Share

Bab 429

Author: Daun Jahe
Tatapan si lelaki terus tertuju pada diri Claire. Hawa panas mulai membara. Dia spontan menelan air liurnya. Saat si lelaki sedang terbengong, Claire segera mengelak dari todongan pistol dan berlari.

“Duarr!”

Peluru memelesat di tempat kosong.

Saat ini, Claire sudah berdiri di belakang si lelaki, lalu menggunakan sikunya untuk mencekik leher si lelaki. Tatapannya sangatlah galak. “Di mana Javier?”

Entah apa yang dikatakan si lelaki. Kemudian, Claire memukul si lelaki hingga kehilangan kesadarannya. Dia merebut pistol di tangannya, lalu berlari ke dalam.

Di sisi lain, beberapa lelaki berpakaian hitam di belakang ditembak Javier hingga meminta pengampunan. Javier memukul lelaki berpakaian hitam terakhir hingga jatuh terkapar di lantai. Saat si lelaki hendak mengambil pistolnya, pistolnya malah ditendang.

Kemeja yang awalnya sangatlah rapi telah menjadi kusut dan juga berlubang. Ada luka di lengan dan juga punggungnya. Bahkan, rambutnya juga sudah dibasahi oleh keringat. Hanya saja, dia m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
waduh ded degan jd nya ni,tp cerita seru banget
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 430

    Seiring dengan suara tembakan yang tajam, peluru pun memelesat ke tubuh Javier.Claire pun terbengong dan kedua matanya mengecil.Di bawah pancaran cahaya lampu, wajah si lelaki yang tampan itu terlihat semakin muram. Dia menatap kedua mata si wanita sembari mengelus pipinya. “Claire, jangan takut, aku ….”Javier langsung menunduk untuk mencium bibir Claire. Namun, tiba-tiba Javier terjatuh tersungkur ke lantai.Claire segera menahan tubuhnya dan menyadari ada luka tembakan di belakang punggungnya. Air mata yang panas mulai bercucuran. Dia memeluk Javier sembari menjerit, “Nggak mungkin! Javier! Jangan tidur! Aku nggak akan izinin kamu buat tinggalin aku!”Roger, Yvonne, dan pihak kepolisian telah tiba di lokasi. Ketika melihat Claire memeluk Javier dengan menangis histeris, sekujur tubuhnya pun gemetar. “Tuan ….”Mobil ambulans melaju kencang di jalan. Claire duduk di samping sambil menggenggam erat tangan Javier. Dia sedang berusaha memberi kehangatan pada tangan Javier yang dingin i

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 431

    Setelah River menyadari Claire keluar dari ruangan, dia berbicara sesuatu pada dokter, lalu berjalan menghampiri Claire. “Claire, ternyata kamu lagi di rumah sakit.”Claire tersenyum getir. “Memangnya aku bisa ke mana lagi kalau bukan ke rumah sakit.” Selesai ucapan dilontarkan, dia melihat River. “Apa yang Paman bicarakan dengan dokter?”River tertegun sejenak, lalu membalas dengan tersenyum, “Hanya membahas masalah kondisi Javier.”“Apa kondisinya sangat rumit?” tanya Claire. Menyadari River terdiam, dia pun menunduk dan berbicara dengan suara serak, “Apa kondisinya sangat parah?”“Sedikit.” Raut wajah River juga sangat kacau. Masalah ini bukan hanya sekadar tembakan peluru biasa, kondisi Javier malah lebih parah daripada luka tembakan.Saat Claire hendak mengatakan sesuatu, tiba-tiba dia menerima panggilan dari ayahnya.Claire ragu sejenak. Pada akhirnya, dia memilih untuk mengangkatnya. “Ayah?”“Claire, apa kamu baik-baik saja di luar sana? Aku dengar ada penembakan di Negara Shawa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 432

    Bukan hanya sumber air di hotel itu saja, bahkan sumber air yang tersedia di tempat lain pun telah terjangkit virus. Wabah yang merebak itu bukanlah bencana alam, melainkan ulah manusia.Jika Javier benar-benar terinfeksi, itu berarti kekhawatirannya itu memang benar. Ada yang masih tidak gentar untuk melakukan penelitian virus genetik lagi.…Setelah Claire kembali ke hotel, dia pun terkejut ketika melihat kedatangan Berwin dan Roger.Saat Berwin melihatnya, dia pun semakin marah lagi. “Apa kamu sudah melupakan apa yang pernah kamu janjikan padaku? Sekarang gara-gara kamu, Javier dirawat di rumah sakit. Apa kamu puas sekarang?”Claire menunduk. “Maaf ….”Sekarang Claire tidak tahu harus berkata apa lagi. Sebab Javier memang bisa ditembak demi menyelamatkannya.Raut wajah Berwin semakin muram lagi. “Javier sudah cukup berbahaya ketika bersamamu. Seandainya kamu memang memikirkan Javier, aku harap kamu bisa meninggalkannya.”Claire terbengong sejenak, lalu berkata, “Aku nggak akan tingg

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 433

    Padahal Claire hanya ingin menemaninya saja. Dia hanya tidak ingin meninggalkan Javier seorang diri. Pada akhirnya, Claire malah telah melukainya.Menyadari Claire yang putus asa itu, Yvonne meletakkan kedua tangan di atas pundaknya, lalu berkata dengan serius, “Kak, janganlah takut ketika menghadapi cobaan. Kalian harus menghadapi masalah ini bersama. Memangnya Kak Claire yang bersalah atas luka yang diterima Tuan Javer?”Sebenarnya bukan! Musuh mereka adalah orang-orang itu. Meskipun Claire tidak datang, Javier tetap akan dalam bahaya.Setelah mendengar ucapan Yvonne, Claire pun tersenyum. “Tak disangka kamu pintar dalam menghibur.”Yvonne pun tersenyum canggung sembari menggaruk kepalanya.Claire duduk di sofa. “Oh ya, apa sekarang Rosy lagi bersama mereka?”“Emm, kakakku sudah menyelidikinya. Nggak disangka, Kak … Rosy benar-benar berhubungan dengan orang-orang itu. Dia malah merahasiakannya dengan begitu ketat. Pantas saja dia bisa membunuh Wanda.”Yvonne duduk di hadapannya. Raut

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 434

    Rosy merasa gemetar dan mengelak pandangannya. “Aku nggak tahu apa yang lagi kamu katakan.”“Kamu benar-benar nggak tahu atau lagi pura-pura nggak tahu?” Claire mendekatinya. “Gimana kalau aku tanya majikan baru kamu, Tuan Marco?”“Claire, apa maksudmu?” Kobaran kebencian seketika terlihat di mata Rosy.Claire mengangkat-angkat pundaknya dengan tidak acuh. “Maksudku sama seperti yang kamu pikirkan. Pak Berwin begitu menyayangimu, tapi pada akhirnya kamu malah mengkhianati Keluarga Fernando dan memilih Marco. Jangan-jangan kamu kira Marco akan melindungimu?”Kedua tangan Rosy dikepal dengan erat. Dia pun tersenyum sinis. “Kenapa? jangan-jangan Nona Claire ingin melindungiku? Sayangnya, aku nggak punya jalan lain lagi. Lebih baik aku tinggal di sisi Tuan Marco saja.”Menyadari Claire tidak berbicara, Rosy tersenyum dingin. “Memangnya kenapa kalau kamu tahu masalah Tante Prisca? Kamu kira Pak Berwin akan percaya Keluarga Gufree nggak bersalah dalam masalah itu?”“Claire, kamu jangan terla

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 435

    Rosy ditendang ke ujung dinding. Marco melonggarkan dasinya. Tatapannya terlihat sangat dingin dan galak. “Dasar wanita jalang! Apa kamu merasa menyesal? Jadi, kamu ingin mengkhianatiku?”Sekujur tubuh Rosy gemetar. Dia merangkak ke sisi kaki Marco. “Nggak, aku benar-benar nggak bermaksud untuk mengkhianatimu. Claire yang menyuruh orang untuk membawaku ke sana. Dia berusaha untuk mengancamku. Tapi aku nggak beri tahu apa-apa. Aku bersumpah!”Marco membungkukkan tubuhnya, lalu mencubit dagunya. “Rosy, sekarang kamu tahu terlalu banyak rahasia. Apa kamu merasa aku akan percaya dengan omonganmu?”Tubuh Rosy semakin gemetar lagi.Marco adalah tipe lelaki curigaan dan paling membenci ada yang mengkhianatinya. Meskipun Rosy tidak mengatakan apa-apa, dia memang mengetahui terlalu banyak rahasia yang tidak seharusnya dia ketahui, termasuk masalah virus!“Aku bersumpah aku benar-benar nggak beri tahu apa-apa sama dia. Tuan Marco, mohon percaya sama aku. Aku benar-benar nggak ngomong apa-apa! Ak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 436

    Javier menunduk, lalu mengecup kening si wanita. Saat dia hendak mengatakan sesuatu, tiba-tiba dia terbatuk dengan kuat.Claire segera menegakkan tubuhnya dan bertanya dengan khawatir, “Javier, apa kamu baik-baik saja?”Javier menutup mulutnya sembari memalingkan kepalanya. Dia sungguh terkejut ketika merasakan ada cairan lengket di telapak tangannya. Namun, dia tidak membiarkan Claire menyadarinya, segera mengepalkan tangannya. Dia kembali melihat Claire dengan tersenyum. “Aku baik-baik saja. Mungkin hanya tersedak.”Claire mencemberutkan bibirnya. “Apa kamu lapar? Apa kamu ingin makan sesuatu?”Tatapan Javier menjadi lembut. “Setelah ditanya sama kamu, aku jadi merasa lapar. Aku ingin makan masakanmu.”Claire segera berdiri. “Oke, aku akan masak sekarang. Kamu tunggu aku, ya.”Setelah Claire berjalan ke depan pintu, kebetulan dia bertemu dengan River. Claire pun berkata, “Paman River, tolong bantu aku jaga Vier sebentar, ya.”River mengangguk.Setelah Claire berjalan pergi, River ber

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 437

    Namun setelah melewati masa inkubasi, orang yang terjangkit virus akan mulai batuk darah, bahkan antibodinya akan turun drastis. Perkembangan sel kanker di tubuh akan semakin cepat. Metabolisme tubuh juga akan melambat. Bahkan, indeks darah juga akan sangat aneh. Tidak dalam hitungan tahun, orang itu pun akan meninggal.Javier tersenyum getir. “Jadi, aku masih bisa hidup berapa lama lagi?”River mengerutkan keningnya. “Dengan kondisimu sekarang, sepertinya tiga atau empat tahun.”…Claire kembali ke rumah sakit dengan masakannya. Baru saja dia memasuki kamar, tampak Javier sedang duduk sendirian sembari menatap ke luar jendela. Saat ini, tidak terlihat lagi batang hidung River lagi.“Javier, aku bawain makan malam buat kamu.” Claire berjalan ke sisi ranjang, lalu meletakkan makanan ke atas nakas.Javier mengalihkan tatapannya menatap wanitanya dengan tersenyum tipis. “Emm, kamu suap aku.”Claire juga tidak menolak. Dia membuka kotak makan, lalu duduk di samping ranjang untuk menyuapiny

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status