Perbuatan Sania sama saja seperti senjata makan tuan. Siapa sangka tingkat kewaspadaan Ariel sangatlah tinggi. Namun, jika Sania menolak untuk meminumnya, itu berarti Sania telah memasukkan sesuatu ke dalam gelasnya.Jika masalah itu sampai ketahuan, Ariel pasti tidak akan melepaskan Sania dan juga Organisasi Imoana. Dia mengambil gelas alkohol di tangan Ariel, lalu mengangkat kepalanya untuk menghabiskan alkohol dalam satu tegukan.Saat ini, tidak terlihat setetes pun anggur merah di dalam gelas. “Sudah puas belum?”Ariel menepuk tangan. “Nona Sania memang jago minum.”Ariel memalingkan kepalanya menyuruh wanita di belakangnya untuk mengambil botol anggur yang baru. Si pengawal wanita menjalankan perintah Ariel, segera meletakkan botol anggur merah ke atas meja.Ariel mengambil gelas bersih, lalu menuangkannya. Saat menyadari ekspresi linglung Sania, dia pun tersenyum. “Ada apa dengan Nona Sania? Apa kamu merasa tidak enak badan?”Sania menggertakkan giginya. “Tiba-tiba aku kepikiran
Sania yang ditampar itu pun tertegun di tempat. Beberapa detik kemudian, dia membelalaki Jessie dengan galaknya. “Dasar wanita jalang! Berani-beraninya kamu pukul aku!”Saat Sania hendak memanggil bawahannya, dia baru menyadari tadi dia sudah mengusir pengawalnya.Jessie mengusap pergelangan tangannya. “Siapa suruh kamu sentuh kakakku?”Jodhiva menarik Jessie ke sisinya. Ketika melihat Sania yang sedang linglung itu, dia pun berkata, “Sepertinya Nona Sania lagi tidak enak badan. Lebih baik kamu suruh anggotamu datang untuk menjemputmu.”Usai berbicara, Jodhiva merangkul Jessie untuk meninggalkan tempat.Amara Sania seketika membara. Kebetulan anggotanya datang hari ini, lalu mengadang langkah Jodhiva dan Jessie.Pengawal memapah Sania. “Nona!”Sania menunjuk mereka dengan terengah-engah. “Tahan pria itu, kemudian beri pelajaran kepada wanita itu!”Tatapan dingin Jodhiva tertuju pada orang-orang yang mendekatinya. Pengawal yang datang saling memberi isyarat mata, lalu maju untuk menahan
Setelah selang hidran ditutup, orang di atas lantai bagai diselimuti oleh salju saja. Sekujur tubuhnya menggigil dan riasan di wajahnya juga sudah berantakan.Sania tertegun di tempat. Ini pertama kalinya dia diperlakukan seperti ini. Sania tidak bisa menerimanya dan langsung menjerit, “Aku pasti akan membunuhmu!”Jessie berkacak pinggang. “Padahal aku sudah berbaik hati untuk meredakan api di dalam tubuhmu, sekarang kamu malah ingin membunuhku? Kamu memang nggak tahu bersyukur!”Jodhiva berdeham, lalu berjalan ke belakang Jessie. “Sudahlah, jangan kelamaan di sini. Ayo, kita pergi.”Jessie mengangguk, lalu meninggalkan tempat bersama Jodhiva. Namun, langkah mereka malah diadang oleh beberapa mobil di area pintu parkiran. Sekelompok orang berjalan menuruni mobil. Ketua dari sekelompok orang ini tak lain adalah Sams.Sams menyadari Sania sedang terkapar di atas lantai dengan tubuh menggigil. Bahkan, pengawal yang datang bersama Sania juga telah terluka. Dia segera melepaskan jasnya, lal
Sania sungguh tidak menyangka akan ada “pahlawan” yang datang menyelamatkan mereka. Ariel memang kurang ajar! Selalu saja merusak rencana Sania!Kening Sania dipenuhi dengan keringat dingin. Dia menggertakkan giginya. “Tuan Muda Ariel, masalah ini nggak ada hubungannya sama kamu. Aku sarankan kamu untuk jangan ikut campur.”Ariel adalah penerus selanjutnya dari Keluarga Oswaldo. Ayahnya Sania, Gamma, saja tidak berani menyentuhnya. Ariel terkenal dengan suka menggunakan senjata rahasia. Dengar-dengar anggota Puzo sangat takut untuk berhadapan dengan Ariel.Ditambah lagi, kemampuan seni bela diri pengawal di sisi Ariel lebih kuat daripada Sams. Meskipun Sania memiliki banyak anggota, mereka juga tidak sanggup untuk mengalahkan Ariel.Ariel melipat kedua tangannya. Ujung bibirnya melengkung ke atas. “Kamu itu calon istriku, tapi kamu malah menggoda pria lain di jalanan. Apa aku sebagai calon suamimu tidak merasa malu?”Jessie merasa syok. Dia sungguh tidak menyangka putri dari pemimpin O
“Apa kalian pernah minta izin sebelum membuat onar di area kekuasaan Keluarga Oswaldo?” Ariel berjalan ke sisi Sania dengan perlahan. “Atau hanya gara-gara ayahku memberi kebebasan kepada Organisasi Imoana, kalian jadi bersikap semena-mena di area kekuasaan Keluarga Oswaldo?”Sekujur tubuh Sania gemetar. “Jadi, kamu mau membantu warga asing ini?”“Semua orang yang menginjakkan kakinya di area kekuasaan Keluarga Oswaldo adalah tamu Keluarga Oswaldo. Terserah apa yang ingin dilakukan Keluarga Oswaldo. Organisasi Imoana tidak berhak untuk ikut campur atau ….”Ariel terdiam beberapa detik, lalu mengangkat kelopak matanya. Tatapannya kelihatan sangat datar. “Apa sekarang Organisasi Imoana semakin hebat saja? Kalian ingin terlepas dari Keluarga Oswaldo dan mencari sandaran lain?”Ucapan ini bagai sebuah bom atom yang meledak di hadapan Sania. Raut wajahnya seketika berubah.Tentu saja Ariel bisa menyadari sesuatu. Jika tidak, dia tidak mungkin bisa berbicara seperti ini. Sebenarnya Sania tah
Sosok pria ini sangatlah agung. Pantas saja Sania terpana dengannya.“Ternyata putra Keluarga Fernando hebat juga. Kamu bahkan tidak takut ketika dihadapkan dengan bahaya.”Jessie menatapnya dengan kaget. Ariel bahkan mengetahui identitas abangnya?Jodhiva menyipitkan matanya. “Apa lagi yang bisa dirahasiakan dari Tuan Muda Ariel?”“Sepertinya Pulau Persia akan semakin ramai untuk sementara waktu ini.” Ariel memalingkan kepalanya melihat ke sisi Jessie. Dia mengangkat-angkat alisnya tersenyum pada Jessie. “Dik, gimana kalau kamu ke rumahku saja? Akan lebih aman untuk tinggal di rumahku daripada tinggal bersama kakakmu.”Jessie tertegun sejenak. Dia menatap Jodhiva, lalu berkata, “Aku nggak takut. Aku akan selalu bersama kakakku.”Ariel tertawa, lalu mendekatinya. “Dasar bodoh, Nona Sania palingan hanya menginginkan tubuh kakakmu saja, tapi dia menginginkan nyawamu. Kalau kamu tinggal di rumahku, aku bisa melindungimu.”Orang-orang di belakang merasa kaget. Sepertinya tuan muda mereka s
Ketika melihat putrinya menerima siksaan seperti ini, Gamma spontan menggertakkan giginya. Tatapannya kelihatan tajam dan sadis. “Bagus, seorang orang luar pulau malah berani memprovokasi anggota Keluarga Imoana. Kalau kalian tidak beri aku penjelasan hari ini, aku pasti tidak akan melepaskan kalian.”“Kenapa Tuan Gamma tidak melepaskan kami? Jangan-jangan aku perlu menghubungi Tuan Tobias untuk menegakkan keadilan?” Jules berjalan keluar aula dengan perlahan. Dia mengenakan topeng untuk menutupi setengah wajahnya. Kening Gamma seketika berkerut. “Apa kamu yang bernama Wales?”Jules berjalan menuruni anak tangga dengan perlahan. “Tidak disangka Tuan Gamma kenal sama aku. Seharusnya aku tidak perlu memperkenalkan diriku lagi?”Gamma mendengus dingin. “Berani-beraninya kamu turun tangan terhadap putriku. Kamu memukul putriku hingga seperti ini. Sepertinya kamu sengaja ingin menyinggung kami?”Jules melipat tangannya di belakang punggung, lalu berhenti di hadapan Gamma. “Aku baru saja me
Gamma membelalaki Jules. “Kamu tunggu saja.”Gamma membawa anggotanya meninggalkan tempat.Jules mengusap cincin di jari manisnya. Tatapan dinginnya terasa mengerikan.Inilah akibat dari menyentuh Jessie.Saat ini, di Kediaman Keluarga Oswaldo.Pelayan dengan ramah mengantar Jessie ke kamar. “Nona, ini kamarmu. Kalau kamu butuh sesuatu, kamu bisa memanggilku kapan saja.”Jessie tersenyum. “Terima kasih.”Setelah pelayan meninggalkan tempat, Jessie berdiri di depan jendela, memandang pepohonan di belakang halaman. Angin berembus. Aroma tanah segar pun tercium. Kamar ini memang bergaya klasik, tapi semua perabotan sangatlah modern. “Dik, apa kamu puas dengan kamar ini?”Saat mendengar adanya suara, Jessie lekas memalingkan kepalanya. Ariel sedang melipat kedua tangannya sembari bersandar di samping pintu.Jessie berjalan mendekat. “Tuan Muda Ariel, apa kakakku akan baik-baik saja? Emm, bukannya Nona Sania adalah calon istrimu? Kenapa dia malah ….” (mengincar Kak Jody?)Ariel tersenyum.