Share

Bab 2178

Author: Daun Jahe
last update Last Updated: 2024-10-12 18:00:00
Ariel merampas ponsel dari tangan Jodhiva. Dia melihat layar ponselnya, lalu berkata, “Kalau kamu mau nomorku, kamu bisa ngomong langsung. Kenapa malah sok misterius!”

Jodhiva berkata dengan acuh tak acuh, “Bukannya malu kalau ditolak olehmu?”

Ariel menatapnya. “Bukannya hanya nomor ponsel saja? Untuk apa aku menolakmu?” Tiba-tiba terlintas sebuah pemikiran di benak Ariel. Dia mengangkat-angkat alisnya sembari tersenyum. “Apa kamu tidak khawatir aku akan menghapusnya?”

Jodhiva mengiakan. “Kalau kamu hapus, cek itu ….”

Raut wajah Ariel langsung berubah. Dia berjanji akan menyimpan nomor ponsel itu dengan baik, tidak akan menghapusnya. “Aku nggak akan menghapusnya. Aku jamin nggak akan menghapusnya. Kamu tenang saja.”

Jodhiva menyipitkan matanya. “Sepertinya aku sangat rugi dalam transaksi ini.”

Ariel menyimpan ponselnya kembali ke dalam saku, lalu berkata dengan santai, “Kita itu orang sendiri. Untuk apa membeda-bedakan seperti itu, ‘kan?”

Jodhiva merenung. “Orang sendiri.”

“Kita itu mi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2179

    Ariel melipat kedua tangan di depan dadanya, lalu memalingkan kepalanya. “Paling-paling aku ganti satu kemeja buat kamu.”Jodhiva pun tersenyum. “Seharusnya kamu tahu aku hanya pakai kemeja yang di-custom untukku?”Ariel merasa kaget. Dia menatap Jodhiva. “Apa demi ganti rugi sepotong kemeja, aku malah mesti pergi ke Negara Shawana?”“Bukannya kamu sendiri yang bilang mau ganti rugi?” Jodhiva mengangkat-angkat alisnya. “Kalau kamu mau ganti rugi, kamu mesti menunjukkan ketulusan hatimu.”Ariel menarik napas dalam-dalam, lalu tersenyum dengan geram. “Oke, anggap saja aku terlalu kepo.”Ariel berjalan ke dalam rumah dengan emosi tinggi. Jodhiva menatap bayangan punggung Ariel. “Apa kamu tidak berencana untuk ganti rugi lagi?”Tanpa memalingkan kepala, Ariel berkata, “Tidak punya duit!”Ariel memang selalu memungkiri janjinya. Namun, Jodhiva malah tidak marah sama sekali. Lagi pula, hanya sepotong kemeja saja. Untuk apa perhitungan dengannya?Keesokan harinya, Ariel turun ke lantai bawah

    Last Updated : 2024-10-13
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2180

    Jodhiva juga tidak menyangkal. “Aku sudah bangun sejak kamu masuk.”Ekspresi Ariel langsung menjadi datar. “Kamu lagi pura-pura tidur!”Jodhiva tersenyum. “Kalau aku tidak pura-pura tidur, bagaimana aku bisa tahu apa maumu?”Ariel merasa marah hingga urat hijau menonjol di keningnya. Dia bagai telah dipermainkan Jodhiva saja. Ariel menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan berkacak pinggang, “Padahal aku ingin bikin kemeja baru buat kamu. Berhubung kamu sudah mempermainkanku, sepertinya aku tidak perlu ganti rugi lagi.”Jodhiva mengangkat-angkat alisnya. “Aku juga tidak berencana suruh kamu ganti rugi. Tapi, kalau kamu setulus ini ….” Jodhiva menuruni ranjang, lalu berjalan ke depan Ariel sembari merentangkan kedua lengannya. “Coba kamu ukur.”Ariel tertegun sejenak, lalu memalingkan kepalanya. “Aku nggak mau ukur.”Jodhiva menarik tangan Ariel. Ariel pun terbengong. Belum sempat dia merespons, kedua lengan Ariel sudah melingkari pinggang Jodhiva. Wajahnya juga menempel di dekat J

    Last Updated : 2024-10-13
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2181

    Tom memalingkan kepala untuk menatap si Gendut. “Bukannya aku suruh orang untuk mengawasi Puzo?”Si Gendut menunduk, “Sepertinya anggota kita ketahuan oleh Puzo. Mereka semua sudah diserang.”Tom memejamkan matanya. “Dia malah memilih untuk bekerja sama dengan Keluarga Oswaldo. Bodoh sekali!” Kemudian, dia melebarkan matanya melihat ke sisi si Gendut. “Kalau Puzo memilih untuk bersekongkol dengan Keluarga Oswaldo, sepertinya tidak ada gunanya aku mempertahankan nyawanya lagi. Dengan melenyapkannya, aku baru bisa menguasai kekuasaannya.”Si Gendut berkata, “Kalau begitu, aku akan utus anggota sekarang.”…Siang harinya, Ariel tiba di Geng Markus. Ketika anggota Geng Markus melihat Ariel berbusana wanita, semuanya merasa syok. Ini adalah pertama kalinya mereka melihat Ariel berbusana wanita.“Nona … Nona Ariel.” Panggilan ini terasa asing bagi semuanya.Jessie berjalan keluar ruangan. “Ariel?” Jessie berlari ke hadapan Ariel, lalu menggandeng tangannya dengan gembira. “Kenapa kamu bisa

    Last Updated : 2024-10-13
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2182

    Puzo memaki, “Sialan!”Pria berseragam hitam yang bersenjata mengepung mobil. “Tuan Puzo, ajalmu sudah tiba.”Ketika menyadari Puzo tidak merespons, seorang pria berjalan ke belakang mobil dengan perlahan. Tiba-tiba Puzo melakukan penyerangan. Si pria merespons langsung membuka tembakan.Pistol di tangan pria berpakaian hitam dirampas. Puzo menendang si pria, lalu menindihnya di atas lantai. Ketika yang lain menyaksikan gambaran ini, semuanya segera melakukan tembakan.Puzo melangkah mundur ke belakang mobil untuk mengelak tembakan. Pecahan kaca akibat ditembak pun menggores lengan Puzo. Darah segar seketika mengalir. Tiba-tiba seorang pria berpakaian hitam berlari dari atas kap mobil untuk menyergap Puzo.Saat Puzo hendak membuka tembakan, terdengar suara jeritan. “Celaka! Ada yang datang!”Si pria berpakaian hitam tertegun sejenak. Dia ditendang oleh Puzo, kepalanya ditembak oleh Puzo. Darah segar seketika menyebar di atas lantai.Mobil itu semakin mendekat. Pihak lawan menggunakan m

    Last Updated : 2024-10-13
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2183

    Puzo terbengong dalam beberapa saat. Dia tidak berbicara lagi.Pada jam tujuh malam, Ariel pun pulang ke rumah. Tobias sedang duduk di ruang tamu sembari mencicipi teh bunganya. Dia mengangkat kelopak matanya menatap orang yang memasuki rumah. “Seharian ini ke mana saja? Kenapa baru pulang?”Ariel menghentikan langkahnya di depan tangga, lalu menjawab, “Aku pergi ke Geng Markus.”Tobias menyipitkan matanya. “Ngapain kamu ke kamar Jody tadi pagi?”“Kenapa kamu bisa tahu?”Jodhiva bukanlah tipe orang yang akan membocorkan rahasia. Sepertinya pelayan telah memergokinya.Tobias pun tersenyum. “Kamu seorang wanita malah masuk ke kamar pria. Katakanlah, apa kamu punya pemikiran lain?”“Kamu jangan fitnah aku. Aku nggak berpikir seperti itu.”“Jadi, ngapain kamu ke sana?”“Ukur ukuran.”Tangan Tobias bergetar. Cangkir di tangannya spontan jatuh ke atas meja dan mengeluarkan suara keras. Dia sungguh merasa terkejut. “Ukur … ukuran?”Ariel tahu pemikiran ayahnya telah melenceng. Wajahnya seketi

    Last Updated : 2024-10-14
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2184

    Jodhiva mengambil jubah tidur dari dalam lemari, lalu mengenakannya dengan perlahan. Dia tersenyum, lalu berkata, “Ini sudah kedua kalinya kamu menerobos ke dalam kamarku.”Ariel masih saja mengeyel. “Aku sudah ketuk pintu. Hanya saja, kamu tidak membalas.”Jodhiva mengikat tali jubah mandinya. “Kalau aku tidak menyahut, kamu langsung main masuk saja?”Ariel kepikiran sesuatu, lalu berpapasan dengan tatapannya. “Sepertinya ini rumahku. Aku bebas keluar masuk di rumahku sendiri. Lagi pula, meski aku lihat kamu yang telanjang, kamu juga tidak akan rugi.”Gerakan tangan Jodhiva berhenti. Dia mengangkat kelopak matanya, lalu tertawa. “Kamu malah ingin lihat aku telanjang?”“Bukan.”“Tadi pagi kamu sentuh-sentuh aku. Sekarang kamu malah ingin lihat tubuhku. Setelah dipikir-pikir, bukannya aku rugi?”“Jangan omong kosong ….”“Jody.” Terdengar suara Tobias dari luar kamar. Ariel terkejut hingga sekujur tubuhnya terasa tegang.Jodhiva segera membalikkan tubuhnya hendak berjalan pergi. Ariel ma

    Last Updated : 2024-10-14
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2185

    Wanita ini boleh dikatakan pintar dan cerdik, tetapi terkadang dia juga ceroboh. Ketika dihadapkan dengan masalah serius, dia bisa bersikap dengan tenang. Namun, ketika berada di hadapan Jodhiva, Ariel selalu bersikap gegabah.Jodhiva mengulurkan tangannya menyelipkan rambut ke belakang telinga Ariel, lalu menyipitkan matanya. “Kamu tidurnya lelap sekali.”Cahaya matahari memancar ke dalam jendela, menyinari ke sisi sofa. Ariel membuka matanya dengan perlahan. Tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu segera duduk di tempat.Ariel mengambil selimut tipis yang menutupi tubuhnya seraya menatap sekeliling. Tiba-tiba dia kepikiran tujuan kedatangannya mencari Jodhiva semalam. Ariel bukan hanya ketiduran, dia bahkan melupakan hal penting itu.Ariel berjalan ke sisi pintu, lalu membuka pintu kamar. Dua pelayan yang melewati menatap Ariel dengan terkejut. “Tu … Nona?”“Pagi.” Ariel terpaksa menyapa, lalu segera kembali ke kamarnya.Dua orang pelayan wanita itu menatap Ariel berjalan keluar kamar

    Last Updated : 2024-10-14
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2186

    Mereka berdua mengobrol beberapa saat di ruangan VIP. Kemudian, Jodhiva mengantar Roger ke hotel. Saat tiba di lobi hotel, kedua mata Roger langsung berkilauan ketika bertemu dengan Izza. Dia pun tersenyum langsung pergi memeluk Izza. “Sayang ….”Izza refleks mengulurkan jari tangan untuk menahan pundak Roger. “Jangan panggil aku seperti itu ketika lagi di luar.”Roger menunjukkan ekspresi sedih. “Padahal sudah lama tidak berjumpa, kamu malah tidak izinkan aku untuk memelukmu.”Izza mencengkeram kerah pakaian Roger. “Kenapa kamu tidak beri tahu aku kalau kamu ke Pulau Persia?”Izza benar-benar tidak tahu Roger akan kemari. Roger pun tersenyum canggung. “Aku datang juga karena mencemaskanmu.”“Lebih baik kamu cemaskan dirimu sendiri saja. Aku tidak ada waktu luang untuk melindungimu.”Senyuman di wajah Roger semakin lebar lagi. Dia menggenggam tangan Izza. “Tenang saja, aku memang tidak jago dalam seni bela diri, tapi aku punya otak.”Jodhiva yang berada di samping pun tersenyum tidak b

    Last Updated : 2024-10-14

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2480

    Jodhiva berjalan keluar. “Apa kamu tidak pernah berendam?”“Nggak ada musim dingin di Pulau Persia. Siapa juga yang akan berendam?” Ariel menoleh. Ketika melihat Jodhiva hanya membungkus setengah tubuhnya dengan handuk, dia segera mengalihkan pandangannya.Jodhiva berjalan ke belakang Ariel, lalu mengulurkan tangan untuk memeluk Ariel. “Bukannya kamu mau berendam air panas?”Ariel menarik napas dalam-dalam. “Aku memang mau berendam, tapi kamu malah menggodaku.”Jodhiva pun tersenyum. “Sekalian.”Usai berbicara, Jodhiva langsung menggendong Ariel.Ariel memeluk leher Jodhiva sembari memejamkan matanya. “Jangan ceburin aku!”Jodhiva membawanya turun ke dalam pemandian air panas. Seiring dengan suara “byur”, air memercik ke segala arah. Ariel muncul ke permukaan. Rambut panjangnya yang basah menempel di punggungnya.Ariel mengusap air di wajahnya dan berteriak, “Dasar berengsek!”Jodhiva memeluk Ariel di dalam pelukannya. “Ariel.”Ariel hanya merasa jari tangannya terasa dingin. Dia pun t

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2479

    Di Grup Angkasa.Saat jam istirahat, para karyawan sedang membahas acara malam hari ini. Saat Edwin membawa kotak hadiah melewati sisi mereka, ada yang bertanya dengan tersenyum, “Tuan Edwin, itu hadiah buat kekasihmu?”Edwin merasa kaget. “Sejak kapan aku punya kekasih? Bukan punyaku, tapi punya Tuan Muda Jody.”Semua orang langsung mengerumuninya. “Apa isinya perhiasan?”“Apa Tuan Muda Jody menghadiahkannya untuk istrinya?”“Romantis sekali. Kenapa nggak ada yang kasih hadiah Natal buat aku?”Sebenarnya Edwin juga tidak tahu. Hanya saja, isinya memang adalah perhiasan dari suatu merek ternama.Entah sejak kapan Jodhiva berdiri di belakang mereka, dia pun tersenyum. “Apa kalian tidak mau cepat pulang kerja? Kalau begitu, kalian lembur saja?”“Tidak, tidak! Kami ingin pulang kerja tepat waktu. Kami semua punya acara nanti malam.” Mereka segera kembali ke tempat duduk mereka.Edwin berjalan ke sisi Jodhiva, lalu menyerahkan kotak hadiah kepadanya. Dia bertanya dengan penasaran, “Ini had

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2478

    Ariel terdiam sejenak.Pemikiran Sulivan sangat jernih, tetapi terlalu blak-blakan. Bagaimana dia bisa memiliki pacar nantinya?Ariel berjongkok di hadapan Sulivan untuk bertatapan dengan matanya. “Nggak ada yang menentukan kamu mesti menyukainya dan kamu nggak boleh menolak. Tapi, hadiah ini niat baik dari orang lain. Nggak peduli kamu suka atau nggak, kamu mesti berterima kasih.”“Meski kamu nggak mau, kamu boleh mengatakan kamu nggak memerlukannya, terima kasih atas maksud baikmu. Ini yang dinamakan sopan santun.”Sulivan menatap Ariel dalam beberapa saat. “Kamu cerewet sekali.”Saat Ariel hendak mengatakan sesuatu, anak perempuan itu pun menangis. Kali ini, Ariel merasa kewalahan, segera membujuk.Yogi mendengar suara tangisan itu. Dia langsung mendekat. Dia menyadari Ariel sedang membujuk anak perempuan yang sedang menangis dengan penuh kesabaran. Namun, anak perempuan itu masih tidak berhenti menangis.Yogi mendekat, lalu menggendong si anak perempuan. “Kenapa malah menangis? Apa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2477

    Ariel tertegun. “Selain kamu, siapa yang bisa bawa aku pergi?”Jodhiva meletakkan sebutir telur ayam di atas piring Ariel. “Bagaimana kalau bukan aku?”Ariel menggigit bibirnya. “Lain kali aku nggak bakal minum sebanyak ini lagi.”Ketika melihat Ariel sedang merenung kesalahannya, Jodhiva pun tertawa. “Kamu cukup tulus ketika mengakui kesalahanmu.”Ariel mengupas kulit telur. “Semalam … aku nggak ngawur, ‘kan?”Jodhiva mengiakan. “Sedikit.”Ariel merasa syok, spontan mengangkat kepalanya. “Apa yang aku katakan?”Jodhiva tidak menjawab, melainkan mempermainkannya. “Coba pikir sendiri.”Ariel berpikir dalam waktu lama. Sepertinya dia ingat dengan apa yang dikatakannya semalam. ‘Jody, aku sangat menyukaimu.’Tiba-tiba kedua mata Ariel terbelalak lebar. Dia menutup wajah meronanya. Apa? Dia malah mengutarakan perasaannya di saat sedang mabuk?Jodhiva mengangkat-angkat alisnya. “Sudah ingat?”“Ergh … aku … aku mabuk.” Sekarang Ariel tidak sanggup mengatakannya lagi.Jodhiva membungkukkan tu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2476

    Yogi mengangkat kelopak matanya, lalu memalingkan kepalanya. “Masalah itu nggak ada hubungannya sama kamu.”Mengenai masalah dua orang wanita pendamping itu, Yogi tahu semua itu adalah ide Ariel.Ariel memang arogan, tapi dia tidak jahat hingga berencana menghancurkan reputasi seseorang. Sebenarnya Ariel dan dua wanita pendamping itu juga masuk jebakan orang lain.Ide buruk Ariel kebetulan melancarkan rencana orang lain. Itulah sebabnya setelah masalah terekspos, Yogi pun dijuluki sebagai “buaya darat”.Hanya saja, semuanya sudah berlalu lama. Yogi juga sudah tidak mempermasalahkannya lagi dan sudah tidak ada lagi “dendam” di hatinya.Beberapa saat kemudian, tidak lagi kedengaran suara Ariel, Yogi pun menatapnya.Ariel sedang tertidur bersandar di atas meja. Entah sejak kapan Ariel ketiduran? Sepertinya suara ribut di samping tidak bisa mengganggu tidurnya.Tatapan Yogi tertuju pada wajah Ariel. Dulu saat pertama kali bertemu dengan Ariel di Pulau Persia, dia merasa Ariel sungguh mirip

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2475

    “Apa aku masih sanggup untuk menggendongnya?”Jerremy mencubit pipinya. “Kamu malah menghina putrimu?”Dacia menepis tangan Jerremy, lalu menurunkan kelopak matanya. “Aku takut setelah aku pulang nanti, dia nggak mengenaliku lagi. Menurutmu, apa aku egois sekali?”Jerremy menggenggam tangan Dacia. “Setelah kita pulang nanti, kita akan luangkan waktu kita untuk temani dia.”Ketika Daniel melihat mereka, dia pun tersenyum. “Kalian sudah kembali.”“Ayah, apa yang lagi kamu lakukan?”“Haih, Ayah lagi tidak ada kerjaan. Jadi, Ayah cari kegiatan.” Daniel menggantung hadiah di atas pohon Natal. “Dulu ibuku tidak suka hal-hal seperti ini. Aku pun tidak ada kesempatan untuk menghias pohon Natal.”Dacia memutar bola matanya. Pada malam hari Natal sebelumnya, Lidya tidak suka Daniel membeli barang-barang seperti ini. Pernah sekali, demi menyenangkan Dacia dan Charles, Daniel pernah menghias rumah. Namun, Lidya malah murka setelah melihatnya. Dia bahkan menyuruh pelayan untuk mencabut semua hiasan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2474

    “Kamu memang cerewet.” Jerremy bersandar di bangku. “Kalau bukan karena Ibu bilang kamu lagi mengandung, aku juga tidak bakal kemari.”Usai berbicara, Jerremy melihat ke sisi Jules. “Ibuku dan ayahku sangat menyayangi Jessie. Sekarang dia sedang mengandung, kalau kamu berani membuatnya sedih, kami tidak akan melepaskanmu.”Jules tersenyum. “Tenang saja, dengan adanya contoh Kak Jerry sebelumnya, aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.”Jerremy terdiam membisu. Jules malah menyindirnya?Jerremy makan siang bersama dengan mereka. Sebenarnya setelah Jessie datang, Silvia berpesan kepada koki rumah untuk menyesuaikan masakan sesuai kebiasaan lidah Jessie.Jerremy melihat makanan di atas meja. Dia tidak berbicara apa-apa. Hanya saja, dari detail, dapat diketahui bahwa Keluarga Tanzil memperlakukan adiknya dengan baik.Silvia masih bersikap ramah seperti biasanya. “Apa makan siang hari ini sesuai dengan seleramu? Apa kamu mau minta yang lain?”Belum sempat Jerremy menjawab, Jessie dul

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2473

    Carly berkata, lalu memalingkan kepala melihat ke sisi Dacia. “Kamu juga nggak usah ladeni dia. Dia sudah terbiasa untuk dikelilingi orang-orang. Tentu saja dia merasa kesal karena dikucilkan. Semuanya akan baik-baik saja nanti.”Dacia mengangguk dengan tersenyum.Pada saat yang sama, di Kediaman Keluarga Tanzil.Sebuah mobil berhenti di depan gerbang. Jerremy menuruni mobil dengan membawa hadiah. Dia berjalan ke dalam halaman. Kebetulan Kimin berjalan keluar rumah. “Tuan Jerry, ya?”Jerremy mengangguk. “Sebelah sini.” Kimin memiringkan tubuhnya, lalu membuat isyarat tangan mempersilakan.Jerremy memasuki vila. Silvia dan Hengky sedang duduk di dalam ruang tamu. Setelah mengetahui kabar abangnya Jessie hendak berkunjung ke rumah, mereka pun sudah mempersiapkan semuanya dari awal.Kimin membawa Jerremy memasuki vila. Silvia berdiri sembari tersenyum padanya. “Apa kamu itu kakaknya Jessie? Ayo, silakan duduk.”Jerremy duduk, lalu meletakkan kotak hadiah di atas meja. “Ibuku tidak ada wa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2472

    “Apa kamu merasa sangat puas sekarang?”Dacia mengerutkan keningnya. Belum sempat dia mengatakan sesuatu, Jane langsung mencengkeram kerah pakaiannya. “Gara-gara kamu, aku dikucilkan sama mereka. Apa kamu puas sekarang?”Dacia menepis tangannya, lalu mendorongnya. “Apa hubungannya sama aku?”“Sejak awal, kamu terus membohongiku. Kamu dan suamimu sudah bersekongkol. Kalau nggak, mana mungkin dia akan datang? Kalau bukan karena kalian, mana mungkin mereka akan pergi? Semua ini salah kalian!”Jane melampiaskan semua amarah ke diri Dacia.Dacia tidak ingin menghiraukannya, hendak berjalan pergi.Jane malah menyeret Dacia, tidak membiarkan dia pergi. “Hari ini kamu mesti jelasin ke aku. Kalau nggak, aku nggak akan lepasin kamu!”Pada saat ini, Carly datang. “Jane, apa yang lagi kamu lakukan?” Carly pergi mendorong Jane. “Apa kamu sudah gila?”Jane mendorongnya. “Aku gila? Kita sudah berteman selama delapan tahun. Apa kamu melupakannya? Aku sudah minta maaf juga. Apa lagi yang kalian inginka

DMCA.com Protection Status