Share

Bab 726

Penulis: Daun Jahe
Ekspresi Javier tampak datar, tetapi matanya bersinar sengit saat bertanya, "Kamu menyentuh putriku?"

"Sa ... saya nggak melakukan itu, Tuan. Ini hanya salah paham. Saya hanya ingin memberi bimbingan untuk Jessie. Putra Anda yang bertindak terlalu ekstrem," kilah Jason.

Binar mata Javier menggelap. Meski dia hanya menatapnya tanpa berkata apa-apa, itu sudah cukup untuk membuat Jason bergidik.

Jerry membalas, "Kamu jelas-jelas menindas adikku!"

Jason berusaha menenangkan kepanikan di hatinya dan segera berkata, "Jerry, kamu nggak boleh memfitnah guru!"

Saat Jason masih berusaha membela diri, Claire yang terus diam mendadak tersenyum dan berkata, "Menurutku itu bukan kesalahpahaman."

Jason berujar, "Nyonya, Anda harus punya bukti sebelum bicara begitu."

"Ada buktinya, 'kan? Bukannya aku melihatmu di taman belakang pada hari rapat wali murid diadakan?" ujar Claire. Dia sengaja menyebutkan kejadian di taman belakang sekolah.

Hal ini membuat Jason terlihat gugup. Dia kira Claire tidak akan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Lie ALine
Kerennn. Bgt karakter javier ini !!
goodnovel comment avatar
Ruzana Zana
agak2nya kapan novel ini nak happy ending.. saya mau tgk kesudahannya dan mau baca novel2 lainnya.. selagi novel ini tidak abis, saya xakn berganjak pada novel lainnya.. sbb mmg setia pada satu..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 727

    Kepala sekolah mengatakan dirinya akan menyelidiki masalah ini dengan baik. Namun, jika George tidak datang, sepertinya masalah ini tidak akan terselesaikan dengan tuntas.Javier juga mengetahui hal ini. Sekarang, setelah kepala sekolah menunjukan posisinya, Javier pun berdiri dan berkata, "Aku akan menunggu jawaban yang memuaskan dari sekolah."Kepala sekolah membungkuk dan mengangguk. Dengan peluh membasahi punggungnya, dia berkata, "Jangan khawatir."Javier tetap tinggal di kantor untuk menangani masalah ini. Sementara itu, Claire membawa anak-anaknya keluar dari kantor bimbingan dan konseling sekolah.Jerry terus mengomel sepanjang jalan. Melihat itu, Claire mengusap kepalanya dan berkata, "Ibu senang kamu bisa melindungi adikmu, tapi memukul guru itu juga perbuatan yang salah."Setelah itu, Claire membungkuk dan menyentil dahi Jerry sambil melanjutkan, "Sudah memukul guru, kamu juga membuat keributan sampai seluruh sekolah tahu."Jerry mengusap dahinya dan berkata, "Bodoh amat. Di

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 728

    Candice agak terkejut saat mendengar George berhenti dari profesinya sebagai dokter forensik dan malah menjadi guru bahasa Inggris. "Dia benar-benar banting setir?"Claire memainkan pena di tangannya sambil berkata, "Aku juga baru tahu baru-baru ini."Candice menyandar ke sandaran kursi sofa dan berkata, "Aku sudah lama nggak mengontak George. Gimana kalau kita cari waktu untuk ngumpul?"Claire menyahut, "Kalau gitu, kita harus selesaikan masalahmu dulu. Bukannya Louis sudah menemukan bukti baru?"Candice mengambil bantal dan memeluknya sambil berkata, "Iya, dia menemukan bukti baru."Claire memegang dagu Candice dengan satu tangan dan tersenyum tipis. "Kalau begitu, kamu harus berterima kasih padanya. Dia sudah bersusah payah menyelidiki ini dan itu demi kamu. Aku nggak percaya kalau bilang dia nggak tertarik padamu."Candice menyahut dengan ekspresi aneh, "Dia tertarik padaku? Kamu bercanda, ya?" Mana mungkin Louis menyukainya? Paling-paling, pria itu hanya membantunya karena terikat

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 729

    Keesokan harinya, kota diselimuti hujan. Angin musim gugur yang dingin dan rintik hujan bertiup di luar jendela mobil. Hujan yang turun menyebabkan kabut, mengaburkan pemandangan jalanan.Sebuah mobil berhenti di luar gerbang rumah sakit. Claire meraih payung dan membukanya sambil keluar dari mobil. "Paman Fendra!""Makasih sudah repot-repot menjemputku di hari hujan," ujar Fendra sambil mengambil payung dari tangan Claire."Nggak masalah." Claire melirik arlojinya dan berkata, "Aku sudah memesan ruang privat di restoran. Tante Bianca seharusnya sudah di sana."Fendra mengangguk. Sambil memegang payung, dia memasuki mobil bersama Claire. Setelah tiba di restoran, pelayan membawa mereka ke ruang privat yang telah dipesan. Di dalam, Bianca sudah duduk menunggu mereka.Claire segera masuk dan berkata, "Tante Bianca, maaf membuatmu menunggu lama."Bianca perlahan berdiri dan berkata sambil tersenyum, "Sekarang lagi hujan, wajar saja kalau kalian sedikit terlambat."Setelah Bianca dan Fendr

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 730

    Mario melirik Fendra yang duduk di sebelah Bianca. Kemudian, dia berkata dengan nada mengejek, "Kenapa? Kamu kira dengan bercerai, ada pria lain yang akan tertarik pada wanita bekas sepertimu?"Fendra berujar dengan raut muram, "Pak Mario, walaupun Bu Bianca adalah mantan istrimu, kamu nggak sepatutnya menghina dia seperti ini. Apa jangan-jangan ini sifat asli pria dari keluarga prestisius?"Wajah Mario menjadi masam mendengar sindiran ini. Dia berkata, "Siapa kamu? Beraninya kamu mengataiku!"Bianca memahami temperamen Mario dengan baik. Lantaran khawatir pria itu akan berbuat kasar, dia pun berkata, "Mario, kalau kamu mau membuat masalah, keluarlah!""Huh! Sekarang, kamu mau melindungi dia?" Mario sama sekali tidak mau mengalah. Dia menghampiri Fendra dan meraih kerah bajunya seraya berkata, "Kalau kamu ingin membela wanita ini, lihat dulu apa kamu mampu melakukannya."Fendra membalas tatapan Mario tanpa takut dan berkata, "Apa Pak Mario ingin menghajarku?"Wajah Bianca memucat cemas

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 731

    Mario menarik napas dalam-dalam. Kehadiran Cahya membuatnya sulit bergerak. Alhasil, dia hanya berkata, "Aku nggak mencari masalah.""Kalau gitu, kenapa Ayah membawa orang-orang ini ke sini?" ujar Hardy sambil menunjuk para pengawal Mario. Pada mereka, Hardy berkata, "Apa yang kalian lakukan? Cepat lepaskan Paman Fendra! Jangan harap kalian bisa menyentuh siapa pun di sini!"Para pengawal memandang Mario dengan ragu. Melihat Mario mengibaskan tangan dengan tidak sabar, mereka pun mundur.Mario berkata dengan ekspresi masam, "Ikut aku pulang."Hardy menyilangkan tangannya dan membalas, "Pulang ya pulang saja. Pokoknya, aku tetap akan memberi tahu Kakek.""Kamu ...," ujar Mario sambil mendelik pada Hardy.Hardy mengabaikan ayahnya. Dia langsung menghampiri Cahya dan berkata, "Kak, aku serahkan ibuku padamu, ya."Cahya mengangguk. Setelah sampai ke pintu, Hardy menoleh pada Claire. Dia tersenyum dan melambai padanya sambil berkata, "Peri Kecil, ingatlah untuk mengajakku kalau lain kali ad

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 732

    Di rumah sakit, tetesan air dari atap mengalir ke tanaman yang ada di jendela. Aditya yang duduk di sofa sedang melihat album foto dengan perasaan sedih. Putrinya dicelakai dan menjadi lumpuh total. Aditya terus menjaga putrinya dan menunggu selama 10 tahun, entah sampai kapan penantian ini akan berakhir.Louis yang berdiri di depan pintu mengetuk pintu. Aditya meletakkan album foto dan bertanya dengan suara serak, "Kamu siapa?"Louis menjawab, "Aku Louis."Aditya yang kebingungan bertanya lagi, "Tuan Louis? Ada apa Tuan Louis mencariku?"Louis melihat orang yang berbaring di ranjang seraya menyahut, "Hari ini aku bawa seseorang datang untuk menemuimu."Aditya tidak mengerti ucapan Louis. Kemudian, Louis menyuruh pengawal membawa orang itu masuk. Orang tersebut adalah pria tua yang berusia 60 tahun. Aditya tidak mengenal pria tua itu sehingga berkata, "Dia ...."Louis menimpali, "Dia itu penjaga di Universitas Ottora, tapi sudah pensiun. Dia tahu tentang masalah anakmu."Aditya langsun

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 733

    Louis menyipitkan matanya. Pria tua menyaksikan kejadian itu dan melihat wajah Naomi, tetapi tidak melihat tampang pelakunya. Ketika Candice dituduh sebagai pelaku, pria tua itu juga tidak mengetahui hal ini.Louis menyuruh pengawal untuk mengantar pria tua keluar, lalu menghampiri Aditya dan berkata, "Pak Aditya, Candice bukan pelaku yang mencelakai anakmu. Candice juga kehilangan pencapaian yang dia banggakan dalam bidang musik karena anakmu. Mengenai pelaku itu, aku pasti akan membantumu menemukannya. Aku hanya berharap kamu bisa memberi Candice kesempatan lagi."Dua hari kemudian, Aditya mengunggah pernyataan tentang masalah Candice di Twitter. Sepuluh tahun yang lalu, bukan Candice yang mendorong murid lain di Universitas Ottora. Aditya juga merupakan ayah dari korban, jadi banyak netizen yang terkejut ketika melihat unggahan ini.[ Ternyata Candice menjadi kambing hitam selama 10 tahun, kasihan sekali. ][ Aku pernah mendengar kasus di Universitas Ottora, dulu aku pikir itu cuma

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 734

    Javier meraih bahu Claire dan menghibur, "Jangan khawatir, berikan nomor telepon Candice kepadaku. Biar aku selidiki lokasinya dan kamu yang kabari Roger."Claire mengangguk. Dia menghubungi Roger sekalian mengabari Louis. Sementara itu, Javier yang duduk di samping segera menyelidiki lokasi Candice dengan laptopnya. Javier berujar, "Dia ada di Jalan Dorsea."Di suatu tempat di Jalan Dorsea, Candice yang disiram air dingin seketika sadar. Jaket yang dikenakan Candice basah sehingga menempel di tubuhnya. Candice yang kedinginan terbatuk-batuk, dia juga menyadari kedua tangannya diikat sehingga dirinya tidak bisa bergerak.Tiba-tiba, terdengar suara yang familier. "Akhirnya kamu sadar juga."Candice tertegun, lalu memandang wanita di depannya dengan tubuh gemetaran. Ternyata orang ini adalah Freda.Suara Candice agak serak dan dia segera mengamati sekeliling. Kelihatannya, ini adalah lantai sebuah gedung yang belum direnovasi. Dindingnya hanya dilapisi semen, bahkan besi betonnya juga te

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2757

    Seperti kata pepatah, setiap kerugian pasti akan disertai dengan keuntungan. Lagi pula, dari dermaga itu, Keluarga Amkasa hanya akan mendapat pemasukan dari biaya singgah kapal dagang Organisasi Naga.Sekarang, setelah kaki putra Sorox patah akibat dipukul oleh Anton, Keluarga Amkasa sama sekali tidak menunjukkan respons apa pun, itu berarti mereka telah sepenuhnya menyinggung Sorox.Jangan harap mereka bisa berbisnis seperti biasa di masa depan. Bahkan, Organisasi Naga mungkin akan menjadi musuh Keluarga Amkasa. Meskipun mereka tidak lagi menggunakan dermaga Keluarga Amkasa, mereka tetap bisa membuka jalur baru dengan cara mereka sendiri.Pada akhirnya, Keluarga Amkasa justru mempersempit jalan mereka sendiri hanya demi mempertahankan keuntungan kecil ini.Yogi membalikkan kepalanya untuk melihat Dessy. “Ayo, kita pergi.”“Yogi, sebenarnya apa maksudmu? Sebenarnya kamu mau bantu atau tidak!” jerit Febri.Tanpa menoleh, Yogi berkata, “Tunggu kabar saja.”Kemudian, Yogi meninggalkan tem

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2756

    Pada saat ini, pengurus rumah bergegas ke dalam rumah. “Tuan, ada yang melapor, katanya mereka melihat Tuan Yogi di dalam kota.”Benny spontan berdiri. “Apa benar?”Apa Yogi telah kembali?“Iya, dia lagi berada di Kediaman Keluarga Tanoto.”Ketika mendengar Yogi pergi ke Kediaman Keluarga Tanoto, Benny langsung menggebrak meja. “Begitu pulang, malah langsung ke Kediaman Keluarga Tanoto, sepertinya dia benar-benar tidak menganggap dirinya sebagai bagian dari Keluarga Amkasa!”Sekarang Febri sangat panik. Dia hanya berharap putranya bisa kembali. “Suamiku, berhubung dia sudah kembali, biarkan dia pergi tebus Anton. Bukannya Yogi itu anak sulungmu? Sekarang nyawa Anton sangat penting!”Kening Benny berkerut. Tangannya dikepal erat.Tidak lama kemudian, Yogi dan Dessy berada di halaman luar. Begitu Benny melihat kepulangannya, Benny pun terbengong sejenak. Ekspresinya seketika berubah muram. “Bukannya kamu tidak bersedia untuk pulang?”Tidak terlihat ekspresi apa pun di wajah Yogi. “Kalau

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2755

    Shawn kelihatan tidak senang.Tobias tersenyum. “Kata siapa kaki Yogi akan dipertaruhkan? Daripada Sorox membuat Anton cacat, lebih baik Yogi turun tangan sendiri saja.”Shawn terbengong sejenak. “Suruh Yogi turun tangan sendiri?”Tobias mencondongkan tubuhnya ke depan. “Sekarang satu kaki Jomin sudah dipatahkan, tapi nyawanya baik-baik saja. Setelah istirahat selama setengah tahun, dia masih bisa turun dari ranjang dan berjalan secara normal. Aku dengar-dengar Sorox sangat sadis, tapi sekarang dia hanya mengancam Keluarga Amkasa untuk mengalah dengan Jomin. Kenapa dia tidak turun tangan?”Shawn kembali terbengong. “Apa maksudmu, Sorox punya maksud lain?”Tobias menuang air ke dalam gelasnya. “Sorox adalah seorang penguasa lokal di Miamar yang memiliki kekuasaan besar. Bisnis yang dia jalankan tidak bersih dan asal-usulnya juga tidak jelas. Selain itu, barang-barang mereka biasanya dikirim melalui jalur air, yang mana harus melewati wilayah Keluarga Amkasa.”“Lagi pula, nyawa Jomin tid

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2754

    Latar belakang keluarganya Intan terlalu kuat, membuatnya kesulitan untuk mengangkat kepala di depan orang lain. Setahun setelah kematian Intan, Benny menikah lagi. Keluarga Intan memakinya sebagai orang yang tidak tahu berterima kasih, tapi dia tetap menahannya. Namun, Shawn justru memaksanya menyerahkan Keluarga Amkasa kepada Yogi.Semakin ditekan, Benny semakin tidak mau berkompromi. Benny hanya ingin membuktikan kepada Shawn bahwa tanpa keluarganya dan tanpa putranya, Yogi, Keluarga Amkasa tetap bisa berkembang pesat.Namun, kali ini Anton malah dihadapkan dengan masalah serius. Jika bukan demi Anton, mana mungkin Benny bersedia merendahkan dirinya untuk mencari Yogi?Febri menarik tangannya. “Jadi, apa Yogi setuju? Dia juga anakmu. Bagaimanapun juga, dia tidak akan menolak, ‘kan? Yang terpenting, kita harus suruh Yogi membawa Anton pulang.”“Setuju?” Benny menepis tangan Febri, lalu berkata dengan gusar, “Kalau kamu bisa mengurus Anton kesayanganmu, apa mungkin dia akan melakukan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2753

    Yogi menurunkan kelopak matanya. “Pak Guru sudah berbudi terhadapku dan juga sangat memprioritaskanku. Seumur hidupku, aku tidak akan mengecewakan harapan Pak Guru. Kalau tidak, aku, Yogi, akan mati dengan mengenaskan.”Kemudian, Yogi melangkah mundur selangkah, lalu berlutut. Saat dia hendak bersujud untuk menyembah Tobias, Tobias langsung memapahnya. “Berdirilah, anak laki-laki jangan sembarangan berlutut. Aku merasa tidak cocok untuk mengatakan hal seserius ini dengan berlutut.”Yogi mengangkat kepalanya untuk menatap Tobias. “Pak Guru.”Tobias memapahnya untuk berdiri. “Panggil aku Ayah saja.”Yogi tersenyum. “Ayah.”“Patuh.” Tobias mengangguk dengan puas sembari menatapnya. “Besok aku dan Dessy akan temani kamu untuk pulang ke Yasia Tenggara.”“Ayah, aku bisa pulang sendiri.”“Tidak boleh. Kalau aku tidak berada di sana, orang-orang itu pasti akan menindasmu. Sekarang kamu itu putraku, aku mesti membelamu.”Devin dan yang lainnya ikut tersenyum. Mereka sungguh gembira atas masalah

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2752

    Yogi tersenyum. “Sekarang sudah tidak tergolong benci.”“Semua ini juga bukan tergantung kemauanmu. Yogi, selama masih ada darah Keluarga Amkasa di dirimu, kamu mesti pulang bersamaku!”Benny langsung melayangkan perintah kasar. Meskipun dengan diculik, dia juga tidak akan mengizinkan Yogi menolak permintaannya.Devin dan yang lain juga tidak tinggal diam. Mereka takut orang-orang itu akan membawa Yogi secara paksa.Pada saat ini, Tobias yang berjalan dengan menopang tongkat dan juga dipapah Dessy berjalan ke dalam. Salah satu tangannya diletakkan di belakang punggung sembari memegang tasbih. “Lho, pagi-pagi malah sudah seramai ini. Ternyata Pak Benny juga lagi di sini.”Langsung terlukis ekspresi tidak bersahabat di atas wajah Yogi. “Pak Tobias, kenapa kamu juga ada di ibu kota?”“Ariel sedang berada di ibu kota. Tentu saja aku juga mesti bersamanya. Hari ini aku kepikiran untuk melihat muridku. Siapa sangka aku akan bertemu kamu di sini.”Tobias menunjukkan senyuman bersahabat. Dia m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2751

    Gerakan Hiro berhenti. Dia mengangkat kelopak matanya. “Kenapa kamu bertanya seperti ini?”Emilia menggaruk wajahnya. “Kamu sudah tinggal lama di penginapan ini, apalagi kamu juga sudah akrab dengan orang-orang di penginapan. Tiba-tiba kamu mau pergi, mungkin mereka akan nggak merelakanmu.”Tiba-tiba Hiro tertawa. “Terkadang aku masih akan kembali.”“Ah … begitu, ya?” Emilia tertawa canggung.Hiro melihat ke sisi Kiumi. “Kalau begitu, malam ini Kiumi tidur di tempatku saja.”Emilia mengangguk. “Oke, kalau begitu, aku nggak ganggu waktu istirahatmu lagi.”Emilia membalikkan tubuhnya untuk meninggalkan tempat. Langkah kakinya sangat cepat ketika menuruni tangga. Kebetulan dia bertemu dengan Mike, dia pun merasa kaget. “Bos?”Ketika Mike tidak melihat Kiumu, dia tahu apa yang telah Emilia lakukan. Mike spontan tersenyum. “Kenapa kamu malah merasa gugup? Apa kamu tidak merelakan kepergiannya?”“Nggak, ah!”“Sudahlah, aku sudah kenal lama sama kamu, apa mungkin aku tidak memahamimu? Apa kam

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2750

    Orang yang berada di tepi menelepon polisi. Dia sekalian mengulurkan bantuan menarik mereka ke pinggir danau.Emilia segera berjalan ke belakang Hiro. Hiro membantu pria itu untuk melakukan CPR. Beberapa saat kemudian, pria itu terbatuk-batuk dan memuntahkan air. Kali ini, dia baru siuman.Setelah melihat kondisi ini, Emilia pun langsung menghela napas lega.Polisi juga segera tiba di lokasi. Setelah orang-orang di sekitar memahami kondisi, dia berjalan ke hadapan Hiro. “Permisi, Tuan, bisa ikut kami untuk melakukan catatan?”Hiro mengangguk.Di dalam kantor polisi, Emilia sedang menunggu di koridor. Ketika melihat Hiro keluar setelah memberi catatan, Emilia berjalan mendekatinya. “Apa kamu baik-baik saja? Gimana kalau kita kembali ke penginapan buat ganti baju?”Hiro membalas, “Oke.”Setelah kembali ke penginapan, Mike merasa bingung ketika mendengar kabar ada orang bunuh diri. “Kenapa malah bunuh diri?”“Siapa juga yang tahu? Mungkin dia lagi ada masalah, merasa tidak pantas untuk hi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2749

    Bukannya Ariel tidak ingin menggendong anak-anak, tetapi ayahnya dan Jodhiva tidak mengizinkannya. Tobias takut Ariel tidak bisa mengendalikan tenaganya, nantinya malah akan menyakiti anak-anak ….Dacia pun tertawa. “Aku mengerti. Tapi semuanya juga bukan masalah. Kamu mesti lebih banyak istirahat pada tiga bulan pertama. Selain memberi ASI, biasanya cuma perlu tiduran saja.”Ariel mengedipkan matanya. “Ternyata orang yang sudah jadi ibu lebih berpengalaman.”Jerremy dan Dacia tinggal beberapa saat sebelum meninggalkan tempat. Ariel berjongkok di samping ranjang bayi sembari menatap kedua bocah. Dia menggunakan jari tangannya untuk menoel pipi mereka. Rasanya empuk sekali. Kulit anak-anak memang lembut.“Kenapa tidak pakai sepatu?” Entah sejak kapan Jodhiva berdiri di depan pintu. Ariel pun menoleh dan berkata, “Aku datang untuk lihat anak-anak saja.”Jodhiva mengambil sandal, lalu meletakkannya di hadapan Ariel. “Dipakai. Kamu lagi masa nifas, jangan sampai masuk angin.”Ariel memakai

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status