Namun setelah melewati masa inkubasi, orang yang terjangkit virus akan mulai batuk darah, bahkan antibodinya akan turun drastis. Perkembangan sel kanker di tubuh akan semakin cepat. Metabolisme tubuh juga akan melambat. Bahkan, indeks darah juga akan sangat aneh. Tidak dalam hitungan tahun, orang itu pun akan meninggal.Javier tersenyum getir. “Jadi, aku masih bisa hidup berapa lama lagi?”River mengerutkan keningnya. “Dengan kondisimu sekarang, sepertinya tiga atau empat tahun.”…Claire kembali ke rumah sakit dengan masakannya. Baru saja dia memasuki kamar, tampak Javier sedang duduk sendirian sembari menatap ke luar jendela. Saat ini, tidak terlihat lagi batang hidung River lagi.“Javier, aku bawain makan malam buat kamu.” Claire berjalan ke sisi ranjang, lalu meletakkan makanan ke atas nakas.Javier mengalihkan tatapannya menatap wanitanya dengan tersenyum tipis. “Emm, kamu suap aku.”Claire juga tidak menolak. Dia membuka kotak makan, lalu duduk di samping ranjang untuk menyuapiny
Javier menjawab dengan datar, “Emm, tidak perlu tinggal di rumah sakit lagi.”Kemudian, tatapan Javier tertuju pada Roger. “Pesan tiket pesawat untuk pulang lusa pagi.”Roger tertegun. “Tapi kondisimu ….”“Aku sangat jelas dengan kondisi tubuhku sendiri.” Javier telah membulatkan tekadnya.Roger melihat Berwin dengan serbasalah. Kemudian, Berwin berkata, “Kalau dia mau pulang, pulang saja. Aku tidak bisa mengurusnya lagi!”Selesai berbicara, Berwin melambaikan tangannya berjalan meninggalkan ruangan.Claire menggigit erat bibirnya sembari berjalan ke hadapan Javier. “Lebih baik kamu dengar apa kata Kakek Berwin. Nggak usah buru-buru pulangnya.”Claire sungguh khawatir dengan kondisi Javier ketika melakukan penerbangan jarak panjang. Bagaimana jika lukanya terbuka?Javier menatap Claire dengan tatapan datar. Claire pun terkejut ketika melihat tatapan itu, sepertinya dia merasa tidak terbiasa. “Javier?”“Aku harus pulang.” Javier berdiri dan tidak melakukan penjelasan apa-apa. Dia pergi
Gerakan tangan Claire yang sedang memegang gelas teh pun berhenti. Dia menunduk, lalu menjawab, “Bukan, sama rekan kerja samaku.”Sejak Javier keluar rumah sakit, Claire pun tidak melihat batang hidungnya lagi. Bahkan, Yvonne juga tidak tahu apa yang sedang dia lakukan.Baru saja menyesap teh, tiba-tiba dia merasa mual. Dia pun menutup mulutnya segera berlari ke toilet.“Nona Zora?”Claire tahu Jaxon sedang memanggilnya. Hanya saja, dia tidak bisa merespons sama sekali. Dia langsung berlari ke toilet, lalu memuntahkannya di wastafel. Dia bahkan memuntahkan semua yang dimakannya pada siang hari tadi.Kemudian, Claire membuka keran air untuk membersihkan wastafel. Hanya saja, dia merasa mual lagi, tetapi tidak ada yang bisa dimuntahkannya lagi. Claire membasuh wajahnya, lalu menyeka dengan tisu.Setelah keluar toilet, Claire menyadari Jaxon sedang menunggunya di luar. Jaxon pun bertanya ketika melihat wajah pucatnya, “Kamu tidak enak badan?”“Aku baik-baik saja. Mungkin aku kemakan makan
Claire memeluk Javier, lalu membenamkan kepalanya ke depan dada Javier. “Emm, aku percaya sama kamu.”Javier menunduk dan tatapannya menjadi sangat muram.…Sepertinya Marco menerima suatu pesan. Dia pun membanting ponsel ke dinding.Bawahan yang berdiri di belakangnya menunduk dan tidak berbicara. Saat ini, salah satu lelaki berkata dengan penuh hati-hati, “River juga ikut campur dalam masalah ini. Ditambah lagi, sekarang Berwin juga sudah kembali dan mengetahui kabar cucunya terluka. Sepertinya dia tidak akan melepaskan kita.”Marco mengisap rokok elektrik di depan jendela. Asap perlahan-lahan mengepul di jendela memburamkan tatapannya. “Sepertinya orang-orang itu tidak akan kembali setelah jatuh ke tangan Berwin.”Raut wajah si lelaki juga terlihat sangat tidak bagus. “Jadi, apa yang harus kita lakukan?”Marco mengembuskan asap rokok, lalu bertanya, “Apa yang dikatakan Rega?”Si lelaki membalas, “Dia bilang Tuan saja yang mengurus masalah ini. Selain itu, sepertinya pihak rumah saki
Claire menatap mereka. Dia juga bisa menebak sepertinya ada yang terjadi. Hanya saja, Claire tidak bertanya.River membalikkan kepalanya, lalu meletakkan tangan ke atas pundak Claire. “Aku dan Martin masih ada urusan. Claire, kami pulang dulu.”Claire mengangguk, lalu melihat kepergian mereka berdua.Saat ini Yvonne berlari kemari. “Kak Claire.”Yvonne terengah-engah. “Ternyata kamu di sini. Aku kira kamu ke mana.”“Ada apa?”Setelah Yvonne mengatur napasnya, dia pun berkata dengan gugup, “Kondisi Tuan Javier semakin memburuk. Pak Berwin panggil kamu ke sana.”Claire bersama Yvonne segera berlari ke kamar. Di dalam sana, selain Roger dan Berwin, juga ada beberapa lelaki yang tidak pernah dijumpai Claire. Sepertinya mereka adalah anggota Hunter.Javier sedang berbaring di atas ranjang. Wajahnya tampak memucat. Keningnya juga dipenuhi dengan keringat dingin. Berwin mencari dokter pribadi yang berpengalaman untuk mengobatinya. Saat ini, dokter sedang mengukur suhu tubuhnya.Saat dokter me
“Emm.” Claire menunduk. “Maaf, aku nggak tahu kamu lagi demam.”Javier mengelus tangan Claire yang dingin. Dia pun tersenyum sembari berkata, “Aku juga tidak ingin kamu mencemaskanku, makanya aku tidak beri tahu kamu. Claire, aku yang seharusnya minta maaf.”Sebab, Javier telah menyembunyikannya dari Claire. Dia tahu dirinya tertular virus. Jadi, dia mungkin akan sering demam, batuk, dan kondisi tubuhnya akan semakin buruk. Waktunya hanya tersisa tiga atau empat tahun lagi.Saat Claire hendak berbicara sesuatu, Berwin pun datang. “Javier, kamu sudah bangun?”“Emm.” Javier mengangguk.Berwin melihat Claire sekilas. “Kamu keluar sana. Ada yang ingin aku bicarakan dengan Javier.”Claire menggigit bibirnya dan tidak berbicara. Dia berdiri, lalu berjalan keluar. Tatapan Javier tertuju pada bayangan punggung si wanita dan menjadi muram dalam seketika.Setelah hanya tersisa mereka berdua di dalam kamar, Berwin baru bertanya, “Kamu jujur sama aku. Sebenarnya apa yang terjadi?”Saat membahas ko
Beberapa saat kemudian, Javier pun berkata dengan perlahan, “Claire, kita bercerai saja.”Claire tertegun di tempat. Pikirannya menjadi hampa. Dia melihat Javier dengan tatapan tidak percaya. “Kamu … apa yang lagi kamu katakan?”Javier mengalihkan pandangannya melirik ke sisi Claire. Tidak terlihat ekspresi apa-apa di wajahnya. “Aku bilang … kita bercerai saja.”Bercerai ….Kata itu sangat menusuk hati. Sebab, dia tidak pernah kepikiran suatu hari nanti Javier akan mengajukan cerai.Claire menggigit bibirnya berusaha untuk menenangkan perasaannya. “Alasannya?”Kedua mata berlinangkan air mata menatap ke sisi Javier. Dia ingin membaca setiap ekspresi di wajahnya. Hanya saja, tidak ada perubahan ekspresi apa pun di atas wajah pucatnya. “Tidak ada alasan. Cuma … sudah bosan.”Tangan di dua sisi tubuh Claire refleks dikepal erat. Keningnya juga terlihat berkerut. Hatinya terasa sakit hingga kesulitan untuk bernapas. “Bo … Bosan?”Javier tidak berbicara.Claire melangkah ke hadapan Javier.
Claire berterima kasih dengan tersenyum. Kemudian, dia kembali ke kamarnya sendiri. Saat ini tampak Yvonne sedang mengemas barang bawaannya. “Coba kamu tanya Roger, ke mana perginya Javier.”Yvonne pun tertegun sejenak, baru mengeluarkan ponsel untuk menelepon Roger. Entah apa yang dikatakan Roger, Yvonne pun terlihat agak syok. “Bukannya kalian jadwal penerbangan kalian sore?”Setelah Yvonne mengakhiri panggilan, dia pun memalingkan kepalanya dan berkata dengan bingung, “Tuan Javier sudah pulang.”Menyadari ekspresi muram di wajah Claire, Yvonne pun bertanya dengan penuh hati-hati, “Kak Claire, ada apa dengan kamu dan Tuan Javier? Apa yang terjadi semalam?”Semalam setelah Claire kembali dari kamar Javier, dia kelihatan sangat marah hingga melewatkan makan malamnya. Yvonne sempat bertanya pada Roger, tetapi Roger juga tidak memberitahunya.“Dia ingin cerai sama aku.”“Ce … apa?” Yvonne berjalan ke hadapannya. “Apa Tuan Javier ingin minta cerai sama kamu? Apa dia sedang bercanda?”Bahk
Di hotel, Jeska telah mendengar kabar bahwa Samuel tidak bersedia untuk menjadikannya sebagai anak didik. Dia pun berkata, “Pantas saja artis di bawah naungannya nggak tenar-tenar. Kalau dia bersedia untuk membinaku, aku pasti akan mendatangkan keuntungan yang lebih banyak daripada Jessie. Dasar bodoh!”Jeska baru pernah mengikuti acara televisi sekali. Pengikut di Instagram juga sudah bertambah jutaan orang. Jika dia bisa mempertahankan ketenaran ini, ditambah lagi dengan sumber tawaran kerja dari Colson, apa mungkin Jeska tidak akan terkenal?Setelah Jessie kembali lagi ke dunia hiburan, sepertinya zamannya juga sudah berlalu.Bukannya Hiro menganggap Jeska sebagai pengganti Jessie? Cepat atau lambat, kata “pengganti” itu akan jatuh ke diri Jessie. Dia akan lebih tenar daripada Jessie.…Jules kembali ke Kompleks Amara. Dia melihat Jessie sedang duduk di sofa sembari menonton program acara televisi. Kebetulan ada Jeska di dalam program acara.Jules mengambil tabletnya. “Lagi lihat ap
Jules juga telah mendengar percakapan mereka. Dia mengirim pesan kepada Samuel.Jeska berhasil mendapat banyak tawaran kerja. Selain mendapatkan kesempatan pertamanya dengan debut sebagai pusat dari girl band, dia juga berkesempatan untuk tampil di acara televisi. Dengan julukan “Mini Jessie”, kemunculannya langsung menarik perhatian warganet.Bukan hanya wajahnya saja yang mirip, tetapi riasannya juga dibuat serupa dengan Jessie. Itulah sebabnya memicu komentar dari penggemar Jessie. Tentu saja, ada yang merasa kesal, tetapi tak sedikit justru menganggapnya lucu.[ Tolong jangan kaitkan semuanya dengan Jessie, oke? ][ Nggak masalah kalau hanya wajahnya mirip. Tapi kalau sengaja meniru gaya Jessie, sepertinya agak menjijikkan. ][ Semua ini salah Jessie terlalu cantik. Klinik kecantikan saja sudah punya templat wajahnya. Sepertinya popularitas Jessie nggak akan pernah redup. ][ Para penggemar Jessie yang santai, ya. Kalau ada yang meniru untuk menumpang ketenaran, itu berarti Jessie
Waktu itu, Jeska melakukan operasi plastik dengan mereferensi wajah Jessie. Meskipun wajah mereka tidak 100% mirip, setidaknya ada kesamaan di wajah mereka.Pria paruh baya mengenakan jasnya. “Aku tidak keberatan kalau kamu masuk ke dunia hiburan, tapi lebih baik kamu jaga mulutmu.”Jeska tersenyum. “Aku akan jaga mulutku.”Beberapa hari kemudian, Jeska berhasil tanda tangan kontrak kerja sama dengan Agensi Solar melalui jalur belakang. Saat manajer Agensi Solar ditunjuk untuk mengurus Jeska, dia pun terbengong. Sebab, wajah wanita ini sungguh mirip dengan Jessie.Tidak lama kemudian, berita yang tersebar luas di dalam perusahaan, juga sudah terdengar sampai ke telinga Samuel. Setelah asisten Samuel menjelaskan kepadanya, dia pun mendengus dingin. “Apa gunanya punya wajah mirip? Apa semua orang di muka bumi ini bisa menggantikan Jessy? Mimpi!”Asisten tahu temperamen Samuel. Perusahaan tiba-tiba menandatangani artis pendatang baru yang memiliki wajah mirip dengan Jessie. Dia malah disu
Ucapan Hiro sudah sangat jelas.Tatapan Jeska menjadi dingin. “Kamu lagi minta putus?”Hiro menatap Jeska dengan tenang. “Iya, aku merasa hubungan kita tidak usah dilanjutkan lagi. Aku juga sudah capek.”Setiap kali melihat wajah yang mirip dengan Jessie, perasaan Hiro terasa tidak nyaman. Dia menganggap Jeska sebagai Jessie. Perbuatannya sama saja dengan membohongi dirinya sendiri.Jeska dan Jessie adalah dua individu yang berbeda, mereka bukanlah orang yang sama.“Kak Hiro, kenapa? Apa aku kurang baik?” Jeska menggenggam tangan Hiro. “Kenapa kamu tiba-tiba minta putus? Jangan-jangan … karena Yura?”Raut wajah Hiro menjadi muram. “Tidak ada hubungannya dengan dia.”Jeska pun tersenyum. “Apa kamu yakin nggak ada hubungannya sama dia? Hiro, sejak kamu tahu Yura diam-diam menyukaimu, apa kamu mulai goyah?”“Jeska.” Tatapan Hiro sangat dingin. “Jangan sembarangan menebak isi hatiku.”Jeska mengepal erat tangannya sembari menarik napas dalam-dalam. “Hiro, aku tahu selama ini kamu mengangga
Jules terdiam membisu.Jessie menginjak kaki Levin. “Kenapa banyak sekali omong kosongmu?”Selesai makan, hari pun sudah sore. Jessie dan Jules mengantar Yusa ke depan pintu. Yusa minum banyak hari ini. Dia berkata kepada Jessie, “Biasanya artis yang sudah melahirkan akan kehilangan pasarnya di dunia hiburan. Posisi juga akan digantikan oleh artis yang lebih muda. Tapi, bagiku, usia bukanlah masalah bagi seorang artis. Jessie, kamu tidak usah mencemaskan masalah itu. Kamu rawat dirimu dengan baik. Kelak, kalau ada naskah bagus dan cocok denganmu, aku pasti akan mempertimbangkanmu.”Jessie mengangguk dengan tersenyum. “Tenang saja. Kelak kita pasti akan ada kesempatan buat kerja sama lagi.”Setelah mengantar Yusa dan yang lain ke mobil, Jessie memalingkan kepalanya melihat Jules. “Entah kenapa, aku merasa diriku sangat beruntung.”Setidaknya di dalam dunia hiburan yang mengejar reputasi dan kekuasaan itu, Jessie bisa bertemu dengan orang seperti Yusa dan juga Samuel, yang tidak memanfa
Kabar pernikahan Jodhiva viral di internet. Selain meliput dekorasi indah di aula, pusat perhatian mereka juga tertuju pada gaun pengantin antik.Tidak sedikit orang familier dengan gaun pengantin antik itu. Ada banyak warganet mengunggah gaun pengantin yang dikenakan zaman nenek mereka dulu.Sementara itu, setelah Jessie hamil, ini pertama kalinya dia menampakkan diri di depan umum. Nama Jessie juga menjadi viral dalam seketika.Sebelumnya ada banyak warganet mengira Jessie sudah vakum dari dunia hiburan. Sebab, mereka semua merasa tidaklah mungkin seorang Tuan Putri akan melakukan syuting lagi. Hanya saja, dalam wawancara Jessie kali ini, para penggemar Jessie juga tidak menyatakan bahwa mereka sangat menghormati keputusan Jessie. Tidak peduli dia akan tetap bergumul di dunia hiburan atau tidak, para penggemar akan senantiasa mendukungnya.Setelah “Embun” tayang, ratingnya menduduki peringkat pertama dan menjadi drama yang sangat populer. Sutradara Yusa dan para kru mengundang beber
Jerremy mendengus dingin. “Memang sengaja.”Jessie kelihatan kesal.Jules pun membujuknya. “Tidak usah takut. Nanti kita tidak usah undang dia ke pernikahan kita saja.”Jerremy terkekeh. “Kamu rasa kamu bisa melakukannya?”Jules pun tersenyum. “Apa ini hari pertama kamu kenal sama aku?”Dacia sungguh merasa tidak berdaya. “Kalian itu anak SD, ya?”Mereka berdua selalu saja beradu mulut. Semuanya spontan tertawa.Resepsi pernikahan dimulai. Pencahayaan di dalam ruangan menjadi gelap, hanya tersisa kilauan bintang di atas langit.Pembawa acara berjalan ke atas panggung, lalu mulai mengucapkan doa restu kepada kedua mempelai. Disusul, sepasang pengantin berjalan memasuki aula.Semua orang menghadap ke belakang. Terlihat juga Dessy dan Bastian yang bertugas sebagai pengiring pengantin berjalan di belakang mereka.Ariel merangkul tangan Jodhiva dan buket bunga, berjalan ke hadapan semua orang. Ada yang berbisik, “Kenapa gaun pengantin istrinya Jody kelihatan familier sekali?”“Bukannya ga
Ariel menunduk melihat gaun pengantin di tubuhnya. “Aku sungguh nggak percaya dengan mataku.”“Coba kamu lihat.”Ariel berjalan ke depan cermin, lalu menatap dirinya yang sedang mengenakan gaun pengantin. Dia seolah-olah berbaur dalam era itu.Herla berjalan keluar ruang ganti, lalu berkata pada Jodhiva, “Coba kamu lihat pengantinmu.”Ariel membalikkan tubuhnya. Ketika melihat Jodhiva berdiri di depan pintu, tiba-tiba dia merasa tidak enak hati.Jodhiva menatapnya. Ujung bibirnya melengkung ke atas. “Kamu memang cantik sekali.”…Pada hari ini, seluruh kota sedang menyiarkan kabar pernikahan putra Javier. Resepsi pernikahan kali ini terbuka untuk umum. Bahkan, awak media juga diperbolehkan untuk menghadirinya. Jessie yang berperut besar itu berjalan ke dalam aula dengan dipapah oleh Jules. Dia menerima wawancara dari awak media, mereka menanyakan kapan Jessie akan kembali ke layar kaca. Pada saat ini, Jessie menjawab dengan tersenyum, “Aku nggak buru-buru. Aku masih ingin istirahat s
“Suka, aku bagai berdiri di bawah langit saja. Begitu mengulurkan tanganku, aku sudah bisa menggapai bintang.” Ariel mengangkat tangannya, seolah-olah hendak meraihnya.Tiba-tiba Ariel kepikiran sesuatu, lalu memalingkan kepalanya. “Berapa banyak uang yang sudah kamu habiskan?”Jodhiva berjalan di sisi Ariel, kemudian menghentikan langkahnya. “Aku tidak peduli. Yang penting kamu menyukainya.”“Hanya sebuah resepsi pernikahan saja, jangan menghamburkan uang yang terlalu banyak. Kalau sampai ayahku tahu, dia pasti akan memarahiku boros.”Jodhiva tersenyum, lalu merangkul Ariel ke dalam pelukannya. “Kalau Tuan Tobias tahu aku menghabiskan banyak uang untuk menyewa sepotong gaun pengantin, sepertinya dia bakal emosi hingga pingsan?”Ariel tertegun dan tidak berbicara lagi.Jodhiva mengusap kepalanya. “Pernikahan hanya sehidup sekali. Aku tidak ingin meninggalkan penyesalan untukmu.”Pada saat ini, direktur dekorasi pernikahan datang. Dia bertanya dengan tersenyum, “Tuan Jody, apa kamu suda