Javier menggendong Claire duduk di atas meja, lalu menempelkan keningnya di atas kening Claire. “Apa aku gampang diajak kompromi?”Claire memeluk pinggangnya, lalu mengecup Javier. “Gimana kalau aku bayar dengan tubuhku?”Javier langsung menunjukkan wajah serius. “Sepakat!”Pagi harinya.Cahaya matahari masuk dari celah gorden menyilaukan Claire yang sedang tertidur. Claire mengulurkan tangannya ke samping ranjang, tetapi tidak ada orang disampingnya. Dia spontan menyadarkan dirinya, lalu terdengar suara ketuk keyboard di ujung sana.Claire berusaha melebarkan matanya. Dia juga tidak tahu kapan Javier terbangun. Sekarang dia sedang mengutak-atik ponsel dengan sangat fokus.Claire melirik jam di atas nakas. Sekarang baru jam tujuh pagi saja. Saat Javier mengangkat cangkir kopi, dia baru menyadari Claire sudah bangun. Senyuman di wajahnya terlihat sangat lembut. “Kenapa kamu bangun sepagi ini? Apa aku sudah membangunkanmu?”Claire memeluk bantal. Jujur saja, dia memang masih mengantuk sa
Dapat diketahui bahwa Javier terus menatap layar monitornya. Claire pun mendengus. “Sepertinya kamu sangat tertarik dengan video ini?”Javier merasa tidak berdaya. “Apa bagusnya melihat orang lain, aku juga bukan ….” Sambil berbicara, ujung bibir Javier melengkung ke atas. Dia mengangkat-angkat dagu Claire. “Kita juga bisa melakukannya.”Wajah Claire seketika merona.Javier tidak menggodanya lagi. “Sudahlah, aku lagi melihat apa ada video yang kamu cari.”Claire memalingkan kepalanya dengan perlahan. Video yang mencolok mata itu sudah ditutup oleh Javier. Saat ini, dia sedang membuka sebuah video yang sudah disimpan dari beberapa tahun lalu.Tetiba Claire menegakkan tubuhnya. Orang di dalam video itu tak lain adalah Cherry. Video ini memang sudah direkam sejak beberapa tahun lalu, tapi perubahan wajah Cherry tidaklah besar.Cherry ditindih seorang lelaki di atas ranjang. Dia berusaha keras untuk meronta. Video hanya berdurasi sekitar dua menit. Di bagian belakang, tampak Cherry menanca
Mario mendorong Karen. Dia pun merasa syok. “Mario ….”Mario mengeluarkan sebatang rokok, lalu memasukkannya ke dalam mulut dan menyalakannya. “Meskipun aku menikahimu, Keluarga Chaniago juga tidak akan menerimamu. Karen, kamu seharusnya tahu masalah ini.”Senyuman di wajah Karen langsung menjadi kaku. “Jadi, kamu lagi membohongiku?”Mario juga kehilangan kesabarannya. “Aku telah memberimu vila, mobil, dan uang. Apa kamu masih belum puas?”Pundak Karen seketika gemetar. Dia yang berumur 25 tahun bersama dengan Mario yang berumur 48 tahun. Dia telah menjadi simpanan dalam lima tahun ini. Untuk apa Karen melakukan semua ini?Tentu saja demi menjadi istri Mario! Demi membalas dendamnya kepada Keluarga Martini! Namun apa hasil yang didapatnya? Karen merasa sangat emosional. “Mario, apa kamu lagi mempermainkanku?”Mario menampar Karen hingga terjatuh ke lantai. “Kamu hanyalah simpananku. Kamu tinggal di rumahku dan menggunakan uangku. Apa kamu pantas memintaku untuk melakukan apa yang kamu
Bianca terkejut menatap Mario dengan tatapan tidak percaya. Mario mencekik lehernya, lalu bertanya, “Demi bercerai denganku, kamu malah mengekspos hubunganku dengan Karen?”Tetiba Bianca tertawa. “Kamu merasa semua ini perbuatanku?”Mario juga tidak berbicara. Saat ini, seorang wanita masuk bersama dua pengawal. Wanita itu tak lain adalah Cherry.Ketika Karen melihat Cherry, dia pun tertegun. “Shelly?”Shelly adalah nama Cherry sebelum dia mengganti namanya. Karen sangat familier dengan wajah wanita ini. “Kamu sudah kembali?”Tentu saja Mario tahu Shelly adalah putri dari Keluarga Martini. Hanya saja, dia sungguh tidak menyangka wanita ini akan muncul di rumahnya. Menyadari Mario sedang di rumah, Cherry juga tidak merasa takut. Dia pun berkata pada Mario, “Aku dengar-dengar Pak Mario lagi menyelidiki pelaku yang mengekspos gosip kalian?”Mario spontan tersenyum menyeringai. “Sepertinya kamu tidak punya waktu luang untuk ikut campur dalam masalah ini?”“Kenapa nggak?” Cherry tersenyum
Dari tadi Karen terus menggenggam ponselnya. Dia bahkan tidak mengizinkan Mario untuk menyentuh ponselnya. Sebab, ada “rahasia” yang tidak boleh diketahui orang lain di dalamnya.Sebelumnya Karen juga sempat berpikir. Jika Mario tidak bersedia untuk menikahinya, dia akan mengekspos rahasia di dalam ponselnya. Jika rencana Karen hancur, dia juga tidak akan membiarkan Mario hidup tenang.Hanya saja, bagaimana Cherry bisa mengetahui video itu?Menyadari ekspresi gugup di wajah Karen, Cherry pun percaya dengan omongan Claire. Ternyata memang ada video yang akan digunakannya untuk mengancam Mario.Mario juga tidaklah bodoh. Tentu saja dia menyadari ada yang menjanggal dalam masalah ini. Dia memerintah Karen untuk mengeluarkan ponselnya. Namun, Karen bersikeras tidak menyerahkannya.Cherry menyuruh pengawal untuk menahan Karen ke lantai. Karen tak berhenti meronta. “Shelly, sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan? Kalau kamu tahu ada sesuatu di ponselku, apa kamu nggak takut ….”Omongan Karen
Berita selingkuh Mario dengan Karen diekspos oleh Cherry. Dia juga sengaja memberi alamat Vila Ohora kepada Bianca, memberitahunya bahwa Mario sedang di sana. Apa dia hanya menyuruh Bianca datang untuk menyaksikan “pertunjukan”?Cherry tersenyum. “Aku nggak punya maksud lain. Aku hanya ingin kamu melihat wajah asli mereka, biar kamu bisa mempertimbangkan apakah pilihanmu untuk bercerai itu benar atau nggak?”Bianca tertegun sejenak.Cherry melanjutkan, “Karen ingin menikah dengan Mario demi bisa menjadi bagian dari Keluarga Chaniago. Keluarga Chaniago nggak akan menyetujuinya. Aku juga nggak akan membuat impiannya tercapai. Kamu juga sudah melihat nasibnya. Mario nggak berencana untuk menikahinya. Jika nggak terjadi masalah ini, mungkin Karen akan tetap menjadi simpanan Mario. Hubungan mereka nggak akan berakhir.”Bianca sudah memantapkan dirinya untuk bercerai. Dia juga telah memahami maksud ucapan Cherry.Seandainya tidak terjadi masalah ini, Mario pasti masih menghidupi simpanannya
Candice menatap mereka berdua. “Mantan pacarnya Louis itu supermodel yang cukup terkenal, namanya Chelsea Lukito. Ayahnya adalah direktur dari Agensi Majestik.”Claire tertegun sejenak. Chelsea? Nama ini terdengar sangat familier. Dia pun bertanya, “Dia itu model internasional yang sering muncul di Pertunjukan Mode Sierra?”Candice mengangguk.Tetiba Claire tersenyum. “Oh aku tahu, dia itu duta merek Perusahaan Luxury Negara Shawana. Sembilan tahun lalu, aku sempat beberapa kali ketemu dia di Negara Shawana. Dia memang cantik.”Candice menjulingkan matanya. “Kenapa dunia ini sempit sekali?”Cherry meletakkan tangan di atas pundak Candice. “Candice, kamu jangan putus asa. Padahal dia secantik itu, dia malah putus sama Tuan Louis. Bisa jadi Tuan Louis nggak suka tipe cewek seperti itu?”Candice meliriknya sekilas. “Kalau nggak suka tipe cewek seperti itu, apa mungkin mereka pacaran selama enam tahun?”“Enam tahun?” Cherry merasa kaget. “Kalau sudah pacaran selama itu, bukankah mereka seh
Candice segera berdiri sembari membungkus tubuhnya dengan mantel, lalu berlari ke sisi mobil. Dia membuka pintu, lalu duduk samping bangku pengemudi, bergegas memasang sabuk pengaman. “Kak Cahya, kamu baik sekali. Aku tahu kamu pasti nggak bakal biarin aku be ….”Saat Candice memalingkan kepalanya melihat lelaki di bangku pengemudi, senyuman di wajahnya seketika terkaku. “Kenapa malah kamu?”Candice menoleh ke baris belakang, tapi tidak ada siapa pun di sana. Louis dapat mencium bau alkohol yang menyengat dari si wanita. Dia segera membuka jendela mobil. “Kakakmu tidak ada waktu untuk meladenimu.”“Kak … Kak Cahya yang suruh kamu ke sini?” Candice merasa syok. Padahal Cahya menyetujui dengan sangat cepat, tapi dia malah tidak datang!Kakak sepupu seperti ini … haish … dibuang saja!Louis tidak menjawab.“Lebih baik aku suruh ayahku untuk bukain pintu saja.” Candice melepaskan sabuk pengamannya. Saat dia hendak membuka pintu mobil, tiba-tiba Louis mengunci pintu. Candice yang tidak bisa