Share

Sebuah Rahasia Besar

Detik demi detik berlalu. Dypta dan Tania menanti di luar dengan perasaan yang tidak bisa lagi dijabarkan dengan kata-kata. Berbagai pikiran buruk menjajah dengan liar tanpa bisa dikendalikan.

Setelah lelah menangis Tania akhirnya terkulai sambil menyandarkan kepalanya di pundak Dypta. Dypta mengusap lengan gadis itu tanpa suara. Ia juga lelah dengan pikiran yang memengaruhinya.

Namun, keduanya tak henti berdoa untuk keselamatan Audry serta anak dalam kandungannya.

"Kalo Kakak capek Kakak boleh istirahat di rumah," ujar Dypta sambil mengusap lagi lengan Tania.

"Tata di sini aja, Om, Tata nggak mau pulang." Gadis itu bersikeras untuk bertahan di sana. Ia tidak akan meninggalkan rumah sakit sebelum memastikan sendiri keadaan ibu dan adiknya.

"Nggak apa-apa, Kak, biar Om sendiri di sini. Kakak pasti capek," ucap Dypta pengertian.

"Tata nggak akan pulang sebelum tahu keadaan Mommy, Om." Tania bersikukuh tak ingin pergi.

"Ya udah. Kita tunggu sama-sama ya, semoga operasinya cepat selesai.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status