Gamma membelalaki Jules. “Kamu tunggu saja.”Gamma membawa anggotanya meninggalkan tempat.Jules mengusap cincin di jari manisnya. Tatapan dinginnya terasa mengerikan.Inilah akibat dari menyentuh Jessie.Saat ini, di Kediaman Keluarga Oswaldo.Pelayan dengan ramah mengantar Jessie ke kamar. “Nona, ini kamarmu. Kalau kamu butuh sesuatu, kamu bisa memanggilku kapan saja.”Jessie tersenyum. “Terima kasih.”Setelah pelayan meninggalkan tempat, Jessie berdiri di depan jendela, memandang pepohonan di belakang halaman. Angin berembus. Aroma tanah segar pun tercium. Kamar ini memang bergaya klasik, tapi semua perabotan sangatlah modern. “Dik, apa kamu puas dengan kamar ini?”Saat mendengar adanya suara, Jessie lekas memalingkan kepalanya. Ariel sedang melipat kedua tangannya sembari bersandar di samping pintu.Jessie berjalan mendekat. “Tuan Muda Ariel, apa kakakku akan baik-baik saja? Emm, bukannya Nona Sania adalah calon istrimu? Kenapa dia malah ….” (mengincar Kak Jody?)Ariel tersenyum.
Jika dilihat dari kedekatan hubungan, Firman tergolong berpihak di sisi Tobias.Firman sudah mendengar kabar Ariel membawa pulang seorang warga asing. Konon katanya, latar belakang orang itu cukup istimewa. Firman juga mengerti alasan Tobias membiarkan orang luar untuk mengambil alih Geng Markus.Saat ini, Firman menyesap tehnya. “Apa Wales tidak khawatir perbuatannya akan menyinggung Gamma? Dia itu orang yang kamu utus untuk mengelola Geng Markus. Perbuatannya sama saja membuat Gamma semakin membencimu.”Tobias meletakkan gelas tehnya, lalu membalas, “Gamma memang sudah berniat untuk mengkhianatiku. Cepat atau lambat dia juga akan memberontak. Dia hanya belum menemukan kesempatan untuk melakukannya saja.”Firman mengusap jam tangan emasnya. “Puzo memang bersedia untuk memberikan keuntungan kepada Gamma, tapi Gamma masih ragu dalam mengambil keputusan. Dia juga tidak langsung memercayai Puzo.”“Belakangan ini Puzo sedang berusaha mengumpulkan kekuatan lain. Dia melakukan semuanya untuk
“Pada saat itu, Tobias pasti akan larut dalam suasana duka. Dia juga tidak akan berwaspada terhadap serangan mana pun.”Sania langsung tertawa terbahak-bahak. Dia mulai menantikannya. “Bagus sekali, aku juga sudah lama nggak suka sama Keluarga Oswaldo. Kali ini, aku ingin Ariel yang nggak tahu diri itu mati di tanganku!”Baru saja Jodhiva tiba di hotel, dia pun menyadari bayangan tubuh yang familier baginya. Orang itu tak lain adalah Jules. Dia sedang berdiri di depan jendela, menunggu kepulangan Jodhiva.Jules memalingkan kepalanya untuk menatapnya. “Aku tidak menyangka kamu akan membawa Jessie kemari.”Jodhiva pun tersenyum. “Dia mencemaskanmu. Meskipun aku tidak mengizinkannya, aku juga tidak bisa menghalanginya.”Siapa juga yang tidak mengetahui karakter keras kepala Jessie.Jules juga menyangka akan seperti ini. “Aku dengar-dengar anggota Organisasi Imoana mencari masalah dengan kalian?”“Kamu diberi tahu Ariel?” Jodhiva berjalan ke depan pintu kamarnya. Dia menempel kartu kamar,
Tobias tertegun sejenak, lalu tertawa. “Iya, memang hebat. Dia lebih sopan daripada si siapa itu.”Jessie merasa heran. “Siapa?”Ariel berdeham, lalu mengalihkan topik pembicaraan. “Ayah, aku berencana pergi mencari Gamma untuk membahas masalah pernikahanku dengan wanita garang itu.”Kedua mata Tobias terbelalak lebar. “Apa kamu ingin menikahinya?”Kening Ariel berkerut. “Kata siapa aku ingin menikahinya? Aku ingin membahas soal pembatalan perjanjian pernikahan.”Tobias menatapnya. “Apa kamu yakin dia akan setuju?”“Meski dia tidak setuju, dia juga mesti setuju.” Ariel menuangkan teh dengan perlahan. “Aku tidak ingin menikahi wanita yang suka selingkuh itu.”Tobias terdiam membisu. Kenapa Ariel berbicara seolah-olah dia bisa menikahi wanita saja?Usai berbicara, Ariel melihat ke sisi Jessie. “Sebenarnya boleh juga jika Nona Jessie bersedia menjadi istriku.”Kali ini, Jessie merasa kaget. Dia segera berkata, “Aku sudah menikah!”Ariel menopang dagunya dengan satu tangan sembari menunjuk
Manusia pada dasarnya egois. Hanya saja, terlalu berambisi hanya akan berakhir dengan hasil yang berlawanan.Gamma juga tidak bodoh. Dia tidak boleh terlalu mengekspresikannya di saat seperti ini.“Berhubung Tuan Muda Ariel tidak menyukai Sania, aku juga tidak boleh memaksa kalian untuk menikah.” Gamma mengangkat kelopak matanya. “Tapi, Wales telah turun tangan terhadap putriku. Sudah seharusnya Keluarga Oswaldo memberiku sebuah penjelasan.”Ariel memainkan gelas kosong di atas meja. “Boleh-boleh saja kalau kamu minta penjelasan. Tapi bukannya Nona Sania seharusnya minta maaf duluan karena sudah membuat onar di Geng Markus?”Gamma kelihatan tidak senang. “Sania memang bersalah karena sudah membuat onar di Geng Markus. Dia bisa minta maaf. Tapi sekarang Sania dipukul hingga babak belur, jangan-jangan semua itu bukan disengajai?”Ariel bertanya kembali, “Kalau ada orang yang membuat onar di Organisasi Imoana, apa kalian akan membuat orang itu meninggalkan tempat dengan kondisi baik-baik
Gamma membalikkan tubuhnya, tidak melihat putrinya lagi. “Kalau kamu tidak bersedia untuk minta maaf, mulai sekarang kamu tidak usah keluar rumah lagi. Kembali ke kamarmu sana!”Sania menggigit bibir bawahnya. Dia berlari ke lantai atas dengan gusar.Hati Sams sungguh kalut ketika melihat apa yang menimpa Sania. Dia sudah lama mengabdi di sisi Sania. Ini pertama kalinya dia melihat Sania diperlakukan kasar oleh ayahnya. Sams sungguh tidak habis pikir, kenapa Gamma menuruti ucapan Keluarga Oswaldo? Bukannya mereka pantas untuk mati?Lantaran Sania tidak bersedia, Gamma terpaksa mengutus anak buahnya untuk mewakili Sania minta maaf. Kemudian, masalah ini pun berlalu.Beberapa hari kemudian, Ariel pergi ke pelabuhan untuk melakukan inspeksi. Keluarga Oswaldo sangat ketat dalam mengelola barang-barang impor dan ekspor. Setiap barang yang tidak sesuai standar atau ilegal akan segera dimusnahkan.Ariel menaiki kapal barang dengan ditemani oleh beberapa anak buah. Pengawal wanita di belakang
Ariel membalikkan tubuhnya, lalu berbicara terhadap orang di belakang, “Kelak setiap kali pemasok ini memasukkan minuman beralkohol ke pelabuhan Keluarga Oswaldo, kenakan biaya impor sebesar empat kali lipat. Kalau mereka tidak membayarnya, suruh mereka bawa kapal mereka meninggalkan pelabuhan. Apa kamu mengerti?”Orang di belakang mengangguk. “Mengerti.”Ariel melihat staf pelabuhan, lalu meletakkan tangan di atas pundaknya. Pundak si pria gemetar. Dia tidak berani berbicara lagi.“Hubungi Bos Klub Doras. Kalau dia tidak punya otak, suruh dia segera tutup klubnya.” Usai berbicara, Ariel membawa anak buahnya meninggalkan tempat.Ketika kembali ke mobil, Dessy merasa ada yang janggal. “Tuan Muda, jelas sekali Puzo sedang menjebak Klub Doras, kenapa kamu malah berbicara seperti itu?”Ariel menekan-nekan keningnya. “Apa kamu kira Bos Klub Doras itu bodoh? Apa mungkin dia menjual minuman beralkohol kepada Puzo tanpa alasan, lalu membelinya kembali dengan harga dua kali lipat?”Pebisnis man
Ariel melompat dan berputar di udara. Dia merebut tongkat, lalu mengadang serangan yang datang dengan menendang kaki lawannya dan mematahkan lengannya. Pria itu menjerit kesakitan dan tidak bisa bergerak lagi. Ariel mendorongnya ke samping, memutar tongkat di tangannya dengan lincah, kemudian melirik ke arah orang-orang yang hendak mendekat. “Tunggu apa lagi? Ayo, lawan aku secara bersamaan.”Sekelompok orang itu langsung menyerang Ariel secara bersamaan. Ariel melangkah maju, mendekati orang yang berada di paling depan. Dia menggunakan cincinnya untuk menangkis serangan, kemudian menyapu orang-orang di sekitarnya dengan tongkat di tangannya. Gerakan Ariel sangat gesit. Dia menghindari serangan mendadak dan menghantam keras tongkat besi ke paha dan lengan lawannya. Ketika mendengar suara tulang yang patah, orang itu pun jatuh pingsan di tempat.Ariel dan Dessy berada di tengah-tengah. Orang berpakaian hitam yang mengalami cedera sudah tidak sanggup untuk berdiri lagi. Pada saat ini,