Sosok pria ini sangatlah agung. Pantas saja Sania terpana dengannya.“Ternyata putra Keluarga Fernando hebat juga. Kamu bahkan tidak takut ketika dihadapkan dengan bahaya.”Jessie menatapnya dengan kaget. Ariel bahkan mengetahui identitas abangnya?Jodhiva menyipitkan matanya. “Apa lagi yang bisa dirahasiakan dari Tuan Muda Ariel?”“Sepertinya Pulau Persia akan semakin ramai untuk sementara waktu ini.” Ariel memalingkan kepalanya melihat ke sisi Jessie. Dia mengangkat-angkat alisnya tersenyum pada Jessie. “Dik, gimana kalau kamu ke rumahku saja? Akan lebih aman untuk tinggal di rumahku daripada tinggal bersama kakakmu.”Jessie tertegun sejenak. Dia menatap Jodhiva, lalu berkata, “Aku nggak takut. Aku akan selalu bersama kakakku.”Ariel tertawa, lalu mendekatinya. “Dasar bodoh, Nona Sania palingan hanya menginginkan tubuh kakakmu saja, tapi dia menginginkan nyawamu. Kalau kamu tinggal di rumahku, aku bisa melindungimu.”Orang-orang di belakang merasa kaget. Sepertinya tuan muda mereka s
Ketika melihat putrinya menerima siksaan seperti ini, Gamma spontan menggertakkan giginya. Tatapannya kelihatan tajam dan sadis. “Bagus, seorang orang luar pulau malah berani memprovokasi anggota Keluarga Imoana. Kalau kalian tidak beri aku penjelasan hari ini, aku pasti tidak akan melepaskan kalian.”“Kenapa Tuan Gamma tidak melepaskan kami? Jangan-jangan aku perlu menghubungi Tuan Tobias untuk menegakkan keadilan?” Jules berjalan keluar aula dengan perlahan. Dia mengenakan topeng untuk menutupi setengah wajahnya. Kening Gamma seketika berkerut. “Apa kamu yang bernama Wales?”Jules berjalan menuruni anak tangga dengan perlahan. “Tidak disangka Tuan Gamma kenal sama aku. Seharusnya aku tidak perlu memperkenalkan diriku lagi?”Gamma mendengus dingin. “Berani-beraninya kamu turun tangan terhadap putriku. Kamu memukul putriku hingga seperti ini. Sepertinya kamu sengaja ingin menyinggung kami?”Jules melipat tangannya di belakang punggung, lalu berhenti di hadapan Gamma. “Aku baru saja me
Gamma membelalaki Jules. “Kamu tunggu saja.”Gamma membawa anggotanya meninggalkan tempat.Jules mengusap cincin di jari manisnya. Tatapan dinginnya terasa mengerikan.Inilah akibat dari menyentuh Jessie.Saat ini, di Kediaman Keluarga Oswaldo.Pelayan dengan ramah mengantar Jessie ke kamar. “Nona, ini kamarmu. Kalau kamu butuh sesuatu, kamu bisa memanggilku kapan saja.”Jessie tersenyum. “Terima kasih.”Setelah pelayan meninggalkan tempat, Jessie berdiri di depan jendela, memandang pepohonan di belakang halaman. Angin berembus. Aroma tanah segar pun tercium. Kamar ini memang bergaya klasik, tapi semua perabotan sangatlah modern. “Dik, apa kamu puas dengan kamar ini?”Saat mendengar adanya suara, Jessie lekas memalingkan kepalanya. Ariel sedang melipat kedua tangannya sembari bersandar di samping pintu.Jessie berjalan mendekat. “Tuan Muda Ariel, apa kakakku akan baik-baik saja? Emm, bukannya Nona Sania adalah calon istrimu? Kenapa dia malah ….” (mengincar Kak Jody?)Ariel tersenyum.
Jika dilihat dari kedekatan hubungan, Firman tergolong berpihak di sisi Tobias.Firman sudah mendengar kabar Ariel membawa pulang seorang warga asing. Konon katanya, latar belakang orang itu cukup istimewa. Firman juga mengerti alasan Tobias membiarkan orang luar untuk mengambil alih Geng Markus.Saat ini, Firman menyesap tehnya. “Apa Wales tidak khawatir perbuatannya akan menyinggung Gamma? Dia itu orang yang kamu utus untuk mengelola Geng Markus. Perbuatannya sama saja membuat Gamma semakin membencimu.”Tobias meletakkan gelas tehnya, lalu membalas, “Gamma memang sudah berniat untuk mengkhianatiku. Cepat atau lambat dia juga akan memberontak. Dia hanya belum menemukan kesempatan untuk melakukannya saja.”Firman mengusap jam tangan emasnya. “Puzo memang bersedia untuk memberikan keuntungan kepada Gamma, tapi Gamma masih ragu dalam mengambil keputusan. Dia juga tidak langsung memercayai Puzo.”“Belakangan ini Puzo sedang berusaha mengumpulkan kekuatan lain. Dia melakukan semuanya untuk
“Pada saat itu, Tobias pasti akan larut dalam suasana duka. Dia juga tidak akan berwaspada terhadap serangan mana pun.”Sania langsung tertawa terbahak-bahak. Dia mulai menantikannya. “Bagus sekali, aku juga sudah lama nggak suka sama Keluarga Oswaldo. Kali ini, aku ingin Ariel yang nggak tahu diri itu mati di tanganku!”Baru saja Jodhiva tiba di hotel, dia pun menyadari bayangan tubuh yang familier baginya. Orang itu tak lain adalah Jules. Dia sedang berdiri di depan jendela, menunggu kepulangan Jodhiva.Jules memalingkan kepalanya untuk menatapnya. “Aku tidak menyangka kamu akan membawa Jessie kemari.”Jodhiva pun tersenyum. “Dia mencemaskanmu. Meskipun aku tidak mengizinkannya, aku juga tidak bisa menghalanginya.”Siapa juga yang tidak mengetahui karakter keras kepala Jessie.Jules juga menyangka akan seperti ini. “Aku dengar-dengar anggota Organisasi Imoana mencari masalah dengan kalian?”“Kamu diberi tahu Ariel?” Jodhiva berjalan ke depan pintu kamarnya. Dia menempel kartu kamar,
Tobias tertegun sejenak, lalu tertawa. “Iya, memang hebat. Dia lebih sopan daripada si siapa itu.”Jessie merasa heran. “Siapa?”Ariel berdeham, lalu mengalihkan topik pembicaraan. “Ayah, aku berencana pergi mencari Gamma untuk membahas masalah pernikahanku dengan wanita garang itu.”Kedua mata Tobias terbelalak lebar. “Apa kamu ingin menikahinya?”Kening Ariel berkerut. “Kata siapa aku ingin menikahinya? Aku ingin membahas soal pembatalan perjanjian pernikahan.”Tobias menatapnya. “Apa kamu yakin dia akan setuju?”“Meski dia tidak setuju, dia juga mesti setuju.” Ariel menuangkan teh dengan perlahan. “Aku tidak ingin menikahi wanita yang suka selingkuh itu.”Tobias terdiam membisu. Kenapa Ariel berbicara seolah-olah dia bisa menikahi wanita saja?Usai berbicara, Ariel melihat ke sisi Jessie. “Sebenarnya boleh juga jika Nona Jessie bersedia menjadi istriku.”Kali ini, Jessie merasa kaget. Dia segera berkata, “Aku sudah menikah!”Ariel menopang dagunya dengan satu tangan sembari menunjuk
Manusia pada dasarnya egois. Hanya saja, terlalu berambisi hanya akan berakhir dengan hasil yang berlawanan.Gamma juga tidak bodoh. Dia tidak boleh terlalu mengekspresikannya di saat seperti ini.“Berhubung Tuan Muda Ariel tidak menyukai Sania, aku juga tidak boleh memaksa kalian untuk menikah.” Gamma mengangkat kelopak matanya. “Tapi, Wales telah turun tangan terhadap putriku. Sudah seharusnya Keluarga Oswaldo memberiku sebuah penjelasan.”Ariel memainkan gelas kosong di atas meja. “Boleh-boleh saja kalau kamu minta penjelasan. Tapi bukannya Nona Sania seharusnya minta maaf duluan karena sudah membuat onar di Geng Markus?”Gamma kelihatan tidak senang. “Sania memang bersalah karena sudah membuat onar di Geng Markus. Dia bisa minta maaf. Tapi sekarang Sania dipukul hingga babak belur, jangan-jangan semua itu bukan disengajai?”Ariel bertanya kembali, “Kalau ada orang yang membuat onar di Organisasi Imoana, apa kalian akan membuat orang itu meninggalkan tempat dengan kondisi baik-baik
Gamma membalikkan tubuhnya, tidak melihat putrinya lagi. “Kalau kamu tidak bersedia untuk minta maaf, mulai sekarang kamu tidak usah keluar rumah lagi. Kembali ke kamarmu sana!”Sania menggigit bibir bawahnya. Dia berlari ke lantai atas dengan gusar.Hati Sams sungguh kalut ketika melihat apa yang menimpa Sania. Dia sudah lama mengabdi di sisi Sania. Ini pertama kalinya dia melihat Sania diperlakukan kasar oleh ayahnya. Sams sungguh tidak habis pikir, kenapa Gamma menuruti ucapan Keluarga Oswaldo? Bukannya mereka pantas untuk mati?Lantaran Sania tidak bersedia, Gamma terpaksa mengutus anak buahnya untuk mewakili Sania minta maaf. Kemudian, masalah ini pun berlalu.Beberapa hari kemudian, Ariel pergi ke pelabuhan untuk melakukan inspeksi. Keluarga Oswaldo sangat ketat dalam mengelola barang-barang impor dan ekspor. Setiap barang yang tidak sesuai standar atau ilegal akan segera dimusnahkan.Ariel menaiki kapal barang dengan ditemani oleh beberapa anak buah. Pengawal wanita di belakang