Share

Bab 2177

Tiba-tiba bagian leher dipukul dengan kuat, si pria pun jatuh pingsan di tempat. Izza yang berdiri di belakang pria itu memungut ponselnya. Nomor yang hendak dihubungi pria itu adalah nomor Tom.

Langit semakin gelap. Lampu jalan mulai menyala, kelihatan bagai kilau mutiara saja.

Beberapa kapal pesiar berlayar di atas laut dengan perlahan. Kapal diperkirakan akan tiba di pelabuhan area kekuasaan Keluarga Oswaldo dalam dua hari ini.

Roger sedang berdiri di depan jendela kabin. Dia membalikkan tubuhnya melihat orang-orang di belakangnya. “Setelah sampai nanti, semuanya harap lebih waspada lagi. Jangan sampai identitas kita terbongkar.”

Mereka semua membalas, “Tenang saja, kami akan selalu berwaspada. Kami akan bilang kami hanya datang untuk berbisnis saja. Nanti sebagian dari kami akan tetap di kapal. Seharusnya tidak akan menimbulkan kecurigaan lagi.”

Roger mengangguk. “Semuanya cepat istirahat sana.”

Saat ini, di Kediaman Keluarga Oswaldo.

Ariel tidak bisa tidur lagi. Dia duduk di tempa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status