Javier memiliki penampilan yang gagah serta wajah yang tampan sehingga membuatnya sangat menonjol di antara kerumunan. Sementara itu, Jerry juga memiliki wajah yang sangat mirip dengannya. Itu sebabnya, pemandangan di sekitar sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan mereka.Saat ini, Lisa mendekati Jessie dan berkata di dekat telinganya, "Jessie, kakakmu benar-benar tampan seperti ayahmu."Jessie sontak tertawa dengan riang, lalu berkata, "Tentu saja, aku nggak berbohong pada kalian, 'kan?"Kebanyakan teman sekelasnya belum pernah melihat orang tua Jessie. Kali ini, Javier dan Claire datang bersama-sama ke acara rapat wali murid. Jessie berniat menunjukkan orang tuanya kepada orang-orang yang menyebalkan itu.Saat ini, Jessie berlari ke arah Javier seraya memanggil, "Ayah ...."Javier pun meraih dan menggendongnya, lalu berkata, "Ayah tidak mengingkari janji, 'kan?"Jessie tampak menggeleng. Dia meraih leher ayahnya dan berkata dengan gembira, "Aku sangat senang karena Ayah bisa data
Melihat bahwa gadis kecil ini mungkin tengah merenungkan sesuatu yang aneh, Claire pun mencubit pipinya sambil bertanya, "Kenapa kamu datang ke sini?"Kedua pipi Jessie dicubit hingga berbentuk aneh. Setelah itu, dia menjawab dengan gugup, "Aku ... aku datang mencari Ibu. Acara rapat wali muridnya sudah hampir dimulai ...."George berkata padanya, "Karena rapat akan segera dimulai, sebaiknya kalian pergi dulu. Aku juga harus sibuk yang lain."Claire tampak mengangguk. Setelah George pergi, Jessie mengedipkan matanya sambil bertanya, "Ibu, apakah Pak George adalah cinta pertamamu?"Claire hampir tersedak oleh air liurnya sendiri. Dia pun membungkuk untuk menatap putrinya sambil bertanya, "Kamu masih begitu kecil, bagaimana kamu bisa tahu tentang cinta pertama?"Jessie tidak berani memberi tahu ibunya bahwa dia mengetahui istilah tersebut karena sebelumnya pernah menonton drama bersama kakaknya. Itu sebabnya, dia mengabaikan pertanyaan Claire dan bertanya, "Jadi, iya atau bukan?"Claire
Saat tangan pria paruh baya itu bergeser ke bawah, Claire bergegas mendekat dan menahan pergelangan tangannya. Setelah itu, dia segera menendang untuk menjatuhkannya ke tanah. "Anak ini masih begitu kecil, apa kamu nggak memiliki rasa malu?"Pria paruh baya itu jelas terkejut. Meskipun terlihat kesal, dia juga takut membuat masalah. Itu sebabnya, dia segera bangkit dan melarikan diri. Claire tak kuasa mengernyit. Bagaimana bisa orang berengsek seperti itu muncul di sekolah? Hal ini bisa mencelakai para murid.Setelah itu, Claire pun menoleh ke arah anak yang baru saja diselamatkannya. Akan tetapi, ekspresi bocah ini membuatnya cukup terkejut. Bocah laki-laki ini memiliki penampilan yang sangat lembut dan cantik, bahkan lebih menarik daripada Jessie. Dia memiliki pupil mata yang berwarna pucat, kulitnya sangat putih dan halus, rambutnya sedikit keriting, dan bulu matanya terlihat panjang.Pada umumnya, bocah yang mengalami kejadian seperti ini pasti akan ketakutan. Namun, bocah ini terl
Pandangan Javier tampak makin membara, tetapi dia masih menahan diri dan menciumnya dengan lembut. Kemudian, pria itu berkata, "Aku marah, jadi aku harus menghukummu."Claire merasakan rambut pendek yang terbenam di lehernya. Lengan kuat Javier segera mengangkat tubuhnya, sementara dia langsung memeluk leher Javier untuk menjaga keseimbangan. Di dekat pintu, mereka melepaskan semua hasrat dan bermesraan.Saat ini, langit sudah gelap. Lampu di sekitar ranjang tampak bersinar redup dan menyelimuti kulit mulus Claire dengan cahaya hangat. Rambut hitam wanita itu terurai di atas bantal.Seseorang masuk ke dalam kamar tidur. Saat merasakan pergerakan di ranjang, Claire baru perlahan membuka matanya dan mendapati Javier yang tengah duduk di tepi ranjang. Pria itu menyentuh pipinya sembari bertanya, "Kamu tidak mau makan?"Claire berguling di tempat tidur sembari menjawab, "Aku haus." Suaranya terdengar serak akibat hari yang penuh tekananMendengar jawaban itu, Javier segera mengambil segela
Javier secara refleks memeluknya makin erat dan mengecup dahi Claire. …Dua hari kemudian, muncul tren populer tentang Charine di Twitter. Berita Charine yang dihajar di jalanan oleh "istri sah" menjadi bahan perbincangan di kalangan para sosialita.Claire meletakkan ponselnya yang sudah dimatikan di samping. Saat ini, seorang staf wanita mengetuk pintu. Claire pun mendongak sembari berkata, "Silakan masuk."Staf wanita itu membawa dokumen dan memasuki kantor Claire. Setelah berjalan mendekat, dia melaporkan, "Bu Claire, ada seorang model yang ingin menjadi duta merek perhiasan 'Couple' dari merek Soulna kita. Dia mengirimkan portofolionya kepada kita."Claire menerima dokumen tersebut dan agak terkejut ketika melihatnya. Nama di dokumen tersebut adalah Chelsea Lukito. Wanita di foto pasfoto itu memiliki fitur wajah yang elegan. Chelsea bukanlah tipe wanita cantik yang mencolok saat dilihat sekilas, tetapi cukup memikat untuk dikenang.Tinggi badannya adalah 176 sentimeter, yang tergo
Claire sangat terkejut sehingga bertanya, "Kapan?"Setelah berpikir sejenak, Louis pun menjawab, "Aku datang ke pesta tahun terakhir di SMA kalian."Itu sudah berlalu sangat lama, bahkan Claire pun tidak bisa mengingatnya lagi. Setelah itu, dia menatap Louis dengan heran. Bagaimana dia bisa mengetahui masalah dikeluarkannya Candice dari klub musik di universitas? Bukankah Louis telah menyelidiki terlalu rinci?Claire teringat dengan sesuatu, lalu berkata sambil tersenyum, "Aku akan memberitahumu, tapi sebagai imbalan, kamu harus menjawab pertanyaanku dulu."Kemudian, wanita itu bertanya sambil tersenyum, "Apa tujuan pernikahanmu dengan Candice?"....[ Supermodel Chelsea Lukito Sudah Kembali. ]Candice duduk bersila di sofa sambil menyantap salad buah. Saat menelusuri Twitter, matanya terpaku pada topik populer ini. Bisa-bisanya Chelsea telah kembali. Hais, mantan kekasih Louis telah kembali. Pernikahan mereka pasti akan gagal, bukan?Candice pun menusukkan garpu ke potongan semangka.
Vincent mengundang Louis masuk ke ruang kerjanya dan duduk di depan meja, lalu menyuruh pelayan membawa teh yang telah dipersiapkan. Sementara itu, Louis mengamati ruang kerja tersebut. Dekorasi di ruangan ini tampak sederhana dan juga kuno. Rak buku dipenuhi dengan buku-buku klasik hingga modern yang menunjukkan bahwa mereka adalah keluarga terpelajar.Setelah teh selesai diseduh, Vincent hendak menuang teh untuk Louis. Namun, Louis langsung menghentikan Vincent, "Paman, biar aku saja."Vincent tersenyum dan menimpali, "Tidak apa-apa." Dia mendesah sesudah menuang teh, lalu melanjutkan, "Hari ini perbuatanku sangat memalukan."Louis memegang cangkir teh sembari berucap, "Paman memang bersikap tegas kepada Candice. Tapi, aku yakin Paman nggak pernah bersikap kasar."Vincent tersenyum getir. Dia cukup sering memukul Candice, tetapi tidak pernah memukul Candice dengan kasar. Mungkin orang lain tidak tahu, sejak kecil, Vincent sangat menyayangi putri satu-satunya ini.Vincent menghela nap
Candice mengejar ayahnya dan berseru, "Ayah!" Namun, Vincent sudah kembali ke kamarnya dan mengunci pintu.Louis memandang Candice yang berdiri di luar. Sementara itu, Candice bergegas masuk, lalu mencengkeram kerah baju Louis dan membentak, "Louis, beraninya kamu mencari tahu tentang masa laluku!"Louis menyahut dengan tenang, "Memangnya kamu punya masa lalu yang memalukan, ya?"Candice tidak menjawab. Louis melepaskan tangan Candice, lalu berdiri dan merapikan bajunya. Louis menatap Candice dan berucap, "Apa kamu merasa masalah waktu itu memang kesalahanmu?"Candice tertegun, dia mengepalkan tangannya dengan erat dan bertanya, "Apa maksudmu?"Louis mendekati Candice dan menjawab, "Aku yakin kamu bukan orang seperti itu."Louis keluar dari ruang kerja dan meninggalkan Candice yang terdiam di tempat. Setelah beberapa saat, Candice merasa sangat lemas.Sementara itu, Claire baru sampai di Grup Angkasa. Resepsionis yang sudah mengetahui identitas Claire menyapa dengan antusias, "Nyonya C
Ketika mendengar balasan Clara, Dacia spontan tersenyum. Sepertinya Jerremy menjalankan tanggung jawabnya sebagai paman dengan sangat baik.Tidak lama kemudian, Jerremy telah tiba di Vila Kandara. Dia berjalan ke dalam ruang tamu, lalu melihat Clara sedang bermain bersama Jennie di sana. Dacia menyuguhkan makan malam dari dapur, lalu mengangkat kepalanya. “Pulangnya cepat sekali?”Jerremy pun tersenyum. Dia melonggarkan dasinya, lalu berjalan mendekati Dacia. “Ini yang namanya kejutan? Kamu malah bawa putriku kabur dari rumah?”Dacia menyuapi sepotong daging ke mulut Jerremy. “Dicoba?”Jerremy memakannya. “Jam berapa sampainya?”Dacia membalas dengan serius, “Siang hari tadi. Tadi aku temani Jennie, lalu pergi ke Agensi Solar. Kemudian, aku bawa Jennie ke sini.”Tiba-tiba Jennie menangis.Clara menggendong Jennie. “Tante, sepertinya Adik lapar.”Hanya saat kelaparan saja, Jennie baru akan menangis.Dacia berjalan maju untuk menggendong Jennie. “Jennie sudah lapar. Kalau begitu, aku ma
Jessie bukan tipe orang yang mengejar ketenaran atau kekayaan. Meskipun persaingan di pasar sangat ketat, selalu ada naskah yang bagus, dia juga bisa memerankan karakter apa saja.Apalagi dalam naskahnya, ada karakter yang sesuai dengan usia Jessie. Sutradara Proto juga sudah menyiapkan beberapa kandidat untuk peran tersebut.Dua peran yang harus dipilih Dacia. Salah satunya adalah peran wanita yang diminta Sutradara Proto untuk diperankan oleh aktris muda berusia sekitar 20 tahun.Samuel mengangkat cangkir teh dan meminumnya dengan perlahan. “Ada Pak Proto sudah punya kandidat?”“Dia menginginkan sebagian besar artis dan peran pendukung berasal dari Area Homa. Empat pemeran utama masih dalam tahap seleksi. Dua peran lainnya, satu pria dan satu wanita, dia serahkan padaku. Peran pria harus memilih aktor sekitar 30 tahun, sedangkan peran wanita harus berusia 20 tahun.”Samuel mengusap dagunya, lalu berpikir sejenak, “Besok aku akan bantu lihatkan. Nanti aku ajak kamu ikut audisi.”Dacia
Fendra mengangguk. “Emm, berhubung kamu sudah punya pilihan, kamu bisa lakukan sesuai dengan keinginanmu. Ayah akan selalu mendukungmu.”Emiko merangkul lengan Fendra. “Terima kasih, Ayah.”…Satu bulan kemudian.Dacia duduk di pesawat menuju ke bandara ibu kota. Dia mendorong koper berjalan keluar bandara, kemudian dia menaiki taksi untuk menuju ke vila Keluarga Fernando.Dacia tidak ingin memberi tahu Jerremy karena ingin memberinya sebuah kejutan. Setelah mobil tiba di depan pintu vila Keluarga Fernando, Dacia mendorong koper ke dalam rumah.Baru saja memasuki rumah, terdengar suara tangis Jennie. Pengasuh pun sedang sibuk membujuknya. Saat melihat keberadaan Dacia, pengasuh merasa kaget. “Nyonya Dacia?”Dacia menyerahkan kopernya ke pelayan yang berdiri di samping, kemudian berjalan ke sisi pengasuh. “Biar aku gendong saja.”Pengasuh menyerahkan Jennie kepada Dacia. Saa Dacia menggendong Jennie ke dalam pelukannya, hatinya pun merasa luluh.Jennie sudah semakin besar. Dia memiliki
Setengah bulan kemudian, Jodhiva dan Ariel kembali dari Negara Shawana. Jodhiva menyerahkan wasiat kakek buyutnya kepada Claire.Claire terbengong ketika menerimanya.“Kakek Buyut meminta bantuan Paman Louis untuk menyerahkan wasiat ini kepadamu. Kata Paman Louis, dia berharap Keluarga Gufree masih bisa memiliki keturunan.”Claire mengusap wasiat di tangannya sembari tersenyum. “Aku mengerti. Jody, terima kasih.”“Ibu, aku pernah diskusi sama Ariel. Kelak kalau kami punya anak, tidak peduli anak kami laki-laki atau perempuan, kami bersedia membiarkan anak kami memikul tanggung jawab itu.”Claire menatap Jodhiva, lalu meletakkan tangannya di atas pundak Javier. “Ibu tahu kamu adalah putra sulung Keluarga Fernando. Kamu memikul tanggung jawab Keluarga Fernando. Jadi, tidak peduli apa pun pilihanmu, Ibu akan selalu mendukungmu.”Jodhiva pun tersenyum.Di sisi lain, ada banyak anak baru yang mendaftar kelas di balai seni bela diri. Ketika melihat banyak orang yang keluar masuk balai, tatap
Mobil melaju melewati hadapan Hiro.Di dalam mobil, Yura menyampaikan rasa minta maafnya kepada Bastian. Bastian hanya duduk tanpa berbicara sama sekali. Dia sendiri juga tidak mengerti kenapa dia mesti ikut campur dalam hubungan mereka. Mungkin Bastian sudah terbiasa untuk membantunya?Setelah terdiam selama beberapa saat, Bastian bertanya, “Kamu kerja di mana?”Yura juga terdiam sejenak, baru tersenyum. “Masih belum tahu. Mungkin di Negara Demar atau Negara Hyugana.”Bastian berdecak sembari melihat ke luar jendela. “Lebih baik ke Negara Shawana saja. Tentu saja, kalau kamu mau ke sana, aku bisa bantu kamu. Tapi aku bisa membantumu juga karena aku kenal sama kamu.”“Oke,” balas Yura dengan langsung, “Kalau aku memutuskan ke Negara Shawana, aku akan minta bantuan Tuan Bastian.”Beberapa hari kemudian, berita di Negara Shawana melaporkan kabar duka bahwa Wilson telah meninggal dunia. Para anggota keluarga kerajaan, bangsawan, serta tokoh-tokoh dari dunia politik menghadiri pemakamannya
Kelihatan sekali Gotama sedang menolak secara halus.Bastian terbengong selama beberapa detik. “Tapi, kamu tahu sendiri wanita dewasa itu membuat orang merasa lebih tenang. Fotonya saja yang kelihatan dewasa, tapi kenyataannya dia bagai anak kecil saja ….”“Maaf, aku tidak bisa menerima usianya. Meskipun dia baik, aku tetap tidak bisa menerimanya.” Usai berbicara, Gotama langsung meninggalkan tempat.“Hei, Tuan Gotama ….”Bastian melihat bayangan punggung yang semakin menjauh, lalu berdecak. “Malah permasalahkan soal umur. Apa kamu mau anak berusia 18 tahun? Dasar!”Yura yang tadinya duduk di baris belakang pun langsung duduk di hadapan Bastian. Dia tersenyum. “Gagal, ‘kan?”Bastian melipat kedua lengan di depan dada. “Aku lagi bantu cari jodoh buat kamu, bukan buat aku. Kenapa kamu masih bisa tertawa?”“Sudahlah, wajar kalau dia keberatan dengan usiaku. Lagi pula, aku juga tidak harus berpacaran, kok. Tapi aku benar-benar berterima kasih sama kamu karena sudah membantuku.”Yura hanya
Warganet hanya melihat nama Levin di dalam daftar nama pemeran, tapi mereka tidak tahu “Firdaus” adalah Levin. Setelah penggemar Levin mengenali idolanya, mereka pun terus memberi dukungan.[ Astaga! Akhirnya Levin akting dengan serius! ][ Levin bisa tenar juga berkat Kak Jessie. Hahaha. ][ Dari trailer, sepertinya akting Dik Levin lebih bagus berkali-kali lipat dari sebelumnya. Dulu dia saja hanya melakoni peran anak orang kaya, yang mirip dengan Levin. Semoga kali ini Dik Levin nggak mengecewakan kita semua. ][ Akhirnya Levin ada kemajuan. ]Di sisi lain, di Agensi Solar.Samuel duduk di kantor menyaksikan trailer dan juga komentar dari para warganet. Dia pun mendengus. “Bocah ini semakin hebat saja. Aku beri dia nilai 90.”Asisten terbengong. “Hanya 90 saja? Aku merasa nilai itu kerendahan.”Samuel melipat kedua lengannya di depan dada. “Rendah? Kalau dia menggunakan teknik aktingnya yang dulu, aku hanya akan beri dia nilai 75 saja. Nilai 90 sudah tergolong tinggi baginya. Kalau
Siapa sangka Proto akan memberikan Dacia kuasa untuk memilih pemeran penting. Setelah mendengar masalah itu, Dacia merasa sangat tertekan. Jika pandangannya salah, bukannya dia akan mengecewakan harapan Sutradara Proto?Jujur saja, Dacia tidak pintar dalam soal memilih pemeran. Sepertinya dia hanya bisa meminta bantuan Jessie.Dacia berkunjung ke Vila Laguna, kemudian menyerahkan naskah kepada Jessie. “Jessie, aku benar-benar kehabisan akal. Aku takut aku salah pilih pemeran, nantinya malah akan merusak film Pak Proto. Jadi, aku mesti memilih dengan saksama. Jangan sampai mengganggu jadwal syuting.”Jessie menatap Dacia dengan tersenyum. “Bukannya ada kesempatan untuk audisi? Waktu setengah tahun sudah lebih dari cukup, kok.”Dacia menghela napas dengan pasrah. “Memang sudah cukup, tapi belum tentu semuanya punya jadwal yang cocok. Aku khawatir kalau ada kejadian nggak terduga, seperti artis yang tiba-tiba nggak bisa mengambil perannya. Selain itu, sebulan lagi aku harus kembali ke neg
Baru saja Yura hendak menjelaskan, Bastian langsung mengangkat tangannya, duluan menjelaskan, “Kamu tidak usah katakan apa pun. Hargai nyawamu. Hiduplah dengan baik. Kalau kamu benar-benar tidak bisa melepaskannya, aku bisa perkenalkan cowok baik-baik sama kamu. Ada banyak stok cowok baik-baik di sekitarku, terserah kamu mau persyaratan atau penampilan yang bagaimana. Tentu saja, kalau kamu tidak suka cowok Negara Shawana, aku bisa carikan cowok dari ibu kota.”Yura tersenyum canggung. “Kalau begitu … ergh … terima kasih atas niat baikmu.”“Tidak usah sungkan. Bagaimanapun kita juga saling kenal. Beberapa hari lagi, deh. Aku akan kumpulkan daftar nama cowok dari ibu kota buat kamu. Terserah kamu mau pilih yang mana.”Dua hari kemudian, Bastian benar-benar mengumpulkan data putra dari keluarga kaya yang masih lajang. Dia memperlihatkan selembar demi selembar kertas di hadapan Yura.Ujung bibir Yura berkedut. Dia menatap Bastian yang duduk di seberang sofa. “Dari mana kamu menemukannya?”