Share

Bab 1993

Yusa mengangguk. “Aku memang tidak pernah bekerja sama dengan Levin sebelumnya, tapi aku pernah bekerja dengan ibunya, Miranda. Berhubung dia adalah putranya Miranda, seharusnya kemampuannya tidak akan terlalu buruk.”

Jessie menatapnya. “Terima kasih, Pak Yusa. Nanti aku akan diskusikan masalah ini sama dia.”

Setelah acara makan selesai, waktu menunjukkan pukul sebelas siang.

Jessie dan Hiro mengantar sutradara dan yang lain ke bawah. Saat semuanya sudah pergi, mereka berdua baru berjalan ke area parkiran bawah tanah. Jessie berdiri di samping Hiro. “Kak Hiro, sepertinya dulu kamu nggak pernah cerita kalau kamu ingin jadi sutradara?”

Sudah lama mereka tidak bertemu. Hiro yang sekarang bukan lagi sosok seorang abang yang bersikap lembut. Dia kelihatan lebih dewasa daripada sebelumnya. Dia memiringkan sedikit kepalanya untuk melihat Jessie. “Dulu kamu juga tidak pernah bertanya.”

Jessie menggaruk pipinya dengan tersenyum canggung. “Sepertinya benar juga. Tapi aku cukup terkejut kamu bisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status