Share

Bab 1707

Penulis: Daun Jahe
Ketika mengungkit soal Clara, Jessie langsung terdiam. Dia lupa Dacia mesti mewakili abangnya untuk membesarkan anak. Dacia memang tidak boleh hanya memikirkan dirinya saja.

Jerremy membalikkan tubuhnya. “Tidak usah pakai uangmu.” Kemudian, Jerremy meninggalkan kamar.

Pada akhirnya, Dacia “dipaksa” untuk tinggal di kamar pasien VIP lantai 16. Berhubung tinggal di lantai lebih atas, pencahayaan otomatis lebih bagus, begitu pula dengan kedap suara ruangan. Koridor sangatlah sepi, tidak seribut lantai bawah. Tempat seperti ini memang lebih cocok untuk pemulihan kondisi kesehatan.

Jessie melihat ke sisi Jerremy. Jarang-jarang abangnya yang satu ini menghabiskan uang untuk orang lain. Semua orang juga tahu betapa pelitnya Jerremy, kecuali terhadap Jessie.

Hanya saja, Jessie sungguh merasa gembira. Setidaknya Jerremy tidak menjaga jarak dengan Dacia lagi.

Kebetulan Jerremy keluar untuk mengangkat panggilan. Dacia pun berbisik di telinga Jessie untuk bertanya, “Apa otak kakakmu rusak?”

Jessie
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1708

    Jangan sampai nantinya Jerremy malah menyalahkan Dacia. Dia sungguh tidak sanggup menanggung akibatnya.Jessie pun tersenyum dan tidak berbicara lagi. Dia meninggalkan kamar pasien, lalu memasuki lift turun ke lobi.Di dalam kerumunan, tampak suster sedang mendorong kursi roda mendekati Jessie. Pemuda yang duduk di kursi roda bukanlah orang lain, melainkan adalah Yale.Saat ini, Yale kelihatan sangat kurus dan tidak bersemangat. Dia tidak lagi kelihatan energik seperti sebelumnya. Tatapan Jessie tertuju pada celana bagian kanan Yale yang kosong itu. Dia spontan merasa kaget.Suster mendorong Yale melewati sisi Jessie. Dari tadi Yale tidak memperhatikan dirinya. Jessie menghentikan langkahnya, lalu membalikkan kepalanya melihat bayangan punggung yang memasuki lift. Dia mulai merenungkan diri.Jerremy datang tepat waktu untuk menjemput Jessie. Jessie membuka pintu mobil, lalu memasuki mobil. “Kak Jerry, apa kamu tahu kondisi Yale?”Kening Jerremy tampak berkerut. “Ngapain kamu tanya aku

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1709

    Irwan memilih untuk bungkam.“Irwan, sejak kita berhubungan di belakang dia, kita sudah nggak punya jalan untuk kembali lagi. Kita sama-sama tahu betapa sadisnya dia. Siapa pun bisa dia peralat. Kita nggak akan bisa hidup jika terus berada di sisinya.”Jari tangan Marry meraba bibir Irwan. “Apalagi, dia ingin mengantar wanita yang paling kamu cintai ke tangan pria yang sadis itu. Apa kamu tega?”Irwan menarik napas dalam-dalam. Setelah mencoba untuk menenangkan dirinya, Irwan pun melepaskan Marry. Dia membalikkan tubuhnya berjalan ke sisi pintu. Tetiba dia menghentikan langkahnya, lalu berbicara tanpa menoleh sama sekali. “Aku akan cari cara untuk menghentikan semua ini.”Marry pun melihat kepergian si pria.Irwan berjalan ke area parkiran. Dia yang penuh waspada itu menyadari sesuatu. Dia spontan membalikkan tubuhnya, lalu hendak turun tangan. Namun, dia malah terlambat satu langkah.Derrick mengarahkan pisau ke sisi leher Irwan. “Tuan Muda kami ingin bertemu denganmu.”Irwan melihat

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1710

    Kedua mata Daniel terbelalak lebar. Dia sungguh tidak menyangka Dacia akan mengatakan ucapan seperti ini.“Pulang sana. Aku mau istirahat.” Dacia menarik selimutnya, lalu berbaring dengan membelakangi pintu. Setelah mendengar suara pintu ditutup, air mata spontan menetes dari ujung mata Dacia.Samar-samar Dacia kepikiran dengan masa kecilnya sewaktu di desa dulu. Waktu itu, ayahnya membiarkan Dacia menunggangi pundaknya.Daniel bukan tidak baik terhadapnya. Hanya saja, ayahnya tidak memiliki pendiriannya sendiri, selalu mendengar ucapan ibunya. Ibunya sangatlah keras, sedangkan ayahnya sangat lemah. Pada akhirnya hubungan Dacia dan ayahnya pun semakin jauh lagi ….Kemudian, kembali terdengar suara buka pintu. Dacia mengira ayahnya masih belum pergi. “Bukannya aku sudah suruh kamu pergi?”“Tadi siapa yang ke sini?”Dacia terbengong, lalu membalikkan kepalanya menatap sosok Jerremy di depan pintu. Dia duduk di atas ranjangnya, segera menyembunyikan rasa sedih di wajahnya. “Bukan siapa-si

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1711

    Jessie tidak berbicara.Jules mendekatkan bibirnya di depan kening Jessie. “Itu karena kamu ambilin buat aku. Jadi, aku tidak akan menolaknya.”Wajah Jessie seketika memanas. Dia mendorong Jules, lalu masuk ke dalam mobil. “Antar aku ke rumah sakit!”Jules pun tersenyum.Jessie membuka pintu kamar pasien. Kebetulan Dacia sedang menutup laptopnya. Dia mengangkat kepalanya, lalu menatap kedua orang yang memasuki ruangan. “Kalian rajin sekali ke rumah sakit.”Jessie melihat tas di atas nakas, lalu mengamati sekeliling. “Di mana Kak Jerry?”Dacia meletakkan laptop ke samping. “Tentu saja dia sudah pergi. Dia hanya datang untuk antar barangku saja.”“Aku kira dia bakal temani kamu biar anggota keluargamu yang nggak punya hati itu nggak ganggu kamu lagi.”Jessie tahu Lidya telah keluar dari rumah sakit. Dia sungguh takut Lidya akan mencari gara-gara kepada Dacia. Jadi, jika ada Jerremy yang menemani Dacia, Jessie pun akan merasa lebih tenang.Dacia tertegun sejenak, lalu menunduk. “Lupakan s

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1712

    Pintu diketuk. Irwan berjalan ke dalam ruang baca. “Tuan Muda, kamu mencariku?”“Aku menyuruhmu untuk menyelidiki mata-matanya. Kamu sudah menyelidikinya belum?” Charles menatap Irwan dengan tegas.Irwan menunduk. Dia sudah mempersiapkannya sejak awal. “Tuan Muda, aku sudah berhasil menyelidikinya. Hanya saja, aku masih belum berani memastikan.”“Belum berani memastikan?” Charles menyapu dokumen di atas meja, lalu berjalan ke hadapan Irwan. Dia meremas kerah pakaiannya. “Sebenarnya siapa orangnya?”Kedua tangan di sisi Irwan dikepal erat. Dia menjawab, “Dia anggotanya Tuan Tom. Dia bersekongkol dengan Jules, karena dia tahu kamu menjebaknya dengan menggunakan masalah kematian Pak Stanley.”Urat hijau di punggung tangan Charles menonjol. “Kenapa Jules bisa menemukan bukti kematian Stanley? Bukannya aku sudah menyuruhmu untuk melenyapkan semua barang bukti?” Charles menatap Irwan, lalu merendahkan nada bicaranya. “Apa kamu mengkhianatiku?”Keringat dingin seketika membasahi punggung Irwa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1713

    Anak buah menjawab, “Kira-kira jam sembilan pagi besok.”Di kantor polisi.Dua orang polisi sedang membawa Irwan ke ruangan interogasi. Jules sedang duduk di dalam. Irwan yang tangannya diborgol itu berjalan ke hadapannya, lalu duduk. “Mungkin ucapanmu itu benar.”Jules menatapnya. Jari tangannya mengetuk atas meja. “Seharusnya kamu berterima kasih kepada polisi. Kalau tidak, kamu sudah tidak bernyawa lagi.”Transaksi mereka malam hari itu adalah Jules ingin Irwan menjadi saksi mata. Sementara itu, Jules akan menjamin keselamatan Marry. Irwan telah membantu Charles untuk melenyapkan barang bukti pembunuhan Stanley. Demi terbebas dari kasus, Charles pasti akan menyuruh Irwan untuk menjadi kambing hitam.Jules berani bertaruh, Charles pasti lebih memilih untuk percaya dengan keputusannya sendiri. Dia tidak mungkin percaya Irwan tidak akan mengkhianatinya.Jika Irwan ingin hidup tenang, dia mesti membuat Irwan menghilang dari muka bumi ini. Asalkan Irwan mati, tidak akan ada saksi mata l

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1714

    Rambut Sarah dijambak hingga terasa sakit. Dia menatap raut gusar di hadapannya. Kedua mata Sarah memerah. “Kamu sudah membunuh ayahku. Sekarang kamu malah ingin melarikan diri? Aku tidak akan membuatmu kesampaian. Charles, orang sepertimu seharusnya mati!”“Kalau aku mati, gimana sama kamu?” Charles mendekati Sarah, lalu melanjutkan dengan nada menghina, “Keluarga Zirma bisa seperti sekarang juga karena akibat dari ulahmu sendiri. Apa kamu yakin Jules benar-benar akan membantumu? Dia hanya lagi memanfaatkanmu saja. Jangan lupa, kalau aku tidak merusak wajahmu, kamu pun sudah jatuh ke tangan Tom. Hidupmu pasti akan sangat menderita.”Sarah meludah di wajahnya.Charles memalingkan wajahnya. Dia sungguh merasa geram saat ini. Saking geramnya, dia pun menampar wajah Sarah.Darah segar tampak mengalir dari ujung bibir Sarah. Disusul, dia pun tertawa keras. “Setidaknya, aku dapat melihat wajah aslimu. Meskipun aku jatuh ke tangan Tom, aku pun akan merasa lebih aman daripada berada di sisimu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1715

    Charles sangat berambisi, tapi pada akhirnya dia pun dikalahkan oleh sikap arogannya. Selama bertahun-tahun menerima banyak hinaan dari Keluarga Zirma, Charles juga sudah memiliki banyak koneksi kalangan atas.Seandainya Charles tidak serakah, apalagi bisa segera menghalangi Sarah untuk melawan Jessie, Keluarga Zirma juga tidak akan hancur.Ketika seseorang melakukan keputusan seperti ini, seharusnya dia juga sudah memikirkan akibat yang akan ditanggungnya. Sebenarnya jika Charles memilih memanfaatkan Sarah untuk mendapatkan warisan yang ditinggalkan Stanley, Charles juga bisa menggunakan uang itu untuk kembali membangkitkan Keluarga Zirma.Namun, Charles tidak puas. Dia malah membunuh Stanley, mengakibatkan perseteruan di antara dirinya dengan Tom, bahkan hendak menargetkan Jessie.“Kamu pasti merasa tidak nyaman sekarang.” Jules mengangkat kepalanya. Ekspresinya kelihatan tenang. “Seandainya kamu tidak membawa kabur Nona Sarah, mungkin kamu masih ada kesempatan lagi.” Charles langsu

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status