Share

Bab 2084

Author: Daun Jahe
Jodhiva menatap bayangan punggung yang semakin menjauh. Sepertinya dia harus menyelidiki identitas “Nona Candy” itu.

Kemudian, kabar itu mulai tersebar luas. Di mata orang-orang, Jessie pun telah menjadi “calon menantu” Keluarga Oswaldo. Kabar itu bahkan terdengar sampai ke telinga Tobias.

Tobias yang sedang menyesap teh di dalam ruang baca langsung mengangkat kepalanya. “Dari mana asal gosip itu?”

Pengurus rumah merasa tidak berdaya. “Dari arena seni bela diri. Beberapa hari ini, Tuan Muda Ariel terus menemani Nona Jessie untuk latihan. Sepertinya orang-orang di arena mengira Tuan Muda Ariel memiliki hubungan dekat dengan Nona Jessie.”

Hubungan apa juga yang bisa dimiliki dua anak perempuan?

Tobias sungguh kehabisan kata-kata. “Salah paham ini besar sekali.”

Pengurus rumah menjadi khawatir. “Sudah lama Tuan Muda menyembunyikan identitasnya. Aku sungguh khawatir suatu hari nanti identitas aslinya akan terbongkar.”

Tobias meletakkan cangkir kembali ke atas meja. “Cepat atau lambat meman
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Susi Agaswati
lanjuttttttt
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2085

    Jules pun mengeluarkan suara tawanya. Telapak tangannya mengusap wajah Jessie. “Bagus, kamu mulai bisa berwaspada.”Jessie langsung mendorongnya dan berdiri.Pencahayaan di dalam ruangan seketika menjadi terang. Jules sedang mengenakan pakaian berwarna gelap dengan sebuah jaket panjang di luarnya. Mungkin karena angin di luar sana cukup kencang, rambutnya kelihatan agak berantakan. Wajah tampannya kelihatan agak capek.Tiba-tiba Jessie mengangkat pipi Jules. “Kenapa kamu jadi kurus?”Jules memegang punggung tangan Jessie, lalu menempelkan wajahnya di sisi telapak tangan. “Namanya aku merindukanmu. Tentu saja aku semakin kurus.”Jessie menurunkan tangannya, langsung memalingkan wajahnya. “Nggak serius lagi.”Jules berbaring di samping Jessie, lalu merangkulnya ke dalam pelukan. Suara serak terdengar dari atas kepala. “Dengar-dengar belakangan ini kamu lagi latihan bareng Ariel?”Jessie tertegun sejenak. Dia memutar bola matanya. “Kamu … datang demi masalah ini?”Jules menunduk untuk men

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2086

    Jessie menggaruk pipinya dengan canggung. “Mungkin … nggak ada yang perlu dicemburui?”Semalam Jules sudah melahapnya hingga tak bersisa. Sepertinya agak keterlaluan jika Jules cemburu lagi?Ariel melipat kedua tangan di depan dada. Terlintas ekspresi tidak senang di wajahnya. “Tidak seru. Aku kira aku bisa jadi saingan asmaranya.”Jessie hanya tersenyum dan tidak berbicara lagi.Pada saat ini, Jodhiva dan Jules memandang ke sisi halaman. Ekspresi Jodhiva kelihatan tenang. “Sepertinya kamu tidak peduli dengan kedekatan Jessie dan Tuan Muda Ariel?”Jules mengalihkan pandangannya dan tersenyum. “Apa ada yang perlu aku pedulikan?”Jodhiva menyipitkan matanya. “Sepertinya kamu sudah tahu sejak awal?”Tatapan Jules tertuju pada diri Jodhiva. “Apa maksud Kak Jody?”“Menurutmu?”Jodhiva tidak menjawab dengan langsung, malah memberi pertanyaan yang bersifat ambigu. Alhasil pihak lawan tidak bisa menebak isi pikirannya. Inilah trik yang sering digunakan Jodhiva. Jika pihak lawan tidak cukup ber

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2087

    Jelas-jelas Jessie sedang marah, tetapi dia malah kelihatan imut.Jules sungguh kehabisan kata-kata.Jessie membalikkan tubuhnya, lalu berkata dengan Ariel, “Kak Ariel, bukannya kamu mau bawa aku jalan-jalan? Ayo, kita pergi!”Jessie duluan berjalan pergi. Ariel juga tidak menolak.Saat melihat Jules, Ariel pun tidak bisa menyembunyikan ekspresi puasnya.Jules hanya bisa terdiam membisu.Namun, Jodhiva tahu bahwa adiknya sedang membantu Ariel untuk menyembunyikan rahasianya. Mobil dengan perlahan melaju ke pusat kota.Ariel melihat ke sisi Jessie sembari tertawa. “Terima kasih.”Jessie menghela napas. “Kak Jules dan Kak Jody itu nggak gampang untuk dikelabui. Aku merasa mereka sudah mulai mencurigaimu.”Ariel memandang ke luar jendela. “Kak Jody-mu pernah melihat aku ketika berbusana wanita. Wajar kalau dia merasa curiga.”Jessie merasa kaget. “Kapan?”Ariel tersenyum, lalu memalingkan kepalanya untuk melihat Jessie. “Saat dia mengungkit nama Nona Candy.”Akhirnya Jessie mengerti.Ari

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2088

    Ketika menyadari tidak ada gerak-gerik dari mereka, Sania pun merasa kesal. “Maju! Kalian lagi ngapain!”Sekelompok orang berpakaian hitam sungguh tidak berdaya. Mereka terpaksa maju untuk melakukan penyerangan.Saat orang-orang menyadari akan terjadi perkelahian, mereka takut akan terkena imbasnya, spontan melangkah mundur.Beberapa orang berpakaian hitam menyerbu ke sisi Ariel. Ariel tidak mengelak sama sekali. Pergelangan tangan pria yang berada di sebelah kiri dan kanan langsung dicengkeram Ariel. Dia memelintir tangan mereka berdua secara bersamaan, lalu menjatuhkannya ke lantai.Kemudian, Ariel mengangkat kakinya untuk menyerang pria yang hendak menyerangnya dari belakang. Pada saat ini, sekitar delapan pria berpakaian hitam sudah meringis kesakitan di lantai.Raut wajah Sania berubah pucat. Dia menggigit erat bibirnya. Tatapannya seketika tertuju pada pisau buah di atas meja. Dia segera mengambilnya, bergegas menyerbu ke sisi Ariel. “Matilah!”Ariel masih tidak bergerak.Namun

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2089

    Ariel tersenyum. Semuanya sesuai dengan keinginannya.Malam harinya, tempat hiburan area barat daya dihancurkan pengikut Ariel hingga toko tidak bisa beroperasional. Berhubung masalah tergolong cukup serius, kabar itu pun tersebar sampai ke telinga Puzo.Di dalam vila, cahaya lampu menyala.Puzo yang mengenakan jubah tidur sedang duduk di depan meja makan, menikmati makan malamnya.Anak buah di sampingnya merasa sangat emosi. “Tuan Muda Ariel arogan sekali! Dia bahkan berani membawa anggotanya untuk menghancurkan klub kita, bahkan melukai anggota kita.”Puzo meletakkan garpu dan pisaunya, kemudian menyeka sudut mulut dengan tisu.Saat ini, Celine berjalan ke dalam vila. Dia berdiri di samping Puzo, lalu membisikkan sesuatu di telinganya.Puzo mengangkat kelopak matanya, lalu mengeluarkan duri ikan dari mulutnya. “Pergi peringati Sania untuk jangan buat masalah dalam beberapa waktu ini. Kalau tidak, aku tidak akan memberinya muka.”Keesokan harinya, saat Jessie latihan di arena seni bel

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2090

    “Iya, jangan remehkan Tuan Muda Ariel. Dia memang kelihatan kurus, bagai seorang wanita saja. Tapi sebenarnya dia sangat sadis.”Pria yang pernah dipukul Ariel membayangkan kembali kejadian waktu itu. Seluruh bulu kuduknya spontan berdiri.Jessie mulai mencemaskan abangnya. Dia hanya berharap Ariel tidak bersikap terlalu sadis terhadap bawahannya saja.Di atas panggung, mereka melakukan pertandingan satu lawan satu.Ariel ingin segera mengakhiri pertandingan. Jadi, dia duluan melakukan penyerangan. Jodhiva hanya menghindar di tempat. Saat dia berhasil menghindari serangan Ariel, dia pun menarik pergelangan tangan Ariel.Ariel membalikkan tubuhnya, lalu menarik lengan Jodhiva membantingnya ke lantai. Jodhiva yang terjatuh itu menopang lantai dengan kedua telapak tangannya, lalu kembali membangkitkan dirinya.Namun, Ariel tidak memberi Jodhiva kesempatan untuk istirahat. Dia terus melakukan serangan. Jodhiva hanya bisa melakukan pertahanan. Jurus yang dikeluarkan Ariel cukup sadis dan ce

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2091

    Ariel menarik napas dalam-dalam, lalu menggertakkan giginya. “Dia hanya lagi beruntung saja.”Ariel kembali ke kamar. Dia membasuh tubuhnya, kemudian mengganti pakaiannya. Celana yang dinodai dengan sedikit darah itu dilempar ke dalam keranjang pakaian kotor.Tak lama kemudian, Dessy memasuki kamar. “Tuan Muda, kamu lagi datang bulan?”Biasanya pakaian Ariel tidak dicuci oleh pelayan. Bahkan, pelayan juga tidak diizinkan untuk memasuki kamarnya. Semua pelayan di Kediaman Keluarga Oswaldo juga tahu bahwa kamarnya adalah tempat terlarang. Jadi, biasanya kamar Ariel hanya akan dibersihkan oleh Dessy atau pengurus rumah saja, begitu pula dengan pakaiannya.Bukan hanya itu saja, bahkan pembalut dan bahan kebutuhan keseharian Ariel juga dipersiapkan Dessy secara diam-diam.Ariel duduk di samping ranjang, lalu mengompres perutnya dengan kantongan es. “Bantu aku cuci pakaian itu. Jangan sampai kelihatan sama mereka.”Dessy mengangguk. Dia membawa keranjang pakaian meninggalkan ruangan. Ariel

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2092

    Jodhiva membalikkan tubuhnya, menyipitkan matanya untuk menatap Jessie. “Jessie, apa kamu sengaja?”Jessie berlagak lugu. “Sengaja apaan?”Jodhiva tersenyum tidak berdaya. “Apa kamu takut aku mengetahui sesuatu?”Jessie menggeleng, lalu melanjutkan kebohongannya. “Nggak, kok. Memangnya apa yang ingin Kakak ketahui?”Jodhiva menatapnya. Adiknya yang merupakan aktris itu memang jago dalam berlagak bodoh. Hanya saja, Jodhiva tetap saja bisa membaca pikirannya. “Jessie, apa kamu paling menyayangi Kak Jody?”Jessie tersenyum, lalu menempel di sisi Jodhiva. “Tentu saja, siapa suruh Kak Jody paling baik sama aku?”Jodhiva menurunkan kelopak matanya untuk melihat Jessie. Senyumannya semakin lebar lagi. “Kalau begitu, tidak seharusnya kamu merahasiakan sesuatu dari Kakak, ‘kan?”Jessie tertegun sejenak, segera mengalihkan pandangannya. Dia tidak mengerti apa maksud ucapan Jodhiva. Jodhiva menghela napas ringan. “Aku sungguh tidak menyangka Jessie malah tidak percaya dengan Kak Jody. Kamu bukan

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status