur ke arahnya. Ia dapat menghindar, kemudian mengejar orang yang telah menembakkan senjata tersebut. Di saat yang sama, Sam keluar dari persembunyian, kemudian menunggu Tridi untuk menjalankan aksi. Di tempat lain, Rune terus mengejar seorang ninja hingga sampai di sebuah sungai yang tadinya ditempati oleh Sam. "Siapa kau dan kenapa menyerangku?" "Kau tidak perlu tahu siapa aku." Mereka saling bertatapan dengan waktu yang lama sembari memasang kuda-kuda. Di kedai, Tridi sudah selesai makan, kemudian menghampiri Sam dan ber
David yang melihatnya merasa terkesan, kemudian mengajukan sebuah pertanyaan, "Akan kaugunakan untuk apa anak panah itu?""Tentu saja untuk memanah."David mendarat dan berjalan menghampiri Rune sembari mengajukan sebuah pertanyaan, "Bagaimana kau bisa memanah tanpa busur?"Rune menurunkan tangan kanan, kemudian memperlihatkan telapak tangan kiri dan mulai mengeluarkan petir yang membentuk sebuah busur.Ia pun meluncurkan panah, tetapi David dapat menghindarinya. Manusia garuda tersebut tertawa karena merasa jika tembakan Rune meleset, padahal tidak.Rune tersenyum, kemudian memancarkan petir dari panah yang telah menancap di pohon dan hal itu membuat David tersetrum.David segera melompat ke samping untuk menghentikan setruman itu. Rune membidik, kemudian menembakkan panah petir secara terus-menerus dengan kecepatan tinggi ke berbagai arah.Setelah melakukan itu, Rune pun berkata, "Sekarang jebakan sudah terpasang. Bergerak sedikit saja, maka kau akan tersetrum."David melihat setiap
Catly yang merasa khawatir pun langsung memikirkan cara untuk menghentikan makhluk itu. Dalam seketika ide datang dan ia pun mengajukan sebuah pertanyaan, "Apa kesalahan pohon ini sehingga kau melukainya?"Taro berhenti menebas, kemudian menatap Catly dan menodongnya menggunakan pedang sembari memberikan sebuah perintah, "Turunlah!""Bagaimana jika aku tidak mau?" Catly menunjukkan senyum termanis dan hal itu membuat Taro semakin marah, kemudian lelaki tersebut langsung menatap prajurit dan memberikan sebuah perintah, "Hei, lakukan sesuatu untuk menurunkan gadis itu!""Apa kau tidak bisa melakukannya sendiri? Dasar manja."Setelah mendengar perkataan itu, Taro berlari ke arah Rune dan menusukkan pedangnya. Lelaki yang dari tadi diam saja langsung melompat ke samping untuk menghindar."Beraninya melawan penonton. Dasar pengecut!"Taro membalikkan badan, kemudian tersenyum dan hal itu membuat Catly dan Rune merasa heran. Kentaur pun mengatakan, "Sepertinya kalian harus pergi dari sini."