Share

Bab 677

Penulis: Daun Jahe
Berita selingkuh Mario dengan Karen diekspos oleh Cherry. Dia juga sengaja memberi alamat Vila Ohora kepada Bianca, memberitahunya bahwa Mario sedang di sana. Apa dia hanya menyuruh Bianca datang untuk menyaksikan “pertunjukan”?

Cherry tersenyum. “Aku nggak punya maksud lain. Aku hanya ingin kamu melihat wajah asli mereka, biar kamu bisa mempertimbangkan apakah pilihanmu untuk bercerai itu benar atau nggak?”

Bianca tertegun sejenak.

Cherry melanjutkan, “Karen ingin menikah dengan Mario demi bisa menjadi bagian dari Keluarga Chaniago. Keluarga Chaniago nggak akan menyetujuinya. Aku juga nggak akan membuat impiannya tercapai. Kamu juga sudah melihat nasibnya. Mario nggak berencana untuk menikahinya. Jika nggak terjadi masalah ini, mungkin Karen akan tetap menjadi simpanan Mario. Hubungan mereka nggak akan berakhir.”

Bianca sudah memantapkan dirinya untuk bercerai. Dia juga telah memahami maksud ucapan Cherry.

Seandainya tidak terjadi masalah ini, Mario pasti masih menghidupi simpanannya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
akhirnya bianca terlepas dari laki2 brengsek seperti mario
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 678

    Candice menatap mereka berdua. “Mantan pacarnya Louis itu supermodel yang cukup terkenal, namanya Chelsea Lukito. Ayahnya adalah direktur dari Agensi Majestik.”Claire tertegun sejenak. Chelsea? Nama ini terdengar sangat familier. Dia pun bertanya, “Dia itu model internasional yang sering muncul di Pertunjukan Mode Sierra?”Candice mengangguk.Tetiba Claire tersenyum. “Oh aku tahu, dia itu duta merek Perusahaan Luxury Negara Shawana. Sembilan tahun lalu, aku sempat beberapa kali ketemu dia di Negara Shawana. Dia memang cantik.”Candice menjulingkan matanya. “Kenapa dunia ini sempit sekali?”Cherry meletakkan tangan di atas pundak Candice. “Candice, kamu jangan putus asa. Padahal dia secantik itu, dia malah putus sama Tuan Louis. Bisa jadi Tuan Louis nggak suka tipe cewek seperti itu?”Candice meliriknya sekilas. “Kalau nggak suka tipe cewek seperti itu, apa mungkin mereka pacaran selama enam tahun?”“Enam tahun?” Cherry merasa kaget. “Kalau sudah pacaran selama itu, bukankah mereka seh

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 679

    Candice segera berdiri sembari membungkus tubuhnya dengan mantel, lalu berlari ke sisi mobil. Dia membuka pintu, lalu duduk samping bangku pengemudi, bergegas memasang sabuk pengaman. “Kak Cahya, kamu baik sekali. Aku tahu kamu pasti nggak bakal biarin aku be ….”Saat Candice memalingkan kepalanya melihat lelaki di bangku pengemudi, senyuman di wajahnya seketika terkaku. “Kenapa malah kamu?”Candice menoleh ke baris belakang, tapi tidak ada siapa pun di sana. Louis dapat mencium bau alkohol yang menyengat dari si wanita. Dia segera membuka jendela mobil. “Kakakmu tidak ada waktu untuk meladenimu.”“Kak … Kak Cahya yang suruh kamu ke sini?” Candice merasa syok. Padahal Cahya menyetujui dengan sangat cepat, tapi dia malah tidak datang!Kakak sepupu seperti ini … haish … dibuang saja!Louis tidak menjawab.“Lebih baik aku suruh ayahku untuk bukain pintu saja.” Candice melepaskan sabuk pengamannya. Saat dia hendak membuka pintu mobil, tiba-tiba Louis mengunci pintu. Candice yang tidak bisa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 680

    Louis menutup pintu kamar.Pelayan pun terpaku di tempat. Dia sedang ragu apakah dia harus memberi tahu masalah ini kepada Nyonya Liliana atau tidak?Candice membalik tubuhnya sembari menggaruk pipinya. Dia juga sedang bergumam saat ini.Louis duduk di samping ranjang, lalu meletakkan sup pereda mabuk di atas nakas. “Candice,” panggil Louis sembari melihatnya.Candice masih tidak menyadarkan diri. Louis menepuk-nepuk pundaknya. “Hei, bangun.”“Emm … jangan ribut.”Candice mengayunkan tangannya untuk menepis tangan Louis. Saking kuatnya, dia tak sengaja menarik satu kancing kemeja Louis hingga terlepas.Kancing bergulir di kolong ranjang. Louis menahan pergelangan tangannya. “Candice, kamu ….”Namun saat ini Candice sudah mabuk hingga tidak menyadarkan diri. Dia juga sedang tidur dengan pulasnya. Ketika melihat wajah yang begitu dekat dengan dirinya, entah kenapa Louis malah menelan air liurnya.Louis segera berdiri. Dia berusaha untuk menenangkan dirinya, baru meninggalkan kamar.Pagi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 681

    Louis menaruh mangkuk ke atas meja, lalu menyeka sudut mulutnya dengan saputangan. "Ibu yakin mau melakukan itu?" tanya Louis.Saat Liliana hendak menjawab, tiba-tiba terdengar suara seseorang berteriak dari lantai atas, "Louis, bajingan kamu!" Candice berlari ke lantai bawah dengan marah, bahkan tanpa repot-repot memakai sepatunya. Dia menangis heboh tadi malam sehingga matanya masih bengkak. "Bukannya aku memintamu untuk mengantarku ke hotel? Kenapa kamu membawaku ...."Begitu melihat bahwa selain Louis, juga ada Liliana dan pembantu di bawah, Candice terkejut dan hampir terhuyung jatuh.Liliana tertegun, lalu menggumam, "Candice ...?"Candice tersenyum kaku. Matilah! Liliana pasti akan salah paham padanya!....Di Perusahaan Soulna, Claire sedang menggambar sketsa di kantor ketika pesan dari Javier muncul di ponselnya.[ Jangan lupa soal rapat wali murid besok. ]Claire mencibir dan segera menjawab.[ Mana mungkin aku lupa? ]Javier membalas.[ Takutnya kamu terlalu sibuk dan lupa,

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 682

    Claire menajamkan mata ke arah mereka, dia merasa sosok pria itu agak familier. Setelah sekelompok orang itu naik ke lantai atas, Claire baru mengenalinya. Mungkin karena pria itu mengenakan jas, jadi Claire tidak langsung mengenalinya. Pria itu adalah Hardy.Setelah tiga tahun tidak berjumpa, pembawaan Hardy menjadi lebih tenang dan auranya lebih kuat. Dia tampak lebih matang sekarang.Hardy pun berkata dengan nada terkejut saat melihat Claire, "Peri Kecil?"Charine tertegun, lalu mengikuti arah pandang Hardy dan melihat Claire."Hai, Hardy. Sudah lama kita nggak ketemu." Claire memperkenalkan Nyonya Gina dengan ramah, "Nenek, dia Hardy, anaknya Mario."Gina mengangguk dan tersenyum pada Hardy. Hardy tampak lebih dewasa saat dia diam. Namun, begitu buka mulut, dia seolah-olah kembali ke sosoknya tiga tahun lalu."Ini nenekmu?" Hardy mengangguk dan menyapa Gina dengan sopan, "Halo, Nenek."Gina berujar sambil tersenyum, "Aku pernah mendengar tentang tuan muda Keluarga Chaniago, tapi in

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 683

    Perusahaan Jeewan tidak hanya terkenal di industri perhiasan, tetapi juga di kalangan bisnis dan hiburan. Para bintang besar di industri hiburan bahkan berusaha keras untuk menyenangkan Gina supaya bisa menjadi duta perhiasan perusahaannya. Tadinya, Gina bahkan meremehkan Javier dan Keluarga Kenata, jadi mengapa dia harus gentar pada Keluarga Jetmadi?Sebenarnya, bukan latar belakang Gina yang kuat, tetapi karakternya yang hebat. Sejak dahulu, dia tidak pernah takut pada orang berkuasa. Dia lugas dan bertanggung jawab. Sosoknya waktu masih muda juga sangat tangguh. Siapa pun yang mengenal Gina dengan baik pasti menghormatinya.Melihat Charine terdiam, Gina melanjutkan tanpa ekspresi, "Guffin saja nggak berani bicara seperti itu di depanku. Anak muda sepertimu benar-benar angkuh!"Claire berkata sambil tersenyum, "Jangan marah, Nek. Nona Charine masih muda, dia pasti akan lebih hati-hati di masa depan."Hardy langsung mengabaikan Charine, lalu duduk bersama teman-temannya. Charine tetap

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 684

    Di Grup Angkasa petang itu, Javier menghampiri mobil yang dibawa Roger. Saat dia hendak masuk ke dalam mobil, seorang wanita di belakang memanggil namanya. Ketika menoleh dan melihat bahwa orang yang memanggilnya adalah Charine, wajahnya sontak berubah menjadi dingin. Berani sekali wanita ini mendatanginya lagi!Ekspresi Javier membuat Charine takut untuk mendekat. Namun, dia memberanikan diri untuk berkata, "Tuan Javier, tolong jangan salah paham dulu. Aku ingin menyampaikan sesuatu padamu.""Ada apa?" tanya Javier dengan nada dingin.Charine menyerahkan beberapa foto yang diambil Javier dengan ragu-ragu. Saat melihat foto-foto itu, tidak terlihat perubahan ekspresi apa pun di wajah Javier. Namun, sudut foto di tangannya diremas hingga berkerut.Charine berkata dengan hati-hati, "Tuan Javier, aku nggak bermaksud apa-apa. Itu foto yang diambil orang lain, aku cuma ingin memastikannya. Tentu saja, aku yakin kalau Nona Claire nggak mungkin mengkhianatimu."Aura Javier tiba-tiba menjadi d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 685

    Claire menatap Javier dan bertanya, "Apa kamu percaya pada foto-foto ini?"Javier membalas dengan sorot mata yang kian dingin, "Aku tanya ke mana kamu pergi, tapi kamu tidak jujur padaku."Claire mendekat dengan ekspresi tenang seraya berkata, "Jadi, menurutmu foto-foto itu asli? Menurutmu aku selingkuh?"Keheningan Javier menunjukkan jawabannya. Claire menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan emosinya. Setelah itu, dia baru menjelaskan, "Aku pergi minum teh dengan Nyonya Gina hari ini. Soal pria di foto itu, kamu juga mengenalnya. Aku nggak sengaja bertemu dengannya di lapangan golf. Aku cuma berteman dengannya."Melihat Javier hendak melangkah pergi, Claire perlahan menambahkan, "Javier, terserah kamu mau percaya atau nggak."Langkah Javier terhenti sejenak. Kemudian, dia meninggalkan ruang kerja tanpa menoleh lagi. Claire berjongkok dan memungut foto-foto itu sambil tersenyum sendu. Apa boleh buat, siapa pun tidak mungkin bisa tenang setelah melihat foto-foto seperti itu. Belum l

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status