Yunita menyerahkan tisu kepada Levin. “Lap ujung bibirmu. Berdarah.”Levin tidak mengambilnya. Dia mengusap ujung bibirnya dengan tangan. “Tidak apa-apa. Aku tahan banting.” Usai berbicara, Levin berjalan ke sisi mobilnya.Dari kaca spion tengah, sopir melihat mobil yang dikendarai Levin sudah melaju pergi. Dia kelihatan sedikit kesal. “Tuan Levin bahkan tidak mengucapkan terima kasih sama sekali. Entah bagaimana ceritanya orang tidak tahu tata krama seperti dia bisa terkenal di dunia hiburan.”Jika bukan mendapat bantuan dari majikannya, sepertinya Levin masih dihajar habis-habisan oleh preman-preman itu.Yunita mengalihkan pandangannya. “Dia bisa terkenal pasti karena dia memiliki kelebihannya. Sudahlah, ayo kita pulang.”Keesokan harinya, di Agensi Solar.Saat Jessie melewati ruangan Samuel, dia dapat mendengar suara Samuel. “Levin, sepertinya kamu tidak bisa berubah lagi. Sudah berapa kali aku mengingatkanmu untuk jangan cari masalah, apalagi berkelahi. Sekarang kamu malah berkelah
Jika Javier menginvestasi drama ini, apa mungkin pihak sponsor itu akan bersikap arogan?Dalam soal uang dan kedudukan, siapa pula yang sanggup menandingi Javier?“Aku nggak mau mengandalkan keluargaku.” Jessie mendengus dingin. “Lagi pula, selain aku, nggak ada yang bisa memerani Monela.”Levin merasa syok. “Kamu percaya diri sekali?”Monela memalingkan kepalanya. “Karena nggak ada yang lebih memahaminya daripada aku.”Sebagai seorang artis, mereka bukan hanya dituntut untuk mengenal karakter tokohnya, mereka juga mesti bisa mendalami karakter agar bisa berbaur dalam karakter. Ditambah lagi, garis besar dari naskah ini dibuat oleh Dacia. Sebelumnya Jessie juga sudah membaca hasil karya asli Dacia. Dalam naskah asli, Monela adalah seorang gadis lemah lembut, hampir mirip dengan tokoh yang ditulis Dacia.Tara adalah seorang putri bangsawan yang jatuh ke dalam dunia kelam. Ibunya adalah seorang anak di luar nikah. Dia juga memiliki seorang abang yang selalu memanfaatkannya. Sejak kecil,
“Kenapa begitu datang ke ibu kota, kamu jadi sering sakit, sih? Jangan-jangan kamu masih nggak terbiasa tinggal di sini?” Setelah Dacia pindah ke ibu kota, dia pun sering merasa tidak enak badan.Dacia tertegun sejenak. Dia pun tertawa. “Mungkin masih belum terbiasa.”“Setelah kamu menikah dengan Kak Jerry, kamu pasti akan terbiasa.”“Jessie!” Wajah Dacia merona. Tiba-tiba Dacia menutup mulutnya hendak muntah. Dia segera berlari ke kamar mandi.Jessie juga mengikutinya. “Dacia!”Dacia tidak makan apa-apa pagi hari ini. Dia pun memuntahkan cairan empedunya. Wajahnya kelihatan sangat pucat saat ini.Jessie mengetuk pintu. “Dacia, apa benar kamu baik-baik saja? Gimana kalau kita ke rumah sakit?”Dacia mencuci wajahnya, lalu membuka pintu. Dia kelihatan sangat lemas. “Aku baik-baik saja. Nggak usah ke rumah sakit ….”“Ini namanya nggak kenapa-napa. Kamu sering banget muntah ….”Tiba-tiba Jessie terdiam beberapa detik, lalu mengamati Dacia. Dia kepikiran dengan Dacia yang sering mual. Sepe
Raut wajah pihak sponsor kelihatan muram.Direktur utama mengangkat tangan untuk memotong. “Sudahlah, jangan berdebat lagi.”Tatapan semua orang tertuju pada dirinya. Dia pun berkata, “Berhubung kalian semua tidak bisa membuat keputusan, kita lakukan pemungutan suara dari warganet saja. Adil, ‘kan? Suara siapa yang paling tinggi di antara Nora dengan Jessie, peran itu pun akan menjadi miliknya.”Samuel mengangguk. “Aku setuju.”Pihak sponsor saling bertukar pandang. Meskipun mereka tidak bersedia, mereka juga terpaksa untuk mengalah.Samuel kembali ke ruangannya, lalu memberi tahu masalah ini kepada Jessie.Usai mendengar, Jessie pun berkata dengan tersenyum, “Pemungutan suara dari warganet? Cara ini cukup adil.”Samuel meliriknya. “Apa kamu tidak takut suara Nora akan lebih tinggi daripada kamu?”Jessie melipat kedua tangannya. “Kalau kamu saja nggak yakin sama aku, apa pantas kamu menjadi manajerku?”Samuel langsung tertawa dengan lantang. “Kamu memang berbeda!”Jessie meninggalkan r
Satunya adalah pemimpin mafia di seluruh Europia yang bernama Puzo. Sementara yang satunya lagi adalah pemimpin mafia terbesar yang mendominasi dunia bisnis di benua Yasia Timur yang bernama Hublot.Jules menopang kepala dengan satu dagunya. Dia bersandar di sisi jendela. “Dia bahkan bisa bersembunyi sampai di Pulau Persia. Sepertinya ada yang membantunya dari belakang.”Derrick kepikiran sesuatu. “Oh ya, Nyonya Lidya datang ke ibu kota.”Tatapan Jules tertuju ke sisi jendela mobil. “Dengan karakter tanteku itu, dia pasti tidak akan tinggal diam. Beri tahu kabar ini kepada Jerry. Biarkan dia melindungi wanitanya sendiri.”…Di rumah sakit.Lantaran Dacia muntah parah, dia pun pergi ke rumah sakit untuk konsultasi. Saat ini, dia sedang memegang resep obat hendak pergi mengambil obat. Tiba-tiba dia menerima panggilan dari seseorang.Ketika melihat nama di tampilan ponselnya, keningnya spontan berkerut. Entah kenapa dia mulai memiliki firasat buruk.Dacia mengangkat panggilan. Terdengar s
Jerremy mendengus, lalu menyandarkan tubuhnya di bangku. “Kenapa? Peran kamu direbut? Jadi, kamu ingin minta bantuanku?”Jessie tertegun sejenak, kemudian mengangkat kepalanya. “Kata siapa? Apa aku perlu bantuanmu?”Jerremy menyipitkan matanya. “Kalau begitu, kenapa kamu berbaik hati datang mencariku? Apa mungkin kamu datang khusus mengantar makanan untuk kakakmu ini?”Sejak Jessie bergabung dalam dunia hiburan, dia sangat jarang mengunjungi Grup Angkasa. Bukankah wajar jika Jerremy mencurigai motif kedatangannya?Kali ini, Jessie pun tertawa. “Aku datang buat beri selamat kepada Kakak. Apa Kakak nggak merasa gembira?”Kening Jerremy berkerut. “Apa ada yang patut aku gembirakan?”Senyuman Jessie terkaku. Tiba-tiba dia membanting kotak makan ke atas meja dengan kuat. “Jerry, kenapa kamu bersikap seperti ini?”Padahal Dacia sudah mengandung, dia malah tidak gembira?Jerremy merasa kaget ketika melihat adiknya semarah ini. Keningnya semakin berkerut lagi. “Sebenarnya kamu lagi ngomong apa
Dacia merasa Clara yang berada di dalam pelukannya sedang gemetar. Dia menggigit bibirnya, lalu berdiri. “Ibu, sepertinya kamu yang mengabaikan Clara? Sejak dia dilahirkan, aku yang menjaganya. Kamu itu neneknya, apa pantas kamu mengatakan ucapan seperti ini?”Tiba-tiba Lidya berjalan maju, langsung menamparnya.“Plak!”Dacia memiringkan wajahnya, lalu tampak sebuah bekas merah di wajahnya.Clara langsung menangis. “Nenek, jangan pukul Tante.”Lidya menepis tangan Clara. Dia yang terjatuh di lantai pun tidak berani bersuara lagi.Dacia tidak menghiraukan rasa sakit di wajahnya, langsung memapah Clara. Aura dingin di dalam tatapannya seketika meluap. “Ibu, dia itu anaknya Kak Charles. Nggak seharusnya kamu bersikap seperti ini terhadapnya.”Masih terlihat ketidakpuasan di wajah Lidya. “Apa gunanya punya anak perempuan? Bukannya sama saja seperti kamu?”Ucapan itu membuat Dacia tertegun di tempat. Ternyata, sejak kecil Dacia dibenci oleh ibunya hanya karena … dia adalah seorang perempuan
Jerremy langsung menggendong Dacia. Saat dia hendak berjalan pergi, Lidya menghalanginya. “Dia itu putriku. Masalah hubungan darah tidak bisa diubah. Tuan Jerry, meski kamu tidak ingin mengakuiku, kamu juga mesti mengakuiku.”Tiba-tiba Jerremy tersenyum dingin. Dia melayangkan tatapan sinis ke diri Lidya. “Sepertinya Nyonya Lidya terlalu percaya diri? Masalah aku mengakuimu atau tidak, semuanya juga bukan tergantung keputusanmu.”Selesai berbicara, Jerremy langsung menggendong Dacia meninggalkan ruangan.Lidya menatap bayangan punggung yang semakin menjauh dengan wajah muram. Kemudian, dia menatap sosok Clara yang ketakutan itu. Clara spontan menunduk dan tidak berani berbicara lagi.Lidya berjalan maju, lalu mencubit pipinya. “Kalau kamu ingin bersamanya, kamu mesti patuh. Apa kamu mengerti?”Clara tidak berani mengatakan pipinya sangat sakit. Dia hanya mengangguk dengan gemetar saja.Di sisi lain, Jerremy menggendong Dacia ke dalam mobil. Dia menyadari wajah Dacia sangat pucat saat i
Wartawan mulai membubarkan diri. Filbert mengikuti langkah Jules berjalan ke dalam aula. “Kak Jules, sebenarnya apa yang terjadi? Apa Wika sudah mati?”Filbert tidak mengetahui masalah ini.Jules berhenti di depan lift, lalu mengiakan. “Dia sudah mati.”Akhirnya Filbert paham. “Jadi, ada orang yang sengaja menyuruh wartawan itu kemari untuk mencelakaimu? Siapa yang tidak punya otak. Bukannya dia sudah memicu rasa curiga?”Jules telah memblokir informasi ini. Lagi pula, hanya orang-orang di penjara dan pusat laboratorium forensik yang mengetahui masalah ini. Begitu informasi terbongkar, itu berarti ada “masalah” dengan internal dua pihak itu?Jules menatap Filbert sembari menepuk-nepuk pundaknya. “Kamu memang pintar.”“Sudah lama aku bersamamu. Apa mungkin aku tidak pintar?” Filbert tersenyum cengengesan.Jules mengangguk. “Tidak ada yang memicu rasa curiga. Semua ini skenarioku.”Kali ini, Filbert tidak tersenyum lagi. Dia mengikuti langkah Jules untuk memasuki lift. “Kamu tidak bercan
Derrick tertegun sejenak, seolah-olah sedang menebak maksudnya. Beberapa saat kemudian, dia baru menjawab, “Aku masih belum menghubungi orang lain. Hanya saja, aku tidak berani menjamin masalah ini belum tersebar.”Sepuluh menit kemudian, mereka berdua masih sedang menunggu di aula. Kepala pusat laboratorium forensik berjalan keluar dengan mengambil hasil laporan. “Yang Mulia.”Tatapan Jules tertuju pada laporan itu. “Bagaimana hasilnya?”Orang itu menjawab, “Kami menemukan racun amatoxin di dalam tubuh jenazah. Racun ini berasal dari jamur beracun yang mematikan. Kalau dikonsumsi dalam jumlah banyak, akan menyebabkan kegagalan fungsi jantung dan sesak napas.”Setelah berbicara, orang itu juga memeriksa kembali berkas-berkasnya. “Yang aneh adalah makanan di penjara diawasi dengan ketat. Racun sejenis ini seharusnya tidak mungkin ada di dalam makanan. Selain itu, tidak ada obat apa pun yang ditemukan di kamarnya.”Derrick berbisik di samping telinga Jules. “Jangan-jangan ada yang disogo
Bukan hanya itu saja, juga diunggah rekaman pembicaraan Sissae dengan Wika di akun Sissae sendiri.Semua warganet merasa terkejut ketika melihat kondisi sekarang. Semuanya pun merasa emosi dengan postingan Sissae.[ Apa ada yang perlu dibanggakan dengan orang murahan itu? ][ Apa Keluarga Taylor agung sekali? Bukannya mereka hanyalah anjing di kerajaan? Anjing malah meremehkan majikannya? ][ Kita sebagai orang awam tidak seharusnya kasihan terhadapnya, ‘kan? ][ Apa ada yang salah dengan wanita itu? ][ Ternyata karena nggak berhasil menggaet Pangeran, dia malah memfitnah Pangeran? Konyol sekali! ]Opini publik kembali menghangat. Di sisi lain, Sissae pun tertegun ketika membaca komentar-komentar itu. “Apa yang terjadi? Aku nggak unggah postingan ini!”Sissae memasuki akunnya. Ternyata kata sandi akunnya sudah diganti!“Sissae!” Risella buru-buru membuka pintu kamar Sissae, lalu menatap Sissae dengan kaget. “Apa yang kamu unggah di akunmu?”Jelas-jelas Risella sudah memperingati Sissa
Benn tersenyum dengan menyipitkan matanya. “Aku merasa tidak ada masalah dengan keputusan Ratu kali ini.”Orang itu berkata dengan nada sinis, “Jangan-jangan kamu tidak keberatan ada yang mengganti posisimu?”“Seandainya ada yang lebih berkompeten, aku juga bersedia untuk menyerahkan jabatanku. Bagaimanapun, suatu hari nanti, kita juga akan pensiun, ‘kan?” Benn masih saja tersenyum. Entah senyumannya itu tulus atau sengaja untuk membuat mereka semua merasa risi.Raut wajah para menteri kelihatan sangat muram. Dia tidak berbicara lagi.Benn melihat ke sisi Reyhan. “Dengar-dengar putrimu dirawat di rumah sakit? Bagaimana kondisinya?”Begitu mengungkit masalah ini, raut wajah Reyhan semakin buruk lagi. “Dari mana kamu tahu masalah ini?”Reyhan tidak membocorkan masalah ini. Bagaimanapun, masalah ini tidaklah menguntungkan bagi Keluarga Taylor, dia tidak akan mengizinkan ada yang menyebar kabar ini.Benn tersenyum. “Aku juga tidak tahu dari mana media mengetahui informasi ini. Aku juga mer
Reyhan menatap mobil yang melaju pergi. Seiring mobil semakin menjauh, senyuman di wajahnya pun mulai menghilang. Belakangan hari ini, Ratu Silvia hanya bersedia untuk bertemu dengan Morgan saja. Tadinya Reyhan berencana untuk menjalin hubungan baik dengan Morgan, kemudian mengajaknya untuk bersekutu. Hanya saja, pemikiran Morgan terlalu kolot dan lurus. Pantas saja Silvia akan memilihnya.Di sisi lain, setelah Jules membawa Jessie ke rumah, dia pun pergi ke istana untuk menemui ayahnya. Saat makan bersama, dia memberi tahu masalah Reyhan kepada ayahnya.Saking kagetnya, Hengky langsung mengangkat kepalanya. “Apa? Jadi, bagaimana dengan anak ….”“Kondisi anak baik-baik saja. Hanya saja, kalau aku tidak berbicara seperti ini, bisa jadi Keluarga Taylor akan menggunakan seribu satu alasan untuk meminta penjelasan dari Ibu. Ibu baru saja menerima tahkta, aku tidak boleh menambah bebannya.”Hengky mengerti apa yang menjadi bahan pertimbangan Jules. Dia pun menghela napas. “Keluarga Taylor
Tidak peduli Sissae memperebutkannya atau tidak, semua orang juga akan merasa Sissae yang paling cocok untuk menduduki posisi “Putri”. Sissae bisa turun tangan juga demi membuat wanita itu mundur saja. Jujur saja, Sissae tidak merasa Jessie pantas untuk menjadi saingannya. Sekarang Jules malah memperlakukannya seperti ini hanya demi wanita itu. Mana mungkin Sissae bisa bersabar?Risella tahu apa yang sedang dipikirkan putrinya. Dia segera membujuk, “Sissae, Jules tidak sesimpel yang kamu pikirkan. Coba kamu ingat kembali bagaimana nasib orang-orang yang pernah menyinggungnya dulu? Dengan sikap pria itu, dia tidak pantas untuk bersamamu.”Saat ini, Sissae tidak bisa mendengar ucapannya lagi. Dia tersenyum dingin. “Kalau masih ada pangeran yang lain, aku pasti akan memilih untuk melepaskannya. Sekarang kalau aku melepaskannya, bukannya aku akan menjadi bahan lelucon semua orang? Aku, seorang putri dari keluarga bangsawan malah nggak bisa dibandingkan dengan seorang putri pebisnis di Neg
Jules memang tidak merahasiakannya sama sekali. Dia memberi tahu semua yang dia ketahui kepada Jessie. Setelah Jessie mengetahui dalang di balik permasalahan ini adalah Sissae, dia pun tertegun sejenak dan tidak berbicara lagi.Jules menggenggam tangan Jessie. “Anggota Keluarga Taylor ingin menikahkan Sissae kepadaku. Hanya saja, aku sudah bisa membaca pemikiran mereka sejak awal. Aku juga sudah mengusirnya dari perusahaan. Mengenai masalah dia menghasut Wika untuk melakukan semua itu, aku akan perhitungan sama dia.”Jessie terdiam sesaat, lalu bertanya, “Kak Jules, apa Keluarga Taylor nggak gampang untuk dihadapi?”Jules berkata, “Kedudukan Keluarga Taylor di keluarga bangsawan sangat kokoh. Baik di dalam kabinet maupun di dunia bisnis, mereka memiliki koneksi mereka sendiri.”Bagi para kandidat yang bersaing, suara dari Keluarga Taylor sangat penting. Saat ini, Keluarga Tanaka dan Keluarga Taylor berada di posisi yang sama. Hanya saja, tidaklah mudah untuk mencabut kekuatan Keluarga
Kemudian, Jessie selalu menyerahkan semua masalah untuk diatasi Jules?Tiba-tiba Jerremy terdiam. Dia melihat Jessie dalam waktu lama, lalu memalingkan kepalanya. “Terserah kamu saja.”Dari nada bicara Jerremy, sepertinya dia tidak memaksa kehendaknya lagi. Itu berarti Jerremy telah mengalah.Jessie tersenyum. “Kak Jerry, terima kasih. Apa pun yang terjadi, kamu selalu saja maju untuk melindungiku. Hanya saja, aku sudah dewasa. Aku juga nggak ingin jadi Jessie yang dulu lagi.”Usai berbicara, Jessie memasuki kamarnya.Jerremy terdiam di tempat dalam waktu yang sangat lama. Mungkin adiknya benar-benar telah berubah. Dia telah berubah menjadi semakin mandiri lagi.Tidak dipungkiri, meskipun adiknya sangat dimanjakan di rumah, dia juga tidak tergolong sangat bodoh.Jules! Kamu memang beruntung!…Mobil Jules berhenti di depan gedung rumah sakit. Filbert yang duduk di bangku pengemudi menoleh. Ketika menyadari Jules tidak bergerak, dia pun bertanya, “Kak Jules, kamu tidak ke atas?”Jules m
Pengawal melepaskan Sissae. Dia jatuh duduk di atas lantai. Lantaran meminum sebotol obat itu, dia mulai merasa tidak nyaman dan perutnya samar-samar mulai terasa sakit.Sissae juga tidak peduli dengan penampilannya lagi, langsung muntah di samping. Hanya saja, tidak ada yang berhasil dia muntahkan.Reyhan melihat ke sisi Jules sembari menjerit dengan histeris, “Jules, sebenarnya apa yang kamu berikan kepadanya?”Jules melempar botol obat ke sisi kaki Reyhan. “Aku hanya memberinya obat yang dia berikan kepada istriku saja. Tapi, kamu tenang saja, obat untuk aborsi ini tidak akan merenggut nyawanya.”Usai berbicara, Jules bersama anggotanya meninggalkan tempat.Reyhan segera berlari ke sisi Sissae. “Sissae! Panggilan ambulans! Cepat!”Di rumah sakit, Jessie berjalan ke luar pintu kamar Miya. Dia mengetuk pintu. Miya spontan memalingkan kepalanya. Terlihat senyuman di wajahnya. “Bos?”Jessie berjalan ke dalam kamar pasien, lalu duduk di atas bangku. “Apa kamu sudah merasa enakan?”Miya m