Ariel duduk di bangku samping ranjang. “Memangnya apa yang bisa terjadi denganku? Malahan kamu, sudah tua malah berkelahi. Kenapa kamu tidak melarikan diri saja?”Tobias menurunkan mangkuknya. “Aku baik-baik saja. Baguslah kalau kamu dan Jody baik-baik saja. Aku pun bisa merasa tenang sekarang.”Ariel melipat kedua lengannya di depan dada dan tidak berbicara.“Oh, ya, semua ini berkat Jessie. Semalam dia juga sudah menangkap beberapa orang yang ingin menyerangku di rumah sakit. Gamma masih hidup. Jadi, Sams ingin membunuhnya untuk melenyapkan barang bukti.”Ariel menatap ayahnya. “Ternyata Ayah yang menyelamatkannya. Pantas saja!”Nada bicara Tobias menjadi lebih serius. “Ariel, sebelumnya mungkin kamu memiliki dendam dengan Organisasi Imoana. Tapi Gamma itu ketua dari Organisasi Imoana. Setidaknya dia bisa membantu kita untuk menghadapi Puzo yang ambisius itu. Kita tidak boleh lengah lagi. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk menyingkirkan Sams.”Di ruang bawah tanah Geng Markus. Se
Ariel menjepit kalajengking, lalu meletakkannya di atas telapak tangannya.Kalajengking merayap dengan perlahan, tetapi Ariel tidak disengat.Lelaki yang melihat pun merasa merinding. Dia sungguh tidak menyangka ada yang menjadikan kalajengking beracun sebagai binatang peliharaan. Maniak sekali!Ariel dapat membaca tatapannya. Dia pun tersenyum. “Aku bisa melepaskanmu. Tapi, aku butuh bantuanmu. Kalau kamu menyelesaikannya dengan baik, aku akan memberimu hadiah besar. Kalau kamu tidak bisa melakukannya, aku akan membuatmu mencicipi rasanya mandi dengan kalajengking beracun.”Si lelaki bertanya, “Apa yang ingin kamu lakukan?”“Tidak susah! Sebar luaskan masalah Gamma masih hidup, termasuk masalah Sams yang sudah menyusun pembunuhan berencana itu.” Ariel mendekatinya. “Apa kamu bisa melakukannya?”Si lelaki terus mengangguk. “Bisa, bisa!”Ariel menyuruh bawahan untuk melepaskan ikatannya.Setelah si lelaki terlepas, dia segera meninggalkan tempat, lantaran takut Ariel akan berubah pikira
Jodhiva menghiburnya. “Kamu sudah cukup hebat.”Mereka berdua sama-sama menuruni tangga. Ketika melihat pengurus rumah berjalan memasuki rumah dengan menenteng ayam, Jessie pun merasa bingung. “Ada acara apa hari ini? Sampai mesti potong ayam?”Belum sempat pengurus rumah berbicara, Ariel pun berjalan ke dalam rumah, kemudian mengeluarkan suara lantangnya, “Tidak ada acara apa-apa. Bukannya Kak Jody-mu lagi terluka. Ayam itu menambah asupan gizi buat kakakmu.”Jessie pun tertawa. “Kamu baik banget sama Kak Jody.”Ariel berkata dengan serius, “Aku memang baik sama siapa pun.”Jessie terdiam sejenak. Sepertinya dia sudah berpikir kebanyakan.Sore harinya, Ariel, Jessie, dan Jodhiva makan malam bersama. Sup ayam dihidangkan di atas meja. Aroma lezat dan wangi tercium di dalam ruangan.Ariel mencedok semangkuk sup, lalu memindahkannya ke hadapan Jodhiva. “Ini ayam kampung pemberian Tante yang baik hati itu. Ayo, minum yang banyak.”Jodhiva tersenyum tipis. “Tuan Muda Ariel memang baik.”Je
Ariel bertopang dagu. “Apa semua ini ulah Elgar?”Dessy mengangguk. “Elgar adalah tangan kanan Gamma. Gamma sangat memercayainya. Waktu itu saat Gamma dikabarkan mengalami kecelakaan, dia tidak keberatan dalam masalah Sania meneruskan kekuasaan. Tapi setelah Sams merebut kekuasaan dari tangan Sania, Elgar mulai mencurigai masalah ini.”Ariel tersenyum. “Sekarang setelah Gamma dikabarkan masih hidup, apalagi setelah mengetahui kabar Sams adalah pelaku pembunuhan berencana, Elgar pasti tidak akan tunduk terhadapnya.”Dessy menggigit bibirnya. Wajahnya kelihatan serius. “Dia pasti tidak akan tunduk. Tapi Sams telah membunuh orang yang menyebar gosip di hadapan orang banyak demi menunjukkan kekuasaannya. Sekarang mayoritas anggota Organisasi Imoana tidak berani memberontak lagi. Meskipun Elgar ingin membawa anggota untuk memberontak, belum tentu ada yang bersedia.”Ariel terdiam sejenak. Sebenarnya manusia memang seperti ini. Saat belum ada ancaman dalam hidup, mereka tidak akan mencurigai
Jodhiva memalingkan kepala untuk melihat Ariel. “Kenapa kamu bertanya seperti ini?”Ariel menatapnya lagi. “Apa kalian tidak sadar, dia ketawa terus setelah kalian datang? Jules saja tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti ini.”Jodhiva pun tersenyum. “Jadi, semua ini salah kami.”Ariel berpikir sejenak, lalu mendekatinya. “Jangan-jangan kalian ingin mengakuisisi Keluarga Oswaldo?”Jika tidak, kenapa Tobias bisa menyebut mereka sebagai “satu keluarga”?Jodhiva menatap raut serius Ariel. “Menurutmu?”“Aku ….”Koran diremuk dilemparkan ke sisi kaki Ariel. Ariel menoleh melihat ke sisi Tobias. “Kenapa kerjaanmu cuma memfitnahnya saja! Akuisisi! Kamu kira uangnya itu tidak berseri? Bisa dihamburkan sesuka hati?”Ariel memungut koran itu. “Perlakuanmu terlalu berbeda.”Tobias mendengus. Dia sungguh merasa arogan. Siapa suruh Ariel masih tidak merespons?“Sudahlah! Kalau begitu, aku pergi dulu.” Ariel memasukkan koran ke dalam pelukan Jodhiva. Dia pun membalikkan tubuhnya, lalu berjalan p
Ariel mengejapkan matanya. Akhirnya dia mulai merespons, segera mendorong Jodhiva. “Kamu kagetin aku saja!”Sepertinya Ariel tidak sengaja mendorong bagian cedera di lengan Jodhiva. Jodhiva pun merintih kesakitan.Ariel mengulurkan tangan untuk memapahnya. “Apa aku menyentuh bagian lukamu? Coba aku lihat.”Sambil berbicara, Ariel langsung membuka pakaian Jodhiva. “Coba aku lihat, kalau sampai berdarah lagi, lukamu mesti diperban ulang.” Jodhiva menggenggam pergelangan tangan Ariel. Dia menarik napas dalam-dalam. “Apa kamu yakin ingin membuka pakaianku di sini?”Ariel tertegun sejenak. Dia menoleh melihat orang yang lalu lalang di depan rumah sakit.Di mata mereka semua, seorang pria sedang membuka pakaian seorang pria. Rasanya memang sangat aneh?Sekarang pakaian Jodhiva juga sudah kusut dibuka Ariel. Sementara itu, Jodhiva malah terus menghalanginya, seolah-olah Ariel hendak melecehkannya saja.Ariel melepaskan Jodhiva. Dia masih tidak tenang, langsung membawa Jodhiva ke dalam rumah
Tobias mengangguk. “Bagus, bagaimana dengan Elgar?”Dessy membalas, “Kami sudah beri tahu Elgar. Elgar sangat setia terhadap Gamma. Dia pasti akan ikut campur dalam semua hal yang berhubungan dengan Gamma.”Tobias mengangkat kelopak matanya. “Di mana Ariel?”Dessy merasa ragu, hanya saja dia tidak boleh merahasiakannya. “Tuan Muda, dia … dia pergi menemui Tuan Puzo.”Di sisi lain, saat Puzo mengetahui kabar Ariel ingin menemuinya, kedua matanya spontan menyipit. Belum sempat dia merespons, orang di samping pun bersikap sangat waspada. “Tuan Muda Ariel sama cerdasnya dengan Tuan Tobias. Dia ingin bertemu denganmu, sepertinya karena masalah Organisasi Imoana.”Masalah Gamma masih hidup sudah terdengar oleh mereka. Sebenarnya mereka juga tidak peduli siapa yang telah membunuh Gamma. Sekarang Organisasi Imoana telah jatuh ke tangan mereka. Seandainya Keluarga Oswaldo ingin membahas masalah Organisasi Imoana, mereka memang seharusnya mencari Puzo.Puzo merokok beberapa saat, lalu memasukkan
Ariel mengusap jam tangannya, lalu tersenyum. “Apa kamu merasa Sams akan setia sama kamu?”Puzo langsung berterus terang. “Dia setia atau tidak, aku juga tidak tahu. Tapi, apa mungkin dia berani berulah di area kekuasaanku?”“Dia memang tidak berani berulah. Karena setelah dia berulah, mana mungkin kamu akan memprioritaskannya lagi.”Kening Puzo kelihatan berkerut. Dia sedang mencerna ucapan Ariel.Tatapan Ariel seketika menjadi tajam. “Seorang bawahan tiba-tiba menjadi seorang majikan. Dia kelihatannya mengabdi sama kamu, tapi kita saja tidak tahu sebenarnya siapa majikannya. Sebab, semua yang dia lakukan seharusnya bukan perintah Tuan Puzo.”Ucapan Ariel mengandung makna tersirat. Suasana seketika menjadi tegang. Semua orang bahkan tidak berani bernapas terlalu kencang.Puzo meniup tehnya. Raut wajahnya berubah serius.Ariel memang cukup cerdas. Semua yang dilakukan Sams memang bukan perintah Puzo. Dia setuju menjadikan Sams sebagai ketua dalam mengelola Organisasi Imoana, karena San