Claire tidak menyangkal. “Iya.” Dia tersenyum ringan. “Termasuk uang dua miliar yang kamu terima. Semua itu dariku. Sepertinya kamu juga nggak beri tahu Nenek mengenai masalah dua miliar itu?”Gabriana melihat ke sisi Riandy.Riandy tidak berbicara. Itu berarti dia mengakuinya.“Kamu nggak mengakui ibumu dan anakmu lagi. Aku juga nggak ikut campur dalam urusanmu lagi. Aku nggak peduli gimana kamu menggunakan uang itu.” Claire melipat kedua lengannya, lalu berkata dengan tatapan datar, “Tentu saja, kalau kamu bersedia menggunakan uang itu dalam hal yang benar, mungkin aku akan beri kamu satu kesempatan lagi. Sayangnya, kamu masih nggak berubah. Nggak ada gunanya untuk beri kamu uang sebanyak apa pun.”Tangan yang diletakkan di atas paha digenggam dengan erat. Riandy merasa sangat malu saat ini.Gabriana melihat Claire. “Claire, kalau kamu masih hidup, bisa tidak kamu bantu paman dan adik sepupu ….”“Nek, sepertinya kamu sudah berpikir kebanyakan?” Claire langsung memotong ucapannya, “Ak
Cahya melepaskan kacamata hitamnya, lalu menggantungnya di depan kemeja. “Sepertinya aku tidak usah perkenalkan diri lagi, ‘kan?”Javier tahu siapa lelaki ini. “Sepertinya kariermu di dunia hiburan cukup bagus.”Cahya tersenyum. “Kata orang-orang, kamu sudah amnesia. Awalnya aku tidak percaya.”Kemudian, Cahya masuk ke dalam ruangan dan duduk di sofa. Roger langsung menuangkan teh untuknya.Javier berjalan ke depan sofa. Dia melepaskan kancing jasnya. “Tamu agung! Ada urusan apa kamu mencariku?”“Jujur saja, memang ada masalah.” Cahya menyesap teh. “Aku rasa seharusnya kamu pernah berhubungan dengan pemilik Grup Jetmadi, ‘kan?”Saat Javier sedang berpikir siapa pemilik Grup Jetmadi, Roger pun membungkukkan tubuhnya untuk mengingatkan. “Pak Guffin yang waktu itu.”Javier menyipitkan matanya, lalu tersenyum lebar. “Kenapa? Keluarga Jetmadi menargetkanmu?”Cahya tidak berbicara.Javier pun menunjukkan wajah seriusnya. “Aku lihat kamu juga tidak muda lagi. Memang sudah seharusnya kamu memp
Cahya pun tersenyum dan tidak berbicara.Roger melihat Javier dengan tidak berdaya. Sepertinya dia memang sudah jatuh cinta terhadap Claire.…Di Perusahaan Soulna.Izza mengatakan Riandy dan Gabriana sudah membawa Hendri kembali ke Kota Jimbar.Uang yang dihamburkan Yolana dikembalikan secara paksa melalui kerja sama polisi. Hanya saja, hingga saat ini Yolana hanya berhasil mengembalikan beberapa puluh juta saja. Yolana juga dibatasi tidak boleh ke luar negeri. Jadi, dia tidak bisa melarikan diri lagi.Claire juga tidak mengatakan apa-apa lagi.Setelah insiden ini, Gabriana juga tidak berulah lagi. Dengan umurnya saat ini, dia juga tidak berkesempatan untuk berulah lagi.Cucunya sudah menghabiskan seluruh tabungannya. Alhasil, cucunya malah dibohongi oleh seorang wanita. Sekarang, putranya juga tidak ingin mengakuinya sebagai ibu. Gabriana juga tidak sempat memikirkan masalah harta Rendy lagi.[ Alice menjiplak Zora. ]Notifikasi berita muncul di atas layar ponsel Claire. Dia yang sed
“Kamu ….”“Lelaki itu suka sama cewek yang lembut dan imut. Wanita galak sepertimu nggak usah berharap bisa disukai orang.”Sambil berbicara, Charine menunjukkan senyuman menyindir. “Kalau bukan karena kamu itu putri dari Keluarga Suryono, sepertinya Tuan Louis nggak mungkin bakal dinikahkan sama kamu. Malang banget nasib Tuan Louis.”Raut wajah Candice seketika menjadi muram. Dia mengangkat tangannya hendak menampar Charine. Hanya saja, Charine malah mengangkat kepalanya untuk ditampar oleh Candice.Belum sempat tamparan mengenai wajahnya, pergelangan tangan Candice pun ditahan seseorang.Louis menarik Candice ke belakangnya, lalu menatap Charine. “Apa kamu tidak malu turun tangan di hadapan orang banyak?”Semua orang di samping pun mengintip ke sisi mereka, seolah-olah sedang menyaksikan pertunjukan seru saja. Jika Candice benar-benar menampar Charine, sepertinya berita itu akan heboh nantinya.Hanya saja, Candice merasa tidak puas. Dia menyingkirkan tangan Louis. “Ngapain kamu urus
Wajah Candice terasa panas. Dia kaget hingga berjalan mundur beberapa langkah, hendak melarikan diri.Ketika berjalan ke luar ruangan kerja Claire, Candice masih terlihat kaget. Begitu masuk ruangan, dia langsung duduk lemas di atas sofa. Bahkan, kakinya juga terasa lemas.Claire berjalan keluar studionya, lalu melihat Candice yang bagai kehilangan arwah itu. Dia pun tersenyum. “Ada apa ini?”Candice segera duduk tegak, lalu meletakkan gelas kopi ke atas meja. “Ini … buat kamu.”Claire mengambil gelas kopi. Menyadari Candice berbicara dengan terbata-bata, dia pun bertanya, “Apa yang terjadi? Kenapa kamu terkejut seperti ini?”“Nggak … nggak kenapa-napa. Hanya saja, tadi aku ketemu Charine sewaktu beli kopi. Kami hampir bertengkar tadi.”Claire mengambil kopi, lalu duduk di depan meja kerjanya. “Cuma karena ini?”Candice menggigit bibir bawahnya. “Emm.”“Jadi, kenapa wajahmu semerah ini?”“Aku … karena panas!” Seketika Candice merasa emosi. Claire dapat melihat ekspresi gugupnya. Dia me
Hanya saja, kebanyakan warganet merasa Alice tidak melakukan penjiplakan. Meski gaya desainnya sama, mereka memiliki ciri khas masing-masing. Hal ini tidak bisa dicap sebagai penjiplakan. Mereka malah bertanya atas dasar apa mereka merasa Alice telah melakukan penjiplakan.Sepertinya Perusahaan Etina melihat Perusahaan Soulna tidak mengambil langkah apa pun. Berita itu malah meningkatkan popularitas Perusahaan Soulna. Jadi, mereka pun ingin menghapus berita itu.Namun hal yang tidak terduga adalah mereka tidak sanggup menghapus berita itu. Sebab ada yang mengeluarkan uang banyak untuk membeli topik hangat ini. Perusahaan Etina bersedia mengeluarkan uang dua kali lipat, tapi pihak itu malah mengeluarkan empat kali ini. Claire duduk di depan komputer sembari melihat laman Twitter. Saat ini, Fendra berjalan ke dalam. “Claire, Perusahaan Etina menyerah untuk menghapus berita hangat ini. Sepertinya mereka tidak sanggup untuk mengeluarkan uang banyak lagi.”Claire menyipitkan matanya. “Mere
“Aku tidak sanggup melakukannya.” Suara Javier terdengar agak serak. Dia mencium si wanita dengan kuat dan panas.Mungkin karena sedang musim hujan. Malam hari ini udara terasa dingin. …Claire dan Javier baru saja mengantar anak-anak ke sekolah. Saat perjalanan ke Perusahaan Soulna, Claire yang mengantuk itu pun bersandar di tubuhnya.Javier memalingkan kepalanya untuk menatap Claire. Dia mengangkat tangannya untuk merapikan poni Claire. “Masih ngantuk?”“Emm.” Claire mengeluh dengan suara manja, “Gara-gara kamu.”Javier pun tersenyum, lalu mendekati telinganya. “Memangnya semua ini bukan salah kamu?”Claire mengangkat kepalanya, lalu menyandarkan dagunya di atas pundak Javier sembari melihatnya. “Tapi aku nggak minta dua kali.”Javier yang amnesia itu tidak bisa mengendalikan dirinya dan sangat energik. Nyawa Claire hampir saja melayang.Javier tidak berbicara. Dia malah tersenyum dengan puas.Saat ini, ponsel Claire berdering. Paman Fendra menelepon di pagi hari. Seharusnya ada mas
Fendra melihatnya. “Claire, hari ini penjualan Perusahaan Soulna turun 10% lagi. Ada juga yang membatalkan orderan mereka dan meminta pengembalian.”Claire memutar bola matanya. “Sepertinya mereka lagi memaksa kita.”“Jadi, apa rencanamu?” Fendra tahu Claire memiliki alasannya sendiri kenapa tidak membongkar identitasnya. Alangkah baiknya jika mereka kepikiran cara lain.Claire mengembalikan tablet kepada Fendra, lalu mengambil ponselnya. “Perusahaan Etina sengaja mengatakan aku melakukan penjiplakan. Sudah saatnya aku membalas mereka.”Saat berita penjiplakan heboh di media sosial. Muncul berita hangat baru lagi.[ Perhiasan palsu Perusahaan Etina. ]Perusahaan Etina diekspos melakukan penipuan menjual perhiasan palsu dengan harga tinggi. Mereka juga menyebar rumor tentang kematian Zora, bahkan gosip tentang pemilik Perusahaan Etina membawa wanita-wanita muda ke klub dan memaksa mereka minum alkohol juga telah terbongkar semuanya.Berita-berita ini meredakan kontroversi yang melibatka