Jika Javier menginvestasi drama ini, apa mungkin pihak sponsor itu akan bersikap arogan?Dalam soal uang dan kedudukan, siapa pula yang sanggup menandingi Javier?“Aku nggak mau mengandalkan keluargaku.” Jessie mendengus dingin. “Lagi pula, selain aku, nggak ada yang bisa memerani Monela.”Levin merasa syok. “Kamu percaya diri sekali?”Monela memalingkan kepalanya. “Karena nggak ada yang lebih memahaminya daripada aku.”Sebagai seorang artis, mereka bukan hanya dituntut untuk mengenal karakter tokohnya, mereka juga mesti bisa mendalami karakter agar bisa berbaur dalam karakter. Ditambah lagi, garis besar dari naskah ini dibuat oleh Dacia. Sebelumnya Jessie juga sudah membaca hasil karya asli Dacia. Dalam naskah asli, Monela adalah seorang gadis lemah lembut, hampir mirip dengan tokoh yang ditulis Dacia.Tara adalah seorang putri bangsawan yang jatuh ke dalam dunia kelam. Ibunya adalah seorang anak di luar nikah. Dia juga memiliki seorang abang yang selalu memanfaatkannya. Sejak kecil,
“Kenapa begitu datang ke ibu kota, kamu jadi sering sakit, sih? Jangan-jangan kamu masih nggak terbiasa tinggal di sini?” Setelah Dacia pindah ke ibu kota, dia pun sering merasa tidak enak badan.Dacia tertegun sejenak. Dia pun tertawa. “Mungkin masih belum terbiasa.”“Setelah kamu menikah dengan Kak Jerry, kamu pasti akan terbiasa.”“Jessie!” Wajah Dacia merona. Tiba-tiba Dacia menutup mulutnya hendak muntah. Dia segera berlari ke kamar mandi.Jessie juga mengikutinya. “Dacia!”Dacia tidak makan apa-apa pagi hari ini. Dia pun memuntahkan cairan empedunya. Wajahnya kelihatan sangat pucat saat ini.Jessie mengetuk pintu. “Dacia, apa benar kamu baik-baik saja? Gimana kalau kita ke rumah sakit?”Dacia mencuci wajahnya, lalu membuka pintu. Dia kelihatan sangat lemas. “Aku baik-baik saja. Nggak usah ke rumah sakit ….”“Ini namanya nggak kenapa-napa. Kamu sering banget muntah ….”Tiba-tiba Jessie terdiam beberapa detik, lalu mengamati Dacia. Dia kepikiran dengan Dacia yang sering mual. Sepe
Raut wajah pihak sponsor kelihatan muram.Direktur utama mengangkat tangan untuk memotong. “Sudahlah, jangan berdebat lagi.”Tatapan semua orang tertuju pada dirinya. Dia pun berkata, “Berhubung kalian semua tidak bisa membuat keputusan, kita lakukan pemungutan suara dari warganet saja. Adil, ‘kan? Suara siapa yang paling tinggi di antara Nora dengan Jessie, peran itu pun akan menjadi miliknya.”Samuel mengangguk. “Aku setuju.”Pihak sponsor saling bertukar pandang. Meskipun mereka tidak bersedia, mereka juga terpaksa untuk mengalah.Samuel kembali ke ruangannya, lalu memberi tahu masalah ini kepada Jessie.Usai mendengar, Jessie pun berkata dengan tersenyum, “Pemungutan suara dari warganet? Cara ini cukup adil.”Samuel meliriknya. “Apa kamu tidak takut suara Nora akan lebih tinggi daripada kamu?”Jessie melipat kedua tangannya. “Kalau kamu saja nggak yakin sama aku, apa pantas kamu menjadi manajerku?”Samuel langsung tertawa dengan lantang. “Kamu memang berbeda!”Jessie meninggalkan r
Satunya adalah pemimpin mafia di seluruh Europia yang bernama Puzo. Sementara yang satunya lagi adalah pemimpin mafia terbesar yang mendominasi dunia bisnis di benua Yasia Timur yang bernama Hublot.Jules menopang kepala dengan satu dagunya. Dia bersandar di sisi jendela. “Dia bahkan bisa bersembunyi sampai di Pulau Persia. Sepertinya ada yang membantunya dari belakang.”Derrick kepikiran sesuatu. “Oh ya, Nyonya Lidya datang ke ibu kota.”Tatapan Jules tertuju ke sisi jendela mobil. “Dengan karakter tanteku itu, dia pasti tidak akan tinggal diam. Beri tahu kabar ini kepada Jerry. Biarkan dia melindungi wanitanya sendiri.”…Di rumah sakit.Lantaran Dacia muntah parah, dia pun pergi ke rumah sakit untuk konsultasi. Saat ini, dia sedang memegang resep obat hendak pergi mengambil obat. Tiba-tiba dia menerima panggilan dari seseorang.Ketika melihat nama di tampilan ponselnya, keningnya spontan berkerut. Entah kenapa dia mulai memiliki firasat buruk.Dacia mengangkat panggilan. Terdengar s
Jerremy mendengus, lalu menyandarkan tubuhnya di bangku. “Kenapa? Peran kamu direbut? Jadi, kamu ingin minta bantuanku?”Jessie tertegun sejenak, kemudian mengangkat kepalanya. “Kata siapa? Apa aku perlu bantuanmu?”Jerremy menyipitkan matanya. “Kalau begitu, kenapa kamu berbaik hati datang mencariku? Apa mungkin kamu datang khusus mengantar makanan untuk kakakmu ini?”Sejak Jessie bergabung dalam dunia hiburan, dia sangat jarang mengunjungi Grup Angkasa. Bukankah wajar jika Jerremy mencurigai motif kedatangannya?Kali ini, Jessie pun tertawa. “Aku datang buat beri selamat kepada Kakak. Apa Kakak nggak merasa gembira?”Kening Jerremy berkerut. “Apa ada yang patut aku gembirakan?”Senyuman Jessie terkaku. Tiba-tiba dia membanting kotak makan ke atas meja dengan kuat. “Jerry, kenapa kamu bersikap seperti ini?”Padahal Dacia sudah mengandung, dia malah tidak gembira?Jerremy merasa kaget ketika melihat adiknya semarah ini. Keningnya semakin berkerut lagi. “Sebenarnya kamu lagi ngomong apa
Dacia merasa Clara yang berada di dalam pelukannya sedang gemetar. Dia menggigit bibirnya, lalu berdiri. “Ibu, sepertinya kamu yang mengabaikan Clara? Sejak dia dilahirkan, aku yang menjaganya. Kamu itu neneknya, apa pantas kamu mengatakan ucapan seperti ini?”Tiba-tiba Lidya berjalan maju, langsung menamparnya.“Plak!”Dacia memiringkan wajahnya, lalu tampak sebuah bekas merah di wajahnya.Clara langsung menangis. “Nenek, jangan pukul Tante.”Lidya menepis tangan Clara. Dia yang terjatuh di lantai pun tidak berani bersuara lagi.Dacia tidak menghiraukan rasa sakit di wajahnya, langsung memapah Clara. Aura dingin di dalam tatapannya seketika meluap. “Ibu, dia itu anaknya Kak Charles. Nggak seharusnya kamu bersikap seperti ini terhadapnya.”Masih terlihat ketidakpuasan di wajah Lidya. “Apa gunanya punya anak perempuan? Bukannya sama saja seperti kamu?”Ucapan itu membuat Dacia tertegun di tempat. Ternyata, sejak kecil Dacia dibenci oleh ibunya hanya karena … dia adalah seorang perempuan
Jerremy langsung menggendong Dacia. Saat dia hendak berjalan pergi, Lidya menghalanginya. “Dia itu putriku. Masalah hubungan darah tidak bisa diubah. Tuan Jerry, meski kamu tidak ingin mengakuiku, kamu juga mesti mengakuiku.”Tiba-tiba Jerremy tersenyum dingin. Dia melayangkan tatapan sinis ke diri Lidya. “Sepertinya Nyonya Lidya terlalu percaya diri? Masalah aku mengakuimu atau tidak, semuanya juga bukan tergantung keputusanmu.”Selesai berbicara, Jerremy langsung menggendong Dacia meninggalkan ruangan.Lidya menatap bayangan punggung yang semakin menjauh dengan wajah muram. Kemudian, dia menatap sosok Clara yang ketakutan itu. Clara spontan menunduk dan tidak berani berbicara lagi.Lidya berjalan maju, lalu mencubit pipinya. “Kalau kamu ingin bersamanya, kamu mesti patuh. Apa kamu mengerti?”Clara tidak berani mengatakan pipinya sangat sakit. Dia hanya mengangguk dengan gemetar saja.Di sisi lain, Jerremy menggendong Dacia ke dalam mobil. Dia menyadari wajah Dacia sangat pucat saat i
Namun pada saat ini, Jerremy bersikap layaknya seorang kekasih menemani Dacia di rumah. Dia khawatir Dacia kedinginan. Dia menyelimuti tubuh si wanita rapat-rapat. Kemudian, dia juga khawatir Dacia akan merasa tidak nyaman lantaran sedang mengandung. Semalaman ini Jerremy tidak berani tertidur sama sekali. Jerremy yang tidak terbiasa untuk melayani orang lain itu, malah mulai pintar dalam melayani orang lain.Beberapa saat kemudian, Dacia menyipitkan matanya untuk menatap Jerremy. “Kamu pergi sibuk sana. Aku nggak kenapa-napa, kok.”Telapak tangan Jerremy menutup mata Dacia. “Cerewet! Pejamkan matamu. Istirahat sana.”“Jerry.” Rasa kantuk mulai menyerang. Hanya saja, Dacia berusaha untuk melebarkan matanya. Dia berkata dengan perlahan, “Aku nggak pernah kepikiran untuk gugurin anak ini ….”Jerremy menundukkan kepalanya untuk menatap Dacia. Ketika melihat Dacia sengaja menjelaskan di saat dirinya merasa mengantuk, Jerremy pun tersenyum tidak berdaya. Dia membungkukkan tubuhnya, mengesa