Share

Bab 679

Penulis: Daun Jahe
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-03 18:00:01
Candice segera berdiri sembari membungkus tubuhnya dengan mantel, lalu berlari ke sisi mobil. Dia membuka pintu, lalu duduk samping bangku pengemudi, bergegas memasang sabuk pengaman. “Kak Cahya, kamu baik sekali. Aku tahu kamu pasti nggak bakal biarin aku be ….”

Saat Candice memalingkan kepalanya melihat lelaki di bangku pengemudi, senyuman di wajahnya seketika terkaku. “Kenapa malah kamu?”

Candice menoleh ke baris belakang, tapi tidak ada siapa pun di sana. Louis dapat mencium bau alkohol yang menyengat dari si wanita. Dia segera membuka jendela mobil. “Kakakmu tidak ada waktu untuk meladenimu.”

“Kak … Kak Cahya yang suruh kamu ke sini?” Candice merasa syok. Padahal Cahya menyetujui dengan sangat cepat, tapi dia malah tidak datang!

Kakak sepupu seperti ini … haish … dibuang saja!

Louis tidak menjawab.

“Lebih baik aku suruh ayahku untuk bukain pintu saja.” Candice melepaskan sabuk pengamannya. Saat dia hendak membuka pintu mobil, tiba-tiba Louis mengunci pintu. Candice yang tidak bisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
waduh bisa salah paham ntar tu pelayannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 680

    Louis menutup pintu kamar.Pelayan pun terpaku di tempat. Dia sedang ragu apakah dia harus memberi tahu masalah ini kepada Nyonya Liliana atau tidak?Candice membalik tubuhnya sembari menggaruk pipinya. Dia juga sedang bergumam saat ini.Louis duduk di samping ranjang, lalu meletakkan sup pereda mabuk di atas nakas. “Candice,” panggil Louis sembari melihatnya.Candice masih tidak menyadarkan diri. Louis menepuk-nepuk pundaknya. “Hei, bangun.”“Emm … jangan ribut.”Candice mengayunkan tangannya untuk menepis tangan Louis. Saking kuatnya, dia tak sengaja menarik satu kancing kemeja Louis hingga terlepas.Kancing bergulir di kolong ranjang. Louis menahan pergelangan tangannya. “Candice, kamu ….”Namun saat ini Candice sudah mabuk hingga tidak menyadarkan diri. Dia juga sedang tidur dengan pulasnya. Ketika melihat wajah yang begitu dekat dengan dirinya, entah kenapa Louis malah menelan air liurnya.Louis segera berdiri. Dia berusaha untuk menenangkan dirinya, baru meninggalkan kamar.Pagi

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-03
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 681

    Louis menaruh mangkuk ke atas meja, lalu menyeka sudut mulutnya dengan saputangan. "Ibu yakin mau melakukan itu?" tanya Louis.Saat Liliana hendak menjawab, tiba-tiba terdengar suara seseorang berteriak dari lantai atas, "Louis, bajingan kamu!" Candice berlari ke lantai bawah dengan marah, bahkan tanpa repot-repot memakai sepatunya. Dia menangis heboh tadi malam sehingga matanya masih bengkak. "Bukannya aku memintamu untuk mengantarku ke hotel? Kenapa kamu membawaku ...."Begitu melihat bahwa selain Louis, juga ada Liliana dan pembantu di bawah, Candice terkejut dan hampir terhuyung jatuh.Liliana tertegun, lalu menggumam, "Candice ...?"Candice tersenyum kaku. Matilah! Liliana pasti akan salah paham padanya!....Di Perusahaan Soulna, Claire sedang menggambar sketsa di kantor ketika pesan dari Javier muncul di ponselnya.[ Jangan lupa soal rapat wali murid besok. ]Claire mencibir dan segera menjawab.[ Mana mungkin aku lupa? ]Javier membalas.[ Takutnya kamu terlalu sibuk dan lupa,

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-03
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 682

    Claire menajamkan mata ke arah mereka, dia merasa sosok pria itu agak familier. Setelah sekelompok orang itu naik ke lantai atas, Claire baru mengenalinya. Mungkin karena pria itu mengenakan jas, jadi Claire tidak langsung mengenalinya. Pria itu adalah Hardy.Setelah tiga tahun tidak berjumpa, pembawaan Hardy menjadi lebih tenang dan auranya lebih kuat. Dia tampak lebih matang sekarang.Hardy pun berkata dengan nada terkejut saat melihat Claire, "Peri Kecil?"Charine tertegun, lalu mengikuti arah pandang Hardy dan melihat Claire."Hai, Hardy. Sudah lama kita nggak ketemu." Claire memperkenalkan Nyonya Gina dengan ramah, "Nenek, dia Hardy, anaknya Mario."Gina mengangguk dan tersenyum pada Hardy. Hardy tampak lebih dewasa saat dia diam. Namun, begitu buka mulut, dia seolah-olah kembali ke sosoknya tiga tahun lalu."Ini nenekmu?" Hardy mengangguk dan menyapa Gina dengan sopan, "Halo, Nenek."Gina berujar sambil tersenyum, "Aku pernah mendengar tentang tuan muda Keluarga Chaniago, tapi in

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-03
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 683

    Perusahaan Jeewan tidak hanya terkenal di industri perhiasan, tetapi juga di kalangan bisnis dan hiburan. Para bintang besar di industri hiburan bahkan berusaha keras untuk menyenangkan Gina supaya bisa menjadi duta perhiasan perusahaannya. Tadinya, Gina bahkan meremehkan Javier dan Keluarga Kenata, jadi mengapa dia harus gentar pada Keluarga Jetmadi?Sebenarnya, bukan latar belakang Gina yang kuat, tetapi karakternya yang hebat. Sejak dahulu, dia tidak pernah takut pada orang berkuasa. Dia lugas dan bertanggung jawab. Sosoknya waktu masih muda juga sangat tangguh. Siapa pun yang mengenal Gina dengan baik pasti menghormatinya.Melihat Charine terdiam, Gina melanjutkan tanpa ekspresi, "Guffin saja nggak berani bicara seperti itu di depanku. Anak muda sepertimu benar-benar angkuh!"Claire berkata sambil tersenyum, "Jangan marah, Nek. Nona Charine masih muda, dia pasti akan lebih hati-hati di masa depan."Hardy langsung mengabaikan Charine, lalu duduk bersama teman-temannya. Charine tetap

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-03
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 684

    Di Grup Angkasa petang itu, Javier menghampiri mobil yang dibawa Roger. Saat dia hendak masuk ke dalam mobil, seorang wanita di belakang memanggil namanya. Ketika menoleh dan melihat bahwa orang yang memanggilnya adalah Charine, wajahnya sontak berubah menjadi dingin. Berani sekali wanita ini mendatanginya lagi!Ekspresi Javier membuat Charine takut untuk mendekat. Namun, dia memberanikan diri untuk berkata, "Tuan Javier, tolong jangan salah paham dulu. Aku ingin menyampaikan sesuatu padamu.""Ada apa?" tanya Javier dengan nada dingin.Charine menyerahkan beberapa foto yang diambil Javier dengan ragu-ragu. Saat melihat foto-foto itu, tidak terlihat perubahan ekspresi apa pun di wajah Javier. Namun, sudut foto di tangannya diremas hingga berkerut.Charine berkata dengan hati-hati, "Tuan Javier, aku nggak bermaksud apa-apa. Itu foto yang diambil orang lain, aku cuma ingin memastikannya. Tentu saja, aku yakin kalau Nona Claire nggak mungkin mengkhianatimu."Aura Javier tiba-tiba menjadi d

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-03
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 685

    Claire menatap Javier dan bertanya, "Apa kamu percaya pada foto-foto ini?"Javier membalas dengan sorot mata yang kian dingin, "Aku tanya ke mana kamu pergi, tapi kamu tidak jujur padaku."Claire mendekat dengan ekspresi tenang seraya berkata, "Jadi, menurutmu foto-foto itu asli? Menurutmu aku selingkuh?"Keheningan Javier menunjukkan jawabannya. Claire menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan emosinya. Setelah itu, dia baru menjelaskan, "Aku pergi minum teh dengan Nyonya Gina hari ini. Soal pria di foto itu, kamu juga mengenalnya. Aku nggak sengaja bertemu dengannya di lapangan golf. Aku cuma berteman dengannya."Melihat Javier hendak melangkah pergi, Claire perlahan menambahkan, "Javier, terserah kamu mau percaya atau nggak."Langkah Javier terhenti sejenak. Kemudian, dia meninggalkan ruang kerja tanpa menoleh lagi. Claire berjongkok dan memungut foto-foto itu sambil tersenyum sendu. Apa boleh buat, siapa pun tidak mungkin bisa tenang setelah melihat foto-foto seperti itu. Belum l

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-04
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 686

    Semua ejekan orang-orang terdengar di telinga Charine. Wajahnya memerah karena naik pitam. Jelas-jelas dia tidak pernah melakukan hal seperti itu. Namun, mengapa wanita paruh baya ini mengetahui nama dan identitasnya?Sebelum wanita paruh baya itu sempat bereaksi, Charine menyelinap masuk ke dalam mobil. Alhasil, wanita paruh baya itu bangkit dan memukul jendela mobil sambil berseru, "Mau kabur ke mana? Keluar kamu! Dasar jalang!"Namun, mobil itu langsung melaju pergi dan orang-orang yang menonton keramaian perlahan bubar. Setelah itu, wanita paruh baya itu berjalan ke sudut gang dan menerima sejumlah uang dari Izza.Wanita paruh baya itu kegirangan saat melihat sekantong uang itu. "Makasih ya. Kalau ada tugas seperti ini lagi, ingatlah untuk memanggilku!" ujarnya.Setelah kembali ke mobil, Izza bertanya pada Claire yang duduk menonton kejadian tadi, "Nona, apa kita perlu menyebarkan berita ini?""Nggak perlu," jawab Claire sambil mengalihkan pandangannya. "Bakal ada orang yang menye

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-04
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 687

    Javier memiliki penampilan yang gagah serta wajah yang tampan sehingga membuatnya sangat menonjol di antara kerumunan. Sementara itu, Jerry juga memiliki wajah yang sangat mirip dengannya. Itu sebabnya, pemandangan di sekitar sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan mereka.Saat ini, Lisa mendekati Jessie dan berkata di dekat telinganya, "Jessie, kakakmu benar-benar tampan seperti ayahmu."Jessie sontak tertawa dengan riang, lalu berkata, "Tentu saja, aku nggak berbohong pada kalian, 'kan?"Kebanyakan teman sekelasnya belum pernah melihat orang tua Jessie. Kali ini, Javier dan Claire datang bersama-sama ke acara rapat wali murid. Jessie berniat menunjukkan orang tuanya kepada orang-orang yang menyebalkan itu.Saat ini, Jessie berlari ke arah Javier seraya memanggil, "Ayah ...."Javier pun meraih dan menggendongnya, lalu berkata, "Ayah tidak mengingkari janji, 'kan?"Jessie tampak menggeleng. Dia meraih leher ayahnya dan berkata dengan gembira, "Aku sangat senang karena Ayah bisa data

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-04

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2492

    Dacia sedang bertaruh. Dia bertaruh apakah kekasih Jane dan dua pria ini bodoh atau tidak? Sesuai dugaan, kekasih Jane menatapnya. “Jangan-jangan kamu sengaja bawa dia ke vilaku? Kalau terjadi apa-apa, kamu akan jadikan aku sebagai kambing hitam?”Jane meminta dicarikan teman pria untuk menghadapi seorang wanita. Dia pun memperkenalkan kedua teman prianya kepada Jane. Hanya saja, saat mereka menculik Dacia kemari, dia mengira Dacia akan bungkam.Namun, siapa sangka identitas suami wanita ini tidaklah sederhana. Ditambah lagi dengan ucapan Dacia tadi, dia mesti berpikir dua kali. Bagaimanapun, dia tidak ingin masa depannya hancur hanya karena seorang wanita.“Bukan. Sayang, kamu dengar penjelasanku. Dia sengaja lagi takuti kamu. Dia nggak berani ….”“Kalau kamu bodoh, kamu jangan anggap semua orang itu juga sama bodohnya dengan kamu. Apa kamu merasa kekasihmu bersedia mempertaruhkan nasibnya demi kamu? Keuntungan apa yang bisa kamu datangkan untuk kekasihmu?”Usai berbicara, Dacia meli

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2491

    Kekasih Jane tersenyum menyeringai. Dia memalingkan kepalanya, lalu berkata kepada kedua temannya, “Sudah dengar belum? Wanita ini hadiah dari kesayanganku buat kalian.”Jane menimpali, “Kalian harus main dengan seru, ya.”Sekarang hati kedua pria itu semakin menggebu-gebu. Mereka mendekati Dacia dengan motif jahat.Dacia berusaha untuk meronta, tetapi dia diikat dengan sangat ketat. Dacia menggertakkan giginya, lalu berusaha menenangkan dirinya untuk memikirkan cara.Saat mereka berdua hendak menyentuh Dacia, tiba-tiba Dacia tertawa. Jika dia ketakutan dan menangis, bisa jadi mereka berdua akan semakin bersemangat lagi. Suara tawa Dacia membuat mereka kebingungan.Jane memelototinya. “Kamu sudah jatuh ke tangan kami. Kamu malah tertawa?”“Apa kalian sentuh ponselku?”Kedua pria saling bertukar pandang, lalu melihat ke sisi Jane. Jane membalas dengan arogan, “Memangnya kenapa kalau aku sentuh ponselmu?”“Jangan-jangan kamu matikan ponselku?”“Sebenarnya kamu mau ngomong apa, sih!” Dac

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2490

    Pada zaman sekarang ini, jarang ada orang yang tidak tergoda dengan kekayaan dan kekuasaan.Pada saat ini, Jane berdiri tidak jauh di sana. Ketika melihat hubungan Carly dan Dacia semakin dekat, dia pun merasa sangat tidak puas.Jelas-jelas sebelumnya Carly selalu menuruti apa kata Jane. Dia merasa tidak peduli apa yang dia perbuat, Carly tidak akan memutuskan hubungannya dengan Jane. Semua ini pasti gara-gara Dacia.Jane tidak akan membuat Dacia hidup tenang. Siang harinya, Dacia meninggalkan akademi. Tiba-tiba Jane memanggilnya, lalu berjalan menghampirinya dengan buru-buru, “Dacia, sudah terjadi sesuatu dengan Carly!”Kening Dacia berkerut. “Terjadi sesuatu?”Jane berkata dengan buru-buru, “Tadi aku pergi cari dia. Aku melihat dia sedang diganggu sama beberapa orang lelaki. Sekarang mereka ada di parkiran.”Dacia memang merasa curiga, tetapi berhubung masalah ini bersangkutan dengan keselamatan Carly, dia pun mengikuti langkah Jane ke area parkiran.Namun setibanya di area parkiran

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2489

    Apalagi Perusahaan Teknologi Yarnis adalah perusahaan yang baru didirikan Jules. Dengan adanya dukungan dari pihak kerajaan, Perusahaan Teknologi Yarnis juga tidak perlu mencari mitra kerja sama lagi. Calon mitra kerja sama akan berbondong-bondong mencari mereka.Filbert merasa bingung. “Jadi ….”Jules meletakkan gelas teh. “Sekarang aku tidak buru-buru dalam mencari mitra kerja sama. Kita cukup fokus dalam mencari teknisi saja. Sisanya diundur dulu.”Filbert terbengong, tetapi dia terpaksa mengangguk. “Oke.”Pada saat ini, televisi, koran, majalah, dan media sosial sedang menyiarkan kabar Silvia sibuk mempersiapkan acara penobatannya.Para murid di akademi perfilman juga sedang membahas masalah kerajaan. Saat Dacia melewati koridor, beberapa murid pun sedang melihatnya sembari berbisik-bisik. “Sepertinya dia punya sedikit hubungan dengan keluarga kerajaan. Aku juga dengar kabar, Raja Willie mempersiapkan dua set surat wasiat sebelum dia meninggal. Seharusnya salah satunya milik dia.”

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2488

    Jules merangkul Jessie di dalam dekapannya. “Apa benar kamu tidak takut?”Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kamu juga nggak pernah lukai aku.”Dagu Jules bersandar di atas kepala Jessie. Dia pun tersenyum. “Kamu sudah mempertaruhkan nyawamu demi menemaniku. Apa mungkin aku tega untuk melukaimu? Jessie, ada yang ingin aku tanyakan sama kamu. Waktu itu, saat mereka menculikku ke Area Andes, apa kamu tidak takut ketika mengikutiku?”Jessie mengangkat kepalanya untuk menatap Jules. Senyumannya sangat lebar. “Aku nggak takut. Karena aku tahu ayahku pasti akan datang untuk menyelamatkan kita. Lagi pula, kamu juga bakal lindungi aku.”Jules tertegun sejenak, lalu menurunkan kelopak mata untuk menatapnya. “Aku melindungimu? Jelas-jelas kamu yang melindungiku?”Jessie berkata dengan tersenyum, “Sebenarnya aku juga nggak tahu kenapa aku bisa mengambil risiko untuk mengikutimu. Tapi setahuku, aku nggak menyesal.”Jules memeluk Jessie dengan erat, lalu menempelkan bibir di atas kening Jessie.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2487

    Yura tidak berbicara, tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan.Di sisi lain, Jules menghentikan mobilnya di depan Vila Laguna. Jessie menuruni mobil, lalu memandang vila dengan nuansa klasik dengan kaget. “Jangan-jangan vila ini ditinggalkan Kakek untuk kamu?”Jules mengangguk. “Vila ini tempat tinggal nenekku. Setelah dia meninggal, hak milik vila ini jatuh ke tangan kakekku. Kakekku tidak tega untuk melelangnya, makanya vila ini dibiarkan kosong.”Usai berbicara, Jules mengulurkan tangannya ke sisi Jessie. “Aku bawa kamu pergi jalan-jalan.”Jessie menggandeng tangan Jules dengan tersenyum, lalu bersamanya berjalan di taman bunga yang luas ini.Vila ini berjarak sangat dekat dengan istana. Dari sini, mereka bisa melihat jam di atas menara istana. Lokasi ini juga berada di pusat bisnis.Di dalam taman terdapat kolam buatan dan jembatan kecil, serta beberapa gazebo. Air mancur, patung, jalan setapak yang dikelilingi pohon phoenix, serta kebun mawar saling melengkapi di bawah sinar matah

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2486

    Pintu diketuk. Hiro melihat dari celah jari tangannya. “Masuk.”Saat melihat Yura memasuki ruangan, Hiro pun merasa kaget. “Kenapa kamu ke sini?”Yura mengangkat kantongan plastik. Di dalamnya berisi camilan dan juga bir. “Aku khawatir kamu akan bosan. Jadi, aku datang untuk melihatmu.”Yura meletakkan botol bir di atas meja, lalu mengeluarkan camilan. “Pada saat seperti ini, kamu pasti ingin minum alkohol, ‘kan?”Hiro tersenyum datar. “Kamu sudah baca berita?”“Sepertinya selain orang buta, semuanya sudah membaca berita itu.” Yura membuka sekaleng bir, lalu menyerahkannya kepada Hiro.Hiro mengambil kaleng bir, lalu meminumnya.Yura duduk di seberang Hiro. “Apa lukamu sudah sembuh?”Hiro mengiakan dengan acuh tak acuh.Yura mengangkat kepala untuk menatap Hiro. Beberapa saat kemudian, dia pun berkata, “Jujur saja, aku merasa sudah seharusnya kamu melepaskan Jessie. Dia sudah menikah. Kamu juga nggak bisa mengubah kenyataan itu.”“Jadi?” Hiro memutar bola matanya. “Tujuan kamu kemari m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2485

    “Sebenarnya bukan, mungkin karena dia tidak ingin menambah rasa sedih setelah dia meninggal nanti. Meskipun kamu bertemu dia untuk yang terakhir kalinya, kamu juga tidak bisa mengubah apa pun. Kamu juga akan bersedih dan tidak bisa menerima kenyataan ini. Kalau dia melihatmu yang seperti itu, bisa jadi dia akan semakin merasa bersalah dan semakin tidak tenang lagi.”Dacia menurunkan kelopak matanya dan tidak berbicara. Beberapa saat kemudian, Dacia pun menunjukkan senyuman di wajahnya. “Terima kasih sudah menghiburku.”Di dalam vila, Daniel menyadari kepulangan mereka. Dia berdiri dengan perlahan. Saat dia menyadari kedua mata merah Dacia, dia yakin Dacia sudah mengetahui masalah kematian Raja Willie.“Dacia.”“Ayah, kamu nggak usah khawatir. Aku baik-baik saja.”Usai berbicara, Dacia membalikkan tubuhnya untuk naik ke lantai atas.Daniel menatap bayangan punggung Dacia yang menaiki tangga dengan raut cemas. Jerremy memalingkan kepalanya untuk menatap Daniel. “Tadi dia pergi ke istana.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2484

    Carly berjalan ke sisi Dacia. “Dacia, kamu … apa kamu baik-baik saja?”Dacia menggeleng. Saat ini, dia sudah tidak bisa berkata-kata lagi.Carly berusaha menenangkan Dacia di samping hingga kedatangan Jerremy. Jerremy menebak Dacia sudah mengetahui kabar itu. Itulah sebabnya dia bergegas ke akademi untuk mencari Dacia.Jerremy merangkul Dacia. “Terima kasih. Serahkan saja dia kepadaku.”Carly mengangguk.Jerremy membawa Dacia ke dalam mobil, lalu bergegas meninggalkan akademi. Dia membawa Dacia ke istana. Saat Dacia merasa bingung, kebetulan Jessie dan Jules berjalan keluar istana. “Dacia, beri penghormatan terakhir kepada kakekmu.”Dacia mengepal erat kedua tangannya, lalu bergegas berlari ke dalam istana.Saat ini, istana kedatangan banyak pejabat dan politikus dari seluruh penjuru. Jasad Raja Willie diletakkan di dalam kotak kaca. Raut wajahnya terlihat sangat santai, seolah-olah sedang tidur saja.Dacia muncul di depan aula, kemudian disusul dengan Jules. Dia melangkahkan kakinya p

DMCA.com Protection Status