Share

Bab 1937

Penulis: Daun Jahe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-11 18:00:00
Baru saja Dacia hendak naik ke mobil, ada sebuah tangan yang tiba-tiba menarik lengannya. begitu menoleh, dia bertemu pandang dengan tatapan mendalam Jerremy.

Jerremy sedang menatap Dacia, tetapi kata-katanya ditujukan kepada Levin. “Tuan Levin, aku ada urusan dengan Bu Dacia. Bagaimana kalau kamu gantikan aku antarkan Nona Yunita pulang?”

Levin pun bertanya dengan terkejut, “Apa?”

Apa Jerremy menganggapnya sebagai sopir?

Sebelum Dacia sempat mengatakan apa-apa, Jerremy sudah menariknya pergi.

Yunita melihat mereka berjalan ke arah mobil lain dan menggigit bibirnya. Ekspresinya juga menjadi muram untuk sejenak, tetapi segera kembali menjadi semula. Dia menatap Levin dan berkata sambil tersenyum, “Maaf jadi harus repotin Tuan Levin.”

Levin memicingkan matanya dan menatap Yunita untuk sejenak. Kemudian, dia mengangkat bahunya dan menjawab, “Ya sudah. Naiklah ke mobil.”

Di sisi lain, Dacia duduk di kursi penumpang depan dan menatap ke luar jendela.

Jerremy meliriknya dan bertanya, “Apa k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1938

    Jessie juga berdiri, lalu berjalan ke sisi Dacia sambil bertanya, “Ada apa?”Dacia menghela napas dan menjawab, “Naskah ini dijiplak dari novelku.”Jessie mengambil laptop Dacia, lalu berjalan ke sofa dan mulai membacanya. Setelah itu, dia juga mencocokkannya dengan naskah itu.“Ya Tuhan! Naskah ini cuma ganti nama karakter dan latar belakang. Sisanya benar-benar dijiplak dari novelmu!” Jessie meletakkan laptop Dacia, lalu bertanya, “Dacia, apa kamu punya hak ciptanya?”“Ada. Aku hanya pernah publikasikan novel ini di internet, tapi nggak jual hak ciptanya. Biarpun ada yang mau beli hak ciptanya, aku juga seharusnya diberi tahu,” jawab Dacia. Namun, dia sama sekali tidak menerima pemberitahuan apa pun. Dia bahkan tidak tahu novelnya telah dijiplak.Jessie menemukan novel jiplakan itu di internet. Novel ini dipublikasikan empat tahun yang lalu dan sudah tamat. Tak disangka, novel jiplakan ini ternyata sangat populer.Keesokan harinya, Jessie membawa naskah itu dan naskah asli Dacia ke p

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1939

    Jessie menatap Dacia, lalu berkata dengan serius, “Ini adalah masalah platform itu, kita nggak boleh biarkan mereka diuntungkan! Palingan, kita ribut besar saja sama mereka! Siapa takut!”Dacia pun tertegun, lalu menyeka air matanya sambil berkata, “Terima kasih, Jessie. Tapi, aku nggak mau ribut sama mereka.”Jessie berseru terkejut, “Tapi, mereka sudah memanfaatkanmu ....”Dacia menjawab dengan tenang, “Mereka memang sudah memanfaatkanku, tapi juga memberiku kesempatan untuk berkarya. Sekarang, aku sudah nggak punya hubungan sama mereka. Aku berencana untuk akhiri kontrak kami.”Berhubung perusahaan itu sudah memperalatnya, Dacia tidak akan membiarkan mereka menganggapnya sebagai sapi perah.Malam ini, di Vila Kandara.Setelah mandi, Dacia menerima telepon dari editor. “Dacia, apa maksudmu? Kamu mau akhiri kontrak?”Dacia mengelap rambutnya dan menjawab dengan tenang, “Benar, aku mau akhiri kontrak. Tekadku sudah bulat.”“Apa kamu gila? Perusahaan sudah memublikasikan bukumu sampai s

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1940

    Suasananya terasa sangat aneh. Jerremy menegakkan kembali tubuhnya, lalu berdeham dan berkata, “Akhirnya ada ucapan manusiawi yang keluar dari mulutmu juga.”Dacia tertawa dan menjawab, “Kamu lebih ganteng waktu jadi orang bisu.”Jerremy pun terdiam. Pada saat biasa, dia pasti sudah marah. Namun, setelah melihat suasana hati Dacia yang bagus, dia malah lumayan gembira dengan menjadi “orang bisu”.Setelah Jerremy tidak berbicara untuk beberapa saat, Dacia pun tertawa. Dia menarik sudut baju Jerremy dan bertanya, “Kamu benar-benar mau jadi orang bisu?”Jerremy melipat tangannya di depan dada, lalu menoleh ke arah Dacia dengan kaku dan menjawab, “Aku hanya lagi tidak ingin bicara.”“Benarkah?” Dacia tertawa tulus. Dia tahu bahwa Jerremy sangat angkuh, tetapi tidak menyangka Jerremy juga memiliki sisi yang imut. Ternyata, Jerremy benar-benar peduli pada ucapannya.Jerremy melirik Dacia, lalu bertanya, “Suasana hatimu sudah baikan?”Dacia pun menghentikan tawanya. Apa Jerremy telah mendenga

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1941

    Jessie kepikiran sesuatu, lalu tiba-tiba bertanya, “Pak Samuel, apa kamu kenal dengan sutradara yang bisa syuting genre misteri?”Samuel tertegun sejenak. “Untuk apa kamu tanya hal ini?”Jessie membalas, “Aku punya teman seorang penulis. Dia sangat jago dalam menulis cerita misteri ….”“Sebentar!” Samuel mengangkat tangan untuk menghentikan omongan Jessie. “Jessie, bukan maksudku untuk merendahkan temanmu, tapi biasanya sutradara terkenal hanya memilih naskah yang diadaptasi dari cerita yang sudah terkenal.”“Mereka juga mesti mempertimbangkan selera para investor, keuntungan jangka panjang, biaya produksi, dan hasil akhir dari film tersebut. Mengangkat karya tulismenjadi film bukanlah hal yang bisa dilakukan hanya dengan menginvestasikan uang. Tidak ada sutradara yang ingin menginvestasikan begitu banyak usaha dan akhirnya malah merugi.”Jessie menyerahkan naskah misteri zaman dulu ke hadapan Samuel. “Gimana kalau kamu baca dulu?”Samuel mengambil naskah, lalu membacanya sekilas. Tiba

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1942

    Pada saat yang sama, di Grup Angkasa.Edwin menyerahkan kontrak hak cipta beberapa buku dari perusahaan platform novel luar negeri kepada Jerremy. Jujur saja, dia merasa sedikit bingung. “Tuan Jerry, untuk apa kamu membeli hak cipta beberapa buku ini dalam sekaligus?”Jerremy mengangkat sedikit kelopak matanya. “Kamu tidak perlu tahu. Beri tahu platform itu, berhubung aku sudah membeli hak ciptanya, platform mereka tidak boleh ambil keuntungan apa pun dari penulis buku-buku ini.”Berhubung Jerremy sudah buka suara, Edwin juga tidak berani bertanya panjang lebar lagi. Dia hanya mengikuti perintah atasannya saja.Edwin berjalan keluar ruangan. Saat berjalan ke sisi lift, kebetulan dia bertemu dengan Yunita. Dia berjalan maju, lalu tersenyum pada Yunita. “Nona Yunita.”Yunita memegang beberapa dokumen di tangan sembari mengangguk. “Apa Tuan Jerry di dalam?”“Tuan Jerry ada di dalam. Apa kamu ingin menyerahkan dokumen? Biasanya ada staf departemen keuangan yang mengurus hal itu. Kamu tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1943

    Dacia tersenyum. “Nggak apa-apa, kok. Bukannya kamu bilang sendiri aku masih muda? Aku bisa menulis lagi.”Jessie bersandar di sofa. “Tapi tetap saja aku merasa marah. Ini namanya penindasan!”Setelah kontrak diakhiri, selain hak cipta buku menjadi milik perusahaan, Dacia juga tidak mendapatkan sepeser pun yang seharusnya menjadi miliknya. Platform seperti ini seharusnya bangkrut!Dacia duduk di sampingnya. “Jessie, bukannya kamu suka naskah itu? Kamu terima saja.”Jessie tertegun sejenak. Tiba-tiba dia menunduk. “Tapi ….”Alasan Jessie tidak menerima tawaran naskah itu karena naskah itu sebenarnya adalah milik Dacia. Lantaran alasan hak cipta, malah orang lain yang mendapat keuntungan. Meskipun Jessie sangat menyukainya, dia juga tidak ingin menerimanya.Sepertinya Dacia dapat menebak Jessie sedang memikirkan dirinya. Dia meletakkan tangannya di atas punggung tangan Jessie. “Sekarang hak cipta buku memang bukan punyaku dan naskah itu nggak ada hubungannya lagi sama aku. Tapi setiap pl

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1944

    Tidaklah aneh jika Yunita mencari Dacia setelah mengetahui hubungannya dengan Jerremy.Yunita menyesap teh saja. Dia tidak mencicipi makanan yang dipesannya tadi. “Kenapa Nona Dacia nggak memublikasikan hubungan kalian? Apa Nona Dacia punya pertimbangan lain?”Ucapan Yunita bagai memiliki makna tersirat saja. Seandainya mereka berdua saling menyukai satu sama lain, seharusnya mereka memublikasikan hubungan mereka. Seandainya mereka memilih untuk tidak memublikasikan hubungan mereka, seharusnya karena masalah latar belakang mereka yang berbeda drastis.Suasana menjadi hening. Pada saat ini, Dacia membalas dengan datar, “Mengenai alasan kami ingin memublikasikan hubungan kami atau nggak, kenapa Nona Yunita nggak tanya langsung sama Jerry? Aku rasa kalau Jerry bersedia untuk beri tahu kamu, kamu juga nggak bakal cari aku lagi.”Gerakan tangan Yunita terkaku. Sepertinya dia merasa agak syok.Awalnya Yunita mengira Dacia juga peduli dengan latar belakang keluarga mereka yang begitu jauh. It

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1945

    Mereka berdua tidak menyadari wanita yang duduk di belakang meja terus mengamati mereka berdua.Candice melepaskan tangan yang menutup mulut Claire, lalu berkata dengan suara rendah, “Apa? Anakmu lagi pacaran secara diam-diam?”Apalagi, gadis itu bisa membuat putrinya Moris kehabisan kata-kata?Claire mengambil garpu, lalu menusuk sepotong camilan. “Aku sudah menyadarinya sejak awal.”Claire menduga hubungan Jerremy dan Dacia tidaklah sederhana. Tak disangka, dugaannya itu benar.Candice mendekati Claire. “Jadi, kamu setuju kalau Jerry suka sama gadis seperti itu? Aku lihat gadis itu cukup galak. Ini pertama kalinya aku mendengar ada yang nggak ingin menjadi istrinya Jerry.”Setelah Jerremy kembali dari luar negeri dan mengambil alih Grup Angkasa, para putri dari keluarga kaya pun ingin menjadikan Jerremy sebagai calon suami mereka. Hanya saja, Jerremy sangat sibuk dalam dua tahun ini. Dia tidak memiliki waktu untuk berpacaran. Awalnya mereka mengira Jerremy masih belum mempertimbangk

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2537

    “Iya, dia memang cocok untuk menjadi pengurus rumah.” Jessie menunduk. “Tadi ketika Dacia cari aku, dia menghalangi Dacia, nggak izinin Dacia untuk ketemu sama aku. Ketika aku mau Miya tinggal di rumah, dia juga suruh aku minta izin sama kamu. Aku tahu dia itu orang yang kamu rekrut. Wajar kalau dia dengar apa katamu. Tapi, aku merasa aku dipojokkan bagai aku itu orang luar di rumah ini. Aku nggak bisa melakukan keputusan apa pun dengan bebas.”Hati Jules terasa tegang. Dia memangku Jessie, lalu berkata, “Kenapa kamu berpikir sembarangan?” Jules mendekatinya. Napas hangat mengenai pipi Jessie. “Kalau kamu tidak suka, lain kali kamu tidak usah dengar apa katanya. Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu inginkan. Tapi, kalau kamu mau keluar rumah, kamu mesti dikawal oleh pengawal.”Usai berbicara, Jules memeluk Jessie. “Aku benar-benar takut kamu bosan di rumah. Jessie, aku tidak berharap kamu tidak senang. Kalau kamu benar-benar merasa tidak senang, aku ….”Jessie menatap Jules. “Apa yang

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2536

    Jules merangkul pinggang Jessie. “Kelak aku tidak perlu menemani klien lagi. Aku cukup pulang untuk menemani istriku saja.”Jessie terbengong sejenak, lalu mendorong Jules dengan perlahan. “Kenapa kamu malah nggak menemani klien lagi? Kamu itu presdir dari perusahaan. Kalau aku nggak izinin kamu pergi menemani klien, bagaimana pandangan orang lain terhadapku? Nanti orang-orang malah mengatakan aku itu bukan istri yang pengertian.”Kening Jules berkerut. “Siapa yang berani mengatakanmu?”“Siapa juga yang tahu.” Jessie duduk di depan meja makan, lalu mengambil buah plum, dan menggigitnya. “Memang yang asam-asam itu enak.”Jules berjalan ke sisi Jessie. Telapak tangannya menopang di atas meja. Jules membungkukkan tubuhnya untuk melihat Jessie. “Apa emosimu masih belum reda?”Jessie membalas, “Sudah, nggak emosi lagi, kok.”Jules menyuruh pelayan untuk mengantar camilan. “Semua ini kesukaanmu.”Jessie mengangkat kepalanya. “Kamu beli khusus buat aku?”Jules membelai rambut panjang Jessie.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2535

    Jessie duduk di bangku panjang taman. Dia juga menyuruh Miya untuk duduk. “Apa kamu nggak merindukan keluargamu?”Miya terbengong sejenak, lalu menunduk. “Aku nggak punya keluarga.”“Maaf, aku nggak tahu.”Miya melambaikan tangannya. “Nggak apa-apa. Kamu nggak usah minta maaf. Aku juga sudah terbiasa. Aku itu anak yatim piatu. Sekarang aku nggak punya kesan apa-apa terhadap orang tuaku. Meski ada yang mengungkitnya, aku juga nggak punya perasaan apa-apa.”Jessie bersandar di bangku. “Sejak aku hamil, aku jarang berhubungan dengan orang di luar sana.”“Kamu hamil?” Miya merasa kaget.Jessie tersenyum. “Nggak kelihatan?”Miya melihat ke sisi perut Jessie. “Ah, sekarang kelihatan. Katanya, hamil itu sangat menderita. Emosi bumil nggak stabil. Tubuh akan menggendut. Tidur juga nggak nyenyak. Bahkan, juga nggak ada selera makan. Tapi, kamu nggak kelihatan gendut, kok.”Jessie tertawa. “Apa benar aku nggak gendut?”Miya menggeleng, lalu berkata, “Mungkin memang ada yang seperti itu. Dulu saa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2534

    Jessie terbengong. Tatapannya tertuju pada diri Wika. “Tapi dia itu direkrut langsung sama Kak Jules.”“Tadi dia menghalangiku, nggak izinkan aku untuk bertemu sama kamu. Apa kamu nggak merasa ada yang aneh? Sesuai logika, meskipun kedatangan tamu, seharusnya dia melapor ke kamu. Tapi, dia bahkan nggak melapor, langsung yakin kamu nggak bersedia untuk bertemu sama aku. Aku merasa ada masalah dengan wanita ini.”Indra keenam seorang wanita tidak boleh disepelekan. Apa seorang pengurus rumah memiliki kekuasaan di atas nyonya rumah? Dacia juga tidak percaya Jules akan memberinya kekuasaan itu.Jessie menggigit bibirnya dan tidak berbicara.Dacia duduk tegak sembari menarik tangan Jessie. “Sudahlah, kebetulan dia lagi cari pekerjaan. Aku juga lagi nggak kekurangan orang. Jadi, aku suruh dia untuk mencarimu. Tenang saja, percaya sama pandanganku.”Tentu saja Jessie percaya dengan Dacia. Dia mengangguk. “Oke, biarkan dia tinggal di sini.”Dacia berjalan ke sisi Miya. “Mulai sekarang kamu bek

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2533

    Dacia meletakkan surat, lalu mengangkat kepala untuk melihat Miya yang sudah mengembalikan warna rambutnya menjadi hitam. “Warna rambut ini lebih cocok sama kamu.”Miya berkata dengan tersenyum, “Aku sudah melakukannya sesuai dengan perintahmu. Sekarang rambutku jadi hitam kembali.”“Apa operasi adikmu sudah dijadwalkan?”Miya mengangguk dengan tersenyum. “Semuanya sudah dijadwalkan. Beberapa hari kemudian, operasi akan dijalankan. Kami nggak usah menunggu lama lagi.”Dacia berdiri berjalan ke sisi Miya. Dia meletakkan tangan di atas pundak Miya. “Aku bawa kamu untuk mengikuti wawancara.”Miya mengikuti di belakang Dacia. Dia tidak berhenti bertanya, “Apa pekerjaanku? Di mana wawancaranya? Apa sulit?”Langkah kaki Dacia berhenti di depan mobil. Dia membuka pintu mobil, mempersilakan Miya untuk ke dalam duluan. “Kamu akan tahu sendiri.”“Oh.” Miya memasuki mobil dengan patuhnya.Tidak lama kemudian, mobil telah tiba di Vila Laguna.Miya bersandar di atas jendela mobil. Dia menatap halam

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2532

    “Kamu ….” Miya menggigit bibirnya, lalu menunduk. “Aku sudah memperlakukan kalian seperti itu, kamu malah masih ingin membantuku?”“Pertama-tama, kamu melakukannya juga demi adikmu, demi menyembuhkannya. Mencuri memang melanggar hukum, tapi kamu bukan orang jahat yang nggak bisa diselamatkan lagi.” Dacia meletakkan selembar kartu di atas meja, lalu mendorongnya. “Aku pinjamin kamu 400 juta. Setelah operasi adikmu berhasil dan penglihatannya pulih, aku akan beri kamu pekerjaan. Nanti kamu kembalikan utangmu secara perlahan.”Miya mengambil kartunya dengan tatapan tidak percaya. “Apa kamu benar-benar akan membantuku?”Dacia tersenyum. “Aku sudah meminjammu uang. Sekarang kamu bisa hubungi dokter untuk mempercepat jadwal operasi. Ayo, cepat!”Tiba-tiba Miya berlutut di lantai. Dacia segera menariknya untuk berdiri. “Kamu lagi ngapain? Ayo, cepat berdiri.”Miya mengangkat kepalanya dengan meneteskan air mata. “Kamu benar-benar orang baik. Huhu. Mulai sekarang, aku akan melakukan apa pun ya

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2531

    Wika membalas, “Nyonya sudah tidur.”Jules mengiakan. “Apa dia sudah makan?”Wika berterus terang. “Sudah, tapi dia muntah. Sepertinya selera makannya nggak bagus.”Kening Jules berkerut. Dia segera naik ke lantai atas.Setibanya di kamar, lampu di dalam sudah dipadamkan. Jules menyalakan sebuah lampu sorot lantaran takut akan membangunkan Jessie.Jessie berbaring di atas ranjang. Sepertinya tidurnya tidaklah lelap. Jules duduk di samping ranjang. Baru saja dia menyentuh Jessie, Jessie langsung membuka matanya.Jules pun tersenyum. “Masih belum tidur?”Jessie duduk dengan perlahan. “Kamu sudah pulang, ya?”“Emm, tadi ada sedikit urusan.” Jules melempar jasnya ke sisi sofa. Dia juga tidak bermaksud untuk merahasiakannya, hanya saja dia tidak merasa ada yang perlu diceritakan.Jessie bersandar di atas ranjang sembari menatapnya. “Ada acara?”Jules tertegun sejenak, lalu memalingkan kepala untuk melihat Jessie.Jessie mengendus. Keningnya seketika berkerut. “Ada bau alkohol. Ada juga arom

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2530

    Hanya saja, dibandingkan dengan penampilan, Sissae lebih mementingkan keuntungan. Sekarang ibunya Jules telah menjabat sebagai Ratu di Negara Hyugana, sedangkan Jules adalah Pangeran. Kelak anak mereka akan menjadi Raja berikutnya.Tentu saja, anak yang dimaksud adalah anak Sissae dengan Jules.Sissae menyesap anggur merah. “Yang Mulia, kamu malah kelihatan nggak fokus ketika lagi makan sama aku.”Jules mengetuk permukaan meja. “Nona Sissae, seharusnya kamu tahu aku bisa makan bersamamu juga karena permintaanmu. Aku sudah memenuhi permintaanmu, tapi tidak berarti aku mesti makan.”Sissae tidak lagi tersenyum. Hanya saja, dia masih berbicara dengan sopan, “Apa kamu khawatir dengan istrimu?”Jules tidak berbicara.Sissae menopang dagunya dengan jari-jari tangan yang saling bertautan. Ujung bibirnya melengkung ke atas. “Istrimu itu memang cantik, tapi cantik itu nggak ada gunanya. Dengan kedudukanmu sekarang, nggak susah bagi kamu untuk memiliki wanita yang cantik dan yang bisa membantumu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2529

    Jules menekan-nekan tulang hidungnya. Dia pun tidak berbicara lagi.Beberapa hari lalu, Jules masuk ke istana. Ayahnya mencarinya untuk membahas isi dari rapat internal kerajaan. Kemudian, dia bersikeras menyuruh Sissae untuk bekerja di perusahaan dan menjabat sebagai asistennya. Hanya saja, Jules tahu semua ini pasti adalah ulah Keluarga Taylor.Berhubung Keluarga Taylor telah banyak berkontribusi terhadap keluarga kerajaan, mereka semakin tamak lagi, berharap bisa mengendalikan keluarga kerajaan.Saat kakeknya Jules masih hidup, Keluarga Taylor pernah bermain siasat buruk ketika tidak puas Benn menjabat sebagai menteri keuangan. Pada saat itu, kakeknya Jules langsung menyingkirkan salah satu menteri yang merupakan anggota Keluarga Taylor. Sejak saat itu, Keluarga Taylor langsung menyembunyikan sikap ambisius mereka.Sekarang kakeknya Jules sudah meninggal, ibunya Jules pun meneruskan kedudukannya. Keluarga Taylor mulai berulah lagi. Mereka bukan hanya memaksa Jules agar Sissae bekerj

DMCA.com Protection Status